Vous êtes sur la page 1sur 32

Askep pasien

dengan Gagal
Jantung
Oleh kelompok 3 :
1. Agustina pujirahayu
2. Endah sri lestari
3. Hironimus m. Ngongo

Definisi Gagal Jantung


Gagal jantung adalahsuatu keadaan patofisiologi adanya
kelainan fungsi jantung berakibat jantung gagal
memompakan darah untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme jaringan dan atau kemampuannya hanya ada
kalau disertai peninggian tekanan pengisian ventrikel kiri
(Braundwald )

Etiologi
Penyebab gagal jantung mencakup apapun yang
menyebabkan peningkatan volume plasma sampai derajat
tertentu sehingga volume diastolic akhir meregangkan
serat-serat ventrikel melebihi panjang optimumnya.
Penyebab tersering adalah cedera pada jantung itu sendiri
yang memulai siklus kegagalan dengan mengurangi
kekuatan kontraksi jantung. Akibat buruk dari
menurunnya kontraktilitas, mulai terjadi akumulasi volume
darah di ventrikel.

Antara lain :
Disfungsi miokard ( kegagalan mikard )
Beban tekanan berlebihan beban tekanan sistolik (systolic overload)
Beban volume berlebih diastolic ( diastolic overload )
Peningkatan kebutuhan metabolik
Gangguan pengisian
Kelainan otot jantung
Aterosklerosis koroner
Hipertensi pulmonal
Peradangan dan penyakit miokardium

Klasifikasi

menurut lokasi terjadinya :


Gagal jantung kiri
Kongesti paru menonjol pada gagal ventrikel kiri, karena ventrikel
kiri tidak mampu memompa darah yang datang dari paru
Gagal jantung kanan
Bila ventrikel kanan gagal, yang menonjol adalah kongesti visera dan
jaringan perifer

Menurut derajat sakitnya :


Derajat 1: Tanpa keluhan - Anda masih bisa melakukan aktivitas fisik
sehari-hari tanpa disertai kelelahan ataupun sesak napas
Derajat 2: Ringan - aktivitas fisik sedang menyebabkan kelelahan atau
sesak napas, tetapi jika aktivitas ini dihentikan maka keluhan pun
hilang
Derajat 3: Sedang - aktivitas fisik ringanmenyebabkan kelelahan
atau sesak napas, tetapi keluhan akan hilang jika aktivitas dihentikan
Derajat 4: Berat - tidak dapat melakukan aktivitas fisik sehari-hari,
bahkan pada saat istirahat pun keluhan tetap ada dan semakin berat
jika melakukan aktivitaswalaupun aktivitas ringan.

Manifestasi Klinis

Gagal jantung kiri :

Dispneu

Terjadi akibat penimbunan cairan dalam alveoli dan mengganggu pertukaran gas. Dapat
terjadi ortopnu. Beberapa pasien dapat mengalami ortopnu pada malam hari yang dinamakan
Paroksimal Nokturnal Dispnea ( PND)

Batuk

Mudah lelah

Terjadi karena curah jantung yang kurang yang menghambat jaringan dari sirkulasi
normal dan oksigen serta menurunnya pembuangan sisa hasil katabolisme. Juga terjadi
karena meningkatnya energi yang digunakan untuk bernafas dan insomnia yang terjadi
karena distress pernafasan dan batuk

Kegelisahan dan kecemasan

Terjadi akibat gangguan oksigenasi jaringan, stress akibat kesakitan bernafas dan
pengetahuan bahwa jantung tidak berfungsi dengan baik

Gagal jantung kanan :


Kongestif jaringan perifer dan viseral
Edema ekstrimitas bawah (edema dependen), biasanya edema pitting,
penambahan berat badan
Hepatomegali. Dan nyeri tekan pada kuadran kanan atas abdomen
terjadi akibat pembesaran vena di hepar
Anorexia dan mual. Terjadi akibat pembesaran vena dan statis vena
dalam rongga abdomen
Nokturia
Kelemahan

Komplikasi
Trombosis vena dalam, karena pembentukan bekuan vena karena
stasis darah
Syok kardiogenik akibat disfungsi nyatadari jantung
Toksisitas digitalis akibat pemakaian obat-obatan digitalis
Kerusakan atau kegagalan ginjal
Masalah katup jantung
Kerusakan hati
Serangan jantung dan stroke.

