Vous êtes sur la page 1sur 44

Aesthetic Dentistry 2 -- TA.

2015/2016

RESTORASI GIGI DESIDUI :


STAINLESS STEEL CROWN (SSC) &
POLYCARBONATE CROWN (PCC)

drg Ali
Taqwim

Kedokteran
Gigi

LEARNING OBJECTIVES
(1)Mahasiswa
konservasi

dapat
gigi

menjelaskan

pada

anak

perawatan

menggunakan

restorasi stainless steel crown (SSC)


(2)Mahasiswa
konservasi

dapat
gigi

menjelaskan

pada

anak

perawatan

menggunakan

restorasi polycarbonate crown (PCC)

TUJUAN RESTORASI PADA GIGI DESIDUI


Mencegah atau menghilangkan rasa sakit,
mencegah terjadinya infeksi, mempertahankan
gigi supaya gigi desidui tetap sehat sampai
waktunya tanggal, berfungsi pada pengunyahan
untuk gigi posterior dan estetika untuk gigi
anterior.

Faktor Pertimbangan
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan
dalam melakukan restorasi gigi desidui
adalah :
(1) umur anak;
(2) tingkat keparahan karies;
(3) kondisi gigi dan tuang pendukung;
(4) faktor tanggal fisiologis;
(5) pengaruhnya terhadap kesehatan anak;
(6) pertimbangan ruang dalam lengkung.

STAINLESS STEEL
CROWN
StanIess Steel Crown (SSC) merupakan restorasi untuk
gigi molar desidui atau permanen muda yang sudah
tidak
memungkinkan
dirawat
dengan
restorasi
amalgam.
Suatu mahkota baja nirkarat yang digunakan untuk
restorasi/ tumpatan sementara gigi desidui posterior,
mempunyai bentuk sesuai dengan gigi asli dan mudah
dibentuk untuk diadaptasikan pada permukaan gigi
yang telah di preparasi.

KLASIFIKASI
SSC

18% Chromium
8% nikel (disebut alloy 18-8)
Karbon 0,8-20%

SIFAT-SIFAT SSC

Pemanasan tidak akan meningkatkan kekuatan


Semakin besar gaya yang menimpa, semakin
menambah kekerasan
Kandungan
chrome
yang
tinggi
akan
mengurangi korosi
Penyolderan
akan
mengurangi
ketahanan
terhadap korosi

INDIKASI SSC
1.Gigi molar desidui
atau
permanen
muda yang sudah
mengalami karies
yang luas
2.Karies proksimal
yang
memerlukan
preparasi
sampai
permukaan
bukal
dan atau lingual
(meliputi 2 bidang

INDIKASI SSC
3. Gigi yang sudah mengalami perawatan
endodontik misalnya pulpotomy atau
pulpectomy.

INDIKASI SSC
4. Gigi
yang
mengalami
malformasi
ataupun defek kongenital, misalnya
hipoplasia,
hipokalsifikasi,
dentinogenesis/
amelogenesis
imperfekta.

INDIKASI SSC
4. Gigi molar yang fraktur
5. Pasien anak dengan bruxism

INDIKASI SSC
6. Pasien-pasien
yang
tidak
dapat
mengontrol kebersihan mulut, misalnya
pasien disable (handicaped).

INDIKASI SSC
7. Sebagai attachment pada perawatan
space maintainer atau sebagai retensi
alat pada pararatan dengan alat
orthodonsi lepasan.

TAHAP PEMASANGAN SSC


1. Preparasi gigi
2. Pemilihan (seleksi) mahkota
SSC
3. Adaptasi mahkota SSC
4. Penyelesaian mahkota SSC
5. Sementing

Preparasi Gigi
1. Lakukan evaluasi oklusi pre-operative
2. Lakukan anestesi lokal
3. Kurangi permukaan oklusal dengan bur fissure.
Pengurangan dimulai dan daerah grove 1-1,5
mm. Diratakan, sehinga semua kedalamannya
sama.

Preparasi Gigi

3. Kurangi permukaan proksimal (mesial-distal),


sehingga tidak ada kontak dengan gigi sebelahnya.
Gunakan bur fissure kecil. Dinding paralel atau
sedikit konvergen terhadap sumbu gigi, dimulai
dari oklusal ke arah gingival. Jangan sampai ada
ledge.
4. Kurangi permukaan bukal sampai 1 mm
subgingival.
5. Tumpulkan sudut-sudut yang tajam.

Seleksi Mahkota
SSC
1. Ukur jarak/ruang mesiodistal gigi dengan caliper
(atau dapat menggunakan probe).
2. Pilih crown dengan lebar mesodistal yang sesuai
molar ukuran no 4

2nd molar

1st molar
3M (Ion)
pre-crimped
pre-contoured
pre-trimmed
pre-ferred

2nd molar
Unitek
not pre-crimped
not pre-contoured
not pre-trimmed

1st molar

Seleksi Mahkota
SSC
Pada
pemilihan
mahkota
hendaknya
dipertimbangkan tiga hal : (1) diameter
mesiodistal yang tepat, (2)
ketinggian
oklusal yang tepat, dan (3) resistensi yang
ringan saat penempatan mahkota.
Mahkota harus sedikit lebih besar daripada gigi,
terutama bila bagian gingival mahkota dipotong dan
ditekuk. Mahkota yang terlalu besar akan berputar
(rotasi) pada saat preparasi gigi dan akan memakan
waktu lama pada saat adaptasi mahkota.

