Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Oleh :
Indriani Pratiwi
Ajrina Khairani
Maria Fransisca
Ningsi L Sangadji
Maria Nafisah K
1506675781
1506726990
1506728743
1506738630
1506744570
Universitas Indonesia
Depok 2016
OUTLINE
Struktu
r Asam
Nukleat
Fungsi
Asam
Nukleat
Biosint
esis
Asam
Nukleat
Aplikasi
Asam
Nukleat
Analisis
Asam
Nukleat
PENGERTIAN
Asam Nukleat adalah sebuah makromolekul yang tersusun atas
nukleotida sebagai monomernya generasi yang berperan dalam
penerusan informasi genetik antar.
Sekunder
Interaksi antara
basa yang terikat
satu sama lain
dengan
ikatan
hidrogen
membentuk
helix.
Tersier
Bentuk
tiga
dimensi
dimana seluruh
rantai
dilipat,
yaitu gabungan
antar struktur
sekunder.
Kuartener
Mengacu pada
interaksi asam
nukleat dengan
molekul lainnya.
KOMPONEN PENYUSUN
ASAM
NUKLEAT
Asam nukleat tersusun dari nukleotida sebagai monomernya yang memiliki
komponen penusun diantaranya:
Gugus Fosfat
Fosfat adalah atom fosfor yang terikat
dengan 4 oksigen.
Hilangnya ion hidrogen akibat penguraian
menyebabkan fosfat bermuatan negatif.
Ini merupakan penyebab pemberian nama
asam pada molekul polinukleotida,
walaupun didalamnya juga terkandung
juga basa nitrogen.
Salah satu fungsi gugus fosfat adalah
dalam transfer energi di antara molekul
KOMPONEN PENYUSUN
ASAM NUKLEAT
Gula Pentosa
Gula
pentosa
merupakan
gula
monosakarida yang mengandung lima
atom karbon yang membentuk cincin
segilima.
Terdapat dua jenis gula pentosa yaitu
ribosa dan deoksiribosa. Pada ribosa,
karbon 2 berikatan dengan gugus
hidroksil
(-OH)
sementara
pada
deoksiribosa, atom karbon 2 berikatan
dengan hidrogen (-H).
KOMPONEN PENYUSUN
ASAM NUKLEAT
Basa Nitrogen
Basa nitrogen adalah molekul organik dengan atom nitrogen yang
memilki sifat basa.
Memiliki fungsi untuk menguraikan urutan gen.
Menurut strukturnya, basa nitrogen terbagi menjadi 2 macam, yaitu
:
-
Purin
Pirimidin
DNA
Asam Deoksiribonukleat (DNA) adalah polimer
berupa rantai panjang dari nukleotida yang
memiliki gula pentosa berupa Deoksiribosa.
Memiliki struktur double helix
Memiliki basa nitrogen berupa adenin, guanin,
sitosin, dan timin.
DNA
Terdapat 2 model DNA, yaitu:
DNA
Aturan Chargaf
Chargaff menyimpulkan bahwa
jumlah
purin
selalu
sama
dengan jumlah pirimidin dalam
suatu sampel DNA, yang berarti
jumlah adenine sama dengan
jumlah timin dan jumlah sitosin
sama dengan jumlah guanine
DNA
Berdasarkan bentuknya, DNA memiliki 3 macam konformasi, yaitu :
Ciri-ciri
DNA-A
DNA-B
DNA-Z
Tipe helix
Berpilin ke
kanan
Berpilin ke
kanan
Berpilin ke
kiri
Diameter helical
(nm)
2,55
2,37
1,84
0,29
0,34
0,37
3,2
3,4
4,5
Jumlah pasangan
basa dalam satu
pilinan
11
10
12
rata
TINGKATAN PENGEMASAN
DNA
DNA Double
Helix
Nukleosom
Kromatin
Kromosom
RNA
RNA (Asam Ribonukleat)adalah rangkaian
nukleotida yang saling terikat seperti rantai. RNA
merupakan hasil dari transkripsi dari suatu
fragmen DNA, sehingga RNA sebagai polimer
yang jauh lebih pendek jika dibandingkan DNA.
Berbeda dengan DNA yang umumnya dijumpai
dalam inti sel, Kebanyak dari RNA terdapat dalam
sitoplasma, khususnya di ribosom.
RNA mempunyai bentuk pita tunggal dan tidak
berpilin. Molekul RNA merupakan molekul
fungsional dari DNA.
Basa nitrogennya
sitosin, dan urasil.
berupa
adenine,
guanine,
RNA
RNA memiliki 3 macam bentuk, yaitu:
RNA
transfer RNA (tRNA)
RNA yang membawa asam amino satu per
satu ke ribosom. Seluruh tRNA dapat
berbentuk seperti daun semanggi dengan tiga
atau empat lipatan jepit. Pada tRNA, terdapat
anticodon yang merupakan pasangan tiplet
basa dari triplet kodon yang terdapat pada
mRNA.
Pada salah satu ujung RNAt terdapat tiga
rangkaian
basa
pendek
yang
disebut
anticodon. Suatu asam amino akan melekat
pada ujung RNAt yang berseberangan dengan
ujung anticodon. Pelekatan ini merupakan
cara berfungsinya RNAt, yaitu membawa
RNA
ribosomal RNA (rRNA)
Molekul RNA ribosom atau RNAr
merupakan komponen struktural
yang utama di dalam ribosom.
Setiap subunit
ribosom terdiri
dari 30-46% molekul RNAr dan
70-80%
protein.
RNA
ini
menyediakan material structural
dan
pusat
katalitik
untuk
membentuk ikatan peptida dalam
pembentukan protein.
