Vous êtes sur la page 1sur 21

ABORTUS

Oleh
Richa Hesty Putri Pratiwi
FAA 110 026

Abortus
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran
hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di
luar kandungan.
Batasan: kehamilan <20 minggu / berat janin
<500 gram.

Abortus

Spontan

Provokat
us

Medisina
lis

Kriminali
s

Epidemiologi
Insidensi abortus spontan adalah 15-20%.
Risiko keguguran meningkat pada ibu dengan
riwayat keguguran sebelumya, mencapai 40%
setelah tiga kali keguguran .

Patofisiologi
Lebih dari separuhnya disebabkan oleh
anomali kromosom.
Keguguran dini disertai perdarahan kedalam
desidua basalis dan nekrosis jaringan sekitar,
sehingga ovum terlepas dan merangsang
kontraksi uterus yang menyebabkan ekspulsi

Tanda & Gejala Abortus


Perdarahan pervaginam dari bercak hingga
berjumlah banyak
Perut nyeri dan kaku
Pengeluaran sebagian produk konsepsi
Serviks dapat tertutup maupun terbuka
Ukuran uterus lebih kecil dari yang seharusnya

Macam-Macam Abortus
1. Abortus Iminens
Abortus tingkat
permulaan dan
merupakan ancaman
terjadinya abortus,
ditandai: perdarahan
pervaginam, ostium
uteri masih tertutup dan
hasil konsepsi masih
baik dalam kandungan.

2. Abortus Insipiens
Abortus yang sedang
mengancam, ditandai:
serviks telah mendatar
dan ostium uteri telah
membuka, hasil
konsepsi masih dalam
kavum uteri,
perdarahan, mulas.

3. Abortus Inkompletus
Sebagian hasil konsepsi
telah keluar dari kavum
uteri dan masih ada
yang tertinggal.

Abortus Kompletus
Seluruh hasil konsepsi
telah keluar dari kavum
uteri pada kehamilan
kurang dari 20 minggu
atau berat janin kurang
dari 500 gram. Semua
hasil konsepsi telah
dikeluarkan, osteum uteri
telah menutup, uterus
sudah mengecil sehingga
perdarahan sedikit.

Missed Abortion
Abortus yang ditandai
dengan embrio atau
fetus telah meninggal
dalam kandungan
sebelum kehamilan 20
minggu dan hasil
konsepsi seluruhnya
masih tertahan dalam
kandungan.

6. Abortus Habitualis
Abortus spontan yang terjadi 3 kali atau lebih
berturut-turut. Penyebab paling sering:
inkompetensia serviks.

7. Abortus Infeksiosus dan Abortus Septik


Abortus Infeksiosus : Abortus yang disertai
infeksi pada alat genitalia.
Abortus Septik : abortus yang disertai
penyebaran infeksi pada peredaran darah
tubuh atau peritoneum (septikemia atau
peritonitis).

8. Kehamilan Anembrionik (Blihgted Ovum)


Kehamilan patologi dimana mudigah tidak
terbentuk sejak awal walaupun kantong gestasi
tetap terbentuk. Disamping mudigah, kantong
kuning telur juga tidak ikut terbentuk.
Kelainan ini baru terdeteksi setelah
berkembangnya USG. Bila tidak ada tindakan,
kehamilan ini akan berkembang terus.
Biasanya sampai sekitar 14-16 minggu akan
terjadi abortus spontan.

Tata Laksana Umum


Nilai keadaan umum ibu (vitalsign)
Evaluasi tanda- tanda syok (akral dingin, pucat,
takikardi, tekanan sistolik<90mmHg).
Jika terdapat syok, lakukan tatalaksana awal syok.
Jika tidak terlihat tanda-tanda syok, tetap pikirkan
kemungkinan tersebut saat penolong melakukan
evaluasi mengenai kondisi ibu karena kondisi nya
dapat memburuk dengan cepat.

Semua ibu yang mengalami abortus perlu


mendapat dukungan emosional dan konseling
kontrasepsi pasca keguguran.
Lakukan tatalaksana selanjutnya sesuai jenis
abortus.

Tatalaksana Khusus
Abortus Iminens: tirah baring sampai perdarahan
berhenti, penderita boleh dipulangkan setelah tidak
terjadi perdarahan (tidak boleh coitus krg lbh 2
minggu).
Abortus Insipiens: evakuasi/pengeluaran hasil
konsepsi disusul dengan kuretase bila perdarahan
banyak.
Abortus Kompletus: tidak memerlukan tindaka
khusus ataupun pengobatan, biasanya hanya diberi
roboransia atau hematenik bila keadaan pasien
memerlukan.

Abortus Inkompletus: bila terjadi perdarahan


yang hebat segera keluarkan sisa hasil
konsepsi secara manual, selanjutnya tindakan
kuretase.
Missed Abortion:
< 12 minggu tindakan evakuasi dapat dilakukan
secara langsung dengan melakukan dilatasi dan
kuretase bila serviks uterus memungkinkan.
> 12 minggu atau < 20 minggu dengan keadaan
serviks uterus yg msh kaku induksi.

Abortus Infeksiosus, Abortus septik: Perbaikan


keseimbangan cairan tubuh dan perlunya
pemberian antibiotika yg adekuat, kuretase.
Kehamilan Anembrionik: terminasi kehamilan
dengan dilatasi dan kuretase secara elektif.

TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi