Vous êtes sur la page 1sur 14

PERUSAHAAN

PERORANGAN/
PERUSAHAAN
DAGANG

Merupakan suatu bentuk badan usaha pribadi


yang memikul risiko secara pribadi pula atau
perorangan. Perusahaan Perorangan/
Perusahaan Dagang merupakan bentuk
peralihan antara bentuk partnership dan dapat
pula dimungkinkan sebagai one man corporation
atau een manszaak. Dalam hubungan ini dapat
pula diberlakukan pasal 6 dan pasal 18 Kitab
Undang-undang Hukum Dagang

SUMBER MODAL PERUSAHAAN


PERORANGAN/ PERUSAHAAN DAGANG

Sumber modal Perusahaan Perorangan/


Perusahaan Dagang adalah dari pemilik
atau dapat pula menggunakan modal
pinjaman.
Contoh Perusahaan Perorangan/
Perusahaan Dagang adalah toko pakaian,
toko makanan dan lain-lain.

TANGGUNG JAWAB PEMILIK


PERUSAHAAN PERORANGAN/
PERUSAHAAN DAGANG
Pada Perusahaan Perorangan/ Perusahaan Dagang tidak
terdapat pemisahan antara kekayaan pribadi pemilik
dengan kekayaan perusahaan sehingga utang perusahaan
berarti pula utang pemiliknya.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seluruh harta
kekayaan pemilik menjadi jaminan bagi semua utang
perusahaannya.
Oleh karena itu, pemilik Perusahaan Perorangan/
Perusahaan Dagang memiliki tanggung jawab yang tidak
terbatas.

KELEBIHAN PERUSAHAAN PERORANGAN/


PERUSAHAAN DAGANG
-

Aktivitas relatif sedikit dan sederhana


sehingga organisasinya relatif mudah.
Biaya organisasi rendah.
Pendirian dan pembubarannya mudah
karena tidak memerlukan formalitas.
Seluruh keuntungan yang diperoleh
menjadi hak pemilik.
Manajemen relatif fleksibel.

KELEMAHAN PERUSAHAAN PERORANGAN/


PERUSAHAAN DAGANG
-

Tanggung jawab pemilik tidak terbatas. Apabila


kekayaan perusahaan tidak dapat menutup utang
perusahaan, maka kekayaan pribadi menjadi jaminan
untuk menutup kekurangan pembayaran utang
perusahaan tersebut.
Status hukum Perusahaan Perorangan/ Perusahaan
Dagang adalah bukan badan hukum.
Pada umumnya kemampuan investasi terbatas sehingga
besar atau luas usaha juga terbatas.
Apabila pemilik perusahaan meninggal dunia atau tidak
dapat aktif untuk waktu yang cukup lama maka kegiatan
perusahaan akan terhenti.
Kemampuan manajerial yang terbatas.

COMMANDITAIRE VENNOOTSCHAP
(CV) / PERSEKUTUAN KOMANDITER
Pengertian:
I.G. Rai Widjaya:
Suatu perusahaan yang didirikan oleh satu
atau beberapa orang secara tanggung
menanggung, bertanggung jawab untuk
seluruhnya atau bertanggung jawab secara
solider, dengan satu orang atau lebih
sebagai pelepas uang (geldschieter).

COMMANDITAIRE VENNOOTSCHAP
(CV) / PERSEKUTUAN KOMANDITER
Pengertian Persekutuan Komanditer terdapat dalam pasal 19 Kitab
Undang-undang Hukum Dagang, yaitu:
Ayat 1:
Persekutuan secara melepas uang yang dinamakan persekutuan
komanditer, didirikan antara satu orang atau beberapa sekutu yang
secara tanggung menanggung bertanggung jawab untuk seluruhnya
pada pihak satu, dan satu orang atau lebih sebagai pelepas uang pada
pihak lain.
Ayat 2:
Dengan demikian bisalah terjadi suatu persekutuan itu pada suatu
ketika yang sama merupakan persekutuan firma terhadap sekutu firma
di dalamnya dan merupakan persekutuan komanditer terhadap
pelepas
uang.

KARAKTERISTIK CV
Berdasarkan pasal 19 Kitab Undang-undang Hukum
Dagang, terdapat karakteristik yang khas dari CV, yaitu
terdapatnya 2 macam sekutu:
- Satu orang atau lebih secara tanggung menanggung
bertanggung jawab untuk keseluruhannya atau sering
disebut dengan sekutu komplementer atau sekutu aktif.
Artinya sekutu komplementer bertugas untuk:
* Mengurus CV.
* Berhubungan hukum dengan pihak ketiga.
* Bertanggung jawab secara pribadi untuk keseluruhan.