RNA
FUNGSI ASAM
NUKLEAT
DEOXYRIBONUCLEIC ACID
DNA
Sejenis biomolekul yang menyimpan dan
menyandi instruksi-instruksi genetika setiap
organisme dan banyak jenis virus
Instruksi-instruksi genetika ini berperan
penting dalam pertumbuhan, perkembangan,
dan fungsi organisme dan virus
Basa nitrogen pada DNA terbagi atas pirin
dan pirimidin yang saling berikatan satu
sama lain.
Double helix
1. SINTESIS PROTEIN
Ada dua kelompok protein yang dibuat ADN, yaitu protein struktural dan protein
katalis.
Protein struktural akan membentuk sel, jaringan, dan organ hingga penampakan fisik
suatu individu. Inilah yang menyebabkan ciri fisik tiap orang berbeda satu sama lain.
Protein katalis akan membentuk enzim dan hormon yang berpengaruh besar
terhadap proses metabolisme, dan akhirnya berpengaruh terhadap sifat psikis, emosi,
kepribadian, atau kecerdasan seseorang.
Proses sintesis protein dapat dibedakan menjadi dua tahap.
Tahap pertama adalah transkripsi yaitu pencetakan ARNd oleh ADN yang
berlangsung di dalam inti sel. ARNd inilah yang akan membawa kode genetik dari
ADN.
Tahap kedua adalah translasi yaitu penerjemahan kode genetik yang dibawa ARNd
oleh ARNt.
TRANSKRIPSI
Langkah transkripsi berlangsung sebagai berikut:
Sebagian rantai ADN membuka, kemudian disusul oleh pembentukan rantai ARNd. Rantai ADN yang
mencetak ARNd disebut rantai sense/template. Pasangan rantai sense yang tidak mencetak ARNd disebut
rantai antisense.
Pada rantai sense ADN didapati pasangan tiga basa nitrogen (triplet) yang disebut kodogen. Triplet ini
akan mencetak triplet pada rantai ARNd yang disebut kodon. Kodon inilah yang disebut kode genetika
yang berfungsi mengkodekan jenis asam amino tertentu yang diperlukan dalam sintesis protein.
Selanjutnya boleh dikatakan bahwa ARNd atau kodon itulah yang merupakan kode genetika. Lihat daftar
kodon dan asam amino yang dikodekannya di bawah ini.
Setelah terbentuk, ARNd keluar dari inti sel melalui pori-pori membran inti menuju ke ribosom dalam
sitoplasma.
Untuk setiap satu molekul protein yang dibentuk akan selalu dimulai dengan kodon inisiasi atau kodon
start yaitu AUG yang mengkodekan asam amino metionin. Jika satu molekul protein telah terbentuk akan
selalu diakhiri dengan tanda berupa kodon stop atau kodon terminasi, yaitu UGA, UAA, atau UAG.
Pasangan tiga basa nitrogen disebut triplet. Triplet yang terdapat pada rantai sense ADN yang mencetak
ARNd disebut kodogen. Triplet yang terdapat pada ARNd disebut kodon. Triplet yang terdapat pada ARNt
disebut antikodon.
TRANSLASI
Langkah translasi:
1. Setelah RNAd keluar dari dalam inti, selanjutnya ia bergabung dengan
ribosom dalam sitoplasma.
2. Langkah berikutnya adalah penerjemahan kode genetik (kodon) yang
dilakukan oleh ARNt. Caranya, ARNt akan mengikat asam amino
tertentu sesuai yang dikodekan oleh kodon, lalu membawa asam amino
tersebut dan bergabung dengan ARNd yang telah ada di ribosom.
3. Setelah asam amino dibawa ARNt bergabung dengan ARNd di ribosom,
selanjutnya akan terjadi ikatan antar asam amino membentuk
polipeptida. Protein akan terbentuk setelah berlangsung proses
polimerisasi.
SIMPULAN SINGKAT
LANGKAH SINTESIS PROTEIN
BERLANGSUNG SEBAGAI
BERIKUT:
ADN
mencetak
ARNd dalam
proses
transkripsi
yang
berlangsung
di dalam inti.
ARNd keluar
dari dalam
inti
bergabung
dengan
ribosom di
sitoplasma.
Datang ARNt
membawa
asam amino
yang sesuai
dengan
kodon.
Terjadi ikatan
antar asam
amino
sehingga
terbentuk
protein.
2. AUTOKATALIS (REPLIKASI)
Autokatalis, merupakan kemampuan DNA untuk
menggandakan
diri
(replikasi).
Replikasi merupakan proses pelipatgandaan DNA
yang ini diperlukan ketika sel akan membelah diri.
Pada setiap sel, kecuali sel gamet, pembelahan diri
harus disertai dengan replikasi DNA supaya semua
sel turunan memiliki informasi genetik yang sama.
Pada dasarnya, proses replikasi memanfaatkan
fakta bahwa DNA terdiri dari dua rantai dan rantai
yang satu merupakan "konjugat" dari rantai
pasangannya.
Dengan
kata
lain,
dengan
mengetahui susunan satu rantai, maka susunan
rantai pasangan dapat dengan mudah dibentuk.
Proses replikasi memerlukan protein atau enzim
pembantu; salah satu yang terpenting dikenal
dengan nama DNA polimerase, yang merupakan
enzim pembantu pembentukan rantai DNA baru
yang merupakan suatu polimer.
Tahapan:
Proses replikasi diawali dengan pembukaan
untaian ganda DNA pada titik-titik tertentu di
sepanjang rantai DNA. Proses pembukaan
rantai DNA ini dibantu oleh enzim helikase
yang dapat mengenali titik-titik tersebut, dan
enzim girase yang mampu membuka pilinan
rantai DNA.
