Vous êtes sur la page 1sur 27

ASKEP PASIEN DENGAN

CIDERA KEPALA
OLEH
Ns. MAIMUN THARIDA,M.Kes

Cedera kepala merupakan


proses dimana terjadi trauma
langsung atau deselerasi
terhadap kepala yang
menyebabkan kerusakan
tengkorak dan otak. (Pierce
Agrace & Neil R. Borlei, 2006)
Bisa karena trauma tumpul
maupun trauma tajam

Berdasarkan Glassgow Coma


Scale (GCS) cedera kepala atau
otak dapat di bagi menjadi 3
gradasi :
a.Cedera kepala ringan (CKR)
= GCS 13- 15
b.Cedera kepala sedang (CKS)
= GCS 9-12
c.Cedera kepala berat (CKB)
= GCS 8

2.Etiologi
Penyebab dari cedera kepala
adalah adanya trauma pada
kepala meliputi trauma oleh
benda/serpihan tulang yang
menembus jaringan otak, efek
dari kekuatan atau energi yang
diteruskan ke otak dan efek
percepatan dan perlambatan
(ekselerasi-deselarasi) pada otak.

Macam-macam Pendarahan pada


Otak
a.Intraserebral hematoma (ICH)
Perdarahan intraserebral adalah
perdarahan yang terjadi pada jaringan
otak biasanya akibat sobekan
pembuluh darah yang ada dalam
jaringan otak.
operasi jika diameter lebih dari 3 cm

b. Subdural hematoma (SDH)


Subdural hematoma adalah
terkumpulnya darah antara dura mater
dan jaringan otak, dapat terjadi akut
/kronis. Terjadi akibat pecahan pembuluh
darah vena/jematan vena yang biasanya
terdapat diantara dura mater,
perdarahan lambat dan sedikit.
Pengertian lain dari subdural hematoma
adalah hematoma yang terletak dibawah
duramater
Indikasi operasi, menurut Europe Brain
Injury Commition (EBIC), pada

c.Epidural hematoma (EDH)


Epidural hematoma adalah hematoma
yang terletak antara dura mater dan
tulang, biasanya sumber perdarahannya
adalah sobeknya arteri meningica
media(paling sering), vena diploica (oleh
karena adanya fraktur kalvaria), vena
emmisaria, sinus venosus duralis.

3. Manifestasi klinis
Manifestasi klinis yang timbul dapat berupa
ganguan
kesadaran,
konfusi, abnormalitas pupil,
serangan (onset) tiba-tiba berupa defisit
neorologis,
perubahan tanda vital,
ganguan penglihatan,
disfungsi sensorik,
kejang otot,
sakit kepala, vertigo(pusing),
ganguan pergerakan,
kejang, dan
syok akibat cidera multi system.

6.Pemeriksaan Penunjang
a.CT scan ( dengan/tanpa kontras)
b.MRI ( dengan/tanpa kontras)
c.Cerebral angiografi
Menunjukan anomaly sirkulasi
serebral seperti perubahan
jaringan otak skundre menjadi
edema, perdarahan, dan trauma.

7.Komplikasi
Komplikasi akibat cedera kepala
yaitu tumor otak.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA CEDERA


KEPALA
1.Pengkajian
Pengumpulan data klien baik subjektif
maupun objektif pada cedera kepala
tergantung pada bentuk, lokasi, jenis
injuri, dan adanya komplikasi pada organ
vital lainnya.
a.Anamnesis
1)Riwayat penyakit saat ini
2)Riwayat penyakit terdahulu
3)Riwayat penyakit keluarga

b.Pengkajian Psiko-Sosio-Spiritual
Pengkajian mekanisme koping yang
digunakan klien untuk menilai
respon emosi klien terhadap
penyakit yang dideritanya dan
perubahan peran klien dalam
keluarga serta respon atau
pengaruhnya dalam kehidupan
sehari-hari.

c. Pola fungsi kesehatan (11 pola


Gordon)
1)Pemeliharaan dan persepsi terhadap
kesehatan
Bila mengalami sakit biasanya klien
berobat ke Puskesmas atau bidan.
2)Pola Nutrisi/metabolic
Sebelum MRS klien biasa makan 3
kali sehari, minum 6-8 gelas
3)Pola eliminasi
Sebelum MRS klien biasa BAB 1 kali
sehari, BAK 7 8 kali sehari (
1200-1500 cc)

4)Pola aktivitas dan latihan


Kemampuan perawatan diri 0 1
2 3 4
Makan/minum
x
Mandi
x
Toileting
x
Berpakaian
x

Mobilisasi di tempat tidur x

5)Pola tidur dan istirahat


Sebelum MRS klien biasa tidur 6-7
jam sehari dan tidak biasa tidur
siang
6)Pola kognitif-perseptual
Klien mampu berkomunikasi dengan
suara yang pelan tetapi jelas.
7)Pola persepsi diri/konsep diri
Klien mampu menyebutkan
identitas diri dan orang di
sebelahnya

8)Pola seksual dan reproduksi


Klien sudah tiga tahun menikah tetapi
belum dikaruniai anak.
9)Pola peran-hubungan
Saat ini klien ditunggu oleh suaminya dan
hubungan mereka terlihat baik..
10)Pola manajemen koping stress
Bila mempunyai masalah klien
mengatakan biasa bercerita dan minta
pendapat dari suami dan teman-teman..
11)Pola keyakinan-nilai
Klien dan suami beragama Islam dan biasa
sholat setiap hari. Setelah MRS klien
hanya berdoa dari tempat tidur.

d. Pemeriksaan fisik
Setelah melakukan anamnesis yang
mengarah pada keluhan klien,
pemeriksaan fisik sangat berguna
untuk mendukung data dari
pengkajian anamnesis.
e. Keadaan umum
Pada pasien yang mengalami cedera
kepala umumnya mengalami
penurunan kesadaran CKR atau COR
dengan GCS 13-15, CKS dengan GCS
9-12, CKB dengan GCS 8.

2.Diagnosa keperawatan
a.Gangguan perfusi jaringan
cerebral b.d peningkatan tekanan
intracranial ditandai dengan
b.Resiko tinggi peningkatan
tekanan intracranial b.d desak
ruang sekunder dari kompresi
korteks cerebri ditandai dengan
c.Gangguan pola pernapasan b.d
depresi pusat pernapasan ditandai
dengan

Vous aimerez peut-être aussi