Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ANALGETIK-ANTIPIRETIK
DAN
OBAT ANTI INFLAMASI NON
STEROID
(AINS)
ANTIBIOTIK
Antibiotik (anti = lawan, bios = hidup)
Beberapa Definisi :
zat-zat kimia yg dihasilkan oleh fungi dan bakteri,
Pembagian Antibiotik
Berdasarkan Mekanisme Kerja dibagi 5
1. Yang mengganggu metabolisme mikroba
2. Yang menghambat sintesis dinding sel
3. Yang merusak keutuhan membran sel mikroba
4. Yang menghambat sintesis protein sel
5. Yang menghambat sintesis atau merusak
asam nukleat sel mikroba
Sulfonamida
Trimetropim
Asam-p aminosalisilat (PAS)
Sulfon
Aminoglikosida
Makrolida
Linkomisin
Tetrasiklin
Chlorampenikol
Pengelompokan Antibiotik
1. Penesilin
2. Sefalopsporin
3. Makrolida
4. Linkosamid
5. Vankomisin
6. Tetrasiklin
7. Aminoglikosida
8. Quinolon
9. Lain-lain
Bakteriostatik
Menghambat pertumbuhan bakteri
Bakterisidal
Membunuh bakteri
Antibiotik Spektrum sempit
Efektif untuk melawan satu jenis organisme
Contoh : penisilin, eritromisin
Antibiotik spektrum luas
Efektif untuk semua jenis mikroorganisme
Contoh : tetrasiklin, sepalosporin
2. Superinfeksi
Merupakan infeksi sekunder yang terjadi jika flora mikroba
normal dari tubuh terganggu selama terapi antibiotik.
Superinfeksi dapat terjadi pada mulut, saluran pernapasan,
usus halus, traktus genitourinarius atau kulit.
Infeksi jamur seringkali menimbulkan superinfeksi, bakteri
seperti proteus, pseudomonas dan stafilokokus
merupakan mikroorganisme penyebabnya.
Superinfeksi jarang terjadi pada pemberian yang kurang
dari satu minggu.
Superinfeksi lebih sering terjadi pada pemakaian
antibiotika berspektrum luas.
Untuk infeksi jamur pada mulut, seringkali dipakai
nistatin.
3. Toksisitas organ
Organ-organ, seperti hati dan ginjal, terlibat dalam
metabolisme dan ekskresi obat.
Antibiotik dapat mengakibatkan kerusakan organorgan tersebut.
Contohnya :
Aminoglikosida dapat bersifat ototoksik dan
nefrotoksik.
1. Penisilin
Antibakteri alami yg dihasilkan dari jamur
genus Penicillium.
Struktur beta laktam penisilin menghambat
sintesis dinding sel bakteri dengan
menghambat enzim bakteri yang diperlukan
untuk pemecahan sel dan sintesis selluler.
Bakteri akan mati akibat lisis sel (pemecahan
sel).
Penesilin dapat bersifat bakteriostatik
maupun bakterisidal tergantung dari obat
dan dosisnya.
Mekanisme Kerja
Menghambat pembentukan mukopeptida yg diperlukan untuk
sintesis dinding sel mikroba.
Penisilin G punya aktivitas terbaik thd kuman gram positif
yg sensitif.
Kelompok Ampisilin, efektif thd mikroba gram negatif dan
tahan asam,shg dpt diberikan peroral.
Ampisilin protipe gol. Aminopenisilin & spektrum luas, ttp thd
kokus gram positif kurang dari penisilinG.
Kuman meningokokus, pneumokokus, gonokokus & L.
Monocytogenes, sensitif thd ampisilin.
Hemofilus influenza, E.coli & pr. mirabilis mrpk kuman gram
negatif yg sangat sensitif.
Farmakokinetik
Absorpsi, penesilin G tdk tahan suasana asam,
cepat dirusak pd pH 2. Cairan lambung dg pH 4
tidak terlalu merusak penisilin, absorpsi
terutama di doudenum, hanya 1/3 dr dosis oral
yg diserap.
Distribusi
Penesilin G terdistribusi luas dlm tubuh, terikat
dgn protein plasma 65%. Jml yg bermakna dpt
tercapai dlm hati, empedu, ginjal, usus, limfe
dan semen, tetapi cairan serebrospinal sukar
dicapai olehnya.
AB Kel. Penisilin
Ampisilin
Amoksisilin
Pensilin G
Penisilin V
Dll
Indikasi
Pneumonia - Klostridia
Meningitis - Salmonela
Endokarditis - Shigella
Demam rematik - Difteri
Sifilis - Hemofilus influenza
Gonoroe - Profilaksis
dll
2. Sefalosprin
Bekerja dengan menghambat enzim bakteri yang
diperlukan untuk mensintesis dinding sel, terjadilah
lisis sel dan sel bakteripun mati.
Ada 3 generasi sefalosporin, sekitar 10 % orang yang
alergi penisilin juga alergi dengan sefalosporin
Farmakokinetik
Sefazolin dan sefamandol diberikan i.m dan i.v,
kekuatan pengikatan pd protein lebih besar dari
sefamandol.
Waktu paruh dari masing2 obat pendek dan
keduanya dieksresikan tanpa perubahan ke dalam
urin.
Farmakodinamik
Sefazolin dan sefamandol menghambat sintesis
dinding sel bakteri dan menghasilkan kerja
bakterisid.
Pada pemberian i.m dan i.v dari sefazolin dan
sefamandol, mula kerjanya hampir segera dan waktu
untuk mencapai kadar puncak kedua obat ini sama.
Jika probenesid diberikan dengan salah satu dari
obat-obat ini, maka ekskresi sefazolin dan
sefamandol dalam urin akan berkurang dan akan
meningkatkan kerja obat.
Obat-obat ini dapat menimbulkan hasil positif palsu
untuk pemeriksaan laboratorium proteinurea dan
glukosuria, terutama jika diberikan dlm dosis besar.
Sefalosporin
3. Makrolida
Eritromisin
Menghambat sintesis protein.
Dalam dosis rendah sampai sedang, obat ini punya
efek bakteriostatik dan dgn dosis tinggi efek
bakterisid, dapat diberikan oral atau iv
Karena asam lambung merusak obat, berbagai
garam eritromisin (etilsuksinat, stearat, dan
estolat) dipakai untuk mengurangi disolusi di dlm
lambung dan memungkinkan absorpsi terjadi pada
usus halus.
Eritromisin efektif melawan hampir semua bakteri
gram positif, kecuali Staphylococcus aureus, dan
cukup aktif melawan beberapa gram negatif.
Obat ini merupakan obat pilihan untuk pneumonia
akibat mikoplasma dan penyakit Legionnaire.
Farmakokinetik
Sediaan oral diabsorpsi baik melalui sal gi,
untuk pemberian i.v hrs diencerkan dalam 100
ml salin atau dekstrosa 5 % dalam larutan air
untuk cegah flebitis atau rasa terbakar pada
tempat suntikan. Waktu paruh singkat dan
efek pengikatan pada proteinnya sedang.
Diekskresi ke dlm empedu, feses, dan sebagian
kecil dalam urin.
Farmakodinamik
Eritromisin menekan sintesis protein bakteri.
Mula kerja dari preparat oral adalah 1 jam, dan
waktu untuk mencapai puncak adalah 4 jam,
lama kerjanya adalah 6 jam
Makrolida
Eritromisin
Polimiksin B
Kolistin
Basitrasin
Natrium Fusidat
Spektinomisin
Eritromisin basa
Dosis: D: PO : 250-500 mg, setiap 6 jam
A: PO: 30-50mg/kg/hari dalam dosis
terbagi
(setiap 6 jam).
Tablet enteric coated untuk mencegah asam
lambung merusak obat.
Dosis lebih tinggi diperlukan utk infeksi yg
berat.
Eritromisin stearat, Eritromisin
4. Linkosamid
Menghambat sintesis protein bakteri dan
mempunyai efek kerja bakteriostatik dan
bakterisidal, tergantung dari dosisnya.
Contoh :
Klindamisin
Linkomisin
Klindamisin lebih sering diresepkan drpd
linkomisin, krn klindamisin aktif melawan
kebanyakan gram positif, termasuk Stapilokokus
aureus dan organisme anaerob.
Obat ini tidak efektif melawan bakteri gram
negatif, seperti : Eschericia coli, Proteus, dan
Pseudomonas.