Setelah cukup ruang terbentuk akibat
pembukaan
untaian
ganda
ini,
DNA
polimerase masuk dan mengikat diri pada
kedua rantai DNA yang sudah terbuka secara
lokal tersebut.
Proses pembukaan rantai ganda tersebut
berlangsung disertai dengan pergeseran DNA
polimerase mengikuti arah membukanya
rantai ganda. Monomer DNA ditambahkan di
kedua sisi rantai yang membuka setiap kali
BERDASARKAN
TEMPAT PEMBUATAN
1. DNA Mitokondria
Berbeda dengan organel sel lainnya,
mitokondria memiliki materi genetiksendiri
yang karakteristiknya berbeda dengan
materi genetik pada inti sel yang dikenal
sebagai mtDNA.
mtDNA berpilin ganda, sirkular, dan tidak
terlindungi membran.
Pada
makhluktingkat
tinggi,
DNA
mitokondria
yang
diturunkan
kepada
anaknya hanya berasaldari betinanya saja
(maternally inherited)
mtDNA mengandung banyak informasi
genetik yang berfungsi untuk respirasi.
2. DNA Kloroplas
Kloroplas mempunyai tingkat otonomi di dalam sel
yang dalam banyakhal sama dengan mitokondria.
Dalam stroma terdapat DNA.
Kloroplas juga melakukan replikasi.
Seluruh genom kloroplas terdapat di dalam satu
molekul DNA kloroplas(ctDNA) yang sirkular.
ctDNA cukup besar sehingga dapat mengkode lebih
dari 150 protein. Masing-masing dengan berat
molekul 50.000 dalton.
Ini kira-kira sama denganjumlah berbagai protein
yang terdapat dalam kloroplas, baik protein
strukturalmaupun enzim yang penting untuk
fotosintesis, sintesis karbohidrat, lipid dan protein.
Namun kloroplas tidak mengkode semua protein itu
sendiri. Replikasi dan difereniasi dikontrol sebagian
oleh genom inti dan sebagian oleh ctDNA.
RIBONUCLEIC ACID
FUNGSI
1.
Pada
sekelompok
virus
(misalnya
bakteriofag), RNA merupakan bahan
genetik. Ia berfungsi sebagai penyimpan
informasi genetik, sebagaimana DNA pada
organisme hidup lain.
Ketika virus ini menyerang sel hidup, RNA
yang dibawanya masuk ke sitoplasma sel
korban, yang kemudian ditranslasi oleh sel
inang untuk menghasilkan virus-virus
baru.
2.
Peran penting RNA terletak pada fungsinya sebagai perantara
antara DNA dan protein dalam proses ekspresi genetik karena ini
berlaku untuk semua organisme hidup.
Dalam peran ini, RNA diproduksi sebagai salinan kode urutan basa
nitrogen DNA dalam proses transkripsi. Kode urutan basa ini
tersusun dalam bentuk 'triplet', tiga urutan basa N, yang dikenal
dengan nama kodon.
Setiap kodon berelasi dengan satu asam amino (atau kode untuk
berhenti), monomer yang menyusun protein.
3.
Penelitian mutakhir atas fungsi RNA menunjukkan bukti yang
mendukung atas teori 'dunia RNA', yang menyatakan bahwa pada
awal proses evolusi, RNA merupakan bahan genetik universal
sebelum organisme hidup memakai DNA.
4. BERDASARKAN JENISNYA
1. mRNA
mRNA merupakan RNA yang urutan basanya
komplementer (berpasangan) dengan salah satu
urutan basa rantai DNA.
RNA jenis ini merupakan polinukleotida berbentuk
pita tunggal linier dan disintesis oleh DNA di
dalam nukleus.
Panjang pendeknya mRNA berhubungan dengan
panjang pendeknya rantai polipeptida yang akan
disusun.
Urutan asam amino yang menyusun rantai
polipeptida itu sesuai dengan urutan kodon yang
terdapat di dalam molekul mRNA yang
bersangkutan.
mRNA
bertindak
sebagai
pola
cetakan
pembentuk polipeptida.
2. tRNA
RNA jenis ini dibentuk di dalam nukleus, tetapi
menempatkan diri di dalam sitoplasma.
tRNA merupakan RNA terpendek dan bertindak
sebagai penerjemah kodon dari mRNA.
Fungsi lain tRNA adalah mengikat asam-asam
amino di dalam sitoplasma yang akan disusun
menjadi protein dan mengangkutnya ke
ribosom. Bagian tRNA yang berhubungan
dengan kodon dinamakan antikodon.
3. rRNA
RNA ini disebut ribosomal RNA karena terdapat
di ribosom meskipun dibuat di dalam nukleus.
RNA ini berupa pita tunggal, tidak bercabang,
dan fleksibel.
Lebih dari 80% RNA merupakan rRNA.
Fungsi dari RNA ribosom adalah sebagai mesin
perakit dalam sintesis protein yang bergerak ke
SINTESIS ASAM
NUKLEAT
MELIPUTI :
REPLIKASI DNA
TRANSKRIPSI RNA
SINTESIS BASA
NITROGEN
REPLIKASI DNA
Model Dispersif
Rantai ganda DNA hasil replikasi pertama maupun replikasi
ke dua dari DNA induk mengandung segmen campuran
antara rantai DNA induk dan rantai DNA baru.
Rantai ganda DNA salinannya terdiri dari dua rantai tunggal
DNA yang masing-masing mengandung segmen (bagian atau
potongan) DNA induk dan segmen DNA baru.
Sintesis Primer
Untai komplementer DNA menggunakan untai yang ada
sebagai template yang dibawa oleh DNA polimerase.
