Vous êtes sur la page 1sur 6

Dampak Reklamasi Teluk Benoa

Bagi Bisnis Pariwisata di Bali


Kelompok 8 :
Ni Putu Mediana Trisnayani (1515351167)
Putu Dessy Kurnia Dewi (1515351168)

Kasus :
Bali memiliki luas 5.636,66 km2 atau hanya 0,29% luas dari
wilayah Republik Indonesia. Bali merupakan tujuan pariwisata
bagi
masyarakat
lokal
maupun
mancangera.
Demi
meningkatkan pariwisata dan memperluas wilayah Pulai Bali
Pemerintah Bali berencana untuk melakukan reklamasi di
kawasan Teluk Benoa. Kawasan ini akan dijadikan lahan
pemekaran wisata dan lapangan kerja baru bagi masyarakat
Bali.
Menurut
Made
Mangku
Pastika
(Gubernur
Bali)
mengeluarkan
SK
Nomor
2138/02-C/HK/2012
tentang
pengelolaan wilayah perairan Teluk Benoa seluas 838 Ha,
dengan rencana 438 Ha akan dibangun hutan mangrove, sekitar
300 Ha dibangun fasilitas umum sepertiart centre, gedung
pameran kerajinan, gelanggang olahraga, tempat ibadah,
sekolah, dsb, dan hanya sebagian kecil atau sekitar 100 Ha
dibangun akomodasi pariwisata. Kawasan tersebut sekaligus
menjadi penyangga wilayah Bali selatan, yang dikembangkan
tetap berdasarkan filosofi tri hita karana (menurut ajaran hindu

Berbagai permasalahan tentang lingkungan hidup telah


menyita perhatian sejumlah masyarakat, salah satunya
mengenai reklamasi pantai di Teluk Benoa Bali. Secara
teori reklamasi berarti suatu upaya untuk membentuk
dataran baru dalam rangka memenuhi kebutuhan lahan
dengan cara menimbun kawasan pantai, reklamasi juga
merupakan
reklamasi

suatu
pantai

langkah

pemekaran

merupakan

upaya

kota.

Kegiatan

teknologi

yang

dilakukan manusia untuk merubah suatulingkungan alam


menjadi lingkungan

buatan,

suatu

tipologi ekosistem

estuaria, mangrove dan terumbu karang menjadi suatu


bentang alam daratan

Jika dikaji lebih mendalam, reklamasi tentu banyak aspek


yang

mesti

diperhatikan.

Mengingat

kawasan

pantaiadalahkawasanyangseharusnyabisadinik
matiolehseluruhlapisan masyarakat. Apabila pantai
direklamasi

tentu

saja

spacebagi

suatu

masyarakat

seperti

sediakala.

seakan-akan

telah

fungsi

Kawasan
berubah

pantai
tidak

yang

sebagaipublic
dapat

telah

menjadi

berjalan

direklamasi

milik

pribadi.

Investor yang melakukan pengurukan lahanrawa atau


laut akan merasa memilikinya. Jika sudah begitu maka
masyarakat akan merasa dirugikan. Belum lagi timbulnya
kekhawatiran akan bencana seperti banjir, tsunami, dan
abrasi.

Solusi :
Dari sudut pandang ekonomi, reklamasi dipandang
sebagai suatu prospek yang sangat menggiurkan
untuk mendatangkan sejumlah manfaat dari segi
pendapatan,
kehadiran
reklamasi
juga
akan
membantu
program
pemerintah
dalam
meningkatkan jumlah wisatawan di Indonesia.
kedatangan wisatawan akan berbanding lurus
dengan
meningkatnya
tingkat
hunian
hotel.
Masyarakat lokal pun akan memperoleh banyak
manfaat, seperti semakin terbukanya lapangan
kerja baru, bertambah peluang bisnis dan investasi,
selain itu pemerintah mendapat penambahan
penambahan asli daerah (PAD).

Solusi :
Reklamasi sendiri merupakan solusi yang tepat untuk
menambah lahan guna membangun pariwisata agar maju,
mampu bersaing, dan unggul.
Meski menguntungkan, alasan ekonomi tidak bisa
dijadikan acuan untuk mengabaikan dampak lingkungan
dan sosial yang akan terjadi di masyarakat apabila
reklamasi dilangsungkan. reklamasi juga berpotensi
memaksa adanya alih profesi yang bisa berujung pada
timbulnya kemiskinan baru. Karena reklamasi manfaatnya
hanya untuk segelintir orang, dan keuntungan terbesar
hanya diperoleh oleh para investor.
Sehingga ada baiknya pemerintah Bali melakukan
perkembangan bisnis pariwisata di daerah lainnya seperti
di Bali Utara, atau Bali Timur yang masih memerlukan
perhatian dari pemerintah.

Vous aimerez peut-être aussi