5. Vankomisin
Merupakan antibiotik bakterisidal glikopeptida yang
digunakan untuk mengobati infeksi stafilokokus
aureus yang resisten thd obat dan dalam
profilaksis pembedahan jantung untuk mereka
yang alergi dengan penisilin.
Efek Samping & reaksi yang merugikan
Ototoksisitas
kerusakan cabang auditorius atau vestibularis dari
saraf kranial kedelapan. Kerusakan tsb dapat
menimbulkan hilangnya pendengaran yang
permanen (cabang auditorius) atau hilangnya
keseimbangan yang permanen (cabang
vestibularis)
Nefrotoksisitas
6. Tetrasiklin
Diisolasi dari Streptomyces aureus, merupakan
antibiotik spektrum luas efektif untuk gram poisitif,
negatif dan banyak organisme lainnya, seperti :
Mikobakterium, Riketsia, Spirokaeta, dan Klamidia.
Tetrasiklin juga dpt dipakai untuk melawan
Mycoplasma pneumoniae
Mekanisme kerja dengan menghambat sintesis
protein bakteri dan mempunyai efek
bakteriostatik.
Tidak efektif untuk melawan Staphylokokus aureus,
Pseudomonas, atau Proteu.
Rute pemberian tetrasiklin bisa oral, i.m, dan i.v.
Tetapi lebih sering digunakan secara oral. Krn i.m
nyeri pada tempat injeksi dan iritasi jaringan, i.v
untuk infeksi berat.
Gol Tetrasiklin
Tetrasiklin
Indikasi Klinis :
Riketsiosis
- Trakoma
Infeksi Klamidia
- Agne vulgaris
Psitakosis
- Infeksi basil
Inclusion conjunctivitis - Pnemonia
dll
Tetrasiklin
Dosis :
D:PO:250-500mg, setiap 6 jam, atau 1-2 g
dalam dosis terbagi 2-4
A> 8th:PO:25-50 mg/kg/hari dlm dosis terbagi 4
D:IV:250-500 mg/hari dalam dosis terbagi 2
A:IV:10-20 mg/kg/hari dalam dosis terbagi 2
Dipakai utk isk, utk jerawat dosis 250 mg b.i.d
Oksitetrasiklin (Terramycin)
Dosis : Sama seperti tetrasiklin.
Dipakai utk isk terutama rute oral, t 6-9 jam
Doksisiklin
Dosis:
D:PO:100 mg setiap 12-24 jam
IV: 100-200 mg/hari
A>8 th :PO:IV:2-4 mg/kg/hari dlm dosis tunggal
atau terbagi 2.
t : 20 jam
Minosiklin
Dosis:D:PO:IV: 100mg/setiap 12 jam
A>8th :PO:IV:4 mg/kg dalam dosis terbagi 2
Tidak boleh diberikan pd pasien dgn
insufisiensi ginjal
7. Aminoglikosida
Mekanisme kerja menghambat sintesis protein
bakteri, digunakan untuk melawan bakteri gram
negatif seprti Escherichia coli, Proteus spp, dan
Pseudomonas spp
Streptomisin sulfat turunan dari bakteru
Streptomyces griseus digunakan utk mengobati
TBC.
Gentamisin untuk mengobati infeksi oleh
Pseudomonas aeruginosa
Farmakokinetik
Persentase pengikatan pd protein 10 %, waktu paruh 2-3
jam. 90 % obat diekskresi tanpa maengalami perubahan
ke dlm urin.
Farmakodinamik
Mula kerja rute i.m atau i.v adalah segera, waktu utk
mencapai puncak dalam serum 0,5-1,5 jam.
Aminoglikosida tdk cepat diabsorpsi melalui sal gi, oleh
karena itu obat ini diberikan i.m, i.v. Aminoglikosida dapat
diberikan bersama penisilin dan sefalosporin, tetapi tidak
diberikan bersama-sama dalam satu kemasan.
Efek samping dan reaksi yang merugikan
Ototoksisitas dan nefrotoksisitas dapat terjadi tergantung
fungsi ginjal, dosis obat, dan usia. Pemakaian lama
aminoglikosida dapat menimbulkan superinfeksi.
Aminoglikosida
Streptomisin
Gentamisin
Kanamisin
Neomisin
Amikasin
8. Quinolon
Mekanisme kerja quinolon dengan menghambat
enzim girase DNA, yang diperlukan untuk sintesis
DNA bakteri.
Obat ini bersifat bakterisidal, efektif utk bakteri gram
positif dan negatif.
Asam nalidiksat dan sinosaksin mrp derv quinolon
pertama yg diresepkan utk ISK yg disebabkan oleh
gram negatif Escherechia coli.
Siprofloksasin dan norfloksasin antibiotik sintetik
dari asam nalidiksat. Spektrum kerja luas utk gram
positif dan negatif dan juga utk Pseudomonas
aeruginosa. Indikasi utk ISK, Infeksi sal pernapasan
bawah, infeksi kulit, jaringan lunak, tulang dan
sendi
Farmakokinetik
Sekitar 70% Siprofloksasin HCl diabsorpsi mel gi.
Obat ini punya efek pengikatan protein yg rendah,
waktu paruh singkat 3-4 jam. Setengah dari obat ini
diekskresikan tanpa mangalami perubahan ke dlm
urin.
Farmakodinamik
Siprofloksasin menghambat sintesis DNA bankteri
dgn menghambat enzim girase DNA.
Distribusi jaringan yang tinggi. Jika memungkinkan
obat ini dipakai sblm makan, krn makanan
memperlambat laju absorpsi. Jika dipakai bersama
probenesid, maka kerja siprofloksasin meningkat,
Siprofloksasin memperpanjang kerja obat teofilin.
Mula kerja 0,5-1 jam waktu kadar puncak 1-2 jam.
Lama kerja obat ini tdk diketahui.
9. Antibiotik Lain-Lain
Klorampenikol
Klorampenikol
Indikasi
Demam tipoid
Meningitis Purulenta
Infeksi Kuman anaerob
Riketsiosis
Sulfonamid
Macam2nya
Sulfadiazin
Sulfisoksazol
Sulfametoksazol
Sulfametizol
Dll
Penggunaan klinik
Disentri basiler
Meningitis
Infeksi saluran kemih
Nokardiosis
Trakoma
Toksoplasmosis
Kemoprofilaksis
Trimetoprim-Sulfametoksazol
Tuberkulostatik
Macam2nya
Streptomisin- Sikloserin
Isoniazid (INH) - Pirazinamid
Rifampisin - Etionamid
Etambutol - Emikasin
Kanamisin - Kapreomisin
Dibagi atas 2 kelompok : kelompok utama dan
Sekunder
Kelompok utama : streptomisin, isoniazid,
etambutol dan rifampisin. Lainnya masuk
kelompok sekunder.
Jika sudah resistensi dengan salah satu kel utama
baru digunakan kel sekunder.
Leprostatik
Macam2nya
Sulfon
Rifampisin
Klofazimin
Amitiozon
ANALGETIK-ANTIPIRETIK
Pengertian Analgetik
Obat yang digunakan untuk mengurangi
rasa nyeri.
Pengertian Antipiretik
Obat untuk menurunkan suhu tubuh.
Kontra Indikasi
Aspirin tidak tepat utk menghilangkan rasa nyeri
mens, krn akan memperbanyak perdarahan.
Asetaminophen (PCT), kontraindikasi thd pasien
gangguan hati. Kematian dapat terjadi 1-4 hari
karena timbulnya nekerosis hati.
ANTI INFLAMASI
Inflamasi : respon terhadap cedera jaringan dan
infeksi.
Ketika proses inflamasi berlangsung, terjadi reaksi
vaskular di mana cairan, elemen-elemen darah, sel
darah putih dan mediator kimia berkumpul pada
tempat cedera jaringan atau infeksi.
Proses inflamasi merupakan suatu mekanisme
perlindungan dimana tubuh berusaha untuk
menetralisir dan membasmi zat-zat yang
berbahaya pada tempat cedera serta
mempersiapkan keadaan untuk perbaikan jaringan.
Infeksi disebabkan oleh mikroorganisme dan
menyebabkan inflamasi, ttp tdk semua inflamasi
disebabkan oleh infeksi.
Penggolongan AINS
1. Salisilat
2. Derivat asam para-klorobenzoat atau
indol
3. Derivat pirazolon
4. Derivat asam propionat
5. Fenamat
6. Oksikam
7. Asam-asam fenilasetat
3. Asam Propionat
- As. Tiaprofenat
- Fenbufen
- Fenoprofen
- Flurbiprofen
- Ibuprofen
- Ketoprofen
- Naproksen
4. Asam Fenamat
- As. Mefenamat
- Meklofenamat
Salisilat
Contoh : Aspirin
Merupakan anti inflamasi tertua dan paling sering
dipakai sebelum dikenalnya ibuprofen
Merupakan penghambat prostaglandin,
Asam para-klorobenzoat
Pirazolon drv
Fenil butazon
Oksifenbutazon
Aminopirin
Dipiron
Farmakodinamik
Ibuprofen menghambat sintesis prostaglandin shg
efektif dalam meredakan inflasmasi dan nyeri.
Obat ini memiliki mula kerja, waktu untuk mencapai
kadar puncak dan lama kerja semuanya singkat.
Obat ini memerlukan waktu beberapa hari agar efek
antiinflamasinya jelas terlihat.
Obat ini dapat menambah efek koumarin,
sulfonamid, banyak dari sefalosporin dan fenitoin.
Jika dipakai bersama insulin atau obat hipoglikemik
oral lainnya bisa terjadi hipoglikemi.
Dengan penghambat kalsium resiko toksisitas tinggi.
Fenamat
As. Mefenamat
Meklofenamat
Oksikam
Contoh : Piroksikam
OAINS baru yang banyak digunakan untuk
artritis yang lama, seperti rematoid dan
osteoartritis.
Waktu paruh panjang, sehingga memungkinkan
dipakai sekali sehari. Obat ini juga
menimbulkan masalah lambung, seperti tukak
dan rasa tidak enak pada epigastrum.
Respon klinis membutuhkan waktu 1-2 minggu.
Tidak boleh dipakai bersama aspirin atau dgn
OAINS yang lain.
Fenil Asetat
Contoh : Natrium diklofenak (Voltaren)
Waktu paruh plasmanya 8-12 jam . Efek analgetik
dan antiinflamasinya mirip dgn aspirin, tetapi
efek antipiretiknya minimal atau tidak ada sama
sekali.
Obat ini dindikasikan untuk artritis rematoid,
osteoartritis dan ankilosing spondilitis.
Reakasi yang merugikan sama dgn OAINS yang
lain
Obat Lain-Lain
Ketorlak (Toradol)
Merupakan adalah zat antiinflamasi injeksi yang
pertama. Obat ini menghambat sintesis
prostaglandin, mempunyai khasiat analgetik yang
lebih kuat dibanding dgn antiinflamasi yang lain.
Untuk nyeri pasca bedah khasiat analgetiknya
sama atau lebih dibanding dgn analgetik opioid.
Obat ini diberikan i.m dalam dosis 30-60 mg q6h
untuk dewasa.
Obat-obat AINS
Aspirin
Dosis : D:PO:2,6-5,4g/hari dlm dosis terbagi
A:PO:90-130 mg/kg/hari dalam dosis
terbagi
Pemakaian & pertimbangan
Membutuhkan dosis tinggi untuk inflamasi, artritis
rematoid. Rasa tidak enak pada gi dpt terjadi dan
terjadi tukak
Diflunisal
Dosis:D:PO:500-1000mg/hari dalam dosis
terbagi 2
Pemakaian & Pertimbangan
Untuk osteoartritis
Ibuprofen
Dosis:D:PO:200-800 mg, t.i.d atau q.i.d tidak melebihi 3,2
g/hari
Pemakaian & Pertimbangan
Untuk keadaan artritis. Efeknya sama dgn aspirin. Dapat
terjadi rasa tidak enak pada gi.
Indometasin
Dosis:D:PO:25-50 mg, t.i.d atau q.i.d tidak
melebihi 200 mg/hari
Pemakaian & Pertimbangan
Untuk keadaan artritis yang sedang atau berat.
Obat yang kuat, Rasa tidak enak pada gi dan
terbentuknya tukak sering terjadi.
Sulindak
Dosis:D:PO:150-200 mg, b.i.d
Pemakaian & Pertimbangan
Untuk artritis akut dan kronik. Tidak sekuat indometasin.
Tolmetin
Dosis:D:PO:400-600 mg, t.i.d
A:PO:15-30 mg/kg/hari dalam dosis terbagi3-4
Pemakaian & Pertimbangan
Untuk artritis akut dan kronik. Kurang kuat dibanding
indometasin, lebih efektif dari aspirin.
Fenilbutazon
Dosis:D:PO:200-400mg/hari dalam dosis terbagi, tidak
melebihi 600mg/hari
Pemakaian & Pertimbangan
Untuk artritis rematoid akut. Obat yang kuat. Efeka samping
yang berat dapat terjadi
Fenoprofen
Dosis:D:PO: 300-600mg, t.i.d, atau q.i.d tida melebih 3,2g/hari
Pemakaian & Pertimbangan
Untuk keadaan artritis. Paling efektif setelah 2-3 minggu
pengobatan.
Naproksen
Dosis:D:PO:250-500mg, b.i.d
A:PO:10 mg/kg/hari dalam dosis terbagi 2
Pemakaian & Pertimbangan
Untuk kedaan artritis, gout, bursitis
Meklofenamat
Dosis:D:PO: 200-400 mg/hari dalam dosis terbagi
Pemakaian & Pertimbangan
Untuk artirtis akut dan kronik. Gejala-gejala gi dpt
manjadi berat. tidak efektif jika diapakai bersama OAINS
lain.
Asam mefenamat
Dosis :D:PO: 250 mg, q.i.d
Pemakaian & Pertimbangan
Untuk artirtis akut dan kronik. Diare merupakan maslah
yang sering. Biasanya dihentikan pemakaiannya
setelah 7 hari.
Piroksikam (Feldene)
Dosis:D:PO:10-20 mg/hari
Pemakaian & Pertimbangan
Untuk keadan artritis. Waktu paruh panjang, efektif
dalam 2 minggu. Dapat terjadi rasa tidak enak pada gi
Diklfofenak (Voltaren)
Dosis:D:PO:25-50 mg, t.i.d atau q.i.d atau 75
mg, b.i.d
Pemakaian & Pertimbangan
Untuk artritis rematoid, osteoartritis dan
spondilitis.
Ketorolac (Toradol)
Dosis:D:IM: 30-60mg dosis pembebanan ; i.m:15-30mg,
q.6.h, prn
Pemakaian & Pertimbangan
OAINS injeksi pertama. Untuk penanganan nyeri jangka
pendek.
Farmakokinetik
80 % alupurinol diabsorpsi dari saluran gi, biosintesa
terjadi di hati dlm bentuk murni dan metabolit aktif.
Waktu paruh 2-3 jam dan metabolit aktifnya 20-24 jam.
Sebagian besar obat ini metabolitnya diekskresikan ke
dalam feses dan sebagian kecil ke dalam urin.
Farmakodinamik
Alopurinol menghambat produksi asam urat dengan
menghambat enzim santin oksidase, yang diperlukan
dalam sintesis asam urat. Alopurinol juga
meningkatkan kelarutan asam urat. Mula kerja 30-60
menit, waktu rata2 capai kadar puncak 2-4 jam, masa
kerja yang panjang. Alkohol, kafein dan diuretik tiazid
menambah kadar asam urat. Pemakaian ampisilin dan
amoksisilin dengan alopurinol menambah resiko
terbentuknya ruam kulit.
Urikosurik
Adalah obat untuk menambah laju ekskresi asam urat
dengan mengahmbat reabsorpsi. Efektif untuk
meringankan gout kronik, tetapi tidak boleh dipakai
sewaktu serangan akut.
Probenesid (Benemid)
menghambat reabsorpsi asam urat dan
meningkatkan ekskresinya, jika iritasi lambung
makan obat sewaktu makan. Waktu paruh 8-10 jam,
85-95 % obat berikatan dgn protein.
Sulfinpirazon (Anturane)
mrp metabolit fenilbutazon, lebih kuat dari
probenesid, dan harus dimakan sewaktu makan atau
bersama antasid untuk mencegah iritasi lambung
Efek samping:
Kulit terasa panas, gusi terasa nyeri, dan sakit kepala.
Urikosurik
Probenesid
Dosis:D:PO:500-2000 mg/hari
A:PO:25-40 mg/kg/hari
Pemakaian & Pertimbangan
Urin yang bersifat basa membantu dalam
mencegah batu ginjal. Tambahkan masukan
cairan.
Sulfinpirazon
Dosis:D:PO: 200-800mg/hari
Pemakaian & Pertimbangan
Dipakai untuk mengatasi hiperurisemia,
mengurangi serangan gout.
Kolkisin
Alopurinol
TERIMA KASIH