Vous êtes sur la page 1sur 10

LOKASI PROYEK

Di bukit Hambalang, bogor, Jawa Barat


PIHAK-PIHAK YANG
TERKAIT
PT Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI), lembaga keuangan
yang menjadi penanggung risiko proyek hambalang
PT Adhi Karya dan PT Wijaya Karya, kontraktor proyek
Hambalang
PT McLaren Indonesia dan PT Wiratman & Associates,
konsultan yang ditunjuk PT ASEI
PT Yodya Karya, konsultan perencanaan proyek
pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah
Olahraga Nasional di Hambalang, Bogor
LATAR BELAKANG
Sejak awal proyek Hambalang di lahan seluas
31,2 hektare ini diduga diliputi banyak
penyimpangan. Selain aroma korupsi yang
melingkupinya, kondisi tanahnya yang labil
sebenarnya tak cocok untuk konstruksi
bangunan bertingkat. Proyek pusat olahraga ini
akhirnya ambles 2-5 meter di zona tiga akibat
hujan deras. Akibatnya dua bangunan di atasnya
ambruk.

Pejabat Kerja Sama Operasi (KSO) PT Adhi Karya


dan PT Wijaya Karya, Purwadi Hendra,
mengatakan klaim asuransi diajukan sejak
Desember tahun lalu. Pengajuan klaim tidak
lama setelah tanah di area proyek pusat
olahraga itu ambles sedalam 2-5 meter pada 14
Desember 2011. Nilai uang pertanggungan
KERUGIAN PROYEK

Kontraktor proyek Hambalang, PT Adhi Karya dan PT


Wijaya Karya mengklaim kerugian senilai Rp 14 miliar
atas kerusakan ruang pembangkit listrik, lapangan
bulu tangkis indoor, serta longsornya jalan
penghubung. Hancurnya bangunan-bangunan itu
disebabkan oleh tanah yang ambles.
ARGUMEN DARI PIHAK
KONSULTAN PERENCANA
Konsultan proyek Hambalang, PT Yodya Karya,
menyatakan pekerjaan konstruksi yang digarap
PT Adhi Karya dan PT Wijaya Karya sudah
memenuhi syarat yang ditetapkan dalam
perencanaan. Menurut Sekretaris Perusahaan
Yodya Karya, Johnny Richard, jenis tanah di
lokasi yang ambles adalah tanah lempung.
Jenis tanah itu, kata dia, relatif stabil dan dapat
dimanfaatkan sebagai dasar konstruksi.
"Sesuai dengan perencanaan yang kami
tetapkan,"
LANGKAH-LANGKAH YANG DI
AMBIL PIHAK ASEI
Untuk menilai klaim asuransi, ASEI menunjuk dua
konsultan, yakni PT McLaren Indonesia dan PT
Wiratman & Associates. Mahendra mengatakan
keduanya meneliti tiga masalah, yakni penyebab
ambruknya bangunan, menghitung kerugian, serta
pertanggungan asuransi.
PENYELESAIAN
Klaim asuransi yang bisa dibayarkan tergantung
pada hasil laporan dari jasa konsultan PT ASEI soal
besaran kerugian, penyebab, apakah masuk dalam
tanggungan atau tidak.
Apabila bangunan atau gedung ambruk karena
kesalahan desain atau fondasi. Jika itu yang terjadi,
dipastikan asuransi tidak bisa menanggung. Namun
apabila ambruknya gedung pertama berimbas pada
ambruknya gedung kedua, asuransi dapat
menanggungnya karena dianggap bukan kesalahan
kontraktor.

Vous aimerez peut-être aussi