Vous êtes sur la page 1sur 23

Indeks Pembangunan Manusia

Dan Indeks Pembangunan


Kesehatan Manusia

Oleh:
Intan Permata Putri (090100125)
Pembimbing:
dr. Juliandi Harahap, MA

Indeks Pembangunan
Manusia

Indeks Pembangunan Manusia


adalah Salah satu ukuran yang
sering digunakan untuk
membandingkan keberhasilan
pembangunan sumber daya
manusia antar negara.

Unsur IPM
Ekonomi: pendapatan per kapita
Pendidikan: melek huruf dan lama
sekolah
Kesehatan: angka harapan hidup

IPM Indonesia 2012: 0.672 urutan ke-121.


IPM Indonesia 2007: 0.734 urutan ke-111
IPM Indonesia 2006: 0.729


Provinsi
11. Aceh
12. Sumatera
Utara
13. Sumatera
Barat
14. Riau
15. Jambi
16. Sumatera
Selatan
17. Bengkulu
18. Lampung
19. Kepulauan
Bangka Belitung
20. Kepulauan
Riau
31. DKI Jakarta
32. Jawa Barat
33. Jawa Tengah
34. Yogyakarta
35. Jawa Timur
36. Banten
51. Bali
52. Nusa
Tenggara Barat
53. Nusa
Tenggara Timur
61. Kalimantan
Barat
62. Kalimantan
Tengah
63. Kalimantan
Selatan
64. Kalimantan
Timur
71. Sulawesi
Utara
72. Sulawesi
Tengah
73. Sulawesi
Selatan
74. Sulawesi
Tenggara

. Indeks Pembangunan Manusia Provinsi dan Nasional, 1996 - 2012 5

1996
1999
2002
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
69,4
65,3
66.0
68,7
69,05
69,41
70,35
70,76
71,31
71,7
72,16
72,51
70,5

66,6

68,8

71,4

72,03

72,46

72,78

73,29

73,8

74,19

74,65

75,13

69,2
70,6
69,3

65,8
67,3
65,4

67,5
69,1
67,1

70,5
72,2
70,1

71,19
73,63
70,95

71,65
73,81
71,29

72,23
74,63
71,46

72,96
75,09
71,99

73,44
75,6
72,45

73,78
76,07
72,74

74,28
76,53
73,3

74,7
76,9
73,78

68.0
68,4
67,6

63,9
64,8
63.0

66.0
66,2
65,8

69,6
69,9
68,4

70,23
71,09
68,85

71,09
71,28
69,38

71,4
71,57
69,78

72,05
72,14
70,3

72,61
72,55
70,93

72,95
72,92
71,42

73,42
73,4
71,94

73,99
73,93
72,45

65,4

69,6

70,68

71,18

71,62

72,19

72,55

72,86

73,37

73,78

76,1
68,2
67.0
71,8
65,5
70,1

72,5
64,6
64,6
68,7
61,8
65,7

75,6
65,8
66,3
70,8
64,1
66,6
67,5

70,8
75,8
69,1
68,9
72,9
66,8
67,9
69,1

72,23
76,07
69,93
69,78
73,5
68,42
68,8
69,78

72,79
76,33
70,32
70,25
73,7
69,18
69,11
70,07

73,68
76,59
70,71
70,92
74,15
69,78
69,29
70,53

74,18
77,03
71,12
71,6
74,88
70,38
69,7
70,98

74,54
77,36
71,64
72,1
75,23
71,06
70,06
71,52

75,07
77,6
72,29
72,49
75,77
71,62
70,48
72,28

75,78
77,97
72,73
72,94
76,32
72,18
70,95
72,84

76,2
78,33
73,11
73,36
76,75
72,83
71,49
73,49

56,7

54,2

57,8

60,6

62,42

63,04

63,71

64,12

64,66

65,2

66,23

66,89

60,9

60,4

60,3

62,7

63,59

64,83

65,36

66,15

66,6

67,26

67,75

68,28

63,6

60,6

62,9

65,4

66,2

67,08

67,53

68,17

68,79

69,15

69,66

70,31

71,3

66,7

69,1

71,7

73,22

73,4

73,49

73,88

74,36

74,64

75,06

75,46

66,3

62,2

64,3

66,7

67,44

67,75

68,01

68,72

69,3

69,92

70,44

71,08

71,4

67,8

70.0

72,2

72,94

73,26

73,77

74,52

75,11

75,56

76,22

76,71

71,8

67,1

71,3

73,4

74,21

74,37

74,68

75,16

75,68

76,09

76,54

76,95

66,4

62,8

64,4

67,3

68,47

68,85

69,34

70,09

70,7

71,14

71,62

72,14

66.0

63,6

65,3

67,8

68,06

68,81

69,62

70,22

70,94

71,62

72,14

72,7

66,2

62,9

64,1

66,7

67,52

67,8

68,32

69.00

69,52

70.00

70,55

71,05

IPKM
IPKM (Indeks Pembangunan Kesehatan Manusia)
adalah indikator komposit yang menggambarkan
kemajuan pembangunan kesehatan, dirumuskan
dari data kesehatan berbasis komunitas yaitu:
Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar)
Susenas (Survei Ekonomi Nasional)
Survei Podes (Potensi Desa)

IPKM merupakan komposit indeks yang


dirumuskan dari 20 indikator kesehatan
IPKM Indonesia pada tahun 2010: 0.415

IPKM Sumut dan Provinsi


Lainnya

Perumusan IPKM
Riskesdas: penyakit, pemanfaatan
fasilitas kesehatan, ketanggapan,
kesehatan balita, perilaku, status
gizi, sanitasi lingkungan
Susenas: akses air bersih, akses
sanitasi lingkungan
Podes: jumlah sarana kesehatan
dan jumlah tenaga kesehatan

Perumusan IPKM
Riskesdas

Susenas

Podes

Indikator
Kesehatan

Indikator
Kesehatan

Indikator
Kesehatan

Diseleksi berdasarkan substansi dan representasi


tingkat kab/kota oleh para pakar dan praktisi

kemudian dirumuskan menjadi IPKM

Nilai Empiris
Variabel: prevalensi = {100-angka prevalensi}
Cakupan = nilai yang ada
Rasio = ketenagaan rasio bidan per desa /
rasio dokter per desa
Nilai persen tiap variabel yang sudah dilakukan
penyetaraan dikalikan dengan nilai bobot

Nilai Terbaik & Terburuk


a. Pada cakupan: nilai terburuk sama dengan 0
dan nilai terbaik sama dengan 100
b. Pada prevalensi: nilai terburuk sama dengan
nilai riil terendah setelah disetarakan dan nilai
terbaik sama dengan 100
c. Pada ratio: nilai terburuk untuk dokter sama
dengan 0 dan nilai terbaik sama dengan 10.
Untuk bidan, nilai terburuk sama dengan 0 dan
terbaiknya sama dengan 3.

Contoh Nilai Empiris


Kabupaten

Contoh Nilai Teoritis dan


Hitung Indeks

Penentuan IPKM Terpilih

Definisi Operasional
1. Balita gizi buruk dan kurang . Perbandingan
berat badan dan umur. Buruk jika mempunyai nilai
Z score kurang dari -2 SD. Kurang jika mempunyai
nilai Z score kurang dari -3 SD.
2. Balita pendek dan sangat pendek . Perbandingan
tinggi badan dan umur. Pendek jika mempunyai
nilai Z score kurang dari -2 SD. Sangat pendek jika
mempunyai nilai Z score kurang dari -3 SD.
3. Balita kurus dan sangat kurus . Perbandingan
tinggi badan dan berat badan. Kurus jika
mempunyai nilai Z score kurang dari -2 SD. Sangat
kurus jika mempunyai nilai Z score kurang dari -3
SD.

Definisi Operasional
4. Akses air. Penggunaan air perkapita dalam
rumah tangga. Akses air baik jika rumah tangga
minimal menggunakan 20 liter per orang per hari.
5. Akses sanitasi . Menggunakan sendiri fasilitas
tempat buang air besar dan jenis kloset leher
angsa.
6. Penimbangan balita.Balita yang dalam 6 bulan
terakhir ditimbang. Baik jika ditimbang 1-3 kali.
7. Kunjungan Neonatus 1. Bayi umur di bawah 12
bulan yang mendapat pelayanan kesehatan pada
1-7 hari setelah lahir.