Pada tahap ini, DNA polimerase membutuhkan 3 gugus
hidroksil
untuk
memulai
penambahan
nukleotida
komplementer yang disediakan DNA primase yang
mensintesis bentangan pendek RNA ke untai DNA yang ada.
segmen pendek tersebut disebut primer, dan terdiri dari 9-12
nukleotida. Hal ini memberikan DNA polimerase platform
yang diperlukan untuk mulai menyalin sebuah untai DNA.
Setelah primer terbentuk pada kedua untai, DNA polimerase
dapat memperpanjang primer ini menjadi untai DNA baru.
Terminasi
Replikasi ini terhenti di lokasi terminasi khusus yang terdiri
dari urutan nukleotida yang unik.
Urutan ini diidentifikasi oleh protein khusus yang disebut tus
yang mengikat ke situs tersebut, sehingga secara fisik
menghalangi jalur helikase.
Ketika helikase bertemu protein tus itu jatuh bersama dengan
untai tunggal protein pengikat terdekat
TRANSKRIPSI RNA
MEKANISME TRANSKRIPSI
RNA
Inisiasi
Proses transkripsi dari molekul RNA dimulai dengan diurainya kedua untaian dari molekul
DNA. Pemisahan kedua untaian DNA pertama kali terjadi di suatu tempat di dalam molekul
DNA yang disebut dengan promoter.
Proses transkripsi ini mulai terjadi ketika RNA polimerase menyadari dan mengikat daerah
promotor yang terdapat dalam molekul DNA. RNA polimerase melekat atau berikatan
dengan promoter dibantu oleh adanya faktor sigma.
Setelah promoter berikatan dengan kumpulan protein (kofaktor-kofaktor). Kumpulan antara
promoter, RNA polimerase, dan kofaktor-kofaktor ini disebut kompleks inisiasi transkripsi.
Selanjutnya, RNA polimerase membuka rantai ganda DNA.
Setelah proses inisiasi terjadi maka faktor sigma akan berdisosiasi dari RNA polimerase,
bersama-sama dengan DNA dan RNA nasen (RNA yang baru disintesis), akan membentuk
kompleks terneratau kompleks yang terdiri atas tiga komponen. Dengan adanya kompleks
terner ini RNA polimerase dapat berjalan di sepanjang molekul DNA.
Elongasi
Pada tahap elongasi ini, RNA mengalami pertumbuhan
memanjang seiring dengan pembentukan pasangan basa
nitrogen DNA pada ujung 3 nya.
Sehingga, proses elongasi RNA berlangsung dari arah 5 ke 3,
sementara RNA polimerasenya sendiri bergerak dari arah 3
ke 5 di sepanjang untai DNA template. Pembentukan RNA
analog dengan pembentukan pasangan basa nitrogen pada
replikasi.
RNA akan membentuk pasangan basa urasil dengan adenin
pada rantai DNA. Tiga macam basa yang lain, yaitu adenin,
guanin, dan sitosin dari DNA akan berpasangan dengan basa
komplemennya masing-masing sesuai dengan pengaturan
pemasangan basa. Adenin berpasangan dengan urasil dan
guanin dengan sitosin.
Terminasi
Selanjutnya dalam proses ini, primer RNA dihapus
dan nukleotida RNA digantikan oleh nukleotida DNA
oleh polimerase DNA enzim.
Celah antara fragmen ditutup oleh enzim DNA
ligase.
No
1
Hanya ada satu asal replikasi per molekul DNA Asal replikasi banyak (lebih dari 1000) dalam
setiap kromosom eukariotik
Asal replikasi terbentuk sekitar 100-200 atau Setiap asal replikasi terbentuk dari sekitar 150
lebih nukleotida
nukleotida
Replikasi DNA terjadi pada satu titik di setiap Replikasi DNA terjadi di beberapa titik secara
molekul DNA prokariotik
bersamaan di setiap kromosom.
Hanya dua cabang replikasi dibentuk di setiap Sejumlah cabang replikasi terbentuk secara
kromosom prokariotik replikasi, replikasi DNA bersamaan di setiap DNA replikasi.
adalah dua arah
Satu replikasi gelembung terbentuk selama Banyak gelembung replikasi terbentuk dalam
replikasi DNA
satu molekul DNA bereplikasi.
Inisiasi replikasi DNA di prokariota dilakukan Inisiasi replikasi DNA dilakukan oleh protein
oleh DnaA protein dan DnaB
multisubunit
10
Okazaki fragmen besar, 1000-2000 nukleotida Okazaki fragmen pendek, 100-200 nukleotida
panjang.
panjang.
11
Replikasi sangat cepat, ditambahkan sekitar Replikasi lambat, ditambahkan sekitar 100
2000 nukleotida per detik
nukleotida per detik
Splicing
Splicing merupakan proses pembuangan intron dan
penyambungan ekson.
RNA hasil transkripsi pada eukariot yang disebut
pre-RNA dikarenakan RNA hasil dari transkripsi
masih mengandung intron yang tidak mengkodekan
asam amino, sehingga perlu dibuang.
Pada proses ini, intron akan dipotong oleh
spliceosome dan penyambungan ekson dilakukan
oleh enzim ligase
Retrovirus
Retrovirus adalah virus yang membawa transkripsi
terbalik.
Virus ini dapat mengkonversi RNA mereka menjadi
salinan DNA.
Proses
ini
dikatalisis
oleh
enzim
reverse
transcriptase. Kemudian DNA ini terintegrasi
kovalen
ke
dalam
genom
inang
dengan
menggunakan enzim integrase, yang dikodekan
oleh reverse transcriptase.