Pemeriksaan fisik
Auskultasi nadi apikal, biasanya terjadi takikardi (walaupundalam keadaan
berustirahat)
Bunyi jantung, S1 dan S2 mungkin lemah karena menurunnya kerja pompa.
Irama gallop umum (S3 dan S4) dihasilkan sebagai aliran darah ke atrium
yang distensi. Murmur dapat menunjukkan inkompetensi / stenosis katup
Palpasi nadi perifer, nadi mungkin cepat hilang atau tidak teratur untuk
dipalpasi dan pulsus alternan (denyut kuat lain dengan denyut lemah)
mungkin ada
Tekanan darah
Pemeriksaan kulit : kulit pucat (karena penurunan perfusi perifer sekunder)
dan sianosis (terjadi sebagai refraktori Gagal Jantung Kronis). Area yang
sakit sering berwarna biru/belang karena peningkatan kongesti vena

Pemeriksaan Diagnostik
EKG (elektrokardiogram)
Echokardiogram
Foto rontgen dada
Tes darah BNP
Sonogram
Kateterisasi jantung

Penatalaksanaan
Tirah baring
Tirah baring mengurangi kerja jantung, meningkatkan tenaga cadangan jantung
dan menurunkan tekanan darah dengan menurunkan volume intra vaskuler melalui
induksi diuresis berbaring
Oksigen
Pemenuhan oksigen akan mengurangi demand miokard dan membantu memenuhi
kebutuhan oksigen tubuh
Diet
Pengaturan diet membuat kerja dan ketegangan otot jantung minimal. Selain itu
pembatasan natrium ditujukan untuk mencegah, mengatur, atau mengurangi edema
Revaskularisasi koroner
Transplantasi jantung
Kardoimioplasti

Terapi Farmakologis
Glikosida jantung.
Digitalis , meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung dan memperlambat
frekuensi jantung
Terapi diuretik
Diberikan untuk memacu eksresi natrium dan air melalui ginjal. Penggunaan harus
hati hati karena efek samping hiponatremia dan hipokalemia.
Terapi vasodilator
untuk mengurangi impadansi tekanan terhadap penyemburan darah oleh ventrikel.
Obat ini memperbaiki pengosongan ventrikel dan peningkatan kapasitas vena
sehingga tekanan pengisian ventrikel kiri dapat diturunkan
Diet
Pembatasan Natrium untuk mencegah, mengontrol, atau menghilangkan edema.

Pencegahan
Dengan melakukan perubahan gaya hidup, disertai dengan mengkonsumsi
obat-obatan yang diperlukan. Perubahan gaya hidup antara lain :
Tidak merokok
Mengendalikan kondisi tertentu, seperti tekanan darah tinggi,
kolesterol tinggi dan diabetes
Tetap aktif secara fisik
Makan makanan yang sehat
Menjaga berat badan yang sehat
Mengurangi dan mengelola stres

Konsep Asuhan Keperawatan

Pengkajian
1.

Aktivitas istirahat

Gejala : Keletihan/kelelahan terus menerus sepanjang hari, insomnia,


nyeri dada dengan aktivitas, dispnea pada saat istirahat.
Tanda : Gelisah, perubahan status mental mis : letargi, tanda vital
berubah pad aktivitas.

2. Sirkulasi
Gejala : Riwayat HT, IM baru/akut, episode GJK sebelumnya, penyakit jantung ,
bedah jantung , endokarditis, anemia, syok septic, bengkak pada kaki, telapak
kaki, abdomen.
Tanda :

TD ; mungkin rendah (gagal pemompaan)

Tekanan Nadi ; mungkin sempit

Irama Jantung ; Disritmia

Frekuensi jantung ; Takikardia

Nadi apical ; PMI mungkin menyebar dan merubah

posisi secara inferior ke kiri.

3. Integritas ego
Gejala : Ansietas, kuatir dan takut. Stres yang berhubungan dengan
penyakit/keperihatinan finansial (pekerjaan/biaya perawatan medis)
Tanda : Berbagai manifestasi perilaku, mis : ansietas, marah, ketakutan
dan mudah tersinggung
4. Eliminasi
Gejala :Bising usus mungkin meningkat atau juga normal.

5. Makanan/cairan
Gejala : Kehilangan nafsu makan, mual/muntah, penambhan berat badan
signifikan, pembengkakan pada ekstremitas bawah, pakaian/sepatu terasa
sesak, diet tinggi garam/makanan yang telah diproses dan penggunaan
diuretic.
Tanda : Penambahan berat badan cepat dan distensi abdomen (asites)
serta edema (umum, dependen, tekanan dn pitting)
6. Higiene
Gejala : Keletihan/kelemahan, kelelahan selama aktivitas Perawatan diri.
Tanda : Penampilan menandakan kelalaian perawatan personal.

7. Neurosensori
Gejala : Kelemahan, pening, episode pingsan.
Tanda : Letargi, perubahan perilaku dan mudah tersinggung.
8. Nyeri/Kenyamanan
Gejala : Nyeri dada, angina akut atau kronis, nyeri abdomen kanan atas
dan sakit pada otot.
Tanda : Tidak tenang, gelisah, focus menyempit danperilaku melindungi
diri.

