Vous êtes sur la page 1sur 33

Analisa Ekonomi Prarancangan

Pabrik Ammonia dari Low Grade


Coal
kapasitas 580.000 ton/tahun
Oleh:
Kelompok 5

Ahmad Syaiful Bahri


Annisa Afrilla Adraf
Hedri Yanti
Pebriansyah Putra
Sry Utami Pardede

ANALISA EKONOMI

Berfungsi untuk mengetahui


apakah pabrik yang akan
didirikan
dapat
menguntungkan atau tidak
dan layak atau tidak layak jika
didirikan.

ANALISA EKONOMI

meliputi

1. Modal (Capital Invesment)


a. Modal tetap (Fixed Capital
Invesment)
b. Modal kerja (Working Capital
2. Biaya Produksi (Manufacturing
Invesment)
Cost)
a. Biaya produksi langsung (Direct
Manufacturing Cost)
b. Biaya produksi tak langsung
(Indirect Manufacturing Cost)
c. Biaya
tetap
(Fixed
3. Pengeluaran
UmumCost)
(General Cost)
Manufacturing
4. Analisa Kelayakan Ekonomi
a. Percent Return on invesment
(ROI)
b. Pay out time (POT)
c. Break event point (BEP)
d. Shut down point (SDP)
e. Discounted cash flow (DCF)

Dasar Perhitungan:
1. Kapasitas produksi : 580.000 ton/tahun
2. Pabrik beroperasi : 330 hari kerja
3. Umur alat : 10 tahun
4. Nilai kurs : 1 US $ = Rp 13.406,00
5. Tahun evaluasi : 2020

Dalam evaluasi ekonomi,


semua
harga
diperhitungkan
sesuai
dengan harga pada tahun
pabrik
direncanakan
berdiri, yaitu tahun 2020.

Harga alat pada tahun tertantu


ditentukan
menggunakan
persamaan:

Nx = harga alat pada


tahun
Ny = harga alat pad
atahun Y
Ex = nilai indeks untuk
tahun X
Ey = nilaiPlant
indeksCost
untuk
Indeks harga Chemical Engineering
(CEP
tahunkemudian
Y
cost Index) diperoleh dari data
dilakukan

ekstrapolasi untuk tahun yang akan datang.

Data CEP Index pada


Beberapa Tahun Terakhir

Grafik Hubungan CEP Index


dengan Tahun

samaan: y = 5,0033x 9606,8851


Dengan: x = tahun
y = CEP index pada
tahun-x
Hasil
ekstrapolasi
berdasarkan persamaan yang
sudah
didapat.
Hasil
ekstrapolasi CEP Index:

95% pekerja adalah tenaga kerja lokal


5% pekerja adalah tenaga kerja asing

Perhitungan Pekerja :

Upah tenaga kerja asing


= $ 8.25/man.hour (Department of Labor
US, 2013)
=
$ 8.87/ man.hour
(perbandingan
CEP
Perbandingan
eferktifitas
kerja:
2020/2015)
1 man hour asing = 3 man hour lokal
Nilai kurs: $ 1.00 = Rp 13.406 (November
2016)

ontoh perhitungan perkerja:

PEC = $
24.892.451,00
Installation Labor Cost
(11% PEC), terdiri dari
biaya untuk tenaga kerja
asing dan tenaga kerja
lokal, terhitung sebagai
berikut:

Untuk tenaga kerja asing


= 11% x 5% x $ 24.892.451,00
= $ 136.908,48
Untuk tenaga kerja lokal
= Rp
8.169.810.364,75

Perhitungan biaya:
Capital Invesment
Capital
invesment
adalah
banyaknya
pengeluaranpengeluaran
yang
diperlukan
untuk fasilitas-fasilitas produksi
dan untuk menjalankannya.
1. Fixed Capital Invesment
Fixed capital adalah pengeluaran
pokok untuk mendirikan fasilitas
produksi dan pembantunya.
Total Purchased Equipment Cost (PEC)
= $24.892.451
Total Utility Equipment Cost (UEC) = $
7.224.191,00

Physical Plant Cost (PPC) dihitung berdasarkan


jumlah dari:
Purchased Equipment Cost (PEC)
Delivery Equipment Cost

Biaya pengiriman

Pajak masuk
Installation Cost

Material

Labor
Piping Cost

Material

Labor
Instrumentation Cost

Material

Labor

Sehingga PPC = $ 50.440.889,88 + Rp


346.068.911.394,17

Direct Plant Cost (DPC) dihitung dari


jumlah PPC dan Engineering &
Construction

Fixed Capital (FC) dihitung dari


jumlah DPC dan Contractor's Fee
& Contingency

DPC

FC = $ 100.109.853,23

= Rp
1.368.926.159.474

= $ 59.520.250,05
= Rp 408.361.315.445,12

2. Biaya Produksi (Manufacturing Cost):


a. Direct Manufacturing Cost (DMC) dihitung dari:
Jumlah Raw materials, Operating Labor, Operating
Supervision 15% Labor, Maintenance 6% FC, Plant Supplies
15% Maintenance, Royalties & Patents 1-5% Sales, Utilities
DMC

