Vous êtes sur la page 1sur 25

Apakah

pentingnya biaya
pangan dengan
asupan buah dan
sayur bervariasi
berdasarkan
status sosial
ekonomi

Pendahuluan

Konsumsi diet sehat


merupakan prioritas
untuk mengurangi
obesitas dan kaitannya
dengan penyakit kronis.

Orang-orang yang tidak


memenuhi pedoman diet
seperti asupan buah dan
sayur dapat mengalami
resiko peningkatan
penyakit jantung.

Sebuah penelitian dengan


sampel representatif dari
individu dewasa di UK
menunjukan bahwa diet
dengan rekomendasi buah
dan sayur lebih mahal

Faktor-faktor ekonomi
seperti harga pangan,biaya
diet sehat,pendapatan
pribadi atau rumah tangga
atau jumlah uang yang
tersedia untuk membeli
makanan mungkin penting
untuk kualitas diet

Hal ini menunjukan bahwa sosial


ekonomi dapat bertindak sebagai
moderator dalam hubungan antara
biaya pengeluaran untuk makan dan
diet.

Metode
Sampel Penelitian
Penilaian Diet
Biaya Pangan
Pendekatan
Analisis

Sampel penelitian
Penelitian

ini bertujuan untuk


menyertakan setidaknya 10.000 orang
dewasa. Rekrutmen dimulai pada tahun
2005, dan memasukkan satu dari tiga
lokasi klinik di Cambridgeshire untuk
penilaian rinci pada subjek untuk
berbagai pengukuran antropometri,
biologis dan klinis.

Kriteria

eksklusi dari Fenland Study


meliputi
kehamilan,
diagnosis diabetes sebelumnya,
ketidakmampuan untuk berjalan tanpa
bantuan,
psikosis atau penyakit stadium akhir.
Sebagai tambahan, kami mengeksklusi
subjek yang tidak memiliki data tentang
asupan energi. Ini menyebabkan sampel
analisis sebanyak 9911 subjek.

Penilaian diet
Peserta mencatat frekuensi dan porsi
konsumsi makanan dan minuman dengan
melengkapi 130 item untuk menilai
kebiasaan konsumsi makanan.
Analisis komposisi nutrisi dari data asupan
makanan menghasilkan sejumlah gram
asupan buah dan sayur harian,yang
digunakan sebagai variabel outcome utama.

Biaya Pangan
Biaya

pangan individu (nilai moneter


dari diet yang dikonsumsi) diperkirakan
dengan menggabungkan variabel harga
makanan dengan database komposisi
gizi FFQ

Tiga variabel biaya pangan yang


digunakan untuk analisis:
biaya panganmentah,
biaya pangan per 84 MJ dan
biaya pangan yang disesuaikan dengan
energi.
Variabel biaya makanan yang disesuaikan
dengan energi dibuat berdasarkan biaya
pangan harian (mentah) yang disesuaikan
dengan energi pada metode residual dan
kemudian dikategorikan ke dalam kuartil

Pendekatan analitis
Pertama,

analisis model linier umum


diterapkan untuk menggambarkan
gradien sosial ekonomi yang
digabungkan dengan asupan F&V dan
biaya pangan sebagai variabel kontinyu,
menggunakan tingkat pendidikan dan
pendapatan sebagai prediktor sosial
ekonomi.

Kedua,

kami menguji biaya pangan


sebagai variabel independen dengan
melakukan stratifikasi biaya pangan
yang disesuaikan dengan energi ke
dalam kuartil dan penyajian
karakteristik responden ke dalam
kuartil.

Hasil
Usia rata-rata subjek adalah 478 tahun (SD 74), dan
461% adalah laki-laki.
Setengah dari sampel memiliki pendapatan rumah
tangga lebih dari 40,000 per tahun dan 14%
memiliki pendapatan rumah tangga < 20,000 per
tahun.
Hampir sepertiga dari sampel memiliki gelar sarjana
atau lebih tinggi, dan 45% dari sampel memiliki
pendidikan tingkat lanjut.

Perempuan diaporkan memiliki asupan energi


yang lebih rendah dibanding laki-laki (77 v.
88 MJ/hari) tetapi asupan F&V yang lebih
tinggi (585 v 474 g/hari) dibanding laki-laki.

Rata-rata estimasi biaya pangan adalah


426 per hari dan 446 per 84 MJ.

Pendapatan dan tingkat pendidikan secara


positif berhubungan dengan rata-rata biaya
pangan per hari dan per 84 MJ yang lebih
tinggi.

Perbedaan biaya pangan


harian antara mereka dengan
pendapatan tertinggi vs
terendah kira-kira sebesar
7%
sedangkan perbedaan antara
orang-orang dengan tingkat
pendidikan terendah vs
adalah sekitar 3%.

Diskusi
Dalam penelitian ini, kami mengkonfirmasi
penelitian sebelumnya bahwa biaya pangan
lebih tinggi berhubungan dengan pola diet
yang lebih sehat, khususnya dengan asupan
F&V yang lebih tinggi.
Bila tingginya asupan F&V dikaitkan dengan
biaya pangan yang lebih tinggi untuk
keseluruhan sampel, perbedaan tingkat
pendidikan tidak jelas dalam kelompok orang
dewasa dengan biaya pangan tertinggi tetapi
lebih jelas pada subjek dengan biaya pangan
yang lebih rendah.

Semakin

besarnya kesenjangan tingkat


pendidikan untuk asupan F&V pada
biaya pangan tingkat rendah mungkin
mencerminkan pentingnya faktor
individu lain yang tidak terukur, seperti
kemampuan seseorang untuk
menggunakan pengetahuan dan sikap
diet untuk mencapai diet dengan
kualitas yang lebih baik dalam anggaran
makanan yang dimiliki

Pertama,

perbedaan konsumsi F&V


antara kelompok pendapatan di
kelompok biaya pangan termurah yang
jauh lebih kecil dibanding kelompok
pendidikan.
Kedua, subjek dengan biaya pangan
tertinggi pada kelompok pendapatan
terendah mengkonsumsi lebih banyak
F&V dibanding kelompok pendapatan
tertinggi.

Walaupun

penelitian sebelumnya telah


memberikan bukti bahwa biaya pangan
berada di jalur kausal antara kelompok
SEP dan diet
penelitian ini menunjukkan bahwa biaya
pangan tidak sama pentingnya untuk
asupan F&V di semua kelompok sosial
ekonomi.

Kekuatan dan keterbatasan


Pertama, asupan F&V dan
perkiraan biaya pangan berasal
dari FFQ, instrumen yang
diketahui memiliki kesalahan dan
bias
Kedua, definisi biaya pangan
yang digunakan dalam penelitian
ini harus dipandang sebagai
estimasi nilai moneter intrinsik
makanan, dan bukan merupakan
ukuran pengeluaran makanan

Ketiga, penggunaan sampel sebagian


besar kulit putih, memiliki tingkat
pendidikan dan pendapatan rumah
tangga yang lebih tinggi juga
mungkin berperan dalam
mengesampingkan sosial yang
disajikan dalam naskah ini.
Keempat, meskipun data individu
dikumpulkan antara tahun 2005 dan
2013, data biaya makanan berasal
dari tahun data harga pangan tahun
2012

Kekuatan penelitian ini meliputi


sampel yang besar berbasis
populasi dengan karakteristik
sosiodemografi dan pengukuran
diet yang rinci.
Keuntungan menggunakan biaya
pangan tingkat individu dalam
analisis adalah bahwa biaya
mencerminkan kuantitas dan
jenis makanan yang dilaporkan
dikonsumsi

Kesimpulan

Penelitian ini telah


memberikan wawasan
akan pentingnya akses
Penelitian ini memiliki
ekonomi terhadap
implikasi untuk penelitian
pangan; biaya pangan
epidemiologi dan
yang tinggi, proxy untuk
kebijakan kesehatan
belanja makanan, secara
masyarakat.
positif
berhubungandengan
asupan F&V

Hubungan yang kuat antara biaya pangan dan


kualitas diet menggaris bawahi pentingnya
sumber daya ekonomi sebagai penentu penting
dari kepatuhan terhadap diet sehat
Inisiatif kesehatan masyarakat untuk
mempromosikan diet sehat harus ditujukan
untuk penentu lingkungan dari asupan
makanan sehat yang lebih luas, mencakup
keterjangkauan dan aksesibilitas untuk
mencegah pelebaran kesenjangan diet lebih
lanjut.

TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi