ANATOMI FISIOLOGI

SISTEM INTEGUMEN

Engkos Kosasih

KULIT
SISTEM PERTAHANAN PERTAMA
ORGAN TERBESAR PADA TUBUH

LAYERS

EPIDERMIS (terdapat 5 lapisan)

DERMIS
HYPODERMIS/ SUBCUTAN

Sel-sel Penyokong Epidermis

1. Keratinosit (90% sel di epidermis)
2. Melanosit (sintesis melanin)
3. Sel Langerhans (sbg sel yg berespons

terhadap alergi dan imunitas seluler)

4. Sel Merkel (lebih sering pada telapak
tangan & tlapak kakai. Sbg bagian dari
fungsi sensoris & neuroendokrin)

ASESORIS KULIT
(EPIDERMAL APPENDAGES)
RAMBUT
KUKU
KELENJAR-KELENJAR

RAMBUT (POLISEBASEA UNIT)

Struktur Anatomi Rambut:
1. Kutikula, bagian terluar
2. Korteks, bag.tengah dengan keratinisasi
3. Medulla, bagian berpigmen dan non keratin.

Tipe Rambut:
1. lanugo: rambut halus pd neonatal & non
pigmented, dibentuk pd usia 7-8 bln di uteri.
2. Vellus: post-natal, pendek & agak kasar/tajam,
non pigmented
3. Intermediate: post-natal to 2 years of age,
intermediate antara vellus and rambut akhir.
4. Terminal: post-natal, panjang, tegas/lbh kasar,
berpigment.

KUKU (NAILS)
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Nail Root /Akar kuku: adanya stratum basale and spinosum

epidermis utk membentuk/sintesis nail plate.
Nail bed: adanya stratum spinosum tanpa adanya proses
sintesis .
Nail plate (cawan kuku): Lebih padat, ada keratin, & merupakan
stratum korneum kuku.
Eponychium: Hubungan antara stratum corneum and dasar nail
plate
Hyponychium: Hubungan antara stratum corneum dan ujung
nail plate
Lunula: light or white region at the base (eponychium) of nail
plate

KELENJAR-KELENJAR
1. Kelenjar keringat
2. Kelenjar sebasea (bag.dari folikel rambut,

memproduksi sebum, bila inflamasi

menimbulkan Acne)
3. Kelenjar keringat apokrin
(lebih besar dari kelenjar keringat. Terdapat di
aksila, areola, dan daerah anal)

FUNGSI KULIT
1. FUNGSI PROTEKSI
2. FUNGSI ABSORPSI
3. FUNGSI EKSKRESI
4. FUNGSI PERSEPSI SENSORIS
5. FUNGSI PENGATURAN SUHU TUBUH
6. FUNGSI PEMBENTUKAN PIGMEN
7. FUNGSI PEMBENTUKAN VITAMIN D
8. FUNGSI ESTETIKA (BODY IMAGE)

ASSESSMENT / PENGKAJIAN
UMUM
OBSERVASI UMUM KONDISI KULIT KLIEN

(GENERAL APPEARANCE)
LIHAT REAKSI SPESIFIK OLEH MAKANAN,
OBAT-OBATAN, ZAT KIMIA, GIGITAN
SERANGGA, KONTAK ALERGEN.
PAPARAN SINAR MATAHARI
RIWAYAT PENGGUNAAN OBAT
PENYAKIT KULIT DALAM LINGKUNGAN
SEKITAR

NORMAL ASSESSMENT
KULIT??
KUKU??
RAMBUT??

PENGKAJIAN LESI KULIT

TYPE: PRIMARY OR SECONDARY
WARNA
UKURAN
BENTUK
LOKASI
DRAINASE/ PUS
DISTRIBUSI

LESI PRIMER (PRIMARY)

MAKULA
PAPULA
PLAK
NODUL
VESICLE
BULLA
PUSTULA
URTIKA
TUMOR

LESI SEKUNDER (SECONDARY)

SKUAMA
FISSURA
SCAR/ PARUT
EROSI
EKSKORIASIO
ULKUS
ATROPHY
LICHENIFICATION: penebalan difus pd epidermis
CRUSTA

CONTOH LESI PRIMER

MAKULA
NODULE

PAPULA
VESIKEL

PLAK
BULLA

CONTOH LESI PRIMER

PUSTULE

URTIKARIA

TUMOR

CONTOH LESI SEKUNDER

SKUAMA
EROSI

FISURA
ULKUS

SCAR

CONTOH LESI SEKUNDER

LICHENIFICATION

EKSKORIASIO

DIAGNOSTIC TESTS
SKIN BIOPSY
PATCH TESTS (uji tempel)
SKIN SCRAPING :mengambil rambut/bulu dan bagian
epidermis sbg sample.
UJI KULTUR DAN SENSITIVITAS
PENCAHAYAAN KHUSUS (WOODS LIGHT

EXAM)
PHOTOGRAPHS
KOH TEST - FUNGUS

PATCH TEST (UJI TEMPEL)

PATCH TEST

HASIL POSITIF

PSYCHOSOCIAL
BODY IMAGE CHANGES
DEPRESSION
ANXIETY
SLEEP DISTURBANCE
ISOLATION

HEALTH PROMOTION
AVOID ENVIRONMENTAL HAZARDS
ADEQUATE REST AND EXERCISE
PROPER HYGIENE AND NUTRITION
CAUTIOUS USE OF SELF TREATMENT

