Vous êtes sur la page 1sur 14

TANIN

TANIN

Tanin
adalah
senyawa
polifenol sederhana yang
terbentuk
secara
polimerisasi, sangat sukar
dipisahkan,
biasanya
terdapat
pada
bagianbagian
tertentu
dari
tanaman.

SIFAT SIFAT TANIN

Sebagai pelindung pada masa pertumbuhan


tertentu yang akhirnya juga akan dirusak atau
diendapkan sebagai hasil metabolisme dalam
jaringan yang telah mati.
Akan membentuk larutan koloidal yang
bereaksi asam bila dicampur air dan rasanya
sepat.
Mengendapkan larutan gelatin, alkaloidal dan
protein.
Akan membentuk senyawa berwarna terang
dengan garam besi
Sebagai sumber asam pada buah
Bila dihidrolisis menghasilkan fenol-fenol
polihidroksi seperti asam protokatekol dan
asam galat.
Sukar dikristalkan

PENGGOLONGAN TANIN

Tanin yang tak dapat


terhidrolisis atau tanin kental
(katekin atau katekol)
Tanin yang dapat terhidrolisis

Tanin yang tak dapat terhidrolisis atau tanin


kental (katekin atau katekol)

Tanin jenis ini bila dihidrolisis tidak


menghasilkan senyawa-senyawa
dengan bobot molekul rendah, tetapi
suatu zat amorf dan tidak larut,
seringkali berwarna merah, disebut
flobafen. Tanin yang tidak terhidrolisis
adalah polimer katekin atau katekol
Apabila dididihkan dengan asam klorida
(HCl) dapat menghasilkan flobafen.
Tannin katekol dengan larutan FeCl3
menjadi warna hijau dan bila direaksikan
dengan brom maka akan terjadi
endapan

Tanin yang dapat


terhidrolisis
Merupakan ikatan ester antara suatu
monosakarida, terutama D-glukosa,
yang gugus hidroksilnya (seluruhnya
atau sebagian) terikat dengan asam
galat, digalat, trigalat dan asam
heksahidroksifenat. Tanin jenis ini
mudah terhidrolisa oleh asam dan
alkali (dan oleh enzim khas),
menghasilkan asam-asam aromatik
dan satuan karbohidrat.

PENGGUNAAN TANIN

Karena adanya gugus fenol yang terdapat


didalamnya maka tanin dapat berfungsi
sebagai antiseptik, sehingga dapat
mencegah terhadap gangguan serangga
Sebagai adstingen (penciutan mukosa)
sehingga dapat digunakan sebagai obat
diare
Sebagai bahan untuk pembuatan tinta
Sifatnya yang mampu mengendapkan
protein maka dapat digunakan dalam
pengobatan pada luka bakar
Dapat digunakan sebagai antidotum jika
terjadi keracunan alkaloid
Dapat digunakan sebagai reagen

SIMPLISIA PENGHASIL TANIN


Simplisia yang mengandung tanin katekol

Catechu Fructus/Black Catechu

TA
: Areca catechu
Suku
: Leguminosae
Kandungan
: Mengandung 25 %
Phlobantin
yang
disebut asam catechu tannin
Khasiat
: Adstingen

Gambir atau Pale Catechu

TA
: Uncaria gambir
Suku
: Rubiaceae
Kandungan : Mengandung asam
catechu tannin 22-50
%, catecin
Khasiat
: Adstingen

Nutgal

TA : Quercus infectoria
Suku : Fagaceae
Kandungan
: Mengandung asam
tannin 50-70 %, asam
galat 2-4 %,
asam elegalat,
pati dan resin
Khasiat
: Pembuatan tinta dan
adstingen

Kino

TA
: Pterocarpus marsupium
Suku
: Leguminosae
Kandungan
: Mengandung asam
ketotanin 30-80 %, kinoin 1,5 %, catecol
(pirokatekin) kino merah, asam galat, resin,
gom, pectin 13-15 %
Khasiat
: Adstingen

Simplisia yang mengandung


tanin pirogalol

Mawar merah/Rosa

Folium/Flos

TA
: Rosa galica
Suku
: Rosaceae
Kandungan : Mengandung
tannin dan asam galat
Khasiat
: Adstingen

Diospyros

TA
: Diospyros virrginiana
Suku
: Rosaceae
Kandungan
: Asam malat,
gula dan tanin
Khasiat
: Adstingen

Rhus glabra atau sumac berries

TA
: Rhus glabra
Suku
: Anacardiaceae
Kandungan
: 2 % asam tanat,
asam galat dan
kalsium
dan kalium mat
Khasiat
: Adstingen

Vous aimerez peut-être aussi