KARAKTERISTIK CV
-

Satu orang atau lebih sebagai pelepas uang atau yang sering
disebut dengan sekutu komanditer atau sekutu diam.
Artinya sekutu komanditer:
* Wajib menyerahkan uang, benda ataupun tenaga kepada
persekutuan sebagaimana yang telah disanggupkan.
* Berhak menerima keuntungan.
* Tanggung jawab terbatas pada jumlah pemasukan yang telah
disanggupkan.
* Tidak boleh campur tangan dalam tugas sekutu komplementer
(Pasal 20 Kitab Undang-undang Hukum Dagang), bila dilanggar
maka tanggung jawabnya menjadi tanggung jawab secara pribadi
untuk keseluruhan (tanggung jawab sekutu komplementer)
berdasarkan pasal 21 Kitab Undang-undang Hukum Dagang.

PENDIRIAN CV
Untuk mendirikan CV, para pendiri CV tidak memerlukan formalitas,
artinya pendirian CV dapat dilakukan, baik dengan lisan maupun
tulisan. Apabila dilakukan dengan tulisan maka dapat dilakukan
dengan akta otentik ataupun akta di bawah tangan. Juga tidak ada
keharusan dari pendiri CV untuk melakukan pendaftaran dan juga tidak
ada keharusan untuk diumumkan dalam Lembaran Negara. Dengan
demikian CV tidak dapat dikategorikan sebagai badan hukum
sebagaimana halnya Perusahaan Perorangan/ Perusahaan Dagang.
Tetapi pada saat ini berdasarkan pengamatan Purwosutjipto, dalam
praktek di Indonesia menunjukkan suatu kebiasaan bahwa orang
mendirikan CV berdasarkan akta Notaris, didaftarkan di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri yang berwenang (di wilayah tempat kedudukan CV)
dan diumumkan dalam Tambahan Berita Negara R.I.

KELEBIHAN CV
-

Pendiriannya tidak terlalu rumit, yaitu dapat dilakukan, baik dengan


lisan maupun tulisan. Apabila dilakukan dengan tulisan maka dapat
dibuat akta otentik dengan akta Notaris ataupun dengan akta di
bawah tangan. Akta Notaris merupakan alat pembuktian yang
membuat kedudukan CV kuat apabila berhubungan dengan pihak
ketiga.
Bentuk badan usaha CV telah mendapat kepercayaan masyarakat.
Banyak pengusaha kecil dan menengah terutama perusahaan
keluarga yang memilih bentuk badan usaha CV karena dalam CV
tidak semua sekutu harus memasukkan sesuatu ke dalam CV dan
tidak semua sekutu harus mengurus perusahaan. Dalam CV yang
memasukkan sesuatu ke dalam CV dan mempunyai tanggung
jawab terbatas hanya sekutu komanditer (sekutu pasif) sedangkan
yang mengurus perusahaan dan mempunyai tanggung jawab tidak
terbatas hanya sekutu komplementer (sekutu aktif). Dengan
demikian CV lebih fleksibel dibandingkan dengan bentuk badan
usaha lainnya.

KELEBIHAN CV
-

Struktur organisasi CV tidak terlalu rumit. Organ yang


terdapat dalam CV hanya sekutu komanditer dan sekutu
komplementer.
Laba yang diperoleh CV hanya dikenakan Pajak
Penghasilan 1 kali, yaitu pada badan usaha saja
sedangkan pembagian keuntungan atau laba yang
diberikan kepada sekutu komanditer tidak lagi dikenakan
Pajak Penghasilan.
Modal yang dibutuhkan untuk mendirikan dan
menjalankan CV tidak ditentukan, dapat besar maupun
kecil sehingga bentuk badan usaha CV banyak dipilih
oleh perusahaan kecil dan menengah.

KELEMAHAN CV
-

Apabila sekutu komanditer menjadi sekutu aktif maka


tanggung jawabnya akan menjadi tanggung jawab
pribadi sesuai dengan pasal 21 Kitab Undang-undang
Hukum Dagang.
Status hukum badan usaha CV adalah bukan badan
hukum sehingga tidak banyak dipilih oleh pengusaha
yang melakukan kegiatan usaha besar. Seperti kita
ketahui bahwa untuk mengerjakan proyek-proyek besar
dibutuhkan badan usaha yang statusnya badan hukum,
yaitu P.T.
CV tidak dapat menumpuk modal dengan jalan
menghimpun modal dari para sekutunya. Berbeda
dengan P.T. yang dapat menumpuk modal dengan jalan
menghimpun modal dari para pemegang sahamnya.

Vous aimerez peut-être aussi