Definisi Operasional
8. Imunisasi lengkap. Imunisasi yang telah
diperoleh anak umur 12-23 bulan. Lengkap jika
anak tersebut telah diimunisasi 1 kali BCG dan
minimal 3 kali DPT dan minimal 3 kali Polio dan 1
kali campak.
9. Rasio dokter. Jumlah dokter per puskesmas.
Baik jika minimal rasio 10 dokter tiap puskesmas.
10. Rasio bidan. Jumlah bidan per desa. Baik jika
minimal rasio 3 bidan tiap desa.
11. Persalinan oleh nakes. Penolong pertama
dalam persalinan dengan unit analisis balita.
Tenaga kesehatan yang dimaksud adalah dokter,
bidan, dan tenaga paramedis.

Definisi Operasional
12. Balita gemuk. Perbandingan berat badan dan
tinggi badan. Gemuk jika mempunyai nilai Z score
di atas 2 SD
13. Diare. Penduduk yang didiagnosis diare atau
mengalami gejala diare dalam 1 bulan terakhir.
14. Hipertensi. Penduduk umur 15 tahun yang
diperiksa sistole dan diastolenya pada saat
penelitian. Hipertensi jika sistole lebih besar sama
dengan 140 mmHg atau diastole lebih besar sama
dengan 90 mmHg
15. Pneumonia. Penduduk yang didiagnosis
pneumonia atau mengalami gejala pneumonia
dalam 1 bulan terakhir

Definisi Operasional
16. Perilaku cuci tangan. Kebiasaan penduduk 10 tahun
ke atas mencuci tangan dengan sabun. Kebiasaan baik
jika mencuci tangan menggunakan sabun pada saat
sebelum makan dan sebelum menyiapkan makanan dan
setelah memegang binatang (unggas, kucing, anjing)
17. Kesehatan mental. Berdasarkan skor pertanyaan SRQ.
Kesehatan mental terganggu jika mempunyai skor 6 ke
atas.
18. Perilaku merokok. Kebiasaan merokok atau
mengunyah tembakau selama 1 bulan terakhir. Kebiasaan
buruk jika dilakukan setiap hari atau kadang-kadang.
19. Kesehatan gigi dan mulut. Penduduk yang
mempunyai masalah dengan gigi dan/ atau mulut dalam
12 bulan terakhir.

Definisi Operasional
20. Asma. Penduduk yang pernah didiagnosis asma oleh
tenaga kesehatan atau mengalami gejala asma
21. Disabilitas. Penduduk berumur 15 tahun ke atas yang
mempunyai minimal satu keterbatasan dan atau
membutuhkan bantuan.
22. Cedera. Penduduk yang pernah mengalami cedera
dalam 12 bulan terakhir sehingga kegiatan sehari-hari
terganggu.
23. Sendi. Penduduk 15 tahun ke atas yang didiagnosis
menderita penyakit sendi/ rematik/ encok oleh tenaga
kesehatan atau pernah mengalami gejala sakit sendi/
rematik/ encok
24. ISPA. Penduduk yang pernah didiagnosis menderita
sakit ISPA oleh tenaga kesehatan atau mengalami gejala
sakit ISPA.

Kesimpulan
Indeks Pembangunan Masyarakat adalah Salah satu ukuran yang
sering digunakan untuk membandingkan keberhasilan pembangunan
sumber daya manusia antar negara
IPKM (Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat) adalah indikator
komposit yang menggambarkan kemajuan pembangunan kesehatan,
dirumuskan dari data kesehatan berbasis komunitas yaitu: Riskesdas
(Riset Kesehatan Dasar), Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional),
Survei Podes (Potensi Desa) . IPKM merupakan indeks komposit yang
dirumuskan dari 24 indikator kesehatan.
Langkah-langkah pembuatan indeks tersebut dilakukan pada beberapa
model dengan melibatkan variasi variabel, kemudian dilakukan korelasi
dengan nilai Umur Harapan Hidup setiap Kabupaten/ Kota. Pemilihan
indeks berdasarkan nilai prioritas variabel yang ikut serta dalam model
dan besarnya nilai korelasi yang dihasilkan.
Untuk menentukan model mana yang akan dipilih menjadi IPKM,
digunakan indikator kesehatan Umur Harapan Hidup Waktu Lahir
(UHH), yang merupakan indikator komponen kesehatan dalam IPM
(Indeks Pembangunan Manusia)/ HDI (Human Development Index).

Terima Kasih

Vous aimerez peut-être aussi