ENVIRONMENTAL HAZARDS

SUN EXPOSURE
IRRITANTS AND ALLERGENS

NUTRITION
VIT A:
Vit B COMPLEX:
VIT C:
VIT K:
PROTEIN:
UNSATURATED FATTY ACIDS:

BASES FOR TOPICAL MEDS

POWDER
LOTION
CREAM
OINTMENT/ SALEP
PASTE
GEL

THERAPIES
DRUG THERAPY
PHOTOTHERAPY
RADIATION THERAPY
LASER THERAPY

DRUG THERAPY
ANTIBIOTICS
CORTICOSTEROIDS
ANTIHISTAMINES
TOPICAL FLUROURACIL (biasanya pada

carcinoma)

SURGICAL THERAPY
ELECTRODESSICATION AND

ELECTROCOAGULATION
CURETTAGE
CRYOSURGERY
EXCISION

PROSES PENYEMBUHAN LUKA

1. Proses Inflamasi
2. Proses Proliferasi
3. Proses Maturasi

NURSING MANAGEMENT
WET DRESSINGS
BATHS
TOPICAL MEDICATION
PREVENTION OF SPREAD
SPECIFIC SKIN CARE
PSYCHOLOGICAL EFFECTS

DISORDERS
MALIGNANT CONDITIONS
NONMELANOMA SKIN CANCERS
BACTERIAL INFECTIONS
VIRAL
FUNGALS
BENIGN CONDITIONS

SKIN DISORDERS
KULIT SBG TEMPAT IDEAL PERTUMBUHAN BAKTERI
Ph NORMAL KULIT 5-6,5
DAPAT MUNCUL DARI KULIT YG TERLUKA
FAKTOR-FAKTOR PREDISPOSISI:

1. ALERGI
2. PENYAKIT PRIMER (DIABETES, AIDS)
3. KEGANASAN
3. FAKTOR KEBERSIHAN DAN KEBIASAAN
4. PENULARAN INFEKSI (VIRUS, BAKTERI, JAMUR)
5. POSISI (DEKUBITUS), TRAUMA
6. GENETIK

PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. ANAMNESIS

Biodata,
Keluhan saat ini, misal gatal/nyeri (metode
PQRST)
Riwayat kesehatan (riwayat alergi, kontak
dgn iritan tertentu, riwayat penggunaan
obat, paparan matahari, riwayat penyakit
kulit di lingkungan sekitar, riwayat pola
nutrisi)
Riwayat penyakit gangguan kulit pada
keluarga
Riwayat pekerjaan atau aktivitas sehari hari
Riwayat psikososial

 2. PEMERIKSAAN FISIK KULIT

Dengan Teknik Inspeksi & Palpasi
Pencahayaan harus memadai
a. Perubahan Menyeluruh Kulit
Turgor (elastisitas), Tekstur, Warna Kulit, Suhu.
- Turgor: kering, turgor menurun
- Tekstur kulit: kasar, kering, halus, kerak
- Tekstur kuku: transparan/bening, halus,
cekung, dasar kuku Pink.
- Tekstur rambut : pertumbuhan rambut (Ada
Alopesia atau tidak), pola distribusi, kulit
kepala, kasar, halus
- Warna Kulit: eritema, ikterus/jaundice, pucat,
Albino, Sianosis, Nekrosis.

 B. Perubahan Setempat

Pada area yang terdapat Lesi.

- Perhatikan/ Fokus pada area Lesi.
- Tentukan Jenis Lesi: Lesi Primer & Lesi
Sekunder
- Lesi Primer:
Makula, Papula, Plak, Nodul, Vesikula, Bulla,
Pustula, Urtika, Tumor.
- Lesi Sekunder:
Skuama, Krusta, Fisura, Erosio, Ekskoriasio,
Ulkus,Parut.
- Pada Kulit yang Luka (Luka bedah), kaji:
Warna kulit, edema, Nyeri, Bau, Eksudat,
Warna Eksudat, Jaringan Granulasi (merah

NURSING DIAGNOSIS
Gangguan integritas kulit b.d kerusakan jaringan; infeksi.
Gangguan rasa nyaman: nyeri/ gatal b.d proses

peradangan, proses alergi.

Gangguan citra tubuh b.d perubahan anatomi kulit atau
bentuk tubuh.
Gangguan harga diri b.d penyakit yang tidak teratasi.
Kecemasan b.d penyakit kronis; perubahan kulit; atau
potensial kegasanan.
Risiko infeksi b.d penurunan pertahanan kulit.
Defisit pengetahuan b.d faktor penyebab timbulnya lesi,
cara pengobatan, dan perawatan diri.
Gangguan pola tidur b.d rasa gatal; nyeri pada kulit.

BASAL CELL CA

SQUAMOUS CELL CA

ACTINIC KERATOSIS

MALIGNANT MELANOMA

SARKOMA KAPOSI

ABCDs OF MELANOMA
ASYMMETRY
BORDER
COLOR
DIAMETER

IMPETIGO

FOLLICULITIS

FURUNCLE

CARBUNCLE (BISUL)

CELLULITIS

HERPES

PLANTAR WARTS (KUTIL)

FUNGAL

RINGWORM

PATCH TESTING

CONTACT DERMATITIS

URTICARIA

DRUG REACTION

ATOPIC DERMATITIS

ACNE

SEBORRHEIC KERATOSIS

BENIGN SKIN TAGS

VITILIGO

DIABETES

GANGREN

LUKA DEKUBITUS

NECROTIZING FASCIATIS

STEVENS JOHNSON
SYNDROME

PSORIASIS

Terima Kasih dan

Selamat Istirahat
Wassalam