Vous êtes sur la page 1sur 72

LAPORAN

G2P1A0 gravidaKASUS
37-38 minggu dengan
gawat janin, pre eklamsia ringan,
solusio plasenta parsial, Intrauterine
Growth Restriction (IUGR), dan
anemia ringan

Pembimbing : Novi Salita, SpOG, MKes


Penyaji : Rizky Ramadhani A, S. Ked

PENYAJIAN KASUS

Identitas Pasien:
Nama
: Ny. R
Usia
: 27 tahun
Agama : Islam
Suku
: Jawa
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Alamat
: Seluang, Jalan Sebakuan, RT
010/004, Kelurahan Mayasopa, Kecamatan
Singkawang Timur
MRS
: 12 Oktober 2016 pukul 22.40 WIB

Identitas Suami Pasien:


Nama
: Tn. SG
Usia
: 32 tahun
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Swasta
Alamat
: Seluang, Jalan Sebakuan, RT
010/004, Kelurahan Mayasopa, Kecamatan
Singkawang Timur

KELUHAN UTAMA
RIW. PENYAKIT SEKARANG

Mulas

RIW. OBSTETRI

RIW. MENSTRUASI
Menarche usia 2 tahun
Teratur, setiap bulan selalu haid
Siklus haid tidak ingat, lama haid 5-8 hari
2-3 kali ganti pembalut setiap hari

RIW. PENYAKIT DAHULU


Tidak ada

RIW. PENYAKIT KELUARGA


Tidak ada

RIW. PERKAWINAN
Perkawinan saat ini merupakan perkawinan pertama pasien. Umur
pasien saat menikah adalah 19 tahun.

RIW. PENGGUNAAN OBAT-OBATAN


Pasien tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan selama kehamilan.

RIW. KEBIASAAN
Pasien tidak merokok maupun mengkonsumsi minuman beralkohol.

PEMERIKSAAN FISIK
Antropometri

Berat badan : 65 kg
Tinggi badan : 152 cm

Keadaan Umum
Kesadaran
Tanda Vital
Tekanan Darah
Frekuensi Nadi
angkat
Frekuensi Nafas
Suhu

: Baik
: Compos Mentis, GCS E4V5M6
:
: 150/100mmHg
: 82 x /menit, regular isi cukup, kuat
: 18 x /menit, regular
: 36,6oC, aksiler

STATUS GENERALIS
Kepala
: normocephali
Mata
: konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-),
Pupil isokor (3 mm/3mm), refleks cahaya (+/+)
Hidung
: deviasi septum nasi (-), pernapasan cuping
hidung (-)
Telinga
: eritem (-), sekret (-)
Mulut
: bibir sianosis (-)
Leher
: deviasi trakea (-), pembesaran KGB (-)

PARU

PARU
Inspeksi

Pergerakan dada simetris,


retraksi sela iga (-),
pelebaran sela iga (-)

Palpasi

Fremitus taktil kiri = kanan

Perkusi

Sonor

Auskultasi :
Vesikuler (+/+), rhonki (-/-),
wheezing (-/-)

Inspeksi

Ictus cordis tidak tampak

Palpasi

Ictus cordis tidak teraba

Perkusi

Batas kanan jantung: SIC 3


linea parasternal dextra
pinggang jantung: SIC 3
linea parasternal sinistra,
batas kiri jantung: SIC 5
linea midclavikula sinistra
SIC 5

Auskultasi :
S2 tunggal, regular, murmur
(-), gallop (-)

ABDOMEN
Inspeksi

EKSTREMITAS
:

Membesar arah memanjang,


linea nigra (+).

Palpasi

Soepel, hepar dan lien tidak


teraba, nyeri tekan (-)

Perkusi

Timpani

Auskultasi

Bising usus (+) normal

Superior :
Akral hangat (+),
edema (-), CRT < 2
detik
Inferior
:
Akral hangat (+),
edema (-), CRT < 2
detik

STATUS
OBSTETRI

PEMERIKSAAN LAB
Pemeriksaan

Hasil

Hemoglobin

8,9 g/dl

Leukosit

10.900 /ul

Trombosit

23,8 %

Hematokrit

243.000 /ul

Eritrosit

3,7 juta / ul

Golongan Darah

HIV

Non reaktif

Hbs Ag

Non reaktif

Proteinuria

+1

PEMERIKSAAN CTG

DIAGNOSIS KERJA

G2P1Ao gravida 37-38 minggu inpartu kala I


fase laten dengan gawat janin, pre eklamsia
ringan dan anemia ringan.

TATALAKSANA AWAL

Pro SC Cito
Puasa
O2 nasal kanul 4 liter per menit
Pasang DC
IVFD RL 20 tpm
Inj. Mg SO4 4 gram IV (6 jam kemudian 4 gram
IM di bokong kanan, 6 jam selanjutnya 4 gram
IM di bokong kiri)
Po. Nifedipin 3 x 10 mg

LAPORAN OPERASI
Pasien dibaringkan di atas meja operasi.
Pasien dilakukan anestesi spinal.
Dilakukan tindakan asepsis dan antisepsis dengan povidon
iodine dan alkohol pada lapangan operasi.
Dilakukan insisi pfannenstiel pada abdomen sepanjang 10
cm.
Dinding abdomen dibuka lapis demi lapis.
M. rectus abdominis dibuka secara tumpul ke lateral hingga
tampak peritoneum.
Peritoneum disayat ke atas hingga tampak uterus.
Dilakukan insisi konkaf pada segmen bawah rahim dan
diperlebar secara tumpul dengan jari.
Dengan meluksir kepala, janin dilahirkan pukul 06.35 WIB,
janin perempuan, berat badan lahir 2250 gram, panjang
badan 47 cm, apgar score: 6/8

LAPORAN OPERASI
Tali pusat ditarik dengan ringan untuk mengeluarkan
plasenta, ditemukan hematom di 1/3 bagian
retroplasenta. Kesan : solusio plasenta parsial.
Kavum uteri dibersihkan dengan kasa steril dari darah dan
bekuan darah.
Sumbu bawah rahim (SBR) dijahit secara jelujur terkunci
Rongga abdomen dibersihkan dari darah dan bekuan
darah.
Dinding abdomen dijahit lapis demi lapis.
Kulit dijahit subkutikuler.
Jalan lahir dibersihkan dari darah dan bekuan darah
Perdarahan selama operasi 450 cc.
Keadaaan ibu sebelum, selama dan sesudah operasi baik.
Operasi selesai.

DIAGNOSIS POST OPERASI

P2A0 post partus maturus dengan sectio


caesarea atas indikasi gawat janin
dengan pre eklamsia ringan, anemia
ringan, solusio plasenta parsial, dan
Intrauterine Growth Restriction (IUGR).

TATALAKSANA AWAL POST SC

IVFD RL + drip oxytocin 20 IU + metergin 1 amp


20 tpm
Cefotaxime 1 gram iv/ 12 jam
Asam traneksamat 250 mg iv/ 8 jam
Ketorolac 30 mg iv/ 8 jam
Ondancentron 4 mg iv/ 8 jam
Tidak puasa
Observasi keadaan umum, tanda vital dan
perdarahan

FOLLOW UP KALA IV
Jam

Kesadaran

TD

HR

RR

Urine
Output

Ket.

07.30

CM

130/90

82

20

36,3

100cc

TFU setinggi pusat, kontraksi baik,


PPV (+) minimal

07.45

CM

150/80

60

19

36,3

100cc

TFU setinggi pusat, kontraksi baik,


PPV (+) minimal

08.00

CM

140/80

68

21

36,6

100cc

TFU setinggi pusat, kontraksi baik,


PPV (+) minimal

08.15

CM

140/80

72

18

36,6

100cc

TFU setinggi pusat, kontraksi baik,


PPV (+) minimal

08.30

CM

140/80

80

20

36,6

100cc

TFU setinggi pusat, kontraksi baik,


PPV (+) minimal

09.00

CM

140/80

80

20

36,6

110cc

TFU setinggi pusat, kontraksi baik,


PPV (+) minimal

09.30

CM

140/80

84

20

36,5

110cc

TFU setinggi pusat, kontraksi baik,


PPV (+) minimal

FOLLOW UP H+1
S: nyeri luka operasi (+), perdarahan pervaginam (+) minimal, BAK (+) masih melalui kateter, BAB (-), ASI (-)
O: KU : baik
TD: 120/80 mmHg
Nadi: 82x/menit
Suhu : 36,6oC
Nafas : 19x/menit
TFU 2 jari dibawah umbilikus, kontraksi uterus (+) baik, perdarahan pervaginam (+) minimal
Urin tampung per 8 jam : 750 cc
Hasil lab pos operasi :
Hemoglobin
: 8.6 gr/dl
Leukosit
: 13.400 /ul
Hematokrit
: 23.3 %
Trombosit
: 238.000/ ul
Eritrosit
: 3,0 juta/ ul
A: P2A0 post partus maturus dengan sectio caesarea atas indikasi gawat janin + pre eklamsia ringan + solusio
plasenta parsial + intrauterine growth restriction+ anemia ringan.
P: IVFD RL 20 tpm
Ciprofloxacin tab 500 mg / 12 jam po
Metronidazole tab 500 mg / 8 jam po
Asam mefenamat tab 500 mg / 8 jam po
SF tab 200 mg / 24 jam po
Observasi KU, tanda vital, dan perdarahan.

