Vous êtes sur la page 1sur 26

Infeksi TB Paru pada Anak

Ivanalia Soli Deo


(102012359)
Skenario 7
Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun
dibawa ke puskesmas dengan keluhan
batu yang tidak kunjung sembuh sejak
2 minggu yang lalu. Keluhan disertai
demam ringan terutama pada malam
hari, nafsu makan dan berat badan
menurun. PF keadaan umum tampak
sakit ringan, kesadaran kompos mentis,
BB 15kg, TD 90/60 mmHg, frekuensi
nafas 24x/menit, suhu 37,7 derajat C,
KGB serfikal teraba 1,5 cm, kenyal,
bilateral dan multple. Lain-lainnya
dalam batas normal
Rumusan Masalah
anak laki-laki berusia 5 tahun
batuk tidak kunjung sembuh
sejak 2 minggu yang lalu

Hipotesis
anak laki-laki tersebut
terkena TB Paru
Anamnes
is
PF &
Pencegaha
n Penunjan
g

Prognos DD &
is WD

R
Komplika
si
M Epidemiol
ogi

Penatala Etiolo
ksanaan gi

Gejala Patofisiolo
Klinis gi
Anamnesis

Usia 6thn
5thn

Keluhan Utama Batuk sejak 3 bulan yang


tidak kunjung
lalu,
sembuhterutama pada
sejak 2 minggu
malam
yang laluhari
Keluhan lain Demam (-) ringan pada
malam hari,nafsu makan
Riwayat Berobat ke puskesmas
dan BB menurun
pengobatan tidak banyak perubahan
Riwayat -
pengobatan
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran, TTV, Inspeksi, Palpasi,
Perkusi, Auskultasi

Hasil Pemeriksaan Fisik


TTV TD: 90/60 mmHg, RR: 24x/menit, suhu :
37,7 C,
Lain-lain dalam batas normal
Inspeks KGB servikal teraba 1,5 cm kenyal,
i bilateral & multiple
Auskult
Pemeriksaan Penunjang
Uji tuberkulin
Uji lab :
- Hitung sel darah, LED, enzim hepar
- Urinalisis
- Asam urat
- Mata/penglihatan
- Pungsi lumbal : TB milier, meningitis TB
Uji kulit : Reagen
MPT 64, MPT 59
Cara/ metode uji lab:
- BACTEC
- PCR
- RFLP
- SEROLOGIS : ELISA
Uji tuberkulin (cara
Mantoux)
OT (old Tuberculin) 1/2000
PPD (Purified Protein Derative)
PPD-RT 23 : 2 TU
PPD-S (Seibert) : 5TU
Dasar tes : hipersensitivitas terhadap
tuberkulo-protein
Suntkan : intrakutasn 0,1 ml (bagian
voler lengan bawah)
Pembacaan hasil tes
Mantoux
Ukur indurasi yang terjadi :
< 5mm : tes
5-9 mm : ragu-ragu
>10 mm : tes + terinfeksi TB
BCG + : indurasi >15 mm
Kontak TB +, indurasi > 5 mm : tes +
Uji Tuberkulin positif (10- Uji Tuberkulin Negatif (0-4mm)
14mm)
Infeksi TB : Bukan infeksi
-Imfeksi tanpa sakit
-Infeksi dan sakit
-Sakit setelah terapi

Imunisasi BCG Anergi : morbili, th/kostikosteroid


yang lama, keganasan,tifus, TB
milier
Infeksi oleh M. atypical Masa inkubasi
WD: infeksi TB Paru
Definisi
Etiologi : penyakit infeksi oleh
Mycobacterium tuberkulosis
Penyakit sistemik terutama menyerang paru

Penyebaran:
- Melalui udara : droplet nucleus
- Melalui mulut : susu sapi mengandung
M.bovis
- Kulit : lecet/luka
- Kongenital : jarang
Epidemiologi
Indonesia peringkat ke-3 setelah China &
India
1-6 tahun : 25,9%
7-14 tahun : 42,4%
15 tahun keatas : 58,6%

Proporsi TB anak : 5-15% kasus TB


Daya tahan tubuh
Basil TB virulen
Patofisiologi
Gejala Klinis
Infeksi Infeksi Penyakit Gejala non Gejala spesifik
tanpa dan berkelanjutan spesifik sesuai organ
sakit sakit
Uji Uji Batuk, mengi, Tidak mau TB kulit :
Tuberkulin tuberkul dispnea, nyeri makan/minu skrofuloderma
+ in + abdomen/tulang, m, muntah,
Tanpa diare, anoreksia, iritasi,kejang TB tulang/sendi
kelainan Klinis + BB turun dlm 2-3 ,hepatosplen
klinis bln, demam, omegali, TB otak/saraf
Radiolog malaise, perut
Radiologi i+ pembesaran buncit,dll TB mata
KGB
Lab - Lab + TB usus

