Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
SKABIES
Oleh:
Putry Nurul Fitriya
Pembimbing:
dr. Hj. Vita Nooraini Atmadi Hartati,
Sp. KK
IDENTITAS PASIEN
Nama
Usia
: An. JF
: 14 tahun
Dilakukan Autoanamensis
dengan pasien pada tanggal
Alamat
Agama
Pekerjaan
: Cianjur
: Islam
: Pelajar
KELUHAN UTAMA
terdapat
riwayat
atopik
pada
keluarga,
seperti
asma,
RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Pasien tinggal di Pondok Pesanten sudah 1 tahun ini. Satu kamar diisi dengan 3
orang, kasur terpisah dengan jarak kurang dari setengah meter. Pasien kadang
sering saling meminjam baju koko dan sarung dengan temannya. Alat mandi
digunakan sendiri-sendiri. Sprei, bantal, guling, dan selimut diganti 3 bulan sekali,
kasur tidak pernah dijemur, pasien sering main ke kasur teemannya untuk
mengerjakan tugas. Pasien mencuci baju sekedarnya, asal basah dan terkena sabun
kemudian dibilas dan dijemur. Pasien sering tidak sempat menyetrika bajunya, dan
jika menyetrika baju seringkali di atas kasur.
PEMERIKSAAN FISIK
1.
Keadaan Umum :
Baik
2.
Kesadaran
Compos Mentis
3.
Tanda Vital
. Tekanan Darah :
. Nadi
89 x / menit
. Suhu
36.7 C
. Pernafasan :
4.
Tidak dilakukan
18 x / menit
Status Gizi
. Berat Badan
: 30 kg
. Tinggi Badan
: tidak dilakukan
STATUS GENERALISATA
KEPALA
Rambut
Mata
LEHER
(-/-)
Pembesaran KGB :
Tidak ada pembesaran KGB
Pembesaran Tiroid :
Hidung
Telinga
Kelenjar Tiroid
Serumen (-)
Kulit Leher :
Mulut
Hiperemis (-)
Tonsil T1/T1, Karies Dentis (-)
Kulit Kepala : Tidak terdapat lesi
JANTUNG
Inspeksi
Ekstremitas
Atas
Bawah
Palpasi
Deformitas (-/-)
Kulit
STATUS DERMATOLOGIKUS
Distribusi
Regional
Regio
Lesi
Efloresensi
Vesikel,
hiperpigmentasi
Sekunder : Erosi, Eskoriasi, Krusta
Makula
eritematosa,
Makula
RESUME
Laki-laki, 14 tahun datang berobat ke poliklinik kulit dan kelamin
RSUD Cianjur ditemani oleh orang tuanya. Gatal-gatal pada sela-sela
jari, pergelangan tangan, punggung dan perut sejak 6 bulan yang
lalu. Awalnya muncul bintik-bintik kecil yang sangat gatal di sela jari,
kemudian meluas ke pergelangan tangan dan lengan atas, kemudian
sekarang dirasakan pada punggung dan perut pasien. Pruritus
nocturna (+). Teman sekamar mengalami hal yang sama. Riwayat
Psikososial, higienitas pasien buruk.
RESUME
Dari pemeriksaan fisik, keadaan umum dan status generalisata dalam batas normal.
Status Dermatologikus :
Distribusi :
Regional
Regio
Hiperpigmentas
Primer,
Papul,
Pustul,
Vesikel,
Makula
Eritema,
Makula
DIAGNOSIS
Skabies
+
infeksi
sekunde
r
Diagnosis
Banding
Pedikulo
sis
Korporis
Skabies +
infeksi sekunder
Diagnosis
Kerja
Penatalaksan
aan
NON MEDIKAMENTOSA
- Menjelaskan penularan dari penyakit, dan
cara penggunaan obat yang diberikan.
- Menjelaskan cara memutus rantai penularan
Medikamentosa
Diobati terlebih dahulu infeksi sekundernya
dengan:
Topikal
: Fuladic krim 2% dioleskan 3
kali/hari
Sistemik
: Amoksisilin kapsul 3x250
mg/hari
Kemudian setelah membaik diberikan:
Topikal
: Permetrin krim 5%
Sistemik : CTM 2 x 2 mg (1/2 tab)/hari
PROGNOSIS
- Quo ad Vitam
Bonam
- Quo ad Sanationam :
Dubia ad Bonam
- Quo ad Functionam :
Bonam
ANALISIS KASUS
Temuan Kasus
Tinjauan Teori
Berdasarkan Anamnesis
Laki-laki, 14 tahun
Penyakit ini dapat mengenai semua usia, pada dewasa muda biasanya
akibat dari kontak langsung.
jari, pergelangan tangan, punggung korneum yang relatif lebih longgar dan tipis. Tempat predileksi yang khas
dan perut
adalah sela jari, pergelangan tangan bagian volar, siku bagian luar, lipat
ketiak bagian depan, aerola mame (wanita), umbilicus, bokong, genetalia
eksterna (pria).
