Vous êtes sur la page 1sur 21

Asal Usul Kehidupan

Kelompok 1

Nama Kelompok

Afiyatul Dawaiyah ( 01 )
Farah luqyana S ( 10 )
Faricha Ichda M ( 11 )
Nur Fitri F ( 21 )
Rizqi Amaliatus S ( 23 )
Salsabila ( 24 )

Teori Asal Usul


Kehidupan
TEORI
ABIOGENESIS

TEORI
BIOGENESIS

TEORI
COSMOZOIK

TEORI
PENCIPTAAN

TEORI EVOLUSI
KIMIA

TEORI
EVOLUSIBIOLOGI

Perkembangan baru teori asal-usul


kehidupan

TEORI
ABIOGENESIS
ARISTOTELES

JOHN NEDHAM

ANTONIE VAN
LEUWENHOEK

TEORI
BIOGENESIS

FRANCESCO REDI

L. SPALLANZANI

L. SPALLANZANI

Teori Abiogenesis

Teori ini menyatakan bahwa makhluk


hidup berasal dari bena tidak hidup
atau makhluk hidup ada dengan
sendirinya. Teori ini dikenal dengan
teori generatio spontanea. Tokohnya
yaitu Aristoteles dan John Nedham.

Percobaan Aristoteles

Teori yang dikemukakan Aristoteles


ini menyatakan bahwa makhluk
hidup tercipta dari benda tak hidup
yang berlangsung secara spontan
(generatio spontanea). Misalnya
cacing dari tanah, ikan dari lumpur,
dan sebagainya. Teori ini dianut oleh
banyak orang selama beberapa abad.

Percobaan Nedham

Kaldu direbus dalam wadah selama


beberapa menit, setelah itu wadah
ditutup menggunakan gabus. Setelah
beberapa hari, terdapat bakteri
dalam kaldu tersebut.

Antonie Van Leuwenhoek.

Dia mengamati air rendaman jerami


dan mendapati adanya
mikroorganisme.

Microskop

Francesco Redi
Redi merupakan orang pertama yang melakukan eksperimen
untuk membantah teori abiogenesis. Dia melakukan
percobaan dengan menggunakan bahan daging segar yang
ditempatkan dalam labu dan diberi perlakuan tertentu.
Labu I : diisi daging segar dan dibiarkan terbuka
Labu II : diisi daging segar dan ditutup dengan kain kasa
Labu III : diisi daging segar dan ditutup rapat
Ketiga labu diletakkan di tempat yang sama selama beberapa
hari. Hasilnya adalah sebagai berikut:
Labu I : dagingnya busuk, banyak terdapat belatung
Labu II : dagingnya busuk, terdapat sedikit belatung
Labu III : dagingnya tidak busuk, tidak terdapat belatung
Percobaan Francesco Redi Menurut Redi belatung yang
terdapat pada daging berasal dari telur lalat. Labu ke III tidak
terdapat belatung karena tertutup rapat sehingga lalat tidak
bisa masuk. Sayangnya, meskipun tertutup rapat ternyata
pada labu tersebut bisa muncul belatung. Ini disebabkan
karena Redi tidak melakukan sterilisasi daging pada disain
percobaannya.

Percobaan Francesco Redi

Lazzaro Spallanzani

Spallanzani juga melakukan percobaan untuk membantah


teori abiogenesis, tetapi menggunakan bahan kaldu.
Disainnya sebagai berikut:
Labu I : diisi kaldu lalu dipanaskan dan dibiarkan terbuka
Labu II : diisi kaldu, lalu ditutup dengan gabus yang disegel
dengan lilin, kemudian dipanaskan
Setelah dingin kedua labu diletakkan di tempat yang sama.
Beberapa hari kemudian hasilnya sebagai berikut.
Labu I : berubah busuk dan keruh, banyak mengandung
mikroba (bakteri)
Labu II : tetap jernih, tidak mengandung mikroba
Percobaan Lazzaro Spallanzani Menurut Spallanzani mikroba
yang tumbuh dan menyebabkan busuknya kaldu berasal
dari mikroba yang beraada di udara. Pendukung paham
abiogenesis keberatan dengan disain Spallanzani karena
menurut anggapan mereka, labu yang tertutup
menyebabkan gaya hidup (elan vital) dari udara tidak
dapat masuk, sehingga tidak memungkinkan munculnya

Percobaan Lazzaro Spallanzani

Louis
Pasteur
Pasteur menyempurnakan percobaan Redi dan Spallanzani. Ia

menggunakan kaldu dalam labu yang disumbat dengan gabus.


Selanjutnya gabus tersebut ditembus dengan pipa berbentuk
leher angsa (huruf S), kemudian dipanaskan. Setelah dingin
dibiarkan beberapa hari kemudian diamati. Ternyata air kaldu
tetap jernih dan tidak ditemukan mikroba.
Disain pipa yang berbentuk leher angsa tersebut
memungkinkan masuknya gaya hidup dari udara, tetapi
ternyata tidak didapati makhluk hidup dalam kaldu. Menurut
Pasteur, mikroorganisme yang tumbuh dalam kaldu berasal dari
udara. Mereka tidak bisa masuk karena terhambat oleh bentuk
pipa. Hal ini bisa dibuktikan bila labu dimiringkan sedemikian
rupa sehingga kaldu mengalir melalui pipa dan menyentuh
ujung pipa, ternyata beberapa hari kemudian menyebabkan
busuknya kaldu.
Dengan demikian Pasteur telah membuktikan bahwa teori
biogenesislah yang benar. Muncullah ungkapan :
omne vivum ex ovo, omne ovum ex vivo, omne vivum ex
vivo

Percobaan Louis Pasteur

Teori cosmozoic

Teori ini menyatakan makhluk hidup


berasal dari spora kehidupan yang
berasal dari ruang angkasa. Teori ini
dipelopori Arrhenius.

Teori penciptaan

Teori ini menyatakan bahwa makhluk


hidup diciptakan oleh tuhan seperti
apa adanya

Teori evolusi kimia

Tokohnya yaitu Alexander Oparin dan Haldane.


Menurut oparin dan haldane pada mulanya
atmosfer bumi purba terdiri atas metana, amonia,
uap air dan gas hidrogen. Dengan adanya energi
alam (halilintar dan sinar kosmis) gas-gas itu
berubah menjadi molekul organik sederhanjenis
substansi asam amino.
Selama berjuta-juta tahun , senyawa oraganik itu
terakumulasi di cekungan perairan membentuk
premordial soup.selanjutnya memebentuk
monomer. Monomer membentuk polimer. Polimer
membetuk protoblon (bentuk awal sel).

Teori evoluasi biologi

Asam amino hasil dari evolusi kimia akan


bergabung membentuk makromolekul. Teori ini
dibuktikan oleh Sidney W. Fox. Larutan yang
mengandung monomer-monomer organik
diteteskan ke pasir, batu, atau tanah yang panas
sehingga mengalami polimerasasi. Hasil
ppolimerasasi dinamakan proteinoid. Jika
proteinoid dicampur dengan air dingin
terbentuklah mikrosfer. Mikrosfer ini mempunyai
sift hidup dan mempunyai membran selektif
permeabel tetapi belum dikatakan hidup

Perkembangan baru teori asal-usul kehidupan

Sebelumnya, para ahli biokimia dan biologi modern sudah


merumuskan berbagai teori dan menguji coba di laboratorium.
Salah satu yang fenomenal adalah
uji laboratorium yang dilakukan Stanley Miller , kandidat doktor di
University of Chicago, Amerika Serikat, tahun 1953. Miller
merekonstruksi kemungkinan kondisi atmosfer bumi purba dengan
cara mencampur hidrogen, air, metana, dan amonia dalam bejana
dan memanasinya selama seminggu. Seminggu kemudian ketika
hasil percobaannya dianalisa menggunakan kromatografi, ia
menemukan endapan senyawa organik penyusun kehidupan yang
sangat terkenal: asam amino!
Ragam asam amino ituglisin, alanin, aspartik, dan glutamik
adalah unsur dasar pembentuk protein, penyusun struktur sel, dan
berperan penting dalam reaksi biokimia yang dibutuhkan
kehidupan.

Vous aimerez peut-être aussi