Vous êtes sur la page 1sur 21

PERUBAHAN FISIOLOGI /ADAPTASI

FISIK PADA BAYI BARU LAHIR

PUSPITA SARI PRIBADI,


S.SiT, M.Kes

PENDAHULUAN
Periode adaptasi ini disebut sebagai
periode transisi, yaitu dari kehidupan
di dalam rahim ke kehidupan di luar
rahim. Periode ini berlagsung sampai
1 bulan atau lebih.
Transisi yang paling cepat terjadi
adalah pada sistem pernapasan,
sirkulasi darah, termoregulasi, dan
kemampuan dalam mengambil dan
menggunakan glukosa

Menurut Pusdiknakes (2003) perubahan


fisiologis pada bayi baru lahir adalah :

1. Perubahan sistim
pernapasan / respirasi
Faktor-faktor yang berperan pada rangsangan nafas pertama bayi
adalah :
Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik lingkungan
luar rahim yang merangsang pusat pernafasan di otak.
Tekanan terhadap rongga dada, yang terjadi karena kompresi paru
- paru selama persalinan, yang merangsang masuknya udara ke
dalam paru - paru secara mekanis.
Interaksi antara system pernapasan, kardiovaskuler dan susunan
saraf pusat menimbulkan pernapasan yang teratur dan
berkesinambungan serta denyut yang diperlukan untuk
kehidupan.
Penimbunan karbondioksida (CO2)
Setelah bayi lahir, kadar CO2 meningkat dalam darah dan akan
merangsang pernafasan.
Berurangnya O2 akan mengurangi gerakan pernafasan janin,
tetapi sebaliknya kenaikan CO2 akan menambah frekuensi dan
tingkat gerakan pernapasan janin.
Perubahan suhu

Upaya pernafasan pertama seorang bayi


berfungsi untuk :

Mengeluarkan cairan dalam paruparu


Mengembangkan jaringan alveolus
paru-paru untuk pertama kali.
Agar alveolus dapat berfungsi, harus
terdapat survaktan (lemak lesitin
/sfingomielin) yang cukup dan aliran
darah ke paru paru.

2. Perubahan pada sistem peredaran darah

Untuk membuat sirkulasi yang baik,


kehidupan diluar rahim harus terjadi 2
perubahan besar :
Penutupan foramen ovale pada
atrium jantung
Perubahan duktus arteriousus antara
paru-paru dan aorta.

3. PENGATURAN SUHU
BBL belum dapat mengatur suhu
tubuhnya stres krn lingkungan luar
yang
suhunya
lebih
tinggi

mekanisme
menggigil
merupakan
usaha utama seorang bayi untuk
mendapatkan kembali panas tubuhnya
Pembentukan suhu tanpa menggigil
ini merupakan hasil penggunaan
lemak coklat untuk produksi panas.

Lanjutan....
Jika seorang bayi kedinginan, dia akan
mulai
mengalami
hipoglikemia,
hipoksia dan asidosis.Sehingga upaya
pencegahan
kehilangan
panas
merupakan prioritas utama dan bidan
berkewajiban untuk meminimalkan
kehilangan panas pada BBL

4. Perubahan
metabolisme gula
Untuk
memfungsikan
otak
memerlukan glukosa dalam jumlah
tertentu. Dengan tindakan penjepitan
tali pusat dengan klem pada saat lahir
seorang
bayi
harus
mulai
mempertahankan
kadar
glukosa
darahnya sendiri. Pada setiap bayi
baru lahir, glukosa darah akan turun
dalam waktu cepat (1 sampai 2 jam).

BAGAN ADAPTASI METABOLISME


GULA

BBL TDK
MAMPU
MENCERNA
MAKANAN DGN
JUMLH CUKUP

KERUSAKA
N PADA SEL
OTAK

GLIKOGENISA
SI (YANG
ADA DI
DALAM HATI)

BAYI
MENGALAMI
HIPOTERMIA
AKHRNYA
HIPOKSIA

5. Perubahan sistem
gastrointestinal
Kemampuan bayi baru lahir cukup
bulan untuk menelan dan mencerna
makanan (selain susu) masih terbatas.
Hubungan antara esofagus bawah dan
lambung masih belum sempurna yang
mengakibatkan gumoh pada bayi
baru lahir dan neonatus, kapasitas
lambung masih terbatas kurang dari 30
cc untuk bayi baru lahir cukup bulan.