ANALISIS ASAM
NUKLEAT
Elektroforesis
Sequencing
Staining
Hibridisasi
Sentrifugasi
Analisis PCR
Kuantita
Spektrofotometer
tif
DNA-Microarray
SAGE
ANALISIS KUALITATIF
Analisis Kualitatif
ELEKTROFORESIS
Tujuan :
Memisahkan
dan
mempurifikasi makromolekul
berdasarkan
perbedaan
tingkat migrasinya
dalam
sebuah medan listrik.
Makromolekul
yang
dijadikan
objek elektroforesis adalah protein
dan asam nukleat yang memiliki
perbedaan ukuran, kadar ion, dan
molekul-molekul penyusunnya.
Elektroforesis
dapat
dibagi
menjadi dua yaitu Agarose Gel
Analisis Kualitatif
ELEKTROFORESIS (AGAROSA
GEL)
Agarose
gel
digunakan
untuk
menganalisis
molekul
DNA.
Agarose
merupakan suatu bentuk
polisakarida yang diekstrak
dari alga merah ataupun
rumput
laut.
Agarose
memiliki kemurnian jika
dibandingkan dengan agar
walaupun
memiliki
kesamaan sumber.
Analisis Kualitatif
ELEKTROFORESIS (AGAROSA
GEL CONT.)
Tahapan
1. Bubuk elektroforesis agarose dicampurkan dengan
larutan buffer untuk elektroforesis (TAE atau TBE).
2. Lalu campuran dipanaskan dengan microwave hingga
tercampur sempurna.
3. Campuran kemudian didinginkan hingga mencapai suhu
60oC dan dituangkan kedalam wadah agar mengental.
Setelah mengental, sikat pembatas lalu dilepaskan,
sampel DNA diinjeksikan ke dalam gel dan peralatan
elektroforesis dinyalakan.
Analisis Kualitatif
ELEKTROFORESIS
( KAPILER )
Elektroforesis kapiler adalah metode cepat analisis
dan pemisahan biopolymer, termasuk didalamnya
DNA. Metode ini menggunakan celah sempit dengan
kapiler-kapiler silica didalamnya dengan internal
diameter kurang dari 100 ml.
Elektroforesis kapiler menghasilkan tingkat efisiensi
pemisahan yang tinggi dan selektivitas yang baik.
Metode ini memiliki sensitivitas yang baik dan
memiliki kelebihan yaitu injeksi yang dapat
dilakukan berkali-kali pada suatu kolom.
Analisis Kualitatif
SEQUENCING
Sequencing
adalah
penentuan urutan
basa
DNA
dalam
segmen molekul DNA
yang relatif pendek .
Pengurutan
(sequencing)
asam
nukleat
memungkinkan
kita
mengetahui
kode
genetik dari molekul
DNA.
Analisis Kualitatif
SEQUENCING (2)
Metode Maxam Gilbert
Metode Maxam-Gilbert dapat diterapkan baik untuk DNA
untai ganda maupun DNA untai tunggal dan melibatkan
pemotongan basa spesifik yang dilakukan dalam dua
tahap.
Molekul DNA terlebih dahulu dipotong-potong secara
parsial menggunakan piperidin. Pengaturan masa
inkubasi atau konsentrasi piperidin akan menghasilkan
fragmen-fragmen
DNA
yang
bermacam-macam
ukurannya.
basa dimodifikasi menggunakan bahan-bahan kimia
tertentu. Dimetilsulfat (DMS) akan memetilasi basa G,
asam format menyerang A dan G, hidrazin akan
menghidrolisis C dan T, tetapi garam yang tinggi akan
menghalangi reaksi T sehingga hanya bekerja pada C.
Analisis Kualitatif
SEQUENCING (3)
Metode Sanger
Metode Sanger pada dasarnya memanfaatkan
dua sifat salah satu subunit enzim DNA
polimerase yang disebut fragmen klenow. Kedua
sifat tersebut adalah kemampuannya untuk
menyintesis DNA dengan adanya dNTP dan
ketidakmampuannya untuk membedakan dNTP
dengan ddNTP.
Analisis Kualitatif
SENTRIFUGASI
Sentrifugasi merupakan proses penting dalam
isolasi dan pemisahan sel.
Prinsip utama sentrifugasi adalah memisahkan
substansi berdasarkan berat jenis molekul dengan
cara memberikan gaya sentrifugal sehingga
substansi yang lebih berat akan berada di dasar,
sedangkan substansi yang lebih ringan akan
terletak di atas. Teknik sentrifugasi tersebut
dilakukan di dalam sebuah mesin yang bernama
mesin sentrifugasi dengan kecepatan yang
bervariasi
Analisis Kualitatif
SENTRIFUGASI
Sentrifugasi pada pemisahan dan isolasi sel dapat
menggunakan
berbagai
metode,
yaitu
metode
sentrifugasi perbedaan kecepatan, sentrifugasi bobot
jenis bertingkat, sentrifugasi zonal, dan sentrifugasi
isopiknik.
Metode sentrifugasi perbedaan kecepatan memiliki
prinsip pemisahan sel berdasarkan perbedaan ukuran
organel sel dan densitas partikel. Patikel organel yang
lebih rapat akan membentuk pelet jika pada kecepatan
yang lebih tinggi dibandingkan partikel organel yang
lebih besar atau renggang walaupun memiliki massa
yang sama besar. Makin besar ukuran sebuah partikel,
maka makin besar gaya sentrifugal yang dialaminya.
Oleh karena itu partikel yang memiliki ukuran yang lebih
Analisis Kualitatif
STAINING
Metode staining digunakan untuk visualisasi DNA
setelah diseparasi oleh gel elektroforesis.
