Vous êtes sur la page 1sur 23

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KANKER NASOFARING


Anna Jumatul Laely, S.Kep., Ns
Disampaikan dalam Seminar Managemen Terapi Terintegrasi pada Pasien
dengan Kanker Nasofaring
Magister Keperawatan Universitas Diponegoro
Semarang, 29 Oktober 2016

KANKER NASOFARING

Kanker Nasofaring merupakan karsinoma sel


skuamosa yang biasanya ditemukan pada
ostium tuba eustachius pada dinding lateral
nasofaring. Letaknya yang kadang
tersembunyi, berhubungan dengan banyak
organ vital di leher dan kepala, serta gejala
awal tidak khas dan spesifik sehingga
diagnosa dini sulit untuk ditegakkan Oleh
sebab itu biasanya pasien datang ke rumah
sakit sudah dalam keadaan stadium lanjut.

Seperti halnya dengan kasus penyakit lain,


manajemen perawatan pada pasien KNF
harus
bersifat
integratif
melibatkan
berbagai Profesional Pemberi Asuhan

PELAYANAN PASIEN YANG TERINTEGRASI

Person
Center
Care
Merupakan
evolusi/transformasi dari Istilah Patient Centered
Care yang sudah mulai
tdk mencukupi lagi,
karena
sesungguhnya
pasien
merupakan
seorang individu/ person yg selain sakit juga
memiliki
hal-hal
lain
spt
kebiasaan,
preferensi/pilihan,
situasi
keluarga,
sosiospiritual-kultural, keadaan wellness yang harus
diikutkan dalam keputusan klinis.
Paradigma PCC masuk dalam akreditasi RS, 2012

dr Nico A.Lumenta

Pelayanan diberikan tidak sekedar kpd


Pasien, melainkan harus lebih yaitu kpd
Person. Profesional Pemberi Asuhan
perlu memahami pasien sebagai
person : Knowing the patient as an
individual
Person Centred Care sejalan dgn
strategi WHO People Centred and
Integrated Health Services (PCIHS), 2015

dr Nico A. Lumenta

Australian College of Nursing (ACN) tentang


Person Centred Care (Nov 2014) menyatakan
bahwa:
Person-centred care means:
treating each person as an individual;
protecting a persons dignity;
respecting a persons rights and preferences;
and
developing a therapeutic relationship between
the care provider and care recipient which is
built on mutual trust and understanding.

PENGKAJIAN KEPERAWATAN
PADA KNF

PENYAKIT

MANAJEMEN
PENGOBATAN DAN
EFEKNYA
PERAN, TANGGUNG
JAWAB , BIAYA DLL

BIO,
Psiko,
Sosio,
Kultura
lSpiritu
al

MASALAH KEPERAWATAN
Kemungkinan Diagnosa
Keperawatan
Inefektif
airway
yang Muncul
Nyeri :
Penurunan berat
badan
Cemas
Gangguan Istirahat
tidur
Self esteem
Gangguan body
image
Gangguan Persepsi
sensori

MASALAH PSIKOLOGIS PADA KNF

Masalah Psikologis menjadi sangat


penting di kelola dengan baik oleh
seorang perawat.
Sesuai dengan konsep mind-body
reaction atau psiko-neuro imunologi,
status psikologis pasien sangat
berkaitan dengan proses penyembuhan

In this study, the most frequent depressive symptoms


reported on the Beck Depression Inventory were
change in appetite, loss of energy, loss of interest in
sex, change in sleep pattern, and agitation. As noted
by others occurrence of many symptoms (e.g.,
change in appetite,
loss of energy) may indicate depression and thus can
create confusion in a cancer population since they are
also side effects of both cancer and its treatment
During and after treatment, patients may experience
a range of physical and emotional side effects that
can continue for months or even years
(Marry Ellen Hansfield, 2012)

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASALAH PSIKOLOGIS


PADA KNF

USIA PRODUKTIF (14-55)


JENIS KELAMIN LAKI-LAKI
STADIUM LANJUT (PENGOBATAN
KOMPLEK)

RESPON
PSIKOLOGIS
YANG
BERMAKNA

KECEMASAN/DEPRESI PADA KNF

Studi Penelitian menunuukkan bahwa depresi


klinis pada KNF seringkali muncul sebelum
diagnosis (29%), pada saat terdiagnosis (1340%), selama treatment (25-52%) and post
treatment (11-45%) (Haisfield-Wolfe,
McGuire,et al,2009)
Survey Epidiomologi oleh university of
Washington dari tahun 1973-2002
menemukan 5838/3,6 juta pasien kanker yang
melakukan kasus bunuh diri
87.2% mengalami Post Traumatic Stress
Disorder karena ketidakmampuan fisik dan
efek pengobatan

Bagaimana dengan keluhan dan


strategi koping yang dilkukan oleh
pasien?