Adaptasi Mahkota
SSC
1. Cobakan mahkota SSC ke gigi
yang telah dipreparasi. Letakan
mahkota pada sisi lingual, putar
ke sisi bukal.
2. Beri tanda pada permukan bukal
dan lingul SSC pada free gingival
margin. Kurangi bagian di bawah
tanda 0,5 1 mm dengan
gunting, sehingga crown masuk
ke sulcus gingiva 1 mm.
3. Haluskan
permukaan
crown
dengan stone bur (batu hijau)
dan
bagian margin dengan

Penyelesaian Mahkota
SSC
1. Lakukan crimping pada tepi-tepi SSC dan
conturing bagian mahkota di bentuk dengan plier.
2. Pasang kembali mahkota SSC pada gigi, jika
terjadi pucat pada margin gingiva lakukan
pengurangan lagi hingga sesuai.
3. Lihal tepi-tepi gingival, bila sudah pas, ambil SSC
dan lakukan sementasi.

Sementasi Mahkota SSC


1. Sebelum dilakukan sementasi, periksa terlebih
dahulu oklusinya (cek dengan articulating
paper, untuk melihat bila terdapat traumatik
oklusi) dan kontak mesial distal.
2. Lakukan sementasi menggunakan salah satu
bahan semen berikut ; (a) Zinc Phosphate Cement;
(b) Zinc Oxide Eugenol cement; (c) Reinforce ZOE
Cement; (d) Polycarboxylate Cement; (e) Glass Ionomer
Cement

3. Bersihkan kelebihan semen pada


dengan sonde dan dental floss.
4. Periksa kembali restorasi akhir SSC.

margin

SEMENTASI

3.

Bersihkan kelebihan semen


pada margin dengan sonde dan
dental floss.

4.

Periksa kembali restorasi akhir


SSC.

Follow Up

1. Periksa Oklusinya
2. Periksa kondisi gingival
margin sepanjang mahkota

POLYCARBONATE CROWN
Restorasi untuk gigi anterior desidui, jika dengan
resin tidak ada retensi.
Polycarbonate crown mempunyai estetis yang baik,
sehingga dapat juga dipergunakan sebagai restorasi
sementara pada gigi anterior permanen.
Sifatnya mirip dengan polimetil metakrilat (akrilik),
namun polikarbonat lebih kuat dan dapat digunakan
pada suhu yang tinggi, meski lebih mahal.

KOMPOSISI PCC

Gabungan resin polikarbonat dengan microglass fibers.


Microglass fibers meningkatkan impact strength dan
flexibility mahkota PCC

SIFAT-SIFAT PCC

Polikarbonat adalah suatu kelompok


polimer termoplastik.
Memiliki ketahanan termal dibandingkan
jenis polimer (plastik) lain.
Tahan terhadap benturan dan sangat
bening (estetis).

INDIKASI PCC
Secara klinis indikasi polycarbonate crown (PCC)
sama dengan SSC.
Indikasi:
Short-term or long-term provisional coverage
Centrals, laterals, cuspids and bicuspids.

Preparasi Gigi
1. Anestesi lokal secara infiltrasi pada bagian labial
dan palatal.
2. Ambil jaringan karies dengan round bur.
3. Kurangi permukaan mesial dan distal dengan
flame/fissure bur, sejajar dengan sumbu panjang
gigi 1-1,5 mm sampai subgingival.
4. Kurangi permukaan labial dan palatal, 1-1,5 mm
subgingival.
5. Insisal dikurangi 1 -1,5 mm
6. Pembuatan retensi
Dengan menggunakan inverted cone bur dibuat artifisial
groove ( 0,25 mm) di daerah 1/3 gingival, mengelilingi
gigi. Jika sudah terdapat kavitas di sebelah mesial dan
distal, maka retensi groove tidak diperlukan.

Persiapan dan Pemasangan Mahkota


PCC
1. Crown dibuat dengan bermacam-macam ukuran
dengan bentuk yang spesifik untuk masing-masing
gigi anterior. PiIih ukuran yang sesuai.
2. Buatlah 2 lubang pada sisi lingual atau paIataI.
3. Permukaan dalam crown dibuat kasar, sebagai
tambahan retensi mekanik bagi semen.

4. Kontrol
perdarahannya
sebelum
dilakukan
penyemenan
5. Aduk semen, masukkan ke dalam crown dan pada
gigi, pasang crown, tekan dengan jari.
6. Kelebihan/ekses semen dibersihkan dengan
sonde.

REFERENSI
Cameron, A.C. Widmer, R.P., 1977. Handbook of
Pediatric Dentistry, Mosby, Tokyo.
Duggal, M.S., Curzon, M.E.J., Fayle, S.A., Toumba,
K.J., Robertson, A.J., 2002. Restorative Technique in
Peadiatric Dentistry. 2nd ed. Martin Dunitz.
London.
Finn, S.B., 1973. Clinical Pedodontic, 4 th. ed., W.B.
Saunders Co., Philadelphia
McDonald, R.E. Avery, D.R., 2004. Dentistry for
Child and Adolescent. 8 th. ed., Mosby, Tearbook
Inc., St. Louis.

TERIMA KASIH
Aesthetic Dentistry 2 -- TA.
2015/2016
drg Ali Taqwim

Vous aimerez peut-être aussi