Terdapat banyak jenis pewarna yang dapat
digunakan keperluan ini, beberapa diantaranya
adalah etidium bromida, SYBR Gold, SYBR Green,
SYBR Safe, dan Eva Green
Analisis Kualitatif
STAINING (2)
Etidium Bromida
Etidium bromida merupakan pewarna yang paling umum
digunakan untuk memvisualisasikan DNA. Pewarna ini dapat
digunakan dalam gel, baik pada larutan penyangga
elektroforesis ataupun pada gel. Molekul-molekul pewarna ini
menempel pada rantai DNA dan bersifat fluoresens dia bawah
cahaya UV. Namun etidium bromida bersifat karsinogen,
karena itu penggunaannya harus ditangani dengan baik.
SYBR GOLD
Pewarna SYBR Gold dye digunakan untuk DNA rantai tunggal,
rantai ganda, atau RNA. SYBR Gold merupakan salah satu
alternatif pewarna etidium bromida yang lebih sensitif
daripada pewarna etidium bromida. Tingkat fluoresens
pewarna SYBR Gold di bawah sinar UV 1000 kali lebih tinggi
daripada etidium bromida saat berikatan dengan asam
Analisis Kualitatif
STAINING (3)
SYBR Green
Pewarna SYBR Green I dan II dapat berikatan dengan DNA dan
berpotensial sebagai mutagen, karena itu pewarna ini harus
ditangani dengan hati-hati. SYBR Green I lebih cocok untuk
digunakan pada DNA rantai ganda, sedangkan SYBR Green II
lebih cocok digunakan untuk DNA rantai tunggal or RNA.
SYBR safe
SYBR Safe merupakan pewarna yang lebih aman daripada
pewarna etidium bromida dan pewarna SYBR lainnya. tidak
bersifat beracun dan aman untuk dibuang langsung ke dalam
sistem pembuangan limbah. Pewarna SYBR Safe dapat
digunakan
dengan
blue-light
transillluminator
yang
mengakibatkan lebih sedikit kerusakan terhadap DNA yang
diamati dan lebih efisien untuk proses kloning selanjutnya.
Analisis Kualitatif
STAINING (4)
Eva Green
Analisis Kualitatif
HIBRIDISASI
Teknik hibridisasi meliputi dua proses, yaitu
proses denaturasi atau pemisahan dua rantai
asam nukleat yang komplementer dari proses
renaturasi atau perpaduan kembali dua rantai
asam nukleat. Proses denaturasi biasanya
dilakukan dengan cara pemanasan DNA untuk
memecah ikatan hidrogen yang terdapat di
antara pasangan basa sehingga rantai asam
nukleat akan terpisah. Proses ini kemudian
diikuti dengan proses renaturasi dengan cara
pendinginan.
Analisis Kualitatif
HIBRIDISASI (2)
Tahapan
Proses hibridisasi dan visualisasi diawali
dengan transfer DNA dari gel agarose ke nilon
berpori atau membrane nitroselulosa. Pada
metode ini mula-mula gel didenaturasi
dengan larutan dasar dan diletakkan pada
suatu nampan.
Gel hasil elektroforesis diletakkan nilon
berpori
atau
membrane
nitroselulosa,
kemudian di atasnya diberi pemberat.
Semua fragment hasil pemotongan dengan
enzim restriksi yang pada awalnya berada
pada gel akan ditransfer secara kapiler ke
ANALISIS KUANTITATIF
Analisis Kuantitatif
SPEKTROMETRI
Spektrofotometri adalah suatu metode analisis
untuk mengukur konsentrasi senyawa berdasarkan
kemampuan senyawa tersebut mengabsorbsi
berkas sinar atau cahaya. Alat ini terdiri dari
spektrofotometer dan fotometer.
Analisis Kuantitatif
SPEKTROMETRI (2)
Prinsip kerja spektrofotometer berdasarkan hukum
Lambert Beer, yaitu bila cahaya monokromatik (Io)
melalui suatu media (larutan), maka sebagian cahaya
tersebut diserap (Ia), sebagian dipantulkan (Ir), dan
sebagian lagi dipancarkan (It).
Dalam menganalisis asam nukleat, spektroskopi yang
umumnya digunakan adalah spektroskopi raman.
Spektroskopi raman dimanfaatkan untuk menganalisis
DNA probe yang hendak digunakan dalam proses
hibridisasi.
Analisis Kuantitatif
SPEKTROMETRI (3)
Kemurnian =
260/280
Rentang kemurnian DNA 1.8 2.0
Kemurnian DNA <1.8 maka isolasi DNA belum murni
Kemurnian DNA >2.0 maka nilai ddH2O yang diambil lebih
banyak dari DNA
Analisis Kuantitatif
SPEKTROMETRI (4)
[DNA] = 260 x 50 x faktor pengenceran
Analisis Kuantitatif
MICROARRAY
Micoarray merupakan chip yang
berukuran kecil yang terbuat dari
lempengan kaca yang berisi
ribuan bahkan puluhan ribu
macam
gen
dalam
bentuk
fragmen DNA yang berasal dari
penggandaan cDNA.
Eksperimen cDNA microarray
memperlihatkan ekspresi gen
pada beberapa ribuan gen yang
mengukur secara simultan.
Analisis Kuantitatif
MICROARRAY
Prinsip kerja dari microarray
adalah
mengukur
jumlah
hibridisasi mRNA pada cDNA
dalam chip.
Pada umumnya analisis dengan
menggunakan
microarray
menggunakan dua sampel yang
berbeda.
Kedua sampel tersebut diisolasi
mRNA-nya
dan
kemudian
diletakkan dalam chip microarray.
Chip tersebut diberi penanda
radioaktif untuk menghasilkan
warna
fluorosens
setelah
dilakukan
scanner
yang
terhubung dengan komputer.