FOLLOW UP H+2
S: nyeri luka operasi (+), perdarahan pervaginam (+) minimal, BAK (+) masih melalui kateter, BAB
(-), ASI (-)
O: KU : baik
TD: 130/80 mmHg
Nadi: 88x/menit
Suhu : 36,9oC
Nafas : 20x/menit
TFU 3 jari dibawah umbilikus, kontraksi uterus (+) baik, perdarahan pervaginam (+) minimal
Urin tampung per 8 jam : 1000 cc
A: P2A0 post partus maturus dengan sectio caesarea atas indikasi gawat janin + pre eklamsia
ringan + solusio plasenta parsial + intrauterine growth restriction + anemia ringan.
P: Aff Infus dan DC
Ciprofloxacin tab 500 mg / 12 jam po
Metronidazole tab 500 mg / 8 jam po
Asam mefenamat tab 500 mg / 8 jam po
SF tab 200 mg / 24 jam po
Observasi KU, tanda vital, dan perdarahan.

FOLLOW UP H+3
S: nyeri luka operasi (+), perdarahan pervaginam (+) minimal, BAK (+) spontan, BAB (-), ASI
(-)
O: KU : baik
TD: 120/80 mmHg
Nadi: 88x/menit
Suhu : 36,9oC
Nafas : 20x/menit
TFU 3 jari dibawah umbilikus, kontraksi uterus (+) baik, perdarahan pervaginam (+)
minimal
A: P2A0 post partus maturus dengan sectio caesarea atas indikasi gawat janin + pre eklamsia
ringan + solusio plasenta parsial + intrauterine growth restriction + anemia ringan.
P: Ciprofloxacin tab 500 mg / 12 jam po
Metronidazole tab 500 mg / 8 jam po
Asam mefenamat tab 500 mg / 8 jam po
SF tab 200 mg / 24 jam po
Observasi KU, tanda vital, dan perdarahan.

TINJAUAN PUSTAKA

Gawat Janin
Gawat janin didefinisikan sebagai perubahan denyut
jantung janin yang umumnya lebih kepada bradikardi dan
terdapatnya mekonium sebagai respon terhadap hipoksia
janin.
Situasi ini dapat terjadi (kronik) dalam jangka waktu yang
lama atau akut. Disebut gawat janin bila ditemukan denyut
jantung janin diatas 160/menit atau dibawah 100/menit,
denyut jantung tidak teratur, atau keluarnya mekonium yang
kental pada awal persalinan.

Kriteria Penatalaksanaan untuk Pola Frekuensi Jantung Janin


yang Meragukan 2
1.
2.
3.
4.
5.

Reposisi pasien
Penghentian stimulant uterus dan koreksi hiperstimulasi uterus
Pemeriksaan dalam vagina
Koreksi hipotensi ibu
Pemberitahuan kepada staf anestesi dan keperawatan akan
perlunya persalinan darurat
6. Pemantauan frekuensi denyut jantung janin dengan monitor janin
elektronik atau auskultasi- di ruang operasi sebelum persiapan
abdomen
7. Meminta petugas terlatih untuk bersiap melakukan resusitasi dan
perawatan neonatus
8. Pemberian oksigen kepada ibu

Pre-Eklamsia dan Eklamsia


Preeklampsia dan eklampsia merupakan salah satu
komplikasi kehamilan yang disebabkan langsung oleh
kehamilan itu sendiri. Preeklampsia adalah timbulnya
hipertensi, oedema disertai proteinuria akibat kehamilan,
setelah umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah
persalinan. Gejala ini dapat timbul sebelum 20 minggu
bila terjadi penyakit trofoblastik.
Eklampsia adalah kelainan akut pada wanita hamil,
dalam persalinan atau nifas yang ditandai dengan
timbulnya kejang atau koma. Sebelumnya wanita tadi
menunjukkan gejala-gejala preeklampsia.

