Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Kasus :
Bali memiliki luas 5.636,66 km2 atau hanya 0,29% luas dari
wilayah Republik Indonesia. Bali merupakan tujuan pariwisata
bagi
masyarakat
lokal
maupun
mancangera.
Demi
meningkatkan pariwisata dan memperluas wilayah Pulai Bali
Pemerintah Bali berencana untuk melakukan reklamasi di
kawasan Teluk Benoa. Kawasan ini akan dijadikan lahan
pemekaran wisata dan lapangan kerja baru bagi masyarakat
Bali.
Menurut
Made
Mangku
Pastika
(Gubernur
Bali)
mengeluarkan
SK
Nomor
2138/02-C/HK/2012
tentang
pengelolaan wilayah perairan Teluk Benoa seluas 838 Ha,
dengan rencana 438 Ha akan dibangun hutan mangrove, sekitar
300 Ha dibangun fasilitas umum sepertiart centre, gedung
pameran kerajinan, gelanggang olahraga, tempat ibadah,
sekolah, dsb, dan hanya sebagian kecil atau sekitar 100 Ha
dibangun akomodasi pariwisata. Kawasan tersebut sekaligus
menjadi penyangga wilayah Bali selatan, yang dikembangkan
tetap berdasarkan filosofi tri hita karana (menurut ajaran hindu
suatu
pantai
langkah
pemekaran
merupakan
upaya
kota.
Kegiatan
teknologi
yang
buatan,
suatu
tipologi ekosistem
mesti
diperhatikan.
Mengingat
kawasan
pantaiadalahkawasanyangseharusnyabisadinik
matiolehseluruhlapisan masyarakat. Apabila pantai
direklamasi
tentu
saja
spacebagi
suatu
masyarakat
seperti
sediakala.
seakan-akan
telah
fungsi
Kawasan
berubah
pantai
tidak
yang
sebagaipublic
dapat
telah
menjadi
berjalan
direklamasi
milik
pribadi.
Solusi :
Dari sudut pandang ekonomi, reklamasi dipandang
sebagai suatu prospek yang sangat menggiurkan
untuk mendatangkan sejumlah manfaat dari segi
pendapatan,
kehadiran
reklamasi
juga
akan
membantu
program
pemerintah
dalam
meningkatkan jumlah wisatawan di Indonesia.
kedatangan wisatawan akan berbanding lurus
dengan
meningkatnya
tingkat
hunian
hotel.
Masyarakat lokal pun akan memperoleh banyak
manfaat, seperti semakin terbukanya lapangan
kerja baru, bertambah peluang bisnis dan investasi,
selain itu pemerintah mendapat penambahan
penambahan asli daerah (PAD).
Solusi :
Reklamasi sendiri merupakan solusi yang tepat untuk
menambah lahan guna membangun pariwisata agar maju,
mampu bersaing, dan unggul.
Meski menguntungkan, alasan ekonomi tidak bisa
dijadikan acuan untuk mengabaikan dampak lingkungan
dan sosial yang akan terjadi di masyarakat apabila
reklamasi dilangsungkan. reklamasi juga berpotensi
memaksa adanya alih profesi yang bisa berujung pada
timbulnya kemiskinan baru. Karena reklamasi manfaatnya
hanya untuk segelintir orang, dan keuntungan terbesar
hanya diperoleh oleh para investor.
Sehingga ada baiknya pemerintah Bali melakukan
perkembangan bisnis pariwisata di daerah lainnya seperti
di Bali Utara, atau Bali Timur yang masih memerlukan
perhatian dari pemerintah.