Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Mukhlis Sujudi
Cardiac Center RSUP Dr Kariadi
Semarang 2016
ASKEP CHF
Tujuan Pembelajaran :
PENGERTIAN
Gagal
jantung
kongestif
adalah
ketidakmampuan jantung untuk memompa
darah dalam jumlah yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan jaringan terhadp
oksigen dan nutrien. (Diane C. Baughman
dan Jo Ann C. Hockley, 2000).
KLASIFIKASI
Disfungsi miokard
Gangguan mekanis
Infark miokard
Kontriksi pericard
Tamponade
Hipertensi
Regurgitasi katup
Kardiomiopati
Miokarditis
GAGAL JANTUNG
Demand overload
Anemia
Demam
Tirotoksikosis
VT
SVT
Bradikardia
1. Kelainan Miokard
Kelainan miokard ialah ketidak mapuan
miokard untuk berkontraksi dengan
sempurna sehingga menyebabkan isi
sekuncup ( stroke volume ) dan curah
jantung ( cardiac output ) menurun.
Primer
Kardiomiopati(menyerang otot jantung)
Gangguan neuromuskuler Miokarditis
Metabolik ( DM )
Keracunan
Sekunder
Iskemia / infark miokard
Inflamasi
Penyakit infiltratif
( restrictive cardiomiophaty ) : ggn fs
diastolik,dinding ventrikel kaku.
Penyakit Sistemik
PPOK (penyakit paro obstruksi kronis)
Obat-obatan yang mendepresi moikard
2. Gangguan Mekanis
Beban
tekanan
berlebihan
yang
dihadapi ventrikel diluar kemampuan
ventrikel menyebabkan hambatan
pengosongan
ventrikel
sehingga
menurunkan isi sekuncup.
Demam
4.Gangguan irama
jantung
Henti jantung
Ventrikel fibrilasi
Takhikardia atau baradikardia yang
ekstrim
Gangguan konduksi
Manifestasi Klinis
Dispnoe
Sesak nafas merupakan gejala awal dan
umum terjadi pada gagal jantung. Sesak
timbul sebagai akibat dari terjadinya
bendungan di jaringan vena-vena di paru
yang menurunkan elastisitas dan ruangruang udara paru-paru.Gejala sesak ini
akan semakin hebat apabila terdapat
perkembangan edema paru.
Orthopnoe.
Sesak napas yang timbul pada saat
berbaring dan akan berkurang bila
duduk. Posisi duduk dapat mengurangi
sesak karena terjadi pengurangan
kongesti
kongesti
paru
dan
meningkatkan kapaitas ventilasi paru.
Tanda-tanda Fisik.
Diagnosis Gagal
Jantung.
Kriteria Utama
Ortpnoe
PND
Kardiomegali
Gallop
Peningkatan JVP
Refleks hepatojugular
Kriteria tambahan
GAGAL JANTUNG
KIRI
Dispnoe on effort
OrthopnoePND
Lekas cape
Batuk
Akral dingin
Oliguria
GAGAL JANTUNG
KANAN
Edema
Hepatomegali
Ascites
Distensi vena
Jugularis
PRLELOAD
COP
AFTER PRLELOAD
Dilatasi Jantung
Kebocoran katup
Kontraktilitas
Takikardi
Disritmia
Peningkatan Hormon
Vasokonstruksi
HDH
Retensi Na +
H2O
(mur-mur)
Waktu pengisian <
Transfudaso cairan
Ke intestinal
COP
COP
odem
Penatalaksanaan Medis
Tujuan utama pengobatan gagal jantung
adalah
Mengurangi gejala akibat bendungan
sirkulasi
Memperbaiki kapasitas kerja dan
kualitas hidup serta
Memperpanjang harapan hidup
PENATALAKSANAAN :
Kelas 1 : non farmakologi
Kelas 2,3 : diuretik, digitalis, ACE inhibitor,
vasodilator
Kelas 4 : kombinasi diuretik, digitalis, ACE
inhibitor seumur hidup
Terapi Farmakologi
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN :
Biodata Klien : meliputi identitas klien (nama,
umur, jenis kelamin, suku/ bangsa, agama,
status, pendidikan, pekerjaan, dan alamat).
Identitas penanggung jawab (nama, umur,
jenis kelamin, suku/ bangsa, agama, status,
pendidikan, pekerjaan, hubungan dengan
klien, dan alamat) dan catatan masuk
(tanggal, waktu masuk, cara masuk, diagnosa
medis, no register dan tanggal pengkajian)
RIWAYAT KESEHATAN :
Pengkajian Sekunder :
Aktifitas/ istirahat : Keletihan, insomnia, nyeri
dada dengan aktifitas, gelisah, dispnea saat
istirahat atau aktifitas, perubahan status
mental, tanda vital berubah saat beraktifitas.
Integritas ego : Ansietas, stress, marah, takut
dan mudah tersinggung.
Eliminasi : Gejala penurunan berkemih, urin
berwarna pekat, berkemih pada malam hari,
diare/ konstipasi.
Head to toe
Kepala
Mata: konjungtiva: apakah anemis, ikterik, atau tidak
Mulut: adakah tanda infeksi
Telinga: kotor atau tidak, ada serumen atau tidak, kesimetrisan
Muka: ekspresi, pucat, bentuk
Leher: apakah ada pembesaran kelenjar tiroid dan limfe
Dada: gerakan dada, deformitas
Abdomen : ada ascites atau tidak, pembesaran hati, dan limpa
Ekstremitas
Lengan- tangan: reflex, warna dan tekstur kulit, edema,
clubbing, bandingkan arteri radialis kiri dan kanan
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK :
Foto thorax : adanya pembesaran jantung, oedema
atau efusi pleura yang menegaskan diagnosa
CHF
EKG : adanya tachicardi, hipertrofi bilik jantung
dan iskemi (jika disebabkan AMI), Ekokardiogram
Pemeriksaan lab meliput i: elektrolit serum yang
mengungkapkan kadar natrium yang rendah
sehingga hasil hemodelusi darah dari adanya
kelebihan retensi air, K, Na, Cl, ureum, gula
darah
LAD
RAD
MASALAH KEPERAWATAN
Penurunan perfusi jaringan b.d penurunan curah jantung,
hipoksemia jaringan, asidosis, dan kemungkinan trombus atau
emboli.
Kemungkinan dibuktikan oleh:
Daerah perifer dingin, nyeri dada
EKG elevasi segmen ST dan Q patologis pada lead tertentu
RR lebih dari 24x/ menit, nadi 100x/ menit
Capillary refill > 3 detik
Gambaran foto thoraks terdapat pembesaran jantung dan
kongestif paru
HR > 100X/ menit, TD 120/ 80 mmHg, AGD: PaO2 80 mmHg,
PaCO2 45 mmHg dan SaO2 80 mmHg.
Terjadi peningkatan enzim jantung yaitu CK, AST, LDL/ HDL
Rencana tindakan:
Tujuan
Gangguan perfusi jaringan berkurang atau tidak meluas selama
dilakukan tindakan perawatan
Kriteria hasil
Daerah perifer hangat, tidak sianosis, gambaran EKG tak
menunjukkan perluasan infark, RR 16-24x/ menit, tidak ada
clubbing finger, capillary refill < 3 detik, nadi 60-100x/ mnt, TD
120/ 80 mmHg
Intervensi
Monitor frekuensi dan irama jantung
Observasi perubahan status mental
Observasi warna dan suhu kulit/ membran mukosa
Ukur haluaran urin dan catat berat jenisnya
Kolaborasi: berikan cairan IV sesuai indikasi
Pantau pemeriksaan diagnostik dan lab: EKG, elektrolit, GDA (PaO 2,
Intervensi
Auskultasi bunyi nafas, kaji adanya bunyi
napas tambahan (ronkhi)
Kaji fungsi pernapasan
Berikan posisi semi fowler
Kolaborasi pemberian diuretik
Kolaborasi pemberian oksigen
Intervensi
Ukur masukan/ haluaran, catat penurunan,
pengeluaran, sifat konsentrasi, hitung
keseimbangan cairan
Observasi adanya oedema dependen
Timbang BB tiap hari
Pertahankan masukan cairan 2000 ml/24 jam
dalam toleransi kardiovaskuler
Kolaborasi : pemberian diit rendah natrium,
berikan diuretic
Kaji JVP setelah terapi diuretic
Pantau CVP dan tekanan darah
Pengukuran JVP