Vous êtes sur la page 1sur 26

REFERAT

ASTIGMATISMA
Oleh :
Melda Wati
Pembimbing :
dr. Kaherma Sari, Sp.M
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR
BAGIAN ILMU PENYAKIT MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
ABDURRAB
RSUD SIAK
2016

BAB I
PENDAHULUAN
Kelainan :
Kornea
dan lensa

Astigmatisma

Diturunkan / sejak
lahir

Penatalaksanaan :
Kacamata
selindris, kontak
lens dan
pembedahan

Bersama
miopia/hipermetropia

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI :

Refraksi :
perubahan jalannya cahaya, akibat media refrakta
mata, dimana mata dalam keadaan istirahat (tidak
berakomodasi).

Media refraksi :

Kornea
KOA
Pupil
lensa
KOP
Vitreus humour
Retina

Fisiologi Refraksi

Patofisiologi Kelainan Refraksi

Definisi
Astigmatisma atau sering disebut juga mata cylindris
Astigmatisme adalah suatu kelainan refraksi dimana
sinar sejajar dengan garis pandang oleh mata tanpa
akomodasi dibiaskan tidak pada satu titik tetapi lebih
dari satu titik

Etiologi :
Kelainan kornea
Perubahan lengkung kornea dengan atau tanpa
pemendekan atau pemanjangan diameter anterior
posterior bola mata. Bisa merupakan kelainan
kelainan kongenital/akwisita, akibat kecelakaan,
peradangan atau operasi

Kelainan Dilensa
Intoleransi lensa atau lensa kontak pada
postkeratoplasty
Trauma pada kornea
Tumor

Klasifikasi
Berdasarkan posisi garis fokus dalam retina
Astigmatisme dibagi sebagai berikut:
Astigmatisme Reguler
Dimana didapatkan dua titik bias pada sumbu mata
karena adanya dua bidang yang saling tegak lurus
pada bidang yang lain sehingga pada salah satu
bidang memiliki daya bias yang lebih kuat dari pada
bidang yang lain.
Astigmatisme Irreguler
Dimana titik bias didapatkan tidak teratur.

Bila ditinjau dari letak daya bias terkuatnya,


bentuk astigmatisme regular ini dibagi menjadi
2 golongan, yaitu:
Astigmatisme With the Rule
Bila pada bidang vertical mempunyai daya bias yang
lebih kuat dari pada bidang horizontal.

Astigmatisme Against the Rule


Bila pada bidang horizontal mempunyai daya bias
yang lebih kuat dari pada bidang vertikal.

Berdasarkan letak titik vertical dan horizontal


pada retina, astigmatisme dibagi sebagai berikut:
Astigmatisme Miopia Simpleks
Astigmatisme jenis ini, titik A berada di depan
retina, sedangkan titik B berada tepat pada retina
(dimana titik A adalah titik fokus dari daya bias
terkuat sedangkan titik B adalah titik fokus dari
daya bias terlemah).

Astigmatisme Hiperopia Simpleks


Astigmatisme jenis ini, titik A berada tepat pada
retina, sedangkan titik B berada di belakang
retina.

Astigmatisme Miopia Kompositus


Astigmatisme jenis ini, titik A berada di depan
retina, sedangkan titik B berada di antara titik A
dan retina.

Astigmatisme Hiperopia Kompositus


Astigmatisme jenis ini, titik B berada di belakang
retina, sedangkan titik A berada di antara titik B
dan retina.

Astigmatisme Mixtus
Astigmatisme jenis ini, titik A berada di depan
retina, sedangkan titik B berada di belakang
retina.

Sferis

Silindris

Diagnosis

(-)

Miopia simpeks

(+)

Hipermetrop simpleks

Sketsa

(-)

Astigmat Miopikus simpleks

(+)

Astigmatisma

Hipermetrop

simpleks

(-)

(-)

Astigmatisma
MiopikusKompositus

(+)

(+)

Hipermetrop astigmat kompositus

(+)

(-)

Mixtus anisometrop

Berdasarkan tingkat kekuatan Dioptri :


1. Astigmatismus Rendah (< 0,50 Dioptri )
2. Astigmatismus Sedang ( 0,75 Dioptri s/d 2,75
Dioptri )
3. Astigmatismus Tinggi ( > 3,00 Dioptri )

Tanda dan Gejala


Astigmatismus tinggi :
Memiringkan kepala atau
disebut dengan titling his
head
Memutarkan kepala agar
dapat melihat benda dengan
jelas.
Menyipitkan mata (myopia),
hal ini dilakukan untuk
mendapatkan efek pinhole
atau stenopaic slite.
Pada saat membaca,
penderita astigmatismus ini
memegang bacaan
mendekati mata, seperti
pada penderita myopia.

Astigmatisma rendah

Sakit kepala pada bagian


frontal.
Ada pengaburan sementara /
sesaat pada penglihatan dekat,
biasanya penderita akan
mengurangi pengaburan itu
dengan menutup atau
mengucek-ucek mata.

Diagnosis :
Uji refraksi
Subjektif (Optotipe dari Snellen & Trial lens)
Pemeriksaan pin hole

Objektif
Autorefraktometer
Keratometri
Adalah pemeriksaan mata yang bertujuan untuk
mengukur radius kelengkungan kornea.

Uji pengaburan

Keratoskop
Keratoskop atau Placido disk digunakan untuk
pemeriksaana
astigmatisme.
Pemeriksa
memerhatikan imej ring pada kornea pasien. Pada
astigmatisme regular, ring tersebut berbentuk
oval. Pada astigmatisme irregular, imej tersebut
tidak terbentuk sempurna

Javal ophtalmometer
Boleh digunakan untuk mengukur kelengkungan
sentral dari kornea, dimana akan menentukan
kekuatan refraktif dari kornea

TATALAKSANA
KACAMATA
LENSA KONTAK
BEDAH (RK dan PRK)

Kesimpulan
Astigmatisma adalah kelainan refraksi mata dimana didapatkan
bermacam- macam derajat refraksi pada berbagai macam meridian
sehingga sinar sejajar yang datang pada mata akan difokuskan pada
berbagai macam fokus pula.
Etiologi, yaitu kelainan pada lensa dan kelainan pada kornea. Adapun
gejala klinis dari astigmatisme adalah penglihatan kabur atau terjadi
distorsi. Pasien juga sering mengeluhkan penglihatan mendua atau
melihat objek berbayang-bayang. Sebahagian juga mengeluhkan nyeri
kepala dan nyeri pada mata.
Koreksi dengan lensa silinder akan memperbaiki visus pasien. Selain
lensa terdapat juga pilihan bedah yaitu dengan Radial keratotomy
(RK) dan Photorefractive keratectomy (PRK).

TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi