Vous êtes sur la page 1sur 23

Asma Bronkial

Theofilio Leunufna
102012065
B2

Skenario
Seorang anak laki-laki berusia 6 tahun dibawa
ibunya ke poliklinik RS karena sering batuk
sejak 3 bulan yang lalu. Batuk terutama terjadi
pada malam hari dan tidak disertai demam. Anak
telah sering dibawah berobat ke puskesmas
namun tidak banyak mengalami perubahan.
Seminggu terakhir, batuk pilek yang dialami
anak semakin sering.

Identifikasi Istilah
Tidak ada

Rumusan Masalah
Anak laki-laki 6 tahun batuk sejak tiga bulan yang lalu,
batuk terutama malam hari dan tidak disertai demam.

Hipotesis
Anak tersebut menderita asma bronkial.

Analisis Masalah
Etiologi &
Patofisiolo
gi

Anak laki-laki 6
tahun
batuk
sejak tiga bulan
yang lalu, batuk
terutama malam
hari dan tidak
disertai demam.

Pela
ks
an ana
Tera &
pi

Ko
m
Pr i plik
og & a
s
no
si
s

&
ii &
aass hh
uukk ggaa
EEdd nnccee
PPee aann

AAnn
aam
mnn
ss eessii

sa
k
i
&
er i k n
m s ja
Pe n Fi un
a en g
P

osi s
n
g
Dia ja &
Ker ding
Ban

Anamnesis

Identitas Pasien
RPS
1. Batuk, sesak napas, mengi, rasa berat di dada dan variabilitas yang
berkaitan dengan cuaca?
2. Dilihat apakah pasien tampak sakit ringan atau berat?
3. Adakah alergi obat/benda-benda di lingkungan?
4. Seringkah pasien terpajan asbes, debu, atau toksin lain?
. RPD
1. Apakah sebelumnya memiliki kelainan pernapasan? Asma atau penyakit
paru obstruktif kronis (PPOK)? TB atau terpajan TB?
2. Apakah pernah masuk rumah sakit karena sesak napas?
. RPK
1. Adakah riwayat masalah pernapasan dalam keluarga?
. Riwayat Obat

Dalam kasus didapatkan anamnesis sebagai berikut


:
Jenis anamnesis :Autoanamnesis
Umur
:6 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Riwayat penyakit sekarang :
Batuk sejak tiga bulan yang lalu. Batuk
terutama malam hari dan tidak disertai demam.

Pemeriksaan Fisik
Inspeksi: kelainan dinding/bentuk dada, frekuensi
pernapasan, jenis pernapasan & pola pernapasan.
Palpasi: Ada/tidaknya rasa nyeri, sisi paru yang
tertinggal selama pergerakan napas.
Perkusi dan auskultasi.

Pemeriksaan Fisik
Penya
kit
Asma

Tanda

Inspeksi

Vital
Takipnea

Dispnea,

;
Takikardi
a

Palpasi

Seringkal Seringkali

Pemakaian i Normal,
Otot

Sianosis,
Hiperinflasi

Normal,

Auskultasi
Ekspirasi
Memanjang

Fremitus Hipersono , Wheezing,

Tambahan, Melemah
Mungkin

Perkusi

Bunyi Paru
Melemah

Pemeriksaan Penunjang
Darah lengkap; eosinofilia > 250-400 sel/mm3

Pemeriksaan sputum; kristal Charcot-Leyden & spiral


Cursch-mann.

Pemeriksaan Penunjang

Uji alergi kulit; IgE

Spirometri; Variabilitas pada PEFR / FEV1 > 15%


Roentgenogram dada, atelektasis atau pneumonia.
Uji tuberkulin

Diagnosa Banding
Asma Bronkial
Mengi
berulang/batuk
persisten

Croup

Setelah
fisik

Bronkiolitis

Batuk, pilek dan Demam,


batuk ISPA
ringan,
demam
kering, nyeri dada demam +/-

Timbul episodik, Memburuk


cenderung pada malam hari
malam/dini hari

Musiman

Bronkitis

di Kadang wheezing Sesak


dan
bertambah batuk,
pada malam hari napas
hidung,
rewel.

Virus
parainfluenza,
adenovirus, RSV.

napas,
mengi,
cuping
retraksi,

Dalam beberapa Ronki (+), mengi


hari
batuk (+)
produktif

aktivitas Biasanya
pada 5-10 hari sekresi
anak 6 bulan-3 berkurang-batuk
tahun.
hilang
Ada
riwayat
asma/atopi pada
pasien
atau
keluarganya

Asma Bronkial
Inflamasi kronik saluran napas yang menyebabkan
peningkatan hiper responsif pada daerah bronkial sehingga
terjadi penyumbatan aliran udara saat seseorang melakukan
ekpirasi.
Etiologi:
Alergen
Iritan
Infeksi oleh virus
Cuaca
Kegiatan jasmani >>>
Emosi

Patofisiologi

Gejala Klinis
Dyspnea, batuk disertai sputum kental dan
lengket.
Mengi, sesak dada, penurunan bising nafas,
hipoksia, takikardi dan sulit saat bernafas.
Bersifat paroksismal

Gejala Klinis

Epidemiologi
Pada masa kanak-kanak ditemukan prevalensi
anak laki berbanding anak perempuan 1,5:1,
tetapi menjelang dewasa perbandingan
tersebut lebih kurang sama dan pada masa
menopause perempuan lebih banyak daripada
laki-laki.
Di Indonesia prevalensi asma berkisar antara
5-7%.

Penatalaksanaan
Non-medikamentosa
Penyuluhan/edukasi
Menghindari faktor pencetus
Mengendalikan emosi

Penatalaksanaan

Komplikasi
Kelelahan dan dehidrasi
Gagal napas
PPOK

Edukasi
Pasien diminta untuk menghindari faktor
alergen dan polusi udara.
Memakan makanan cukup kalori, cairan, dan
elektrolit, serta istirahat yang cukup.

Prognosis
Prognosanya baik jika ditangani dengan tepat.
70-80% asma anak bila diikuti sampai dengan
umur 21 tahun, asmanya sudah menghilang.

Kesimpulan
Penyakit asma bronkial ditandai dengan
adanya gejala khas berupa sesak nafas dan
sputum kental pada batuk. Penyakit ini sangat
mudah terjadi pada semua usia, terlebih lagi
karena adanya kontak langsung dengan faktor
pencetus yang mempermudah timbulnya suatu
reaksi inflamasi.

Vous aimerez peut-être aussi