Vous êtes sur la page 1sur 29

AIRTANAH, AIR PERMUKAAN

DAN

BENCANA YANG DAPAT


DITIMBULKANNYA

Di alam, 70% permukaan bumi tertutup oleh air, terdiri dari air
laut, air danau, air sungai, mataair dan uap air. Air merupakan
salah satu komponen kehidupan yang sangat penting, baik untuk
memenuhi kebutuhan pangan (memasak, minum dan makan),
sandang (mencuci), perumahan, pertanian (irigasi), religius, adatistiadat, pekerjaan umum (pengadaan sarana dan prasarana),
industri dan sebagainya.

PEMANFAATAN AIR
TANAH
Air yang tidak dapat digunakan 99,7%
Air laut
Es
Salju
Airyang dapat digunakan 0,3%
Air sungai
Air danau
Air tanah (tawar)

KONSEP UMUM HIDROGEOLOGI


Air di bumi (dari letaknya):
1. Air permukaan
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Air sungai
Air danau
Air laut
Air atmosferik (gas)
Salju dan es
Air sisa organik

2. Air bawah permukaan


a.
b.

Air tanah
Air juvenil

Berdasarkan atas rasanya:


1. Air tawar (fresh water)
2. Air payau (brine water)
3. Air asin (saline water)

Berdasarkan suhu:
1. Air dingin
2. Air panas (geothermal)

Berdasarkan wujudnya:
1. Cair
2. Gas

AIR TANAH
Komponen Penting Air Tanah (Akifer)

Imbuhan dan Luahan

Mataair sangat umum dijumpai pada lereng bawah-kaki gunungapi dan mengindikasikan
adanya perubahan litologi dari dominan endapan piroklastika ke lahar (Mulyaningsih, 2006).

AIR PERMUKAAN
Air permukaan
adalah air/tubuh
air yang terletak
dipermukaan
bumi; meliputi air
sungai, air
danau, dan
mataair.
Kontrolnya:
Air hujan
Kondisi lotologi
Geomorfologi
Iklim
Vegetasi

Sistem Pengaliran (Cekungan Drainasi)

Webster (1976) mendefinisikan DAS sebagai wilayah dengan kelompok air yang
dipisahkan oleh beberapa kelompok kondisi (yang dikelompokkan berdasarkan
topografinya) dan mengalir dengan arah tertentu ke suatu alur (sungai) atau
tubuh air.

Pola Alur Lembah


Variabel-variabel penting dari aliran sungai dan
alur-alur sungai adalah gradien sungai, luahan
(discharge), kecepatan, dan lebar dan kedalaman
alur (penampang melintang).

Gradien sungai adalah perubahan elevasi


alur sungai atau vertical drop dari suatu
lembah sungai, dalam suatu wilayah pada
jarak tertentu secara horizontal.
Luahan (debit) adalah volume air yang
melalui suatu titik tertentu dalam waktu
tertentu, satuan debit adalah m/dt.

POTENSI BENCANA
(Banjir)
Banjir adalah suatu proses alam, sebagai
salah satu metode alam dalam menjaga
kesetimbangan pengaliran.

Banjir dapat dipicu oleh berlebihnya


presipitasi, pencairan es yang sangat cepat,
meningkatnya air larian, lereng yang terjal,
badai, sunami, kerusakan/ bocornya
bendungan dan pertumbuhan penduduk
(urban development).

Banjir terjadi ketika ada luahan air sungai


yang sangat besar, sehingga lembah sungai
tidak mampu lagi menampung luahannya
dan
dialirkan
melalui
dataran
banjir
(floodplain).

Sifat-siat banjir
Banjir yang terjadi di hulu umumnya dipicu oleh
curah hujan yang sangat tinggi dalam waktu yang
sangat singkat, dan dampaknya dijumpai secara lokal.
Banjir yang berlangsung di daerah hilir biasanya
lebih
cenderung
berhubungan
dengan
cuaca;
mencakup pada wilayah yang sangat luas, dengan
beberapa cabang anak sungai yang selanjutnya
bersatu membentuk luapan banjir. Banjir ini lebih
merusak dengan kerugian properti yang lebih tinggi,
karena berlangsung pada wilayah dengan permukiman
penduduk tinggi dan lebih luas

Faktor-faktor yang mempengaruhi


intensitas banjir :

1. Faktor-faktor secara normal,


meliputi:
a.
b.
c.
d.

Jumlah dan rata-rata limpahan air


Infiltrasi rata-rata: dipengaruhi oleh tipe dansifat
litologinya (porositas dan permeabilitas
Topografi, morfologi dengan gradien lereng yang lebih
curam lebih mudah berkembang air larian
Vegetasi, air larian kurang berkembang pada wilayah
dengan vegetasi yang lebat. Vegetasi meningkatkan
permeabilitas soil, dan akar tumbuhan menyerap air.

2. Katastropis; runtuhnya bendungan

Factor-faktor yang mempengaruhi


besarnya kerusakan akibat banjir:
1. Tata guna lahan pada areal dataran
banjir
2. Magnitud (kedalaman dan kecepatan
air, serta frekuensinya)
3. Ketinggian rata-rata dan durasinya
4. Musim (masa tanam, masa panen atau
masa menyiangi)
5. Volume sedimen terikut

Contoh banjir
di darah hilir.
Banjir bandang
di darah wasior
yang tergolong
katastropi

Faktor Urbanisasi terhadap Banjir


Saat musim hujan, volume
luahan air ke dalam sungai
sangat besar. Di lain sisi,
penyemenan dasar lembah
anak sungai dan paritan
meningkat,
sehingga
kontribusi
sedimentasi
pada lembah sungai utama
pun meningkat. Akibatnya,
lembah makin dangkal dan
gradien sungai makin kecil.
Saat terjadi limpahan air,
lembah
sungai
tidak
mampu
lagi
menahan
luahannya, dan banjir pun
tidak dapat dielakkan lagi.

Diagram peningkatan luahan sungai pada sebelum urbanisasi (kiri)


dan setelah urbanisasi (kanan) di beberapa wilayah di dunia
(Watkins, 2003).

Strategi untuk meminimalkan bahaya


banjir
Pengadaan sarana pengontrol banjir bukanlah strategi yang baik untuk
menanggulangi banjir, karena alat itu hanya dapat memantau tinggi luahan, tidak
mengurangi volume sedimen dalam lembah.
Membatasi / menzonasi area pembangunan dan konstruksi prasarana umum
(contoh: terutama pada daerah-daerah pengaliran: limpah banjir dan teras sungai)
Membuat kantung-kantung penahan untuk mengurangi air larian
Membuat alur sungai buatan untuk meningkatkan kecepatan aliran (luahan),
Pembuatan tanggul alambertujuan untuk menahan air agar tetap berada pada alur
sungai selama luahannya tinggi (pada musim hujan); maka secara normal dapat
memperlambat / menahan air pada dataran limpah banjir di daerah hilir
Membangun dam-dam penahan banjir-untuk menahan beban sedimen, volume air
berkurang dan material tertahan dalam dam.

Bencana alam yang juga berkaitan


dengan air

Intrusi air
laut

PENGELOLAAN SAPASIAL LINGKUNGAN


HIDUP

Dasar-Dasar Hukum Pengelolaan


Lingkungan Hidup
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan
Ruang;
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997: Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai;
Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai
Daerah Otonom;
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 63/PRT/1993 tentang
garis sempadan sungai, daerah manfaat sungai, daerah
penguasaan sungai dan bekas sungai;
Keputusan Gubernur DIY No. 10/DIKDA/2003 tentang
pengesahan daftar isian kegiatan daerah (DIKDA) Anggaran
Pendapatan & Belanja Rutin Tahun 2003.

BUMI INI BUKANLAH


WARISAN DARI
ORANG TUA KITA,
MELAINKAN TITIPAN
ANAK CUCU KITA

Vous aimerez peut-être aussi