= $ 9.923.823,19
= Rp
1.991.436.256.071,21

b. Indirect Manufacturing Cost (IMC) dihitung dari :


Payroll overhead 15-20% labor, Laboratory 10-20%
labor, General Plant Overhead 50-100% labor,
Packaging, shipping 2-20% sales
IMC = $5.324.098,26 +
Rp7.452.000.000

Fixed Manufacturing Cost (FMC) dihitung dari :


Depreciation 10% FC, Property Taxes 2% FC, Insurances
1% FC
FMC = $8.666.148,41 +
Rp42.921.714.504,65

Manufacturi
ng Cost
(MC)

MC = DMC+IMC+FMC
= $ 173.232.055,40
= Rp 2.368.816.701.220,93

3. Modal Kerja (Working Capital)


Dihitung dari jumlah Raw Material Inventory (RMI), In Process
Inventory (IPI), Product Inventory (PI), Extended Credit (ExC),
Available Cash (AC)
WC = $62.934.907,25
=
Rp860.587.026.054,78

4. Pengeluaran Umum (General Expense)


Dihitung dari Administration 2-3% sales, Sales Promotion 3-12%
sales, Research 2-4% sales, Finance x% WC + y% FC
GE = $36.091.377,27
=
Rp493.522.154.780,89

Total Capital
Investment

TCI = Fixed Capital + Working Capital


= $ 163.044.760,48

TC = Manufacturing
Cost
+
General
Expenses
Total
Production
= $ 209.323.432,67 Cost

Perhitungan Penggajian Karyawan (Labor)


Total pengeluaran gaji karyawan/tahun: Rp
18.414.000/tahun
Biaya Produksi Langsung (Direct Manufacturing Cost)
DMC = $ 9.923.823,19 + Rp 1.991.436.256.071,21
Biaya Produksi Tidak Langsung (Indirect Manufacturing
Cost)
IMC = $5.324.098,26 + Rp7.452.000.000

Biaya Produksi Tetap (Fixed Manufacturing Cost)


FMC = $8.666.148,41 +

Rp42.921.714.504,65

Manufacturing Cost (MC)


= DMC+IMC+FMC
= Rp 2.368.816.701.220,93

Analisis Keuntungan
Sales ( Sa )

= $ 266.204.913,21 (Total harga


produk)

Total Production Cost ( TPC )


(MC+WC)

Profit before tax ( Pb )

= Sales Total production cost


= $ 266.204.913,21- $ 209.323.432,67
= $ 56.881.480,54
= Rp 777.811.016

Taxes, 50% Pb

= $ 28.440.740,27
= Rp 388.905.508.200,75

Profit after tax ( Pa )

= Profit before tax Ttaxes


= $ 56.881.480,54 - $ 28.440.740,27
= $ 28.440.740,27
= Rp 388.905.508.200,75

$ 209.323.432,67

Analisis Kelayakan
Pabrik amoniak dari low grade coal ini digolongkan
pabrik yang high risk. Hal ini dikarenakan :
1. Kondisi operasi di reaktor yang menggunakan
suhu tinggi (1000oC)
2. Kondisi operasi ammonia converter pada tekanan
tinggi (140 atm)
3. Produk yang flammable serta hasil samping yang
toxic.

Kelayakan pabrik dapat dianalisis melalui


beberapa parameter berikut:
1. Percent Return of Investment (ROI)
ROI adalah kecepatan tahunan pengembalian
investasi (modal) dari keuntungan.
ROI
dihitung
berikut:

ROI sebelum pajak

menggunakan

persamaan

= 56,82%

ROI setelah pajak

= 28,41%

Untuk kategori high risk chemical industry,


minimum acceptable ROI before tax adalah
sebesar 44% (Aries and Newton, 1955). Pabrik
amoniak dari low grade coal ini masih masuk
dalam batas ROI before tax yang disyaratkan,
yaitu 56,82%.
2. Pay Out Time (POT)
POT adalah jangka waktu pengembalian
investasi (modal) berdasarkan keuntungan
perusahaan
dengan
mempertimbangkan
depresiasi. POT dihitung menggunakan
persamaan berikut:
POT b : POT sebelum pajak, dinyatakan
dalam tahun
POT a :
POT setelah pajak, dinyatakan
dalam tahun

POT

= 1,57 tahun

POT

= 2,60 tahun

Untuk kategori high risk chemical industry,


maximum acceptable POT before tax adalah 2
tahun (Aries and Newton, 1955). Pabrik amoniak
dari low grade coal ini masih masuk dalam batas
POT before tax yang disyaratkan, yaitu 1,57
tahun.
3. Break Even Point ( BEP )
BEP merupakan titik perpotongan antara garis sales
dengan total cost, yang menunjukkan tingkat produksi
dimana besarnya sales sama dengan total
cost.
Pengoperasian pabrik di bawah kapasitas tersebut akan
mengakibatkan kerugian dan pengoperasian di atas
kapasitas tersebut, pabrik akan untung. Secara matematis,
BEP dapat diketahui melalui persamaan berikut:

Fa : annual fixed expense pada kapasitas


maksimum
Ra : annual regulated expense pada kapasitas
maksimum
Va : annual variable expense pada kapasitas
maksimum
Sa : annual sales value pada kapasitas
maksimum
a. Depreciation
: $8.801.726,67
: $2.002.197,06
a. Annual Fixed Expense (Fa) b. Taxes
c. Insurance : $1.001.098,53

. Annual Regulated Expense (Ra)

Fa : $11.805.022,27
a.Labor
: $726.621,74
b.Overhead
: $108.993,26
c. Supervision
: $108.993,26
d.Laboratory
: $72.662,17
e.General expense
: $36.091.377,27
f. Maintenance
: $6.006.591,19
g.Plant supplies : $900.988,68
Ra :
$44.016.227,58

c. Annual Variable Expense ( Va )


Raw material

: $139.400.189,21

Packaging, shipping : $5.324.098,26


Utilities

: $3.090.486,23

Royalties

: $5.324.098,26
Va
:
$153.138.871,96

Sehingga BEP dapat terhitung sebagai berikut:

BEP

= 41,11 %

4. Shut Down Point ( SDP )


SDP adalah suatu tingkat produksi dimana pada kondisi tersebut
menghentikan
operasi
pabrik
lebih
baik
daripada
mengoperasikannya. Pengoperasian pabrik di bawah kapasitas SDP
akan mengakibatkan kerugian pabrik lebih besar daripada ketika
pabrik tidak beroperasi, sehingga akan lebih baik jika pabrik tidak
beroperasi. Jika pabrik beroperasi diatas kapasitas SDP, maka
kerugian akibat pabrik beroperasi lebih kecil dibandingkan dengan
kerugian ketika pabrik tidak beroperasi, sehingga sebaiknya pabrik
tetap beroperasi walaupun menderita kerugian. Secara matematis,
SDP dapat dicari melalui persamaan berikut:

5. Faktor LANG
Faktor LANG merupakan suatu nilai
(faktor)
yang
digunakan
untuk
mengestimasi fixed capital dengan cara
cepat tanpa harus menghitung biayabiaya yang tergolong modal tetap. Nilai
fixed
capital
bisa
didapat
dengan
persamaan :
I = Fixed Capital
F

E
= Purchased Equipment
Cost (PEC)

L = Faktor LANG
Faktor LANG untuk pabrik yang
Sehingga, faktor LANG
mengoperasikan bahan berupa
dapat dihitung :
solid-fluid adalah sebesar 3,63.
Berdasarkan hal tersebut, faktor
LANG yang didapat oleh pabrik
= 4,02
gasifikasi batu bara ini sudah
mendekati nilai yang diijinkan dan
lebih besar dari 3,63 (Aries and
Newton, 1955), sehingga sudah
memenuhi syarat untuk pabrik

Dari hasil perhitungan parameterparameter ekonomi, diperoleh grafik


ekonomi sebagai berikut:

Gambar 3. Grafik Evaluasi Ekonomi

6. Discounted Cash Flow Rate of Return (DCFRR)


Analisa
kelayakan
ekonomi
dengan menggunakan DCFRR
dibuat
dengan
mempertimbangkan nilai uang
yang berubah terhadap waktu
dan didasarkan atas investasi
yang tidak kembali pada akhir
tahun selama umur pabrik.
Asumsi yang digunakan dalam
perhitungan
Umur
ekonomisDCFRR
pabrikadalah:
= 10 tahun
Annual profit dan taxes konstan
setiap
tahun
Depresiasi
sama setiap tahun
Salvage value diambil sebesar 0,1
x FC
FC
=
Fixed
Investment

Capital

WC = Working Capital
C

= Annual Cash Flow

SV = Salvage Value

C = Profit After Tax + Finance +


Depreciation
= $54.699.500,29
SV
= 0,1 x FC
= $12.092.586,52
Dari hasil
diperoleh:
DCFRR

trial

error,

= 32,43%

Jika nilai DCFRR > 1,5 suku bunga


bank, maka dapat dikatakan bahwa
pabrik yang akan didirikan cukup
menarik / menguntungkan.

Hasil Analisis Sensitifitas berdasarkan PERUBAHAN HARGA PRODUK:


Harga
produk ($)
$2.700,00

$2.800,00

$2.900,00

$3.000,00

$3.100,00

$3.200,00

$3.300,00

ROI-b

-16,16%

-14,15%

-12,14%

-10,13%

-8,11%

-6,10%

-4,09%

POT-b
(tahun)
-16,23

-24,10

-46,79

-796,40

53,02

25,66

16,92

BEP

435,06%

301,55%

231,04%

187,44%

157,83%

136,39%

120,16%

SDP

154,11%

107,35%

82,65%

67,39%

57,01%

49,51%

43,82%

DCFRR

Profit-a

14,02%

$7.064.796,4
4

16,56%

$6.185.358,6
5

19,03%

$5.305.920,8
5

21,44%

$4.426.483,0
6

23,79%

$3.547.045,2
6

26,09%

$2.667.607,4
7

28,35%

$1.788.169,6
8

Hasil Analisis Sensitifitas berdasarkan PERUBAHAN HARGA BAHAN BAKU:

Harga bahan
ROI-b
baku awal

90,00%

-6,20%

POT-b
(tahun)

26,28

BEP

SDP

DCFRR

Profit-a

138,01% 49,50% 27,28%

-$2.702.207,83

100,00%

-10,18% -547,71 188,18% 67,69% 21,44%

-$4.441.473,33

110,00%

-14,17%

-23,98

295,12%

106,47
%

15,73%

-$6.180.738,83

Hasil Analisis Sensitifitas berdasarkan PERUBAHAN PLANT SIZE:


Kapasitas
ROI-b
(ton/tahun)

POT-b
(tahun)

BEP

SDP

DCFRR

DCRFF

Profit-a

300000

13,78%

-26,46

292,87% 102,49% 17,21%

1,43

-$4.562.039,90

350000

12,64%

-37,90

248,66% 87,78% 19,28%

1,61

-$4.589.868,56

400000

11,60%

-62,56

218,74% 77,84% 20,10%

1,67

-$4.563.372,99

450000

10,64%

-156,82

197,00% 70,62% 20,81%

1,73

-$4.491.877,10

475000

10,18%

-547,71

188,18% 67,69% 21,44%

1,79

-$4.441.473,33

500000

-9,74%

388,09

180,40% 65,11% 22,00%

1,83

-$4.382.257,15

550000

-8,90%

91,05

167,25% 60,75% 22,52%

1,88

-$4.239.763,29

600000

-8,11%

52,84

156,54% 57,20% 22,99%

1,92

-$4.068.516,04

650000

-7,35%

37,79

147,61% 54,25% 23,83%

1,99

-$3.871.822,56

Dari hasil analisis sensitivitas,


diperoleh grafik sebagai berikut :
25 %
20 %
15 %
10 %
5 %
- %
40

0
%
-20%
0%
-5 %
-10 %
-15 %

2%
0

4%
0

Fixed
Capital
Harga
Produk
Harga bahan
baku

-20 %
-25 %
Gambar 4. Analisis
Ekonomi
Dari sensitivitas analisis dapat dilihat bahwa faktor yang paling
berpengaruh pada pabrik amoniak dari low grade coal ini adalah

KESIMPULAN
Berdasarkan analisa kelayakan yang sudah dilakukan sebelumnya,
pabrik amoniak dari low grade coal ini tergolong high risk dengan
beberapa nilai yang didapat sebagai berikut :
ROI (Return on Investment)
56,82%
POT ( Pay Out Time)

: 1,57 tahun

BEP (Break Even Point) : 41,11%


SDP (Shut Down Point) : 26,76%
DCFRR

: 32,43%

Berdasarkan nilai-nilai diatas, nilai ROI dan POT sudah


memenuhi nilai yang ditetapkan untuk pabrik high risk dengan
nilai ROI minimum 44% dan POT maksimum 2 tahun. Selain itu,
berdasarkan nilai BEP yang didapat, investasi untuk mendirikan
pabrik gasifikasi batu bara ini menarik dari segi ekonomi karena
untuk pabrik high risk BEP berada di antara 40% - 60%. Hal ini
juga didukung dengan nilai DCFRR yang memiliki nilai lebih dari
1,5 bunga Bank Indonesia yaitu 3,51. Sehingga, dapat
disimpulkan bahwa pabrik ini layak dan menarik untuk didirikan.

Vous aimerez peut-être aussi