6. Sistem kekebalan tubuh/ imun


Sistem imunitas bayi baru lahir masih belum
matang, sehingga menyebabkan neonatus
rentan terhadap berbagai infeksi dan alergi.
Kekebalan alami juga disediakan pada
tingkat sel yaitu oleh sel darah yang
membantu BBL membunuh mikroorganisme
asing. Tetapi pada BBL se-sel darah ini masih
belum matang, artinya BBL tersebut belum
mampu melokalisasi dan memerangi infeksi
secara efisien.

7. Adaptasi ginjal
Ginjal merupakan organ yang memiliki peran
cukup besar dalam mengatur kebutuhan cairan
dan elektrolit. Hal ini terlibat pada fungsi ginjal,
yaitu sebagai pengatur air, pengatur konsentrasi
garam dalam dara, pengatur keseimbangan asam
basa darah, dan ekskresi bahan buangan atau
kelebihan garam. Janin menhasilkan sejumlah
besar urine encer yang merupakan sumber
penting
cairan
amnion.
Bayi
baru
lahir
mengekresikan sedikit urine pada 48 jam pertama
kehidupan, seringkali hanya 30 hingga 60 ml.

8. Adaptasi hati
Selama kehidupan janin dan sampai
tingkat tertentu setelah lahir,hati terus
membantu pembentukan darah. Selama
periode neonates,hati memproduksi zat
yang esensial untuk pembekuan darah.
Penyimpanan zat besi ibu cukup memadai
bagi bayi sampai lima bulan kehidupan
ekstrauterin,pada saat bayi baru lahir
menjadi rentan terhadap defisiensi zat
besi. (Barbara,2001)

Berikut beberapa contoh kekebalan alami:

a. perlindungan oleh kulit membran


mukosa
b. fungsi saringan saluran napas
c. pembentukan koloni mikroba oleh
kulit dan usus
d. perlindungan kimia oleh lingkungan
asam lambung

APGAR SCORE

Asfiksia ringan (Apgar skor 7-10)


Asfiksia sedang (Apgar skor 4-6)
Asfiksia berat (Apgar skor 0-3)
(Hidayat, Aziz Alimul, 2005 : 200-201)

PEMELIHARAAN PERNAPASAN BBL


Bila bayi tidak segera bernapas sebaiknya mengeringkan
bayi dengan selimut atau handuk yang hangat dan
dengan lembut menggosok punggung bayi yang sudah
dikeringkan. Kemudian meletakkan bayi dalam posisi
terlentang dengan leher sedikit ekstensi (dapat
diletakkan terlentang diatas perut ibunya jika hal itu
tidak membuat lehernya mengalami hiperekstensi. Hal
ini juga akan membuatnya tetap hangat). Bayi
hendaknya dibuat seakan ia sedang mencium bau
sesuatu. Hisap hidung dan mulut bayi dengan alat bantu.
Akan tetapi jangan terlalu rutin melakukan penghisapan,
karena hal itu bisa menyebabkan bradycardia dan
masalah-masalah lain.

HAL HAL YANG TIDAK BOLEH DI


LAKUKAN PADA BAYI :
langkah-langkah

alasan tidak dianjurkan

menepuk pantat bayi

trauma dan cedera

menekan dada

patah

(fraktur),

pneumothorax,

gawat nafas, kematian


menekan kaki bayi ke bagian merusak

pembuluh

darah

perutnya

kelenjar

membuka spincter anusnya

perdarahan
merusak atau melukai spincterani

menggunakan

pada

dan

hati/limpa,

bungkusan membakar/menimbulkan

panas/dingin atau air

hipothermia

meniupkan oksigen atau udara hipothermia


dingin pada tubuh atau wajah
bayi
memberi minuman air bawang

membuang waktu, karena tindakan


resusitasi yang tidak efektif pada
saat yang kritis

Pemotongan tali pusat


Dengan menggunakan
klem DTT, lakukan
penjepitan tali pusat
dengan klem pada sekitar
3 cm dari dinding perut
(pangkal pusat) bayi. Dari
titik jepitan, tekan tali
pusat dengan dua jari
kemudian dorong isi tali
pusat ke arah ibu (agar
darah tidak terpancar
pada saat dilakukan
pemotongan tali pusat).

Perawatan tali pusat tersebut sebenarnya juga sederhana. Hal


yang paling terpenting dalam membersihkan tali pusat adalah :

Pastikan tali pusat dan area


sekelilingnya selalu bersih dan
kering.
Selalu cuci tangan dengan
menggunakan air bersih dan sabun
sebelum membersihkan tali pusat.
Pastikan selalu dalam keadaan kering
dan bungkus menggunakan kasa steril
kering

TERIMA
KASIH

Vous aimerez peut-être aussi