Vous êtes sur la page 1sur 47

LAPORAN KASUS

SKABIES
Oleh:
Putry Nurul Fitriya
Pembimbing:
dr. Hj. Vita Nooraini Atmadi Hartati,
Sp. KK

IDENTITAS PASIEN
Nama
Usia

: An. JF
: 14 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Dilakukan Autoanamensis
dengan pasien pada tanggal

Alamat
Agama
Pekerjaan

: Cianjur
: Islam
: Pelajar

22 Desember 2016 Pukul


10.22 WIB

KELUHAN UTAMA

Gatal gatal pada


tangan punggung dan
perut

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien datang ditemani orang tuanya, dengan keluhan gatal-gatal pada sela-sela jari,
pergelangan tangan, punggung dan perut sejak 6 bulan yang lalu. Menurut pasien
awalnya muncul bintik-bintik kecil yang sangat gatal di sela jari, kemudian meluas ke
pergelangan tangan dan lengan atas, kemudian sekarang dirasakan pada punggung dan
perut pasien. Pasien mengaku sering menggaruk dengan keras terutama pada bagian sela
jari dan pergelangan tangan. Pasien mengatakan pada malam hari sering sulit tidur karena
dirasakan gatal semakin memberat dan ingin mengaruk terus menerus. Saat ini pasien
tinggal di asrama, yang berisikan 3 orang, dan 2 orang lainnya mengalami hal yang sama

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU DAN


KELUARGA
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya.
Pasien tidak memilik riwayat atopi seperti asma, dermatitis atopik,
rhinitis, dll.
Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga pasien tidak ada yang pernah mengalami seperti ini
sebelumnya.
Tidak

terdapat

riwayat

atopik

pada

keluarga,

seperti

asma,

RIWAYAT PENGOBATAN DAN ALERGI


Riwayat Pengobatan
Pasien belum pernah berobat sebelumnya. Terkadang
mengoleskan minyak kayu putih, namun tidak ada perbaikan.
Riwayat Alergi
Alergi terhadap makan-makanan laut, obat, debu dan cuaca
disangkal.

RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Pasien tinggal di Pondok Pesanten sudah 1 tahun ini. Satu kamar diisi dengan 3
orang, kasur terpisah dengan jarak kurang dari setengah meter. Pasien kadang
sering saling meminjam baju koko dan sarung dengan temannya. Alat mandi
digunakan sendiri-sendiri. Sprei, bantal, guling, dan selimut diganti 3 bulan sekali,
kasur tidak pernah dijemur, pasien sering main ke kasur teemannya untuk
mengerjakan tugas. Pasien mencuci baju sekedarnya, asal basah dan terkena sabun
kemudian dibilas dan dijemur. Pasien sering tidak sempat menyetrika bajunya, dan
jika menyetrika baju seringkali di atas kasur.

PEMERIKSAAN FISIK
1.

Keadaan Umum :

Baik

2.

Kesadaran

Compos Mentis

3.

Tanda Vital

. Tekanan Darah :
. Nadi

89 x / menit

. Suhu

36.7 C

. Pernafasan :
4.

Tidak dilakukan

18 x / menit

Status Gizi
. Berat Badan

: 30 kg

. Tinggi Badan

: tidak dilakukan

STATUS GENERALISATA
KEPALA
Rambut

: Berwarna hitam, distribusi merata


ketombe (-)

Mata

LEHER

: Konjungtiva Anemis (-/-) Sklera Ikterik

(-/-)

Pembesaran KGB :
Tidak ada pembesaran KGB
Pembesaran Tiroid :

Hidung

: Deviasi Septum Nasi (-), Sekret (-)

Tidak ada pembesaran

Telinga

: Tidak ada kelainan bentuk,

Kelenjar Tiroid

Serumen (-)

Kulit Leher :

