Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Nurliyasman, S.Si.,Apt.,MPH.
Infeksi jamur
Superfisial pada kulit
& selaput lendir
Infeksi jamur
Sistemik pada
Paru & SSP
Polien
Anti
Jamur
Topikal
Anti
metabolit
I. Polien
1.
Amfoterisin B
digunakan utk histoplasmosis,
kriptokokokis, koksidiodomikosis,
aspergilosis, blastomikosis, kandidiasis
(infeksi sistemik)
2. Nistatin
Untuk mengobati infeksi kandida, dpt diberikan
secara oral atau topikal.
Dosis : D: PO: 500.000-1.000.000 UI t.i.d untuk
infeksi intestinal.
Moniliasis mulut 400.000-600.000 UI setiap 6-8 jam
Bayi baru lahir < 7 hari PO:100.000 UI
A: PO: 250.000 500.000 UI
Juga tersedia dlm btk suspensi, krim, salep dan
tablet vagina.
Absorbsi sgt buruk oleh GIT, ttp btk tablet oralnya
dipakai utk kandidiasis intestinal.
II. Imidazol
Kelompok ini efektif utk melawan kandidiasis
(superfisial & sistemik).
1.
2.
3.
4.
5.
Ketokonazol
Obat anti jamur pertama yg efektif dan diserap
melalui oral.
Kotrimazol
Butokonazol
Topikal
Ekonazol
Mikonazol dipakai i.v dan topikal
yg topikal sering utk vaginitis
i.v utk mengobati infeksi kandung kemih dan
meningitis.
Ketokonazol (Nizoral)
Digunakan utk infeksi jamur candida,
coccidioides immitis, cryptococcus
neoformans, H capsulatum, B dermatitidis,
aspergillus & sporotrixh spp.
Setelah pemberian oral ketokonazol ditemukan
dlm urin, kelenjar
Dosis : D:PO:200-400 mg/kg/hari, sekali sehari
A :PO:3,3-6,6 mg/kg/hari dosis tunggal
atau A> 20 kg: 100 mg, setiap hari.
Pengobatan harus selama 1-6 bulan utk infeksi
sistemik, 90 % berikatan dgn protein, t 8
jam
Indikasi
Flusitosin digunakan utk infeksi jamur
sistemik & dpt diberikan secara oral.
IV. Topikal
Anti jamur yang digunaan pada infeksiinfeksi pada kulit,rambut dan kuku.
Seperti : kutu air, kutu kapur, panu,
ketombe, kandidiasis.
Contoh :
Asam benzoat.
Asam salisilat.
2. Amfoterisin B
Obat sistemis (oral dan i.v sebagai infus)
pilian pertama yg efektif utk infeksi jamur
invasif.
Dosis oral : max 1-1,5 mg/kg/hari
amfoterisin koloidal.
Taltusin vaginal tablet = amfoterisin B 50
mg + tetrasiklin 100 mg
3. Nistatin
Struktur mirip dgn amfoterisin B . Resorbsi di
usus tidak ada, tidak diserap kulit atau
mukosa.
Digunakan utk candidiasis usus, c. mulut, c.
vagina.
Lokal berupa sediaan salep dan krem. Tidak
digunakan parenteral krn toksisitasnya.
Dapat digunakan waktu hamil.
Dosis : oral : 3 dd 0,5-1 MU (1 juta
unit),vaginal selama 14 hari 1 tablet dari
100.000 U. Salep atau bedak tabur
100.000 U/g ;2-3 x sehari.
1mg Nistatin = 3.000 U
4. Mikonazol (daktarin)
Fungisid kuat dan broad spectrum, kurang
berkhasiat thd aspergilus. Juga bersifat
bakterisid td bakteri gram +. Terutama
digunakan utk infeksi kulit dan kuku. Juga
digunakan sbg krem/tab vag yg bisa
digunakan wanita hamil.
Dosis : infeksi kulit 1-2 dd salep 2% (garam
Nitrat) selama 3-5 minggu, infeksi kuku : 12 dd tingtur 2% selama 8 bulan atau lebih.
Krem vaginal 2% malam hari selama 2
minggu.
5. Ketokonazol (Nizoral)
Fungisatis spektrum kerja mirip Mikonazol,
digunakan pd infeksi jamur sistemis yg parah
dan kronis. Secara lokal pd gangguan
ketombe hebat. Tdk efektif thd aspergilus.
