Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1. PENGERTIAN
Mioma uteri adalah neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan
jaringan ikat yang menumnpang, sehingga dalam kepustakaan dikenal
dengan istilah Fibromioma, leiomioma, atau fibroid (Mansjoer, 2007).
2. KLASIFIKASI
Mioma intramural
Mioma subserosa.
Mioma submukosa
3. ETIOLOGI
Etiologi pasti belum diketahui
Peningkatan reseptor estrogen-progesteron pada jaringan mioma
uteri mempengarui pertumbuhan tumor
Faktor predisposisi yang bersifat herediter, telah diidentifikasi
kromosom yang membawa 145 gen yang diperkirakan
berpengaruh pada pertumbuhan fibroid. Sebagian ahli mengatakan
bahwa fibroid uteri diwariskan dari gen sisi paternal.
Mioma biasanya membesar pada saat kehamilan dan mengecil
setelah menopause jarang ditemukan sebelum menarke (Crum,
2005).
4. PATOFISIOLOGI
Ammature muscle cell nest dalam miometrium akan
berproliferasi hal tersebut diakibatkan oleh rangsangan hormon
estrogen. ukuran myoma sangat bervariasi. sangat sering
ditemukan pada bagian body uterus (corporeal) tapi dapat juga
terjadi pada servik. Tumot subcutan dapat tumbuh diatas
pembuluh darah endometrium dan menyebabkan perdarahan. Bila
tumbuh dengan sangat besar tumor ini dapat menyebabkan
penghambat terhadap uterus dan menyebabkan perubahan rongga
uterus. Pada beberapa keadaan tumor subcutan berkembang
menjadi bertangkai dan menonjol melalui vagina atau cervik
yang dapat menyebabkan terjadi infeksi atau ulserasi. Tumor
fibroid sangat jarang bersifat ganas, infertile mungkin terjadi
akibat dari myoma yang mengobstruksi atau menyebabkan
kelainan bentuk uterus atau tuba falofii. Myoma pada badan
uterus dapat menyebabkan aborsi secara spontan, dan hal ini
menyebabkan kecilnya pembukaan cervik yang membuat bayi
lahir sulit.
5. TANDA DAN GEJALA
Perdarahan abnormal, berupa hipermenore, menoragia dan
metroragia
Rasa nyeri yang mungkin timbul karena gangguan sirkulasi darah
pada sarang mioma, yang disertai nekrosis setempat dan
peradangan. Nyeri terutama saat menstruasi
Pembesaran perut bagian bawah
Uterus membesar merata
Infertilitas
Perdarahan setelah bersenggama
Dismenore
Abortus berulang
Poliuri, retention urine, konstipasi serta edema tungkai dan nyeri
panggul. (Chelmow, 2005)
6. KOMPLIKASI
Degenerasi ganas
Kecurigaan akan keganasan uterus apabila mioma uteri cepat
membesar dan apabila terjadi pembesaran sarang mioma dalam
menopause.
Torsi (putaran tangkai)
Sarang mioma yang bertangkai dapat mengalami torsi, timbul
gangguan sirkulasi akut sehingga mengalami nekrosis. Dengan
demikian terjadi sindrom abdomen akut.
7. PENATALAKSANAAN
Penanganan mioma menurut usia, paritas, lokasi dan ukuran
tumor
Penanganan konservatif
Penanganan operatif
badan
Dorong klien makan diet tinggi kalori kaya nutrien,
Rasional
Mengidentifikasi kekuatan / defisiensi nutrisi
mengatasi nyeri
Ajarkan teknik relaksasi.
Rasional
Memudahkan tindakan keperawatan
dialaminya.
Meningkatkan kenyamanan klien
kenyamanan klien
Mengurangi nyeri
Gangguan eliminasi urin (retensio) berhubungan dengan penekanan
oleh massa jaringan neoplasm pada daerah sekitarnnya.
Rencana Tindakan
Catat pola miksi dan monitor pengeluaran urine.
Lakukan palpasi pada kandung kemih, observasi adanya
ketidaknyamanan dan rasa nyeri.
Anjurkan klien untuk merangsang miksi dengan pemberian air
hangat, mengatur posisi, mengalirkan air keran.
Rasional
Melihat perubahan pola eliminasi klien
Menentukan tingkat nyeri yang dirasakan oleh klien
Mencegah terjadinya retensi urine
11. IMPLEMENTASI
Implementasi dilakukan sesuai dengan rencana
keperawatan yang telah dibuat sebelumnya berdasarkan
masalah keperawatan yang ditemukan dalam kasus,
dengan menuliskan waktu pelaksanaan dan respon klien.
12. EVALUASI
Pasien merasa nyaman, dan dapat memahami penjelasan
perawat