Analisis Kuantitatif
menghitung
jumlah
DNA
yang
Analisis Kuantitatif
Analisis Kuantitatif
Analisis Kuantitatif
SAGE
Serial Analysis of Gene Expression merupakan salah satu
metode
analisis
yang
bersifat
kuantitatif
untuk
mengekspresikan kode genetik dari mRNA secara digital.
Dalam metode ini, ditujukan untuk mengamati bagaimana gen
dari sebuah sel atau jaringan diekspresikan dalam bentuk
kode-kode genetik. Kode-kode genetik yang tercatat kemudian
akan disimpan dalam bentuk database secara digital untuk
dapat dianalisis.
Analisis Kuantitatif
SAGE (2)
APLIKASI ASAM
NUKLEAT
Kesehatan
TERAPI GEN
Terapi gen adalah teknik untuk memperbaiki gen-gen mutan yang
bertanggung
jawab
terhadap
terjadinya
suatu
penyakit,
memungkinkan terjadinya pengobatan atau perbaikan suatu
penyakit genetik yang terjadi karena mutasi atau kerusakan gen
dengan memasukan gen ke dalam sel pasien sebagai pengganti
In vivo
Terapi in vivo dilakukan dengan menyuntikkan virus
pembawa gen ke dalam tubuh penderita. Virus tersebut
telah diprogram sehingga dapat mencari danmenyerang
sel yang dituju. Terapi ini dilakukan untuk organ yang
selnya tidak melakukan pembelahan terus menerus
seperti sel paru-paru, otak, dan jantung.
VAKSINASI GENETIK/VAKSINASI
DNA
Vaksinasi DNA adalah teknik perlindungan dari penyakit dengan
cara menginjeksi sel dengan DNA yang telah di rekayasa
genetiknya sehingga sel secara langsung menghasilkan antigen
dan respon protektif imunologi. Vaksin DNA menggunakan plasmid
bakteri sebagai vektornya.
MEKANISME
Sebuah vektor plasmid yang mengekspresikan protein yang
dibutuhkan dibawah kendali promotor yang tepat disuntikkan ke
dalam kulit atau otot taget. Protein yang diproduksi secara endogen
kemudian diolah secara intraseluler menjadi peptida antigenik kecil
oleh enzim protease target. Peptida kemudian dimasukkan ke
dalam RE.
MEKANISME (CONT.)
Dalam RE, peptida mengikat molekul MHC kelas I (Major
Histocompability Complex, protein esensial yang dibutuhkan untuk
mendeteksi molekul asing) dan di keluarkan pada permukaan sel
dalam konteks MHC kelas I. hal tersebut merangsang CTL
(Cytotoxic T Cell) membangkitkan imunitas seluler. CTL
menghambat virus melalui dua cara; sitolisis dari sel yang
terinfeksi dan nonsitolisis seperti produksi sitokin.
METODE INJEKSI
Injeksi Air Garam / Saline Injection
Tembakan Gen / Gene Gun
SALINE INJECTION
Injeksi ini biasa dilakukan secara intramuskular dengan jarum
hypodermic pada otot rangka atau intradermal dengan
mengirimkan DNA ke ruang ekstraseluler. Hal ini dibantu dengan
sementara merusak serat-serat otot dengan miotoksin atau larutan
hipertonik seperti air garam atau sukrosa.
GENE GUN
Gene gun bertujuan untuk mempercepat DNA plasmid yang telah
terserap oleh mikropartikel ke sel target menggunakan helium yang
dikompres sebagai akseleran.
DOSIS
Metode injeksi menentukan jumlah dosis yang dibutuhkan.
Suntikan air garam membutuhkan variabel DNA 10g-1mg.
Sedangkan gene gun membutuhkan DNA sekitar 0.2g-20g.
Suntikan air garam membutuhkan lebih banyak DNA karena DNA
akan dikirim ke ruang ekstraseluler sehingga harus melewati
hambatan seperti lamina basal dan jaringan ikat. Sedangkan
tembakan gen membombardir DNA langsung ke dalam sel. Jumlah
tersebut juga disesuaikan dengan spesie yang di tuju.
RESPON IMUN
Respon sel T-Helper
Jenis bantuan T-helper dipengaruhi oleh metode injeksi dan jenis
imunogen yang tampak, serta penargetan kompartemen limfoid
yang berbeda. Injeksi saline cendering menginduksi respon TH1
sedangkan gene gun menimbulkan respon TH2. polarisasi sel T
membantu dalam memengaruhi respon alergi dan penyakit
autoimun. Pada menyakit autoimun, polarisasi sel T bertujuan
untuk mengubah respon TH1 yang merusak menjadi tidak merusak.
Rekayasa
Genetika
GENETICALLY MODIFIED
ORGANISM (GMO)
GMO adalah organisme yang secara genetik telah direkayasa untuk
mendukung ekspresi sifat-sifat fisiologis yang dibutuhkan. Teknik
yang digunakan adalah DNA rekombinan dengan DNA dari spesies
yang tak terkait ke plasmid gen target.