Antasid, antikolinergik, dan H2 blockers
meningkatkan pH lambung shg menurunkan
absobrsinya, maka penggunaannya harus 2
jam setelah ketokonazol.
Dosis : oral 1 x sehari 200 mg pd waktu makan
selama 7 hari setelah gejala hilang. Maks 400
mg sehari. Anak 3 mg/kg bb. Pada vaginitis
candida : oral 2 dd 200 mg untuk 5 hari.
6. Klotrimazol (Canesten )
Fungistatis yg relatif spectrum sempit
dibanding mikonazol, bakteriostatis pd
bakteri gram +
Pada vaginitis candida malam hari tablet
vag 200 mg selama 3 hari atau single
dose 1 tab vag 500 mg, pd infeksi kulit
(panu) krem atau lotion 1% jgn gunakan
pd selaput lendir atau mata. Dapat
digunakan pd waktu hamil.
Dosis : krem atau spray 1% 2x sehari
selama minimal 3-4 minggu.
7. Itrakonazol
Fungistatis luas thd dermatofit, dan ragi
patogen, juga thd aspergillus.
Itrakonazol menghambat metabolisme
antihistamin terfenadine dan astemizol,
mk jgn digunakan bersamaan waktu utk
menghindarkan timbulnya gangguan ritme
jantung.
Dosis : pada vaginitis candida 1x sehari 200
mg selama 3 hari.
8. Flukonazol
Efektif thd candidiasis mulut, kerongkongan
dan vagina. Zat ini tidak hepatoksis dan
tidak menekan sintesa steroid adrenal.
Waspada bila ada gangguan fungsi ginjal.
Dosis : c.mulut 1 dd 50-100 mg, selama 12 minggu, c. vaginal 150 mg dosis
tunggal, pada c. sistemik permulaan 400
mg, lalu 1 dd 200-400 mg.
9. Vorikonazol
Berspektrum luas, efektif utk aspergillosis
serebral. Merupakan antifungi pilihan
untuk infeksi aspergillus invasif parah
pada penderita yg daya imunnya
terganggu.Waspada krn obat ini dapat
menimbulkan interaksi yg berbahaya dgn
siklosporin, barbiturat, dan derv. kumarin.
Dosis : i.v. 2 dd 4 mg/kg dan oral 2 dd 200
mg.
Anti Virus
Virus (Visham = racun) adalah mikroorganisme
hidup yang terkecil (besarnya 20-300 mikron).
Virus adalah jasad biologis, bukan hewan, bukan
tanaman, tanpa struktur sel dan tidak berdaya
untuk hidup dan memperbanyak diri secara
mandiri.
Obat antivirus dipakai untuk membasmi,
mencegah, atau menghambat penyebaran
infeksi virus.
Tujuan :
Mencegah replikasi virus dgn menghambat
salah satu dari tahap-tahap tsb, shg proses
reproduksi virus akan terhalang.
Infeksi Virus
3.
4.
2. Virus RNA
yg terpenting adalah HIV penyebab AIDS,
virus hepatitis (penyakit kuning), rhinovirus
(selesma),
poliovirus, poliomyelitis,
virus influenza (flu),
rotavirus (diare),
virus rubella (rode hond),
paramyxo virus,
virus rubela=morbili,
dan virus beguk (mumps)
serta berbagai flavivirus a.l demam kuning
(yellow fever)
Interferon :
glykoprotein yang diproduksi oleh sel-sel
yang terinfeksi virus, makrofag dan Tlimfosit.
Ada 3 tipe interferon
1. Interferon alfa
2. Interferon beta
3. Interferon gamma
Interferon alfa dan beta dibentuk oleh bermacammacam sel sebagai reaksi terhadap infeksi viral.
Fungsinya untuk mencegah infeksi lebih lanjut dengan
jalan menduduki reseptor-reseptor khas di
membran-membran sel sehat, sehingga tidak dapat
dipenetrasi oleh virus.
IFN alfa digunakan antara lain pd hepatitis dan jenisjenis leukemia tertentu.
IFN beta khusus pada MS (multiple sclerosis).
Interferon gamma (dan limfokin-limfokin lain)
dibentuk oleh limfo-T dan berfungsi mengatur
proses-proses imun.
Khasiat antiviralnya lemah dibandingkan INF alfa dan
IFN beta.
Virus-virus baru :
AIDS, Hepatitis, Ebola, Lassa, Hanta, SARS,
Slow virus ;
Penyakit yang sampai sekarang belum
diketahui penyebabnya, perkiraan
ditimbulkan infeksi oleh infeksi pada usia
muda sekali dengan suatu slow virus
yang tidak dikenal, misalnya : diabetes
tipe I, rematik (arthtritis rheumatica),
multiple sclerosis, keletihan kronis (M.E.,
Chronic Fatigue Syndrome) dan bentukbentuk kanker tertentu.
Panduan Lini Pertama yang direkomendasikan pada orang dewasa yang belum
mendapat terapi ARV
Populasi Target
Perempuan hamil
Ko-Infeksi HIV/TB
Ko-Infeksi HIV/Hepatitis B
kronik aktif
Pilihan yang
direkomendasikan
Catatan
Dosis
Nukleoside RTI
Abacavir (ABC)
Lamivudine (3TC)
Stavudine(d4T)
Nukleotide RTI
Tenovir (TDF)
Non-nucleoside RTIs
Efavirenz (EFV)
Protease inhibitors
Lopinavir/ritonavir (LPV/r)
ART Kombinasi
AZT-3TC (Duviral)
2. Herpes
Infeksi akibat virus Herpes sulit sekali
disembuhkan. Sekali masuk ke dalam
tubuh , virus herpes praktis tidak dapat
dikeluarkan lagi.
Infeksi primer terjadi di kulit/mukosa,
umumnya pada usia di bawah 10 tahun.
Infeksi sekunder berdekatan dgn tempat
infeksi pertama.
Rangsangan dapat berbentuk masuk angin,
demam, haid, stress, penyinaran X-ray,
penyakit berat dll.
b. Herpes Zoster
Infeksi kulit dan mukosa yang disebabkan
oleh virus varisela zoster. Infeksi ini
merupakan reaktifasi virus yang terjadi
setelah infeksi primer.
Keluhan nyeri radikular dan gatal terjadi
sebelum erupsi. Keluhan dapat disertai
dengan gejala prodromal sistemik berupa
demam, pusing, dan malaise.
Setelah itu timbul gejala kulit kemerahan
yang dalam waktu singkat menjadi vesikel
berkelompok dengan dasar eritem dan
edema.
Pengobatan
Stadium fesikel : bedak salisil 2% atau bedak
kocok kalamin agar vesikel tidak pecah.
Apabila erosif, diberikan kompres terbuka,
apabila terjadi ulserasi, dapat
dipertimbangkan pemberian salep antibiotik.
Pengobatan anti virus dengan
1. Asikolovir dewasa: 5x800 mg/hari, anakanak 4x20 mg/kgBB (dosis maks 800 mg)
atau
2. Valasiklovir dewasa 3x1000 mg/hari.
Pemberian obat tersebut selama 7-10 hari dan
efektif diberikan pada 24 jam pertama
setelah timbul lesi.
3. Virus Hepatitis
Hepatitis (radang hati) dapat ditimbulkan oleh
banyak sebab, tetapi paling sering terjadi
karena infeksi oleh suatu virus hepatitis.
Sebab-sebab lain hepatitis adalah virus
demam kuning dan penyumbatan saluran
empedu (antara lain akibat batu empedu),
zat-zat kimia atau obat-obat tertentu, juga
karena minum terlalu banyak alkohol.
Sampai saat ini sudah dikenal 7 jenis virus
Hepatitis, yakni Virus Hepatitis A,B,C,D,E,F
dan G, Yang paling berbahaya Hepatitis B
dan C
a. Hepatitis A (HAV)
Penyakit infeksi akut di liver yang disebabkan
oleh hepatitis A virus (HAV), sebuah virus
RNA, yang ditularkan melalui jalur tinja
mulut dengan makanan dan minuman
yang tercemar.
Masa inkubasi rata-rata 28 hari (15-50 hari).
Gejala utama kulit dan putih mata menjadi
kuning, karena zat warna empedu
(bilirubin) tidak diuraikan lagi oleh hati
dan dikeluarkan ke dalam darah.
Pengobatan:
b. Hepatitis B (HBV)
Virus yang menyerang hati, masuk melalui
darah ataupun cairan tubuh (mani, cairan
vaginal) dari seseorang yang terinfeksi
seperti halnya HIV.
Potensi penularannya jauh lebih besar dari
pada AIDS.
Infeksi bisa akut dengan gejala berlangsung
kurang dari 6 bulan, bila lebih dari 6 bulan
hepatitis kronis yang bisa menjadi sirosis
hepatis 10% akan berkembang jadi kanker
hati (hepatoma).
Pengobatan
c. Hepatitis C (HCV)
Baru ditemukan th 1989. Infeksi dgn HCV
berlangsung lambat tanpa gejala. Penularan
melalui darah, cairan tubuh (mani dan cairan
vagina) sama dgn HIV tapi lebih agresif,
setetes kecil darah sudah cukup utk
mengakibatkan infeksi.
Penyakit ini sering menyerang pecandu
narkoba, pekerja seks dan orang-orang dgn
kontak seksual berganti-ganti.
Pengobatan dgn alfa-interferon 3 MU selama
3-12 bulan. Hanya efektif lebih kurang 60 %
dgn persentase kambuh tinggi, diatas 50%
Virus Hepatitis lainnya belum diteliti dg baik.
4. Virus Influenza
Influenza disebabkan oleh virus RNA yang
dapat hidup pada manusia,kuda,babi,ikan
paus, ayam, itik dan burung.
Infeksi terjadi melalui inhalasi dari tetesan liur
(pada waktu bersin, batuk, berbicara). Masa
inkubasi 1-3 hari.
Gejala muncul setelah masa inkubasi berupa
demam sampai 400C, nyeri sendi dan otot
seluruh tubuh, sakit tenggorok dan kepala,
radang mukosa hidung dan batuk kering yang
dapat bertahan berminggu-minggu.
Pengobatan simptomatis dgn analgetik, obat
batuk, dekongestan.
5. Flu burung
Ditemukan di Hongkong 1997 disebabkan oleh
Virus Avian influenza tipe H5N1 yang berasal
dari burung/unggas dan dapat ditularkan ke
manusia. Di Indonesia ditemukan tahun
2003. Tahun 2007 di seluruh Indonesia
tercatat 79 terinfeksi dan 61 org meninggal
5. Virus-virus Lain
a.Virus Dengue
Disebabkan gigitan nyamuk aedes aegypti,
masa inkubasi 5-8 hari.
Gejala : demam menggigil sampai 40 0C, nyeri
sendi dan otot yang hebat, terutama di
tungkai, sakit kepala berat, nyeri otot
persendian, dan timbulnya bintik-bintik
merah (petechiae) yang khas di muka, kaki
dan tubuh. Setelah 2-4 hari demam
mendadak hilang untuk kemudian (sesudah
24 jam) kambuh lagi. Setelah 3-6 hari lagi
ruam dan demam lenyap sama sekali.
Pengobatan
b. Virus Ebola
Virus RNA, carriernya diduga kelelawar. Infeksi
terjadi melalui kontak langsung dengan darah
atau dengan cairan tubuh lain (liur, kemih,
feces, mani).
Gejala : nyeri kepala, muka dan mata
bengkak, ruam kulit, demam dan diare.
Gejala ini disusul oleh perdarahan hebat dari
seluruh liang tubuh dan organ dalam, karena
darah tidak membeku lagi. Fatal dalam
beberapa hari, dalam waktu 10 hari bisa
meninggal. Sampai saat ini belum ada obat
thd virus tsb.
d. Virus SARS
SARS adalah suatu penyakit saluran napas yang
disebabkan oleh coronavirus yang dinamakan
SARS-associated coronavirus atau SARS-CoV.
Gejala : demam tinggi melebihi 380C, batuk
tidak produktif, myalgia (sakit otot), dyspnoe
(sesak napas), sakit kepala, diare.
Pengobatan
Ribavirin suatu vaksin telah dikembangkan dari
virus influenza yang diperlemah, dimana
ditambahkan satu gen dari virus SARS. Vaksin
ini hanya efektif pada anak-anak, tdk pd
orang dewasa.
Obat-Obat AntiRetroViral
1.Indinavir
Obat baru 1995 untuk HIV tipe-1, tipe-2
kurang efektif.
Dosis: 3 dd 800 mg 1 jam a.c, bila
dikombinasi dgn didanosin perlu diminum
dgn interval 1 jam
* Ritonavir (Norvir) dgn khasiat PI yang sama,
tetapi kerja lebih panjang t 3-5 jam.
dosis 2 dd 600 mg
* Saquinavir (invirase) daya kerja dan sifa
sama, t 13 jam. Dosis : 3 dd 600 mg
p.c.
TERIMA KASIH