Vous êtes sur la page 1sur 24

ASKEP LUKA BAKAR

NAMA KELOMPOK:
Ari Fatria Darma
SR142080015
AYU AGUSTIN
SR1420800
LETISIANA
SR1420800
M. RIDWAN ANUGERAH SR142080023

A. Pengertian

Luka bakar adalah suatu luka yang terjadi karena


adanya kontak antara kulit dengan panas kering, panas
basah, bahan kimia, arus listrik dan radiasi (Long,
1996).
Luka bakar adalah suatu luka yang disebabkan karena
adanya perpindahan energi dari sumber panas ketubuh,
dan panas tersebut bisa dihantarkan melalui konduksi
atau radiasi elektromagnetik (Effendy, 1999).
(Long, 1996 & Effendy, 1999).
(Long, 1996; Effendy, 1999; Pradika, 2017)

B. Etiologi

Penyebab dari luka bakar yang terbanyak


dikarenakan oleh sengatan api akibat dari kelalaian,
ceroboh dan sifat ingin tahu dari anak- anak
sehingga banyak sekali Korban luka bakar adalah
anak- anak.

Menurut, penyebabnya luka bakar dapat dibagi


dalam beberapa jenis meliputi hal-hal berikut ini:
a.

b.
c.

d.
e.

f.
g.
h.

Panas basah (luka bakar) yang disebabkan oleh air


panas (mis; teko atau minuman).
Luka bakar dari lemak panas akibat memasak lemak.
Luka bakar karena api unggun, alat pemanggang dan
api yang disebabkan oleh merokok ditempat tidur.
Benda panas (mis; radiator).
Luka bakar listrik akibat buruknya pemeliharaan
peralatan listrik.
Radiasi (mis; terbakar sinar matahari)
Luka bakar akibat zat kimia
Cedera inhalasi

Manifestasi klinis

Menurut Effendi, 1999 manifestasi klinik yang muncul


pada luka bakar sesuai dengan kerusakannya :
Grade I
Kerusakan pada epidermis, kulit kering kemerahan, nyeri
sekali, sembuh dalam 3-7 dan tidak ada jaringan parut.
Grade II
Kerusakan pada epidermis dan dermis, terdapat vesikel
dan edema subkutan, luka merah, basah dan mengkilat,
sangat nyeri, sembuh dalam 28 hari tergantung komplikasi
infeksi.
Grade III
Kerusakan pada semua lapisan kulit, tidak ada nyeri, luka
merah keputihputihan dan hitam keabu-abuan, tampak
kering, lapisan yang rusak tidak sembuh sendiri maka perlu

Patofisiologi
Luka bakar disebabkan oleh perpindahan energi dari
sumber panas ketubuh. Panas tersebut dapat
dipindahkan melalui konduksi atau
radiasielektromagnetik, derajat luka bakar yang
berhubungan dengan beberapa faktorpenyebab,
konduksi jaringan yang terkena dan lamanya kulit
kontak dengansumber panas. Kulit dengan luka
bakar mengalami kerusakan pada epidermis,dermis
maupun jaringan subkutan tergantung pada
penyebabnya

klasifikasi luka bakar


1.

Keparahannya :
a) Luka bakar minor
b) Luka bakar sedang
c) Luka bakar mayor

2.

Lokasi

3.

Ukuran luka bakar

4.

Usia korban luka bakar

Komplikasi

Syok hipovolemik
Udem laring
Keracunan gas CO
SIRS (Systemic Inflammatory Respone Syndrome)
Kontraktur

Pemeriksaan penunjang
Menurut Doenges M.E (2000) pemeriksaan penunjang yang
diperlukan adalah :
Hitung darah lengkap
Leukosit akan meningkat sebagai respon inflamasi
Analisa Gas Darah (AGD)
Elektrolit Serum
Albumin serum meningkat akibat kehilangan protein
pada edema jaringan
Kreatinin meningkat menunjukkan perfusi jaringan
EKG
Fotografi luka bakar

Penatalaksanaan
1)
2)
3)

Penyembuhan luka.
Infeksi
Penanganan luka

( Airway)
(Breathing)
(Circulation)
(Disability)

Penanganan
Prinsip penanganan luka bakar adalah penutupan lesi sesegera
mungkin, pencegahan infeksi, mengurangi rasa sakit, pencegahan
trauma mekanikpada kulit yang vital dan elemen di dalamnya, dan
pembatasan pembentukan jaringan perut.
1.
Pertolongan pertama ( penanganan darurat di tempat kejadian) :
Tidak panik
Jauhkan benda panas
Dinginkan tubuh
Mengurangi rasa nyeri
Jalan nafas
Mencegah syok
Pemasangan infus, luka bakar kurang dari 30% 500ml RL/jam;
lebih dari 30% : 100ml RL/jam.
Pengiriman penderita atau korban ke rumah sakit sesegera
mungkin.

2. Penanganan di rumah sakit

Melakukan resusitasi dengan memperhatikan jalan nafas,


pernafasan, sirkulasi yaitu:
Periksa jalan nafas
Bila dijumpai obstruksi, jalan nafas dibuka dengan

pembersihan, bila perlu tracheostomi atau intubasi.


Berikan oksigen 100%
Pasang Iv line untuk resusitasi cairan, berikan cairan RL untuk
mengatasi syok.
Pasang kateter buli-buli untuk memantau diuresis.
Pasang pipa lambung untuk mengosongkan lambung selama
ada ileus paralitik.
Pasang pemantau tekanan vena sentral (CVP) untuk
pemantauan sirkulasi darah

Periksa cedera yang terjadi di seluruh tubuh secara


sistematis untuk menentukan adanya cedera inhalasi, luas
dan derajat luka bakar
Berikan analgetik
Lakukan pencucian luka secara sirkulasi stabil
Pemberian antibiotika pasca pencucian luka
Balut luka dengan menggunakan kasa gulung kering dan
steril.
Anti tetanus: diberikan pada luka bakar derajat II dan III

Perawatan luka
Di kenal 2 cara merawat luka
Perawatan terbuka (exposure method)
Perawatan tertutup (occlusive dressing method)

Tindakan bedah
Tindakan bedah selanjutnya pada penderita luka bakar
yang dapat melewati fase aktif eksisi dan penutupan
luka.Hal ini sangat penting untuk menghindari
kematian oleh sepsis dan akibatakibathipermetabolisme yang sulit dibatasi.Eksisi
eskar dilakukan secara tangensial.Seluruh jaringan
nekrolik di buang, bila perlu sampai pascia atau
lebih dalam.
.

Keuntungan aksisi eskar dan penutupan luka


yang dini adalah:
Keadaan umum cepat membaik.
Jaringan nekroktik sebagai media tumbuh bakteri di
hilangkan.
Penyembuhan luka menjadi lebih pendek bila
dilakukan skin graft.
Timbulkan jaringan perut dan kontraktur di kurangi.
Sensitivitas lebih baik

Diagnosa
Aktual/resiko tinggi kelebihan volume cairan
b.d. pemulihan kembali integritas kapiler dan
perpindahan cairan dari ruang interstisial ke
dalam intravaskuler.
Tujuan : Dalam waktu 3x24 jam tidak terjadi kelebihan
volume cairan sistemik.
K.H : kien tidak sesak nafas, tidak ada edema
ekstremitas, produksi urine >600ml/hr.
Adapun intervensi dan rasional sebagai berikut:

Resiko tinggi infeksi b.d. hilangnya barier kulit


dan terganggunya respon imun.
Tujuan : Dalam waktu 7x24 jam tidak terjadi infeksi,
terjadi perbaikan pada integritas jarngan lnak
K.H :
- Lesi luka bakar mulai menutup ada hari ke-7 minimal
0,5 cm tanpa adanya tanda-tanda infeksi dan
peradangan pada area sekitar lesi.
Leokosit dalam batas normal, TTV dalam batas
normal
Adapun intervensi dan rasional sebagai berikut:

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan


tubuh b.d. hipermetabolisme dan kebutuhan bagi
kesembuhan luka.
Tujuan : Dalam waktu 5x24 jam setelah diberikan asupan
nutrisi pasien terpenuhi
K.H :
- Pasien dapat mempertahankan status asupan nutrisi yang
adekuat
- Peryataan motvasi kuat untuk memenuhi kebuthan nutrisinya
Penurunan berat badan selama 5x24 jam tdak melebihi
dari0,5 kg.
Adapun intervensi dan rasional sebagai berikut:

Gangguan Integritas kulit b.d luka bakar


terbuka.
Tujuan : Dalam 12 x 24 jam integritas kulit membaik
secara optimal
Kriteria evaluasi : Pertumbuhan jaringan membaik dan
lesi psoarisis berkurang
Adapun intervensi dan rasional sebagai berikut:

Nyeri b.d kerusakan jaringan sekunder dari


cidera luka bakar, pasca drainase
Tujuan : Dalam waktu 1 x 24 jam nyeri berkurang/hilang
atau teradaptasi.
Kriteria Hasil:
- Secara subjektif melaporkan nyeri berkurang atau
dapat diadaptasi. Skala nyeri 0-1 (0-4).
- Dapat mengidentifikasi aktivitas yang meningkatkan
atau menurunkan nyeri.
Pasien tidak gelisah.
Adapun intervensi dan rasional sebagai berikut:

Hambatan moblitas fisik b.d. edema luka bakar,


rasa nyeri dan kontraktur persendian.
Tujuan: Dalam waktu 7 x 24 jam terjadi peningkatan
mobilita sesuai dengan tingkat toleransi individu.
Kriteria Hasil:
- Klien dan keluarga terlihat mampu melakukan
mobilisasi ekstremitas bawah secara bertahap.
Klien dapat mengenal cara melakukan mobilisasi dan
secara kooperatif mau melaksanakan teknik mobilisasi
secara bertahap.
Adapun intervensi dan rasional sebagai berikut:

Koping tidak efektif b/d perasaan takut serta


ansietas, berduka, dan kebergantungan pada
petugas kesehatan.
Adapun intervensi dan rasional sebagai berikut:

TERIMA KASIH
atas
PERHATIANNYA

Vous aimerez peut-être aussi