PEMBUATAN GMO
1. Mengidentifikasi sifat yang dibutuhkan
2. Mengisolasi gen dengan sifat yang dibutuhkan
3. Menyisipkan gen dengan sifat yang diinginkan
4. Menumbuhkan GMO
KELEBIHAN GMO
Berpotensi mengandung gizi dan varian rasa lebih banyak
Dapat menghilangkan sifat penyebab alergi
Resistensi organisme terhadap hama, gulma, dan penyakit
Mampu berkembang pada kondisi iklim yang tidak ideal
Ramah lingkungan karena lebih sedikit pestisida dan herbisida yang
dipakai
Lebih tahan lama sehingga dapat dikirim jarak jauh dan disimpan lebih
lama
Dapat tumbuh pada
keberadaan lahan
bidang
yang
kecil
dan
disesuaikan
dengan
KELEMAHAN GMO
Memiliki resiko respon gen yang salah sehingga ekspresi gen tidak
dapat dikendalikan
Tanaman yang resistan terhadap hama dan gulma dapat
menyebabkan super-hama dan super-gulma yang lebih kuat
sehingga membutuhkan bahan kimia yang lebih keras
Penyerbukan asing tanaman
menimbulkan masalah ekologi
normal
dan
transgenik
dapat
KLONING
Kloning adalah proses reproduksi aseksual untuk menciptakan
replika yang secara genetik sama persis dengan induknya. Kloning
dilakukan dengan proses transfer inti sel somatik. Transfer ini
mengacu pada transfer inti sel dari sel somatik ke sel telur yang
telah dibuang intinya.
TEKNIK KLONING
Teknik Roslin
Tahapan yang dilakukan adalah sel somatik dibiarkan terus tumbuh
dan membelah sehingga kehilangan nutrisi, kemudian sel ini
didekatkan dengan sel telur tak berinti yang kemudian
memanfaatkan listrik yang memungkinkan akan berkembang
menjadi embrio.
JENIS KLONING
Kloning DNA rekombinan
Prinsipnya adalah memindahkan sebagian rantai DNA yang
diinginkan dari suatu organisme pada suatu elemen replikasi
genetik.
kloning reproduktif
Prinsipnya adalah menghasilkan hewan yang identik dengan sel
donor.
KELEBIHAN KLONING
Kloning memungkinkan untuk mengambil bagian kecil dari organ
dan membuat organ baru
Membantu pasangan tidak subur untuk memiliki anak dengan
kualitas dari kedua orang tuanya
KELEMAHAN KLONING
Efek samping dan respon gen dari kloning belum diketahui
Timbulnya penyakit baru akibat mutasi gen
Penolakan organ baru karena terjadi mutasi
Forensik
RESTRICTION FRAGMENT
LENGTH POLYMORPHISM (RFLP)
RFLP adalah teknik pertama yang digunakan untuk analisis DNA
dalam ilmu forensik. Teknik ini mengacu pada variasi dalam urutan
DNA yang terdeteksi melalui elektroforesis gel. Pada RFLP panjang
yang berbeda dari fragmen DNA di analisis. Fragmen ini berasal
dari pencernaan sampel NA dengan enzim restriksi endonuklease.
MANFAAT RFLP
RFLP memungkinkan para ilmuwan untuk memetakan genom
manusia serta memberikan informasi tentang penyakit genetik.
Analisis RFLP berguna untuk menemukan dimana gen spesifik
penyakit terletak pada kromosom
KELEMAHAN RFLP
Analisis RFLP membutuhkan proses yang lambat dan sampel yang
besar sekitar sebesar koin 1 pon.
KOMPONEN PCR
Primer adalah sepotong pendek DNA yang dibuat di laboratorium.
Primer dibuat secara bebas sehingga dapat memiliki urutan DNA
yang diinginkan. Dalam sebuah PCR, dua primer dirancang untuk
menyesuaikan dengan segmen DNA yang ingin disalin. Melalui
pasangan basa komplementer, salah satu primer menempel pada
untaian atas salah satu ujung segmen dan primer lainnya
menempel pada ujung bawah.
PROSES PCR
1. Memisahkan DNA target menjadi dua helai terpisah dengan
denaturasi.
2. Mengikat primer dengan urutan DNA sehingga siap disalin
(annealing)
3. Membuat salinan DNA dengan nukleotida yang ditambahkan
oleh DNA polimerase.
APLIKASI PCR
Mengisolasi DNA spesifik untuk membuat proses hibridasi dan
kloning DNA hanya dengan sampel yang sedikit.
Dapat digunakan untuk analisis bukti forensik dimana hanya
tersedua sampel yang sedikit.
Dapat menganalisis keberadaan penyakit genetik, dan untuk tes
kecocokan saat transplantasi organ.
DNA MICROARRAY
DNA microarray yang diketahui sebagai DNA chip adalah kumpulan
dari DNA mikroskopis pada suatu permukaan datar. Biochip ini
digunakan untuk menentukan apakah DNA dari individu tertentu
mengandung mutasi gen. chip dibuat dari kaca yang dibungkus
plastik. Setiap chip berisi ribuan urutan DNA helai tunggal yang
pendek dan saling mengakumulasi menjadi gen normal yang
bersangkutan.
mesin
DAFTAR PUSTAKA
Armstrong, F. 1989.Biochemistry. New York: Oxford University Press.
Campbell NA, Reece JB. 2008. Biology. 8th ed. Upper Saddle River (NJ):
BenjaminCummings. 1393 p.
Harper, H. A. ; V. W. Rodwell and P. A. Mayes. 1977. Biokimia Edisi Jilid I.Penerbit
Erlangga, Jakarta. : 438 p.
Jusup, M. 1989, Genetika I.Struktur dan ekspresi Gen. Institut Pertanian Bogor.
Strachan T, Read AP. 1999. Human Molecular Genetics. 2nd edition. New York: Wiley-Liss.
Anonim. NA Detection and Indentification. [online] available at: <
http://www.gelifesciences.com/webapp/wcs/stores/servlet/catalog/en/GELifeSciences-us/ap
plications/AlternativeProductStructure_11756/
> [accessed 5 November 2016]
Anonim. Nucleic Acid Analysis. [online] available at: <
http://www.bio-rad.com/en-us/applications-technologies/nucleic-acid-analysis > [accessed
at 5 November 2016]
DAFTAR PUSTAKA
http://britannica.com/science/DNA-fingerprinting
http://sitn.hms.harvard.edu