Vous êtes sur la page 1sur 25

Appendicitis

Christian Sarmento Giam


102012319
D5

Skenario 8
Seorang wanita berusia 35 tahun datang ke UGD RS
dengan keluhan nyeri hebat pada perut kanan
bawahnya sejak 6 jam yang lalu. Pasien mengeluh sejak
3 hari yang lalu, ulu hati nya terasa sakit disertai mual,
akan tetapi keluhan tersebut tidak berkurang setelah
pasien mengkonsumsi obat maag. Pada pemeriksaan
fisik, keadaan umum sedang, tanda-tanda vital dalam
batas normal. Pada pemeriksaan fisik abdomen,
terdapat nyeri tekan dan nyeri lepas pada kuadran
kanan bawah.

Identifikasi istilah
Tidak ada

Rumusan masalah
Wanita berusia 35 tahun dengan
keluhan nyeri hebat pada perut kanan
bawahnya sejak 6 jam yang lalu disertai
mual serta tak kunjung membaik

Anamnesi
s

Prognosis

Fisik

Pencegahan

Penatalaksan
aan

Pemeriksaan

wanita berusia 35 tahun


dengan keluhan nyeri hebat
pada perut kanan bawahnya
sejak 6 jam yang lalu
disertai mual serta tak
kunjung membaik

Penunjang

Different
Diagnosis

Working
Diagnosis

Komplikasi
Etiologi
Patofisiologi
Gejala Klinis
Epidemiologi

Hipotesis
Wanita berusia 35 tahun mengalami
appendisitis

Anamnesis
Auto/allo-anamnesis :
Menanyakan identitas, usia, dan pekerjaan
Sejak kapan ?
Riwayat penyakit dahulu
Faktor lain yang memperberat keadaan
Keluhan penyerta
Aktivitas dan makanan sehari-hari
Mengkonsumsi obat
Riwayat keluarga dan sosial-ekonomi

Pemeriksaan Fisik

TTV
Inspeksi
Palpasi

Palpasi
3 jari ( jari 2, 3, dan 4 ) tangan kanan
Rovsing Sign & Blumberg Sign
Psoas Sign & Obturator Sign
Colok dubur : apendisitis pelvika
Auskultasi
Sering normal. Peristaltik dapat hilang
karena ileus paralitik pada peritonitis
generalisata akibat appendicitis perforata

Pemeriksaan Penunjang

Darah

lengkap

CRP
Urin
Radiologi

: USG dan CT-scan

Diagnosis

Apendisitis
Kolesistitis
Salphingitis
Kehamilan

ektopik terganggu

Kolesistitis

Salphingitis

KET

Peradangan
Radang pada
kandung empedu adnexsa rahim
(termasuk tuba
fallopii dan
ovarium )
Nyeri perut kanan Sakit perut pada
bagian atas
bagian bawah baik
terutama saat
kiri maupun kanan
menarik nafas
Mual dan muntah Tanpa gejala

Kehamilan itu
mengalami proses
pengakhiran

Demam ringan
yang meninggi

Demam

Ditemukan massa
yang batasnya
tidak jelas
Nyeri perut
bersifat
unilateral/bilateral
di abdomen
bawah atas, nyeri
tekan

Etiologi

Penyebab: obstruksi lumen appendiceal:


Hiperplasia limfoid sekunder untuk penyakit
radang usus/Infeksi
Fecaliths
Parasit
Benda asing
Neoplasma

Epidemiologi

Sering 20-30 tahun


Laki-laki=wanita pd pubertas
Usia 25 tahun wanita>pria= 3:2
AS : 250.000 kasus/ tahun
Ada kecenderungan predisposisi dlm
keluarga terhadap app
App rendah penduduk dgn pd asupan tinggi
serat makanan
Insiden tinggi apendisitis terkait dgn asupan
serat yang minim

Patofisiologi

Gejala klinis

Nyeri

samar di epigastrium sekitar


umbilikus
Mual, muntah dan nafsu makan
menurun
Dlm bbrp jam, nyeri beralih ke kuadran
kanan bawah/ ke titik Mc Burney
Tanda rovsing & Blumberg sign
Terkadang tidak dirasakan adanya
nyeri tp konstipasi dan demam.

Pada anak-anak
Menangis dan tidak mau makan
Tdk bisa menjelaskan rasa nyerinya
Bbrp jam kemudian akan terjadi muntahmuntah dan anak menjadi lemah
80-90 % apendisitis baru diketahui
setelah terjadi perforasi
Lansia
Gejala sering samar-samar
Sering diketahui setelah terjadi perforasi

Pada wanita
Pd wanita hamil dgn usia kehamilan
trimester, gejala apendisitis berupa
nyeri perut, mual, dan muntah,
dikacaukan dengan gejala serupa.
Kehamilan lanjut, sekum dan
apendiks terdorong ke kraniolateral,
sehingga keluhan tidak dirasakan di
perut kanan bawah tetapi lebih ke
regio lumbal kanan.

Komplikasi
Peritonitis
Perforasi

Penatalaksanaan

Non medikamentosa
Menjaga kondisi badan dan tidak
banyak beraktivitas
Medikamentosa
Apendektomi:
cara terbuka
cara laparoskopi

Pencegahan

Diet

serat/diet tinggi serat


Perawatan dan pengobatan penyakit
cacing juga dapat meminimalkan
resiko
Pengenalan yang cepat
meminimalkan resiko terjadinya
gangren, perforasi, dan peritonitis

Prognosis

Prognosis

setelah mengalami
tindakan medika mentosa

Pengurangan

mortalitas lebih lanjut


harus dicapai dengan intervensi
bedah lebih dini.

Kesimpulan

Hipotesis diterima.

Vous aimerez peut-être aussi