Malam hari sering sulit tidur karena Gatal terasa lebih hebat pada malam hari. Hal ini disebabkan karena
dirasakan gatal semakin memberat
meningkatnya aktivitas tungau akibat suhu tubuh yang lebih lembab dan
panas sehingga aktivitas kutu meningkat. Sensasi gatal yang hebat
seringkali mengganggu tidur dan penderita menjadi gelisah.
ANALISIS KASUS
Temuan Kasus
Tinjauan Teori
Berdasarkan Anamnesis
Penyakit ini menyerang manusia secara kelompok, sehingga dalam sebuah keluarga
mengenai
seluruh
anggota
keluarga.
Begitu
pula
dalam
sebuah
Higienitas buruk
Penularan terjadi :
1. Kontak langsung (kontak kulit dengan kulit), misalnya berjabat tangan, tidur
bersama, dan hubungan seksual.
2. Kontak tak langsung (melalui benda) misalnya pakaian, handuk, sprei, bantal,
dan lain-lain.
Masa inkubasi berlangsung lama 4-6. Scabies sangat menular, transmisi melalui
kontak langsung dari kulit ke kulit, dan tidak langsung melalui berbagai benda yang
terkontaminasi (sprei, sarung bantal, handuk, dsb). Tungau scabies dapat hidup di
luar tubuh manusia selama 24-36 jam.
ANALISIS KASUS
Temuan Kasus
Tinjauan Teori
Abdomen, Punggung
ANALISIS KASUS
Temuan Kasus
Tinjauan Teori
Difus, Sebagian
predileksi.
diameter terkecil 3 mm dan Lesi yang patognomonik adalah terowongan yang tipis
diameter terbesar 1.5 cm,
stratum korneum.
ANALISIS KASUS
Temuan Kasus
Tinjauan Teori
Vesikel, Makula
eritematosa, Makula
hiperpigmentasi
Sekunder : Erosi,
stratum korneum.
Bila ada infeksi
Eskoriasi, Krusta
sekunder
ruam
kulitnya
menjadi
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Skabies
The itchm
sky-bees,
gudik,
budukan,
gatal agogo.
EPIDEMIOLOGI
SKABIES
CARA PENULARAN
Kontak
Langsung
Kontak
Tidak
Langsung
ETIOLOGI
Sarcoptes
Arthropoda,
scabiei
kelas
Ackarima,
super
penemunya
adalh
termasuk
filum
Arachnida,
ordo
famili
seorang
Sarcoptes,
ahli
biologi
PATOGENESIS
Kopulasi
(perkawinan) di
atas kulit
Tungau betina yang
Tungau jantan
telah dibuahi
mati/kadang masih
menggali terowongan
hidup beberapa
dalam stratum basal
hari dalam
sambil meletakkan
terowongan
telurnya 2-50
Telur akan
menetes dalam
3-10 hari
Investasi akan
mengaktivasi
respon imun
selular dan
humoral
IgE akan
meningkat
Telur menjadi
larva
Timbul
manifestasi klinis
GEJALA KLINIS
Pruritus
Nocturna
Mengenai
sekelompo
k orang
Ditemukan
nya
terowonga
n
Menemuka
n
Sarcoptes
scabiei
PREDILEKSI
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kerokan Kulit
Mengambil
Tungau dengan
Jarum
Membuat
biopsi irisan
(epidermal
shave biopsy)
Biopsi irisan
dengan
pewarnaan
HE
(Hematoksilin
Eosin).
DIAGNOSIS BANDING
Pruritus
Lokal
Generalisata
Fisik,
Pitiriasis
Rosea,
Dermatitis
Herpetiformis,
Animal
Scabies,
Skabies Nodular
Urtikaria
serangga),
pigmentosa
Darrier
(pada
Disease,
anak-anak),
Prurigo
urtikaria
Nodularis,
papular
Sifilis
(gigitan
Sekunder,
PENATALAKSANAAN
Harus efektif terhadap semua stadium tungau
Harus tidak menimbulkan
iritasi :dan
tidak
bersisik
Sediaan
salap
atau
krim.
Tidak berbau atau kotor serta tidak merusak atau mewarnai pakaian
Tidak
efektifmurah
terhadap stadium telur,
Mudah diperoleh dan
harganya
Belerang endapan
(sulfur
presipitatum)
dengan kadar 420%
Emulsi benzylbenzoas (20-25%)
maka
Premetrin dengan
kadar 5%
Krotamition 10%
PENATALAKSANAAN
Sediaan : Krim atau losio
Harus efektif terhadap semua stadium tungau
termasuk obat pilihanHarus
karena
efektif
dan jarang
tidak
menimbulkan
iritasi dan tidak bersisik
Tidakobat
berbau
serta tidak
merusak atau mewarnai pakaian
memberi iritasi,
ini atau
tidakkotor
dianjurkan
pada
Mudah diperoleh dan harganya murah
anak diBelerang
bawah 6 tahun
dan
ibu hamil karena
endapan
toksis terhadap susunan
saraf pusat.
(sulfur
Pemberian presipitatum)
cukup sekali, kecuali jika masih ada
gejala, diulangi
seminggu
kemudian.
dengan
kadar
4-
20%
Emulsi benzylbenzoas (20-25%)
Krotamition 10%
Premetrin dengan
kadar 5%
PENATALAKSANAAN
Harus efektif terhadap semua stadium tungau
Harus tidak menimbulkan iritasi dan tidak bersisik
Tidak berbau atau kotor serta tidak merusak atau mewarnai pakaian
Mudah diperoleh dan harganya murah
Belerang endapan
(sulfur
presipitatum)
dengan kadar 420%
Emulsi benzylbenzoas (20-25%)
Efektif
terhadap
semua
stadium,
Gama
benzene
heksa
(gemeksan
diberikan setiap klorida
malam selama
3 hari. =
gammaexane) kadar
Obat ini sulit diperoleh, sering memberi
1%
iritasi, dan kadang-kadang makin gatal
Krotamition
dan panas setelah dipakai.
Premetrin dengan
kadar 5%
10%
PENATALAKSANAAN
Harus efektif terhadap semua stadium tungau
Harus tidak menimbulkan iritasi dan tidak bersisik
Tidak berbau atau kotor serta tidak merusak atau mewarnai pakaian
Mudah diperoleh dan harganya murah
Belerang endapan
(sulfur
presipitatum)
dengan kadar 420%
Emulsi benzylKrotamition 10% dalam krim
benzoas (20-25%)
losia
juga
Premetrin dengan
kadar 5%
Krotamition 10%
PENATALAKSANAAN
Harus efektif terhadap semua stadium tungau
Harus tidak menimbulkan iritasi dan tidak bersisik
Tidak berbau atau kotor serta tidak merusak atau mewarnai pakaian
Mudah diperoleh dan harganya murah
Belerang endapan
Gama benzene heksa
(sulfur
klorida (gemeksan =
presipitatum)
efektifitasnya
sama,
aplikasi
hanya
sekali,
dan
gammaexane) kadar
dengan kadar 41%
dibersihkan dengan mandi setelah pemakain 8-10 jam.
20%
Pengobatan
diulangi
setelah seminggu. Tidak dianjurkan
Emulsi
benzylKrotamition 10%
benzoas
(20-25%)
pada
bayi dibawah
umur 2 tahun
Premetrin dengan
kadar 5%
PENATALAKSANAAN
Harus efektif terhadap semua stadium tungau
Harus tidak menimbulkan iritasi dan tidak bersisik
Tidak berbau atau kotor serta tidak merusak atau mewarnai pakaian
Mudah diperoleh dan harganya murah
Diluar negeri dianjurkan
Belerang endapan
pemakaian ivermectin
(sulfur
(200g/kg) per oral,
presipitatum)
terutama pasien yang
dengan
kadar 4persisten atau resisten
20%
terhadap permetrin
Emulsi benzylbenzoas (20-25%)
Premetrin dengan
kadar 5%
Krotamition 10%
MEMUTUSKAN TRANSMISI
Cara memutus transmisi penyebab penyakit scabies antara lain
dengan:
PENCEGAHAN
Edukasi
Pemakaian
Obat
Penularan
Cara Eradikasi
Tungau
Pengobatan
orang di sekitar
pasien yang
berhubungan
erat.
Menjaga
Higien Pribadi
PROGNOSIS
Dengan memperhatikan pemilihan dan cara
pemakaian obat, serta syarat pengobatan
dan menghilangkan faktor predisposisi
(antara lain hygiene), maka penyakit ini
dapat diberantas dan memberi prognosis
yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
1. Boediardja SA, Handoko RP. Skabies. In: Menaldi SLSW, Kusmarinah B, Wresti I, editor. Ilmu Penyakit Kulit
Dan Kelamin. Edisi 7. Jakarta : FKUI ; 2015.p. 137-140.
2. Wolff, Klaus, Johnson, Richard A., Suurmond, Dick, 2007. In: Fitzpatricks Color Atlas & Synopsis of Clinical
Dermatology. 6th edition.McGraw-Hills.p.907-915
3. Boediardja, SA. Uji Diagnosis di Bidang Dermato-Venereologi. In: Menaldi SLSW, Kusmarinah B, Wresti I,
editor. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. Edisi 7. Jakarta : FKUI ; 2015.p. 57-63.
4. Stone SP, Goldfarb JN, Bacelieri RE. Scabies, Other Mites, and Pediculosis. In : Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI,
Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, editor. Fitzpatricks Dermatology in General Medicine. 7 th ed. New York:
McGraw-Hill: 2008.p2029-2032