TB paru
Gejala spesifik sesuai organ
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
Terapi standar TB PARU (Triple drugs Therapy )
1. INH :
5-15mg/KgBB/hari (max. 300mg/hari)
1x/hari selama 9-12 bln

2. Rifampisin:
10-20 mg/KgBB/hari (max. 600mg/hari)
1x/hari slama 6-9 bulan

3. Pirazinamid:
15-40 mg/KgBB/hari (max. 2 gr/hari)
2x/hari selama 2 bln
Penatalaksanaan
TB berat,milier,meningitis,TB paru berat

Etambutol (ETB)
15-25mg/KgBB/hari (max. 2,5 gr/hari)
1x/hari slama 1-2 bln
Dan/atau
Streptomisin (intramuscular)
15-40mg/KgBB/hari (max. 1 gr/hari)
1x/hari selama 1 bln
Steroid : prednisone 1-2 mg/KgBB/hari
TB milier : 2 minggu
Meningitis TB: 4 minggu
Efusi pleura : 2 minggu
Kemoprofilaksis
Kelas Kontak Infeksi Sakit Terapi

0 - - - -

1 - - Profilaksis I
+ (INH)
primer
2 + + - Profilaksis II
(INH
Sekunder )
3 + + + Terapi
Pencegahan
Perlindungan terhadap sumber penularan
Vaksinasi BCG (Bacillus Calmette-Guerin) merupakan strain M.
bovis yang dilemahkan.
Diberikan pada usia sebelum 2 bulan. Dosis untuk bayi sebesar
0,05 ml dan untuk anak 0,10 ml, diberikan secara intrakutan di
daerah inserti otot deltoid kanan. Bila BCG diberikan > 3 bulan
sebaiknya dilakukan uji tuberkulin dulu.
Kemoprofilaksis
Primer, untuk mencegah terjadinya infeksi TB.
Sekunder, untuk mencegah berkembangnya infeksi menjadi
sakit TB. Lama pemberian profilaksis 6-12 bulan.
Pengobatan terhadap infeksi dan penemuan sumber penularan.
Pencegahan terhadap menghebatnya penyakit dengan
diagnosis dini.
Penyuluhan dan pendidikan kesehatan.
Komplikasi
Meluasnya focus primer
KGB membesar
Penyebaran hematogen
Limfadenitis regional : proses
perkijuan jadi lunak, abses pecah
dan masuk lumen bronkus menuju
aliran darah menjadi TB milier
endobronkitis
DD: asthma, bronchitis
pneumoni, bronchitis kronik,
Asma
Asma adalah proses inflamasi kronis pada saluran
nafas. Jadi, saluran nafas itu akan menyempit,
dikarenakan dinding yg menebal, sebukan sel
inflamasi, sekresi mukus yg berlebih.
Bronkhitis
Dapat disebabkan oleh bakteri brodetella pertusis,
Hemophilus influenza, Mycoplasma pneumonia dan
virus adenovirus, influenza virus. Bronkhitis adalah
peradangan pada bronkus. Bronkhitis ini adalah
diagnosis klinis yang ditandai dengan pengeluaran
(sekresi) mukus bronchial yang berlebihan.

Pneumonia
Pneumonia adalah radang paru-paru yang biasanya
disebabkan oleh infeksi. Tiga penyebab utama
pneumonia adalah bakteri, virus dan fungi.
Kesimpulan
Tuberculosis pada anak disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosis. Untuk mendiagnosis penyakit ini pada anak
tidaklah mudah, memerlukan anamnesis, pemeriksaan
fisik dan penunjang yang tepat untuk
mendiagnosiskannya. Pengobatan pada pasien TB
merupakan pengobatan jangka panjang karena ini
diperlukan kedisiplinan dan ketekukan pasien dalam
menjalani pengobatan.Selain itu yang tidak kalah
penting adalah menjaga gizi anak agar tetap baik, dan
memberi asupan gizi yang adekuat. Apabila gizi pasien
buruk, pengobatan tidak akan berjalan optimal.
Pemberantasan TB akan berhasil baik bila secaraHIPOTESI
S
simultan disertai perbaikan sosial ekonomi masyarakat.
DITