Vous êtes sur la page 1sur 24

SEMINAR PROPOSAL PENELITIAN

SINTESIS DAN KARAKTERISASI BIOPLASTIK


BERBAHAN PATI, SORBITOL, DAN KITOSAN
CANGKANG RAJUNGAN
DISUSUN OLEH :
1. FIRANDA PUTRI ARUMNINGTYAS (1331010011)
2. WILDAN ISTIQLAL EMAS PUTRA (1331010026)

DOSEN PEMBIMBING : IR. KETUT SUMADA, MS


DOSEN PENGUJI

: 1. IR. BAMBANG WAHYUDI, MS


2. IR SISWANTO, MS

LATAR BELAKANG

Surat Edaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor


S.1230/PSLB3-PS /2016 tentang Harga dan Mekanisme Penerapan Kantong
Plastik Berbayar.
Seiring dengan meningkatnya kesadaran untuk pelestarian
lingkungan, kebutuhan bahan plastik biodegradabel mengalami
peningkatan dari tahun ketahun. Bioplastik adalah plastik yang
dapat digunakan layaknya seperti plastik konvensional, namun
akan hancur terurai oleh aktivitas mikroorganisme.

Heru Setiawan,dkk (2015) dalam penelitiannya tentang


Penentuan Kondisi Optimum Modifikasi Konsentrasi
Plasticizer Sorbitol Pva Pada Sintesa Plastik Biodegradable
Berbahan Dasar Pati Sorgum Dan Chitosan limbah Kulit
Udang. menunjukkan dengan bertambahnya sorbitol maka kuat
tarik dan ketahanan air cenderung meningkat. Lamanya
biodegradasi yang dihasilkan adalah 16 hari untuk terurai
keseluruhan (100%) pada medium Efective Microorganism 4.
Pamilia Coniwanti, dkk (2014) mempelajari tentang
Pembuatan Film Plastik Biodegredabel Dari Pati Jagung
Dengan Penambahan Kitosan Dan Pemplastis Gliserol yang
memperoleh hasil karakterisasi plastik biodegradabel dengan
kinerja yang optimal pada ketahanan air, kuat tarik, elongasi,
dan positif terhadap uji biodegradasi.

TUJUAN PENELITIAN
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
menentukan pengaruh komposisi kitosan
cangkang rajungan dan pati jagung, sagu
dan singkong terhadap sifat mekanik (kuat
tarik dan elongasi) serta kemampuan
biodegradasi bioplastik.

MANFAAT PENELITIAN
Dapat
mengurangi
permasalah
lingkungan yang ditimbukan oleh adanya
limbah cangkang rajungan dan sampah
plastik.

Teori Umum
Berdasarkan bahan baku yang dipakai, plastik
biodegradabel dikelompokkan menjadi 2 kelompok :
1. kelompok dengan bahan baku petrokimia (nonrenewable resources) dengan bahan aditif dari senyawa
bio-aktif yang bersifat biodegradabel
2. kelompok dengan keseluruhan bahan baku dari sumber
daya alam terbarukan (renewable resources) seperti dari
bahan tanaman pati dan selulosa serta hewan seperti
cangkang atau dari mikroorganisme yang dimanfaatkan
untuk mengakumulasi plastik yang berasal dari sumber
tertentu seperti lumpur aktif atau limbah cair

JENIS BIOPLASTIK
a. Bioplastik berbahan pati
Bioplastik berbahan pati merupakan sekitar 50 persen
dari pasar bioplastik. Pati murni memiliki karakteristik
mampu menyerap kelembaban.

b. Bioplastik berbahan selulosa

Bioplastik berbahan selulosa terutama


ester selulosa, (termasuk selulosa
asetat
dan
nitroselulosa)
dan
turunannya, termasuk seluloid.
c. Beberapa Poliester Alifatik
Plastik asam polilaktik (PLA)

PLA adalah plastik yang terbuat dari tebu atau


glukosa. Dalam hal karakteristik, plastik ini bukan
hanya
menyerupai
plastik
petrokimia
konvinsional (seperti PE dan PP) tetapi juga dapat
diproses dengan mudah

Poli-3-hidroksibutirat (PHB)
Biopolimer poli-3-hidroksibutirat adalah poliester anggota polihidroksi alkanoat yang
dihasilkan oleh bakteri tertentu pengolah glukosa, pati jagung atau air limbah.
Karakteristiknya menyerupai petroplastik polipropilena.

Polihidroksi alkanoat adalah poliester linier yang


Polihidroksialkanoat (PHA) diproduksi di alam dalam proses fermentasi gula
atau lemak oleh bakteri. PHA lebih ulet dan
kurang elastis dibanding plastik lainnya, dan juga
dapat terurai. Plastik ini sedang banyak
digunakan dalam industri medis.

Rajungan

Limbah cangkang rajungan mengandung


senyawa kimia cukup banyak, diantaranya
ialah protein 30 40 %; mineral (CaCO3) 30
50 %; dan khitin 20 30 %. (Rahayu.2007)

Kitosan
Khitosan adalah suatu biopolimer dari Dglukosamin yang
dihasilkan dari proses
deasetilasi khitin dengan menggunakan
alkali kuat. Khitosan
bersifat sebagai
polimer kationik yang tidak larut dalam air,
larutan basa kuat dan larutan alkali dengan
pH diatas 6,5. Khitosan mudah larut dalam
asam organik seperti asam formiat, asam
asetat, asam sitrat, HCl, HNO3dan H3PO4.

Plasticizer
Plasticizer adalah bahan organik dengan berat molekul
rendah yang ditambahkan dengan maksud untuk memperlemah
kekakuan dari polimer, sekaligus meningkatkan flesibilitas.
SORBITOL
Penambahan plasticizer ini digunakan untuk meningkatkan
sifat plastisitasnya, yaitu sifat mekanik yang lunak, ulet, dan
kuat.

Gambar 4. Struktu rumus sorbitol

Pati
Pati Singkong

Pati Sagu

Suhu gelatinisasi
berkisar antara 52-64oC.
Rasio amilosa dan
amilopektin adalah 17%
amilosan dan 83%
amilopektin
Bentuk granula semi
bulat dengan salah satu
bagian ujungnya
mengerucut.
Ukuran 5-35m.
Kadar pati : 34,737,9%

Suhu gelatinisasi 5264oC


Bentuk granula elips
agak terpotong
Ukuran granula 20-60
m
Rasio amilosa 27% dan
amilopektin 73%.
Entalpy gelatinisasi 1517 J/g
Kadar pati : 78-80%-

Pati Jagung
suhu gelatinisasi 6270C
Granula berukuran 15
m
Mengandung 74-76 %
amilopektin dan 24-26
% amilosa
Kadar pati : 54,162,3%

LANDASAN TEORI

DEPROTEINASI
proses
penghilangan
protein dengan
larutan basa
(NaOH/KOH)

DEMINERALISASI
Proses
penghilangan
mineral dengan
larutan asam
kuat (HCL)

DEASETILISASI
Proses memutus
ikatan antara
gugus asetil
dengan atom
nitrogen,
sehingga
berubah menjadi
gugus
amina(NH2)
dengan larutan
NaOH

STANDAR UNTUK PLASTIK


American Society for Testing Materials (ASTM) mengeluarkan Standar
Spesifikasi untuk Plastik Dapat Dikompos D6400-99.
ASTM 5338 : Standar Internasional mengenai lamanya film plastik
terdegradasi. Standar plastik internasional (ASTM 5336) besarnya kuat
tarik untuk plastik PLA dari jepang mencapai 2050 Mpa dan plastik PCL
dari Inggris mencapai 190 Mpa. Sedangkan untuk uji biodegradasinya
plastik PLA dari Jepang dan PCL dari Inggris membutuhkan waktu 60
hari untuk dapat terurai sempurna .
Menurut Standart Mutu SNI, Plastik memiliki ketentuan sebagai
berikut:
Kuat Tarik : 139,74 N/cm2
Elongasi : 400 1120%
Biodegradasi : 100% terdegradasi selama 60 hari

HIPOTESA
Melalui pembuatan bioplastik dari pati
(jagung, singkong dan sagu), kitosan limbah
cangkang rajungan, dan sorbitol sebagai
plastisizer ini akan di hasilkan bioplastik yang
bisa terurai oleh alam dalam waktu yang
singkat. Dalam proses pembuatan bioplastik
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
elastisitas dan lama degradasi adalah : jenis
pati yang digunakan, komposisi pati dan
kitosan yang digunakan.

METODE PENELITIAN
Bahan yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu :
1. Cangkang Rajungan
2. Pati Jagung, Pati Sagu dan Pati Singkong
3. Sorbitol
4. Asam Asetat
5. HCl 1,5 N
6. NaOH 2 N

Alat yang Digunakan dalam penelitian


ini yaitu :
1. Kompor listrik
2. Motor Pengaduk
3. Termometer
4. Statif dan klem
5. Oven
6. Plat Kaca

Variabel Yang Digunakan


Variabel Tetap yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu :
Asam asetat 1% 100 ml
Konsentrasi Sorbitol 2,5% dari volume
capuran pati dan kitosan 100 ml
Variabel Berubah yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu :
Macam pati : Jagung, Singkong dan Sagu
Rasio Pati : kitosan = 2:0 ; 2:1 ; 2:2 ; 2:3
dan 2:4 (gr/gr)

Diagram Alir

Pembuatan kitosan

Pembuatan bioplastik

PROSEDUR PENELITIAN
Prosedur kitosan ini kita ambil dari penelitian yang dilakukan oleh L.H
Rahayu dan S. Purnavita (2007) yaitu Optimasi Pembuatan Kitosan Dari Kitin
Limbah Cangkang Rajungan (Portunus Pelagicus) untuk Adsorben Ion Logam
Merkuri.
Tahap isolasi khitin menjadi kitosan
1. Cuci limbah cangkang rajungan kemudian keringkan dengan dijemur
selama 4 jam dibawah sinar matahari. Setelah dikeringkan hancurkan
cangkang rajungan hingga halus
2. Ambil 100 gram cangkang rajungan selanjutnya dideproteinasi
menggunakan larutan NaOH 2,0 N dengan perbandingan 1 :6 (b/v)
sambil diaduk dan dipanaskan pada suhu 80 o C selama 1 jam. Diamkan
kemudian saring residunya dipisahkan dari larutannya
3. Kemudian cangkang dicuci dengan air hingga netral dan dikeringkan pada
suhu 70- 80 C selama 6 jam dalam oven, Padatan kering hasil
deproteinasi selanjutnya didemineralisasi dengan menggunakan larutan
HCl 1,5 N (perbandingan 1:12 b/v) dan diaduk pada suhu kamar selama 1
jam.
4. Setelah disaring, padatan dicuci dengan air hingga netral kemudian
dikeringkan pada suhu 70- 80 C selama 6 jam dalam oven untuk
mendapatkan khitin kering.
5. Selanjutnya Proses deasetilasi dilakukan dengan merebus khitin dalam
larutan NaOH 50% dengan perbandingan 1 :20 (b/v) pada suhu 90oC

Pembuatan Bioplastik
1. Larutkan kitosan menggunakan perbandingan Pati:Kitosan 2:0 ; 2:1 ; 2:2 ;
2:3 dan 2:4 terlebih dahulu ke dalam asam asetat 1% 50 ml dengan
pengadukan selama 30 menit.
2. Larutkan juga pati menggunakan perbandingan Pati:Kitosan 2:0 ; 2:1 ; 2:2 ;
2:3 dan 2:4 ke dalam asam asetat 1% 50 ml pada suhu 70C-80C sambil
diaduk selama 20 menit Suhunya harus dijaga agar granula patinya tidak
pecah
3. Kemudian ditambahkan sorbitol 2,5% dari volume capuran pati dan
kitosan 100 ml sebagai pemplastis (plasticizer)
4. Setelah semua bahan tercampur, dilakukan pengadukan selama 1 jam
agar larutan homogen.
5. Setelah homogen larutan didiamkan pada suhu kamar, kemudian di
vakum selama 20 menit dengan cara dimasukkan ke dalam eksikator untuk
menghilangkan kandungan air dan oksigen yang masih tersisa
6. Sebelum campuran Film plastik ini dicetak di atas plat kaca, larutan
tersebut harus didiamkan selama 24 jam untuk menghilangkan
gelembung udara yang masih tersisa
7. Tuang larutan film plastik diatas plat kaca yang telah dibersihkan
dengan menggunakan alkohol 96% yang kedua sisinya diberi selotip.
8. Kemudian film plastik dikeringkan di dalam oven selama 5 jam pada
suhu 70C.
9. Setelah itu didiamkan pada suhu kamar dan dilepaskan dari plat kaca
secara perlahan, lalu disimpan.

ANALISA
Analisa yang akan digunakan pada penilitian ini
adalah analisa sifat mekanik yaitu kuat tarik dan
elongasi serta analisa biodegredasinya

TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi