Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Pembimbing:
dr. Melissa Adriani Tjahyadi, Sp.A
Oleh
Asep Nurman Hidayat
Pendahuluan
Rabies penyakit anjing infeksi akut SSP
virus rabies.
Penyakit zoonosis: penyakit infeksi hewan ke
terpenting di Indonesia
Epidemiologi
>55.000 orang meninggal tiap tahunnya
akibat rabies99% kematian di negara
berkembang Benua Asia dan Afrika
WHO 30.000 orang di Asia meninggal
.Spasme muskular
.Meningismus
.Postur epistotonik
.Kejang dan dapat timbul paralisis fokal
.Hidrofobia
.Aerofobia
.Abnormalitas sistem saraf otonom pupil dilatasi
Isolasi virus
Cairan saliva
Cairan serum
Biopsi kulit
DIAGNOSIS POSTMORTEM
Ditemukan Meskipun
TIDAK
MENYINGKIRKAN
HASIL KEMUNGKINAN
NEGATIF?? RABIES
PEMERIKSAAN PENUNJANG
4 x pemberian:
- Hari ke-0: 2x pemberian
Dasar 0,5 ml sekaligus (deltoideus kiri dan
kanan)
- Hari ke 7 dan 21
Ulangan - -
Dosis dan cara pemberian VAR bersamaan
dengan SAR sesudah digigit
4 x pemberian:
- Hari ke-0: 2x pemberian
Dasar 0,5 ml sekaligus (deltoideus kiri dan
kanan)
- Hari ke 7 dan 21
Cara Penggunaan:
Vaksinasi dasar suntikkan s.c di sekitar daerah
pusar
Vaksinasi ulang disuntikkan secara i.c di
bagaian fleksor lengan bawah
Dosis dan cara pemberian sesudah digigit
Bersamaan dengan
Serum
40 IU/KgBB Pemberian VAR hari Skin Test!!!
Heterolog
ke-0
2. Serum Homolog, bentuk vial 2 ml ( 1 ml =
150 IU)
Kemasan: vial 2 ml ( 1 ml = 150 IU )
Cara pemberian:disuntikkan infiltrasi di sekitar
luka sebanyak mungkin, sisanya intramuskuler.
Jenis
Dosis Waktu Pemberian Ket
Serum
Ulangan
0,5 ml Tiap 3 tahun
selanjutnya
Cara II: i.c dibagian fleksor lengan bawah
0,1 ml Hari k 28