9. Pernapasan
Gejala : Dispnea saat aktivitas, tidur sambil duduk atau dengan beberapa bantal, batuk
dengn/tanpa pembentukan sputum, riwayat penyakit kronis, penggunaan bantuan
pernapasan.
Tanda :
Pernapasan; takipnea, napas dangkal, penggunaan otot asesori pernpasan
Batuk : Kering/nyaring/non produktif atau mungkin batuk terus menerus
dengan/tanpa pemebentukan sputum
Sputum :Merah muda/berbuih (edema pulmonal)
Bunyi napas : Mungkin tidak terdengar
Fungsi mental: Mungkin menurun, kegelisahan, letargi
Warna kulit : Pucat dan sianosis.
10. Keamanan
Gejala : Perubahan dalam fungsi mental, kehilangan kekuatan/tonus otot.

11. Interaksi sosial


Gejala : Penurunan keikutsertaan dalam aktivitas sosial yang biasa
dilakukan.
12. Pembelajaran/pengajaran
Gejala : menggunakan/lupa menggunakan obat-obat jantung,
misalnya : penyekat saluran kalsium.
Tanda : Bukti tentang ketidak berhasilan untuk meningkatkan.

Diagnosa Keperawatan
1.

Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan


kontraktilitas miokardial/perubahan inotropik

2. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan


reflek batuk, penumpukan secret
3. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan edema paru
4. Gangguan pola nafas berhubungan dengansesak nafas
5. Penurunan perfusi jaringan behubungan dengan penurunan O2ke
organ
6. Nyeri berhubungan dengan hepatomegali, nyeri abdomen

Perencanaan Keperawatan
1.

Dx : Penurunan curah jantung menurun berhubungan dengan


perubahan kontraktilitas miokardia, perubahan frekuensi, irama,
perubahan structural (kelainan katup)

a.

Tujuan :

. Menununjukan tanda vital dalam batas normal, dan bebas gejala gagal
jantung
. Melaporkan penurunan episode dispnea, angina
. Ikut serta dalam aktvitas mengurangi beban kerja jantung

b. Intervensi
Aukskultasi nadi, kaji frekuensi jantung, irama jantung.

Rasional :agar mengetahui seberapa besar tingkatan perkembangan penyakit


secara universal
Pantau TD
Rasional : pada GJK peningakatan tekanan darah bisa terjadi kapanpun.
Kaji kulit terhadap pucat dan sianosis
Rasional : pucat menunjukan menurunnya perfusi perifer sekunder terhadap
tidak adekuatnya curah jantung. Sianosis dapat terjadi akibat dari suplai
oksigen yang berkurang pada jaringan atau sell
Berikan pispot di samping tempat tidur klien
Rasional : pispot digunakan untuk menurunkan kerja ke kamar mandi

Tinggikan kaki, hinderi tekanan pada bawah lutut.


Rasional : menurunkan statis vena dan dapat menurunkan insiden thrombus
atau pembentukan emboli.
Berikan oksigen tambahan dengan kanula nasal/masker sesuai indikasi.
Rasional : meningkatkan sediaan oksigen untuk kebutuhan miokard, untuk
melawan hipoksia.
Berikan obat sesuai indikasi : Vasodilator, contoh nitrat (nitro-dur,
isodril).
Rasional : vasodilator digunakan untuk meningkatkan curah jantung, dan
menurunkan volume sirkulasi.

2. Dx : Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan


penurunan reflek batuk, penumpukan secret
a. Tujuan
kepatenan jalan nafas pasien terjagadengan
RR dalam batas normal
Irama nafas dalam batas normal
Pergerakan sputum keluar dari jalan nafas
Bebas dari suara nafas tambahan

b. Intervensi
Auskultasi bunyi nafas. Catat adanya bunyi nafas, missal mengi, krekels,
ronki

Rasional : Beberapa derajat spasme bronkus terjadi dengan obstruksi jalan


nafas dan dapat/ tak dimanifestasikan adanya bunyi nafas adventisius, misal
penyebaran, krekels basah (bronchitis) ; bunyi nafas redup dengan ekspirasi
mengi (emfisema) atau tak nya bunyi nafas (asma berat)
Pantau frekuensi pernafasan. Catat rasio inspirasi dan ekspirasi

Rasional : Takipnea biasanya ada pada beberapa derajat dan dapat ditemukan
pada penerimaan atau selamadistress

Diskusikan dengan pasien untuk posisi yang nyaman misalpeninggian


kepala tempat tidur, duduk pada sandaran tempat tidur
Rasional : Peninggian kepala tempat tidur mempermudah fungsi
pernafasan dengan menggunakan gravitasi
Dorong/bantu latihan nafas abdomen atau bibir
Rasional : Memberikan pasien beberapa cara untuk mengatasi dan
mengontrol dispnea
Memberikan air hangat
Rasional : Hidrasi air membantu menurunkan kekentalan secret,
mempermudah pengeluaran

Vous aimerez peut-être aussi