VIGNETTE 1

Ny SW, 44 th, KNF WHO 2. Keluhan dirasakan mulai th


2013 dan baru Th 2014 didiagnosis KNF, 2014-2015
menjalani kemoterapi 6x, rx terapi 33X dan
brachiterapi 4X. 1 bulan setelah brachi terakhir kedua
mata cekot-cekot, untuk melihat terlihat dobel
(diplopia). Berdasarkan hasil CT-scan terjadi metastase,
kemudian direncanakan penambahan kemoterapi 4x
lagi. Saat ini kondisi fisik makin menurun, penurunan
BB 12 kg, sekresi berlebihan, sulit dan nyeri untuk
menelan, sesak nafas, sangat cemas, kuatir terhadap
prognosis penyakit/ketidak pastian akan penyakit,
sering menangis, ingin sembuh , selalu ingat dengan
3 orang anak2nya yang masih kecil. Strategi koping
yang sudah dilakukan adalah berdoa dan sholat.

VIGNETTE 2

Tn S, 55 th, KNF WHO 2. Awal 2016 sudah mulai merasakan


keluhan, pengobatan di puskesmas dan RS daerah dan
Agustus 2016 baru ditegakkan diagnosis, dirujuk ke RSDK,
nafas makin sesak dan benjolan makin membesar
dilakukan trakeostomi dan kemudian di kemoterapi.
Rencana kemo 6 x dan direncanakan juga untuk rx terapi.
Saat ini sedang menjalani kemo ke-2, kebas pada area
mulut dan leher, sariawan di seluruh rongga mulut ,
merasa sesak nafas, batuk, nyeri kepala dan gigi, lemah
dan rambut rontok. Cemas karena program pengobatan
(efek), tidak bisa lagi mencukupi kebutuhan rumah tangga
karena semenjak sakit tidak lagi bekerja sebagai nelayan
(masih menjadi tulang punggung keluarga). Styrategi
koping yang dilakukan adalah berdoa pada Tuhan untuk
kesembuhan.

VIGNETTE 3

Tn ZA,35 th, KNF WHO 3. Th 2015 sudah terdiagnosis


KNF, mengalami shock berat, selalu menyalahkan diri
sendiri dan teringat akan kesalahannya di masa lalu yaitu
sebagai perokok berat. 8 bulan memilih untuk melakukan
pengobatan komplementer dengan meminum ramuan
daun sirsak, kulit manggis dan pijat refleksi. Pengobatan
ini tidak memberikan hasil yang signifikan, benjolan di
leher makin membesar dan sulit untuk bernafas dan
menelan, sehingga kemudian pada agustus 2016
memutuskan untuk menjalani terapi medis., dengan
menjalni kemoterapi dan radiasi. Saat ini menjalani kemo
ke-2 dengan keluhan
2-3 hari setelah kemo mual,
muntah, sakit di seluruh badan yang berlangsung sd 1
minggu, padahal 1 minggu kemudian dia harus menjalani
kemo berikutnya , karena hal ini dia tdk bisa bekerja
untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga dan hal inilah
yang membuatnya sangat sedih dan cemas (krn efek

CONCLUSION

Masalah Psikologis terjadi pada semua


pasien, strategi koping yang dilakukan
bervariasi, termasuk spiritual. Akan
tetapi kemungkinan belum terarahkan
dengan baik sehingga masih muncul
intensitas kecemasan yang cukup
tinggi.

INTERVENSI KEPERAWATAN

Intervensi Keperawatan dilakukan baik


secara mandiri maupun kolaboratif
untuk
mengatasi
masalah
keperawatan yang terjadi pada pasien,
support care need , mengidentifikasi
dan mengajarkan strategi koping yang
efektif dan adaptif dalam mengatasi
masalah psikologis.
Pada
pasien
kondisi
terminal
,
intervensi keperawatan dilakukan
untuk palliative care

Vous aimerez peut-être aussi