Vous êtes sur la page 1sur 23

Audit kinerja non keuangan oleh

Satuan Pemeriksaan Internal


(SPI)
Pengertian audit

Kegiatan mengumpulkan informasi faktual dan


signifikan melalui interaksi (pemeriksaan,
pengukuran dan penilaian yang berujung pada
penarikan kesimpulan) secara sistematis,
objektif, dan terdokumentasi yang berorientasi
pada azas penggalian nilai atau manfaat

Audit merupakan instrumen bagai manajemen untuk


membantu mencapai visi, misi dan tujuan organisasi
Audit menurut ISO
9000:2005
proses sistematis, mandiri dan
terdokumentasi untuk memperoleh
bukti audit dan mengevaluasinya
secara objektif untuk menentukan
sejauh mana kriteria audit telah
terpenuhi
Jenis audit
Audit internal: dilakukan di dalam suatu organisasi
oleh auditor internal yang juga karyawan
organisasi sendiri, untuk kepentingan internal
organisasi sendiri. Auditor internal tidak memiliki
tanggung jawab hukum kepada publik atas apa
yang dilakukan dan dilaporkannya sebagai
termuan. Disebut audit pihak pertama
Auditor internal bisa berbentuk unit, orang, atau panitia
Audit eksternal: dilakukan oleh pihak di luar
organisasi, dikenal audit pihak kedua (oleh
pelanggan) dan audit pihak ketiga (oleh
institusi independen)
10 Esensi dari audit:
Adalah proses interaktif
Adalah kegiatan sistematis: direncanakan,
dikoordinasikan, dilaksanakan dan dikendalikan
secara efisien
Dilakukan dengan azas manfaat
Dilakukan secara objektif
Berpijak pada fakta dan kebenaran
Melibatkan proses
analisis/evaluasi/penilaian/pengujian
Bermuara pada pengambilan keputusan
Dilaksanakan berdasar azas/standar/kriteria
tertentu
Merupakan kegiatan berulang
Menghasilkan laporan
Tujuan audit

Mendapatkan data dan informasi faktual dan


signifikan berupa data , hasil analisa,
penilaian, rekomendasi auditor sebagai dasar
pengambilan keputusan, pengendalian
manajemen, perbaikan dan atau perubahan
Aktifitas audit

Memastikan (konfirmasi dan


verifikasi)
Menilai (mengevaluasi dan
mengukur)
Merekomendasi (memberikan
saran/masukan)
Kegiatan yang biasa dilakukan
auditor
Telaah dokumen
Observasi
Meminta penjelasan dari auditee
Meminta peragaan dilakukan oleh auditee
Membandingkan kenyataan dengan
stadar/kriteria
Meminta bukti atas suatu kegiatan/transaksi
Pemeriksaan secara fisik terhadap fasilitas
Pemeriksaan silang (cross-check)
Mengakses catatan yang disimpan auditee
Mewawancarai auditee
Menyampaikan angket survey
Menganalisis data
Manfaat audit

Pengambilan keputusan untuk


perbaikan, meningkatkan
efisiensi dan efektifitas fungsi
organisasi
UU 44/2009
Pasal 33
Organisasi Rumah Sakit paling sedikit
terdiri atas Kepala Rumah Sakit atau
Direktur Rumah Sakit, unsur
pelayanan medis, unsur
keperawatan, unsur penunjang
medis, komite medis, satuan
pemeriksaan internal, serta
administrasi umum dankeuangan.
UU No 44/2009
Pasal 39
(1) Dalam penyelenggaraan Rumah Sakit harus
dilakukan audit.
(2) Audit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
berupa audit kinerja dan audit medis.
(3) Audit kinerja dan audit medis sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dapat dilakukan secara
internal dan eksternal.
(4) Audit kinerja eksternal sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) dapat dilakukan oleh tenaga pengawas.
(5) Pelaksanaan audit medis berpedoman pada
ketentuan yang ditetapkan oleh Menteri.
Penjelasan pasal 39 ayat 2
Ayat (2) Audit kinerja adalah
pengukuran kinerja berkala yang
meliputi kinerja pelayanan dan
kinerja keuangan.
UU No 44/2009
Penjelasan pasal 39 ayat 3
Audit medis internal dilakukan oleh
Komite Medik rumah sakit
Audit kinerja internal dilakukan
oleh Satuan Pemeriksaan
Internal.
Kinerja rumah sakit
Kinerja keuangan
Kinerja pelayanan indikator dan
standar menggunakan apa ?
Indikator SPM ?
The use of data

Patient &
Community managerial
decision
making
Clinicians clinical
decision
Performa making
nceData Informati marketing
Clinical
Managem ons legal
Managers
ent
benchmarki
Hospital ng
managers
performanc
Hospital e
directors improvemen
t
Performace
Indicators

Outcome

Data Data
Hospital Process Collectio Manageme
Performance
n nt

Structure
Outcome
Indicators
Patient
Satisfaction
Complaints

Other
Hospital
Performance Performan
Comp Required
ly or process to ce
Excee achieve the Improvem
d outcome ent
Performance
Plan
Standards
Required
Structure
(inputs):
doctors,
nurses,
facility,
technology,
Managing data for
performance improvement
Collecting data
Tracking data
Analyzing and interpreting data
Acting on data

Data Data Data Action for


Collection Tracking Analysis & improvement/
interpretation decision

What data to be Frequency of Reviewing PDCA cycle for


collected monitoring performance performance
data improvement
How to calculate Storing and Interpretation of Delivery system
each measure retrieving data performance improvement
data
Threshold Distribution of Distribution of Clinical Decision
performance analysis results making
data
Standardized Method for Clinical
process for presenting management
collecting data performance decsision
data making
Sources of data Managerial
decision making
Information Technology (business inteligence) support
Tahapan
Menyusun rencana audit kinerja
(audit plan)
Menyusun jadual audit kinerja
Menyusun instrumen audit
Analisis hasil audit
Menyusun laporan audit
Mendistribusikan laporan audit
(Melakukan pendampingan perbaikan
kinerja)
Contoh form rencana audit (audit
plan)
Unit Auditor Kegiata Indikato Standar Waktu
Kerja n yang r
diaudit

Mengetahui: Ketua Tim Audit/Auditor


Kepala SPI:
Form temuan audit dan rencana tindak lanjut
Unit Kerja: Auditor Auditee Tanggal
Bagian I : Temuan Audit
Uraian Ketidak Bukti Ketidak Penyebab Metoda Audit
Sesuaian Sesuaian Ketidak
Sesuaian

Bagian II:
Rencana Tindak
Lanjut
Analisis
Masalah
Rencana Tanggal selesai
Perbaikan
Auditor (td tangan) Auditee (td tangan)
Bagian III:
Validasi
Contoh form jadual audit
Jadual Audit SPI
Unit 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kerja

Audi
tor

Kepala SPI

Vous aimerez peut-être aussi