Problem

Mild Pre-Eclampsia

Tekanan Darah

>140/90
1+
(300

Proteinuria
Edema
Refleks meningkat
Nyeri perut atas
Nyeri Kepala
Gangguan visual
Penurunan keluaran
urin
Peningkatan

enzim

Severe

Eclampsia
>160/110
mg/24 2+
(1000

hours)
+/+/-

hours)
+/+
+
+
+

hati
Penurunan platelet
Peningkatan bilirubin Peningkatan
-

+
+
+

Pre-

mg/24

Tujuan pengobatan adalah :


Mencegah terjadinya eklampsi.
Anak harus lahir dengan kemungkinan hidup besar.
Persalinan harus dengan trauma yang sedikit-sedikitnya.
Mencegah hipertensi yang menetap.
Pada umumnya indikasi untuk merawat penderita
preeklampsia di rumah sakit ialah:
1. Tekanan darah sistolik 140 mm Hg atau lebih.
2. Proteinuria 1+ atau lebih.
3. Kenaikan berat badan 1,5 kg atau lebih dalam
seminggu yang berulang.
4. Penambahan oedem berlebihan secara tiba-tiba.

Syarat - syarat pemberian MgSO4 :


Harus tersedia antidotum MgSO4, yaitu kalsium glukonas 10 %
( 1 gram
dalam 10 cc) diberikan i.v. 3 menit (dalam keadaan siap
pakai)
Refleks patella (+) kuat
Frekuansi pernafasan > 16 kali permenit
Produksi urine > 100 cc dalam 4 jam sebelumnya ( 0,5 cc/kg
bb/jam)
Sulfas magnesikus dihentikan bila :
Ada tanda - tanda intoksikasi
Setelah 8 - 24 jam pasca persalinan.

Solusio Plasenta
Terlepasnya sebagian atau seluruh permukaan
maternal plasenta dari tempat implantasinya
yang normal pada sebelum waktunya yakni
antara minggu 20 dan lahirnya anak. Plasenta
secara normal terlepas setelah bayi lahir 1,2,3,5.
Nama lain yang sering dipergunakan, yaitu
abruptio placentae, ablatio placentae, accidental
haemorrhage, premature separation of the
normally implanted placenta3.

Faktor Risiko

Hubungan dengan risiko

Meningkatnya usia dan paritas

1.31.5

Preeklampsia

2.14.0

Hipertensi kronik

1.83.0

Ketuban pecah dini

2.44.9

Kehamilan ganda

2.1

Hidroamnion

2.0

Wanita perokok

1.41.9

Trombofilia

37

Penggunaan kokain

NA

Riwayat solusio plasenta

1025

Mioma dibelakang plasenta

8 dari 14

Trauma abdomen dalam kehamilan

Jarang

Gejala dan Tanda

Frekuensi (%)

Perdarahan pervaginam

78

Uterus tegang atau nyeri pinggang

66

Gawat janin

60

Partus prematurus

22

Kontraksi yang terus menerus tinggi

17

Hipertonus

17

Kematian janin

15

Intrauterine Growth Restriction


(IUGR)
IUGR mengacu kepada pertumbuhan
janin yang telah dibatasi oleh lingkungan
gizi yang tidak adekuat di dalam rahim,
sehingga menyebabkan bayi baru lahir
tidak mencapai potensi pertumbuhannya.

Faktor maternal :
Hipertensi dan penyakit vaskuler ( hipertensi gestasional,
autoimun )
Diabetes
Infeksi viral dan parasit ( TORCH, malaria ) infeksi
bacterial ( penyakit menular seksual )
Hipoksemia maternal ( penyakit pulmonal, penyakit
jantung sianotik, anemia berat )
Toksin-medikasi ( warfarin ). Antikonvulsan, agen
neoplastik
Malformasi uterine dan fibroid

Trombofilia ( sindrom fosfolipid )


Berat badan ibu-kurang berat badan pada awal
kehamilan, malnutrisi kalori-protein atau ibu obesitas
( BMI tinggi )
Variasi sosio demografi
Merokok dan atau pemakaian alcohol, dan/atau
pemakaian bahan lain
Wanita dengan pertumbuhan terhambat mempunyai
riwayat kehamilan atau mempunyai kakak yang hamil
IUGR

Faktor janin :
Kelainan bawaan ( termasuk mereka dengan infeksi
maternal )
Kelainan kromosom (contoh sindrom turner dan sindrom
down ) kelaianan genetic lainnya yang tidak disebebkan
masalah kromosom adalah seperti sindrom RusselSilver, pertumbuhan tulang skeletal abnormal dan
beberapa sindrom lain
Sindrom transfusi kembar ke kembar
Gestasi multipel

Faktor plasenta :
Plasenta infark
Thrombosis pada pembuluh darah janin
Gangguan kronis premature
Vili plasenta edema
Anomaly cord

Jika indeks Ponderal kurang dari 2, hal ini menunjukkan


IUGR simetris. IUGR simetris terjadi ketika pertumbuhan
janin dipengaruhi selama trimester pertama dan
penyebab termasuk terjadinya gangguan kromosom,
kelainan genetic, hipertensi ibu berat dan infeksi. Jika
indeks Ponderal lebih dari 2,5 mengindikasikan IUGR
asimetris. IUGR asimetris terjadi ketika pertumbuhan
janin dipengaruhi kemudian dalam kehamilan dan
sebab-sebab termasuk malnutrisi ibu dan penyakit
pembuluh darah ibu seperti pre-eklampsia dan
hipertensi. Kondisi IUGR simetris adalah buruk.

PEMBAHASAN

- Mulas sejak 19 jam SMRS, semakin sering


5 jam SMRS, lendir darah (+), air (-)
- Hamil ke 2, riw. keguguran (-), usia anak
pertama 7 tahun
- HPHT : 29 Januari 2016
- MRS : 12 Oktober 2016
- VT : 2 cm, porsio tebal lunak, preskep,
ketuban intak (+)
G2P1A0 gravida 37-38 minggu inpartu kala I fase laten

Ny. R / 27 tahun

- Rujukan dari Bidan dengan TD


150/100 mmHg, proteiuria +1, DJJ 180 x/
menit
- Di RS : CTG DJJ 160-180 X / menit,
pergerakan janin tidak ada selama 10
menit, his tidak adekuat

Gawat Janin dan Preeklamsia Ringan

- Reposisi pasien
- Persiapan SC cito
- O2 nasal kanul
- Pemasangan IV line
dan DC
- Inj. MgSO4 4 mg IV (6
dan 12 jam kemudian 4 g
IM boka-boki
- Po. Nifedipin 3 x 10 mg

- HB : 8,9 g/dl

Anemia Ringan

Persiapan PRC 1 labu pro


tranfusi

Operasi dilakukan, temuan :


-Hematom 1/3 bagian plasenta
-Perdarahan > 450 cc
-BBL bayi 2.250 g, PB 47 cm

Solusio Plasenta parsial dan IUGR

+
Gawat
Janin

SC Cito

Faktor Risiko

Hubungan dengan risiko

Meningkatnya usia dan paritas

1.31.5

Preeklampsia

2.14.0

Hipertensi kronik

1.83.0

Ketuban pecah dini

2.44.9

Kehamilan ganda

2.1

Hidroamnion

2.0

Wanita perokok

1.41.9

Trombofilia

37

Penggunaan kokain

NA

Riwayat solusio plasenta

1025

Mioma dibelakang plasenta

8 dari 14

Trauma abdomen dalam kehamilan

Jarang

Gejala dan Tanda

Frekuensi (%)

Perdarahan pervaginam

78

Uterus tegang atau nyeri pinggang

66

Gawat janin

60

Partus prematurus

22

Kontraksi yang terus menerus tinggi

17

Hipertonus

17

Kematian janin

15

Bayi IUGR
Faktor maternal :
Hipertensi dan penyakit vaskuler ( hipertensi
gestasional, autoimun )
Diabetes
Infeksi viral dan parasit ( TORCH, malaria ) infeksi
bacterial ( penyakit menular seksual )
Hipoksemia maternal ( penyakit pulmonal, penyakit
jantung sianotik, anemia berat )
Toksin-medikasi ( warfarin ). Antikonvulsan, agen
neoplastik
Malformasi uterine dan fibroid

Trombofilia ( sindrom fosfolipid )


Berat badan ibu-kurang berat badan pada awal
kehamilan, malnutrisi kalori-protein (?) atau ibu
obesitas ( BMI tinggi )
Variasi sosio demografi
Merokok dan atau pemakaian alcohol, dan/atau
pemakaian bahan lain
Wanita dengan pertumbuhan terhambat mempunyai
riwayat kehamilan atau mempunyai kakak yang hamil
IUGR

Faktor janin :
Kelainan bawaan ( termasuk mereka dengan infeksi
maternal )
Kelainan kromosom (contoh sindrom turner dan sindrom
down ) kelainan genetic lainnya yang tidak disebebkan
masalah kromosom adalah seperti sindrom RusselSilver, pertumbuhan tulang skeletal abnormal dan
beberapa sindrom lain
Sindrom transfusi kembar ke kembar
Gestasi multipel

Faktor plasenta :
Plasenta infark
Thrombosis pada pembuluh darah janin
Gangguan kronis premature
Vili plasenta edema
Anomaly cord

Pre eklamsia

Hipertensi kronik

IUGR

Gawat janin

Solusio Plasenta

Perdarahan

Anemia

Vous aimerez peut-être aussi