Mulut

Tidak terdapat lesi

: Bibir kering (-), Mukosa Faring

Hiperemis (-)
Tonsil T1/T1, Karies Dentis (-)
Kulit Kepala : Tidak terdapat lesi

STATUS GENERALISATA - THORAX


PARU
Inspeksi

Bentuk & Gerakan Dada Simetris


Palpasi :
Vokal Fremitus (+/+), Nyeri Tekan
(-/-)
Perkusi :
Sonor di semua lapang paru
Auskultasi :
Vesikuler (+/+), Ronki (-/-),
Wheezing (-/-)

JANTUNG
Inspeksi

Ictus Cordis Tidak Nampak


Palpasi :
Ictus Cordis Teraba
Perkusi :
Tidak dilakukan
Auskultasi:
BJ I&II, Regular, Murmur (-),
Gallop (-)

STATUS GENERALISATA ABDOMEN EKSTREMITAS


Abdomen
Inspeksi

Perut nampak datar. Lesi Kulit (+)


Auskultasi

Ekstremitas
Atas

Akral Hangat (+/+), Sianosis (-/-)


Deformitas (-/-)

Bising usus (+). Dalam batas normal


Perkusi

Bawah

Timpani seluruh kuadran abdomen

Akral Hangat (+/+), Sianosis (-/-)

Palpasi

Deformitas (-/-)

Nyeri tekan (-), Hepatosplenomegali (-)


Kulit

Tidak terdapat lesi

Kulit

(lihat status dermatologikus)

STATUS DERMATOLOGIKUS
Distribusi

Regional

Regio

Interdigitalis 1,2,3,4 Manus Dextra et Sinistra, Volar Manus Dextra et


Sinistra, Dorsum Manus Dextra et Sinistra, Abdomen, Punggung

Lesi

Lesi multiple, Sebagian Difus, Sebagian Sirkumskripta, ukuran lesi


diameter terkecil 3 mm dan diameter terbesar 1.5 cm, bentuk
sebagian bulat dan sebagian tidak beraturan, lesi bilateral, lesi sebagian

Efloresensi

kering sebagian basah.


Primer : Papul, Pustul,

Vesikel,

hiperpigmentasi
Sekunder : Erosi, Eskoriasi, Krusta

Makula

eritematosa,

Makula

RESUME
Laki-laki, 14 tahun datang berobat ke poliklinik kulit dan kelamin
RSUD Cianjur ditemani oleh orang tuanya. Gatal-gatal pada sela-sela
jari, pergelangan tangan, punggung dan perut sejak 6 bulan yang
lalu. Awalnya muncul bintik-bintik kecil yang sangat gatal di sela jari,
kemudian meluas ke pergelangan tangan dan lengan atas, kemudian
sekarang dirasakan pada punggung dan perut pasien. Pruritus
nocturna (+). Teman sekamar mengalami hal yang sama. Riwayat
Psikososial, higienitas pasien buruk.

RESUME
Dari pemeriksaan fisik, keadaan umum dan status generalisata dalam batas normal.
Status Dermatologikus :

Distribusi :

Regional

Regio

Interdigitalis 1,2,3,4 Manus Dextra et Sinistra, Volar Manus

Dextra et Sinistra, Dorsum Manus Dextra et Sinistra, Abdomen,


Punggung
Lesi

Lesi multiple, Sebagian Difus, Sebagian Sirkumskripta,

ukuran lesi diameter terkecil 3 mm dan diameter terbesar 1.5 cm,


bentuk sebagian bulat dan sebagian tidak beraturan, lesi bilateral, lesi
sebagian kering sebagian basah
Efloresensi

Hiperpigmentas

Primer,

Papul,

Pustul,

Vesikel,

Makula

Eritema,

Makula

DIAGNOSIS
Skabies
+
infeksi
sekunde
r

Diagnosis
Banding

Pedikulo
sis
Korporis

Skabies +
infeksi sekunder

Diagnosis
Kerja

Usulan Pemeriksaan dan Penatalaksanaan


Mencari terowongan,

kemudian pada ujung


yang terlihat papul atau
vesikel dicongkel
dengan jarum dan
diletakkan di atas
sebuah objek, lalu
ditutup dengan kaca
penutup dan dilihat
dengan mikroskop
cahaya

Penatalaksan
aan

NON MEDIKAMENTOSA
- Menjelaskan penularan dari penyakit, dan
cara penggunaan obat yang diberikan.
- Menjelaskan cara memutus rantai penularan

Medikamentosa
Diobati terlebih dahulu infeksi sekundernya
dengan:
Topikal
: Fuladic krim 2% dioleskan 3
kali/hari
Sistemik
: Amoksisilin kapsul 3x250
mg/hari
Kemudian setelah membaik diberikan:
Topikal
: Permetrin krim 5%
Sistemik : CTM 2 x 2 mg (1/2 tab)/hari

PROGNOSIS

- Quo ad Vitam

Bonam

- Quo ad Sanationam :

Dubia ad Bonam

- Quo ad Functionam :

Bonam

ANALISIS KASUS
Temuan Kasus

Tinjauan Teori
Berdasarkan Anamnesis

Laki-laki, 14 tahun

Penyakit ini dapat mengenai semua usia, pada dewasa muda biasanya
akibat dari kontak langsung.

Keluhan gatal-gatal pada sela-sela

Sarcoptes scabiei sangat menyukai bagian kulit yang memiliki stratum

jari, pergelangan tangan, punggung korneum yang relatif lebih longgar dan tipis. Tempat predileksi yang khas
dan perut

adalah sela jari, pergelangan tangan bagian volar, siku bagian luar, lipat
ketiak bagian depan, aerola mame (wanita), umbilicus, bokong, genetalia

eksterna (pria).
Malam hari sering sulit tidur karena Gatal terasa lebih hebat pada malam hari. Hal ini disebabkan karena
dirasakan gatal semakin memberat

meningkatnya aktivitas tungau akibat suhu tubuh yang lebih lembab dan
panas sehingga aktivitas kutu meningkat. Sensasi gatal yang hebat
seringkali mengganggu tidur dan penderita menjadi gelisah.

ANALISIS KASUS
Temuan Kasus

Tinjauan Teori
Berdasarkan Anamnesis

Saat ini pasien tinggal di asrama,

Penyakit ini menyerang manusia secara kelompok, sehingga dalam sebuah keluarga

yang berisikan 3 orang, dan 2 orang biasanya


lainnya mengalami hal yang sama

mengenai

seluruh

anggota

keluarga.

Begitu

pula

dalam

sebuah

pemukiman yang padat penduduknya, skabies dapat menular hampir ke seluruh


penduduk. (Dalam kasus ini yang tinggal satu atap dengan pasien)

Higienitas buruk

Penularan terjadi :

(Berdasarkan riwayat psikososial)

1. Kontak langsung (kontak kulit dengan kulit), misalnya berjabat tangan, tidur
bersama, dan hubungan seksual.
2. Kontak tak langsung (melalui benda) misalnya pakaian, handuk, sprei, bantal,
dan lain-lain.
Masa inkubasi berlangsung lama 4-6. Scabies sangat menular, transmisi melalui
kontak langsung dari kulit ke kulit, dan tidak langsung melalui berbagai benda yang
terkontaminasi (sprei, sarung bantal, handuk, dsb). Tungau scabies dapat hidup di
luar tubuh manusia selama 24-36 jam.

ANALISIS KASUS
Temuan Kasus

Tinjauan Teori

Berdasarkan Pemeriksaan Fisik dan Status Dermatologikus


Interdigitalis 1,2,3,4 Manus

Sarcoptes scabiei sangat menyukai bagian kulit yang

Dextra et Sinistra, Volar

memiliki stratum korneum yang relatif lebih longgar

Manus Dextra et Sinistra,

dan tipis. Tempat predileksi yang khas adalah sela jari,

Dorsum Manus Dextra et

pergelangan tangan bagian volar, siku bagian luar, lipat

Sinistra, Abdomen Regio

ketiak bagian depan, aerola mame (wanita), umbilicus,

Umbilikalis dan Lateral

bokong, genetalia eksterna (pria).

Abdomen, Punggung

ANALISIS KASUS
Temuan Kasus

Tinjauan Teori

Berdasarkan Pemeriksaan Fisik dan Status Dermatologikus


Lesi multiple, Sebagian

Lesi yang timbul berupa eritema, krusta, ekskoriasi

Difus, Sebagian

papul dan nodul yang sering ditemukan di tempat

Sirkumskripta, ukuran lesi

predileksi.

diameter terkecil 3 mm dan Lesi yang patognomonik adalah terowongan yang tipis
diameter terbesar 1.5 cm,

dan kecil seperti benang, berstruktur linear kurang

bentuk sebagian bulat dan

lebih 1 hingga 10 mm, berwarna putih abu-abu, pada

sebagian tidak beraturan,

ujung terowongan ditemukan papul atau vesikel yang

lesi bilateral, lesi sebagian

merupakan hasil dari pergerakan tungau di dalam

kering sebagian basah.

stratum korneum.

ANALISIS KASUS
Temuan Kasus

Tinjauan Teori

Berdasarkan Pemeriksaan Fisik dan Status Dermatologikus


Primer : Papul, Pustul,

Lesi yang patognomonik adalah terowongan yang tipis

Vesikel, Makula

dan kecil seperti benang, berstruktur linear kurang

eritematosa, Makula

lebih 1 hingga 10 mm, berwarna putih abu-abu, pada

hiperpigmentasi

ujung terowongan ditemukan papul atau vesikel yang


merupakan hasil dari pergerakan tungau di dalam

Sekunder : Erosi,

stratum korneum.
Bila ada infeksi

Eskoriasi, Krusta

polimorf (pustul, ekskoriasi, dan lain-lain).

sekunder

ruam

kulitnya

menjadi

TINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI

Skabies

The itchm
sky-bees,
gudik,
budukan,
gatal agogo.

Skabies merupakan penyakit kulit menular yang diakibatkan


ektoparasit Sarcoptes scabiei var hominis.

EPIDEMIOLOGI
SKABIES

setiap siklus 30 tahun terjadi epidemic scabies,


sosial ekonomi yang rendah, hygiene yang buruk,
hubungan seksual bersifat promiskuitas, kesalahan
diagnosis, dan perkembangan dermografik dan ekologik.

Penyakit ini dpat dimasukkann dalam


I.M.S
(Infeksi Menular Seksual)
Diperkirakan terjadi 3 juta kasus per tahun diseluruh dunia,
pada dewasa muda sering kali didapatkan dari kontak badan,
pada lansia dapat disebabkan oleh perawatan diri yang buruk

CARA PENULARAN

Kontak
Langsung

Kontak
Tidak
Langsung

ETIOLOGI
Sarcoptes
Arthropoda,

scabiei
kelas

Ackarima,

super

penemunya

adalh

termasuk

filum

Arachnida,

ordo

famili
seorang

Sarcoptes,
ahli

biologi

Diacinto Cestoni (1637-1718).


Pada manusia disebut Sarcoptes scabiei
var. hominis. Selain itu, terdapat S. scabiei
yang lain, misalnya pada kambing dan babi.

PATOGENESIS
Kopulasi
(perkawinan) di
atas kulit
Tungau betina yang
Tungau jantan
telah dibuahi
mati/kadang masih
menggali terowongan
hidup beberapa
dalam stratum basal
hari dalam
sambil meletakkan
terowongan
telurnya 2-50
Telur akan
menetes dalam
3-10 hari

Investasi akan
mengaktivasi
respon imun
selular dan
humoral
IgE akan
meningkat

Telur menjadi
larva

Timbul
manifestasi klinis

Setelah 2-3 hari larva


akan menjadi nimfa
jantan dan betina

Masa inkubasi 46 minggu

Seluruh siklus sampai


bentuk dewasa

GEJALA KLINIS

Pruritus
Nocturna

Mengenai
sekelompo
k orang

Ditemukan
nya
terowonga
n

Menemuka
n
Sarcoptes
scabiei

PREDILEKSI

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Kerokan Kulit

Mengambil
Tungau dengan
Jarum

Membuat
biopsi irisan
(epidermal
shave biopsy)

Biopsi irisan
dengan
pewarnaan
HE
(Hematoksilin
Eosin).

DIAGNOSIS BANDING
Pruritus

yang Adverse Cutaneous Drug Reaction, Dermatitis Atopik, Dermatitis Kontak,

Lokal

atau Dermatitis Fiberglass, Eczyme Dyshidrotic, Dermographism, Urtikaria

Generalisata

Fisik,

Pitiriasis

Rosea,

Dermatitis

Herpetiformis,

Animal

Scabies,

Pediculosis Korporis, Pediculosis Pubis, Liken Planus, Delusi Parasitosis,


Pruritus metabolik.
Pioderma

Impetigo, ecthyma, furunkulosis.

Skabies Nodular

Urtikaria
serangga),

pigmentosa
Darrier

(pada
Disease,

anak-anak),
Prurigo

urtikaria

Nodularis,

papular
Sifilis

(gigitan

Sekunder,

Pseudolymphoma, Papulosis Lymphomatoid, Vaskulitis.


Skabies Berkrusta Psoriasis, Dermatitis Eczematous, Dermatitis Seboroik, Eritroderma

PENATALAKSANAAN
Harus efektif terhadap semua stadium tungau
Harus tidak menimbulkan
iritasi :dan
tidak
bersisik
Sediaan
salap
atau
krim.
Tidak berbau atau kotor serta tidak merusak atau mewarnai pakaian
Tidak
efektifmurah
terhadap stadium telur,
Mudah diperoleh dan
harganya

Belerang endapan
(sulfur
presipitatum)
dengan kadar 420%
Emulsi benzylbenzoas (20-25%)

maka

penggunaan dilakukan selama 3 hari berturutturut.


Berbau
kadang

Gama benzene heksa


klorida (gemeksan =
& gammaexane)
mengotori pakaian
serta kadangkadar
menimbulkan iritasi.Dapat
dipakai pada
1%

bayi berumur kurang dari 2 tahun

Premetrin dengan
kadar 5%

Krotamition 10%

PENATALAKSANAAN
Sediaan : Krim atau losio
Harus efektif terhadap semua stadium tungau
termasuk obat pilihanHarus
karena
efektif
dan jarang
tidak
menimbulkan
iritasi dan tidak bersisik
Tidakobat
berbau
serta tidak
merusak atau mewarnai pakaian
memberi iritasi,
ini atau
tidakkotor
dianjurkan
pada
Mudah diperoleh dan harganya murah
anak diBelerang
bawah 6 tahun
dan
ibu hamil karena
endapan
toksis terhadap susunan
saraf pusat.
(sulfur
Pemberian presipitatum)
cukup sekali, kecuali jika masih ada
gejala, diulangi
seminggu
kemudian.
dengan
kadar
4-

20%
Emulsi benzylbenzoas (20-25%)

Gama benzene heksa


klorida (gemeksan =
gammaexane) kadar
1%

Krotamition 10%
Premetrin dengan
kadar 5%

PENATALAKSANAAN
Harus efektif terhadap semua stadium tungau
Harus tidak menimbulkan iritasi dan tidak bersisik
Tidak berbau atau kotor serta tidak merusak atau mewarnai pakaian
Mudah diperoleh dan harganya murah

Belerang endapan
(sulfur
presipitatum)
dengan kadar 420%
Emulsi benzylbenzoas (20-25%)

Efektif

terhadap

semua
stadium,
Gama
benzene
heksa
(gemeksan
diberikan setiap klorida
malam selama
3 hari. =
gammaexane) kadar
Obat ini sulit diperoleh, sering memberi
1%
iritasi, dan kadang-kadang makin gatal

Krotamition
dan panas setelah dipakai.

Premetrin dengan
kadar 5%

10%

PENATALAKSANAAN
Harus efektif terhadap semua stadium tungau
Harus tidak menimbulkan iritasi dan tidak bersisik
Tidak berbau atau kotor serta tidak merusak atau mewarnai pakaian
Mudah diperoleh dan harganya murah

Belerang endapan
(sulfur
presipitatum)
dengan kadar 420%
Emulsi benzylKrotamition 10% dalam krim
benzoas (20-25%)

Gama benzene heksa


klorida (gemeksan =
gammaexane) kadar
1%
atau

losia

juga

merupakan obat pilihan, mempunyai dua efek sebagai


antiskabies dan antigatal, harus dijauhkan dari mata
dan uretra.

Premetrin dengan
kadar 5%

Krotamition 10%

PENATALAKSANAAN
Harus efektif terhadap semua stadium tungau
Harus tidak menimbulkan iritasi dan tidak bersisik
Tidak berbau atau kotor serta tidak merusak atau mewarnai pakaian
Mudah diperoleh dan harganya murah

Belerang endapan
Gama benzene heksa
(sulfur
klorida (gemeksan =
presipitatum)
efektifitasnya
sama,
aplikasi
hanya
sekali,
dan
gammaexane) kadar
dengan kadar 41%
dibersihkan dengan mandi setelah pemakain 8-10 jam.
20%
Pengobatan
diulangi
setelah seminggu. Tidak dianjurkan
Emulsi
benzylKrotamition 10%
benzoas
(20-25%)
pada
bayi dibawah
umur 2 tahun
Premetrin dengan
kadar 5%

PENATALAKSANAAN
Harus efektif terhadap semua stadium tungau
Harus tidak menimbulkan iritasi dan tidak bersisik
Tidak berbau atau kotor serta tidak merusak atau mewarnai pakaian
Mudah diperoleh dan harganya murah
Diluar negeri dianjurkan

Belerang endapan
pemakaian ivermectin
(sulfur
(200g/kg) per oral,
presipitatum)
terutama pasien yang
dengan
kadar 4persisten atau resisten
20%
terhadap permetrin
Emulsi benzylbenzoas (20-25%)

Gama benzene heksa


klorida (gemeksan =
gammaexane) kadar
1%

Premetrin dengan
kadar 5%

Krotamition 10%

MEMUTUSKAN TRANSMISI
Cara memutus transmisi penyebab penyakit scabies antara lain
dengan:

Seprai dan pakaian dicuci dengan air panas, lalu dikeringkan


dengan sinar matahari yang panas lalu disetrika dengan setrika
yang panas

Tidak menggunakan barang pribadi seperti baju, handuk secara

PENCEGAHAN

Edukasi
Pemakaian
Obat

Penularan

Cara Eradikasi
Tungau

Pengobatan
orang di sekitar
pasien yang
berhubungan
erat.

Menjaga
Higien Pribadi

PROGNOSIS
Dengan memperhatikan pemilihan dan cara
pemakaian obat, serta syarat pengobatan
dan menghilangkan faktor predisposisi
(antara lain hygiene), maka penyakit ini
dapat diberantas dan memberi prognosis
yang baik.

DAFTAR PUSTAKA
1. Boediardja SA, Handoko RP. Skabies. In: Menaldi SLSW, Kusmarinah B, Wresti I, editor. Ilmu Penyakit Kulit
Dan Kelamin. Edisi 7. Jakarta : FKUI ; 2015.p. 137-140.
2. Wolff, Klaus, Johnson, Richard A., Suurmond, Dick, 2007. In: Fitzpatricks Color Atlas & Synopsis of Clinical
Dermatology. 6th edition.McGraw-Hills.p.907-915
3. Boediardja, SA. Uji Diagnosis di Bidang Dermato-Venereologi. In: Menaldi SLSW, Kusmarinah B, Wresti I,
editor. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. Edisi 7. Jakarta : FKUI ; 2015.p. 57-63.
4. Stone SP, Goldfarb JN, Bacelieri RE. Scabies, Other Mites, and Pediculosis. In : Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI,
Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, editor. Fitzpatricks Dermatology in General Medicine. 7 th ed. New York:
McGraw-Hill: 2008.p2029-2032

Vous aimerez peut-être aussi