Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Limbah gas yang dihasilkan oleh industry Oil and Gas adalah emisi gas yang mengandung :
SOx, NOx, H2S, NH3, CO2, CO, hidrokarbon, debu, jelaga dan bau yang sebagian besar berasal
dari flare.
stack atau cerobong yang didesain dengan ketinggian tertentu agar memenuhi baku mutu emisi dan baku
mutu ambient.
pemasangan CEM (Continuous Emission Monitoring), yang diletakkan pada cerobong unit HVU, yang
merupakan unit yang setelah dianalisa menghasilkan emisi gas terbesar.
pengendalian dan penanggulangan dampak terhadap kualitas udara adalah dengan menerapkan
program waste
minimalization yang didalamnya terdapat empat tahap :
a)
b)
Reuse
c)
Recycle
d)
Recovery
Limbah Cair
a.
b.
Pengolahan Kimia
c. Pengolahan Biologi
Proses pengolahan air limbah secara biologi adalah menampung air
limbah pada suatu kolam yang luas dengan waktu detensi tertentu
sehingga senyawa polutan yang terkandung dalam air limbah tersebut
akan terurai oleh aktifitas mikroorganisme.
Proses yang terjadi pada tahap ini adalah proses lumpur aktif, dimana
kondisi pada kolam ini juga mempengaruhi aktifitas mikroorganisme itu
sendiri.
Udara yang cukup akan membantu aktifitas mikroorganisme dalam
menguraikan senyawa polutan yang terdapat dalam limbah cair.
a.
Air limbah unit produksi yang mengandung sulfat dan amonia akan
dialirkan ke SWS.
Kandungan sulfat dan amonia pada air limbah tersebut akan dikurangi
kadarnya sampai seminimal mungkin untuk kemudian diproses dalam
pengolahan limbah cair selanjutnya.
b)
Separator
c.
Kolam Ekualisasi
Pada dasarnya proses yang terjadi di kolam ekualisasi ini adalah secara
fisika, yaitu untuk menurunkan suhu, menangkap minyak yang masih
terbawa dalam air limbah.
Minyak yang terkumpul akan dipompakan menuju slope tank untuk
kemudian diolah lagi ke dalam unit produksi dan menghasilkan suatu
produk.
Selain itu bak ekualisasi ini juga berfungsi untuk menghindari shock
loading dalam pengolahan limbah secara biologi pada kolam aerasi.
d.
Kolam Aerasi
Proses yang terjadi pada kolam aerasi ini adalah proses lumpur aktif.
Pada proses ini kondisi lingkungan sangat mempengaruhi proses yang
berjalan.
Mikroorganisme mempunyai peranan yang sangat penting dalam
mendegradasi senyawa polutan yang terdapat dalam air limbah.
suplai udara dan nutrisi juga sangat dibutuhkan mikroorganisme dalam
proses lumpur aktif ini
e.
Kolam Pengendap
Limbah dari kolam aerasi yang masuk ke dalam kolam ini mengandung
partikel-partikel dari lumpur aktif dan hasil degradasi, sehingga perlu
diendapkan.
Aliran air di dalam kolam pengendap ini diusahakan laminer.
Endapan yang ada pada kolam pengendap ini sewaktu-waktu dipompa
dan ditampung pada tangki pembiakan yang memiliki mikroba yang
akan dibiakkan.
Limbah Padat
Limbah padat yang dihasilkan di cara pengelolaannya antara lain adalah :
1.
Lumpur (sludge)
Lumpur tersebut diolah dengan cara melakukan mixing bersama air hangat,
kemudian dilakukan pengenceran agar minyak terapung dan dapat dipisahkan
dari sludge di PRM (Pond Recovery Minyak).
Dilakukan juga SOR (Sludge Oil Recovery) dengan cara mengencerkan sludge,
lalu disentrifusi agar terpisah fasa minyak dan air. Minyak yang diperoleh dari
metode ini akan dikembalikan ke unit
crude distilling untuk diolah kembali. Cara ini juga. bermanfaat secara
ekonomis, agar tidak ada minyak yang terbuang begitu saja.
2. Spent Katalis.
Maka katalis yang sudah tidak digunakan biasanya dijual ke PPLI, karena
banyak mengandung unsur platina yang cukup bernilai ekonomis.
2.
jika masih memenuhi spesifikasi akan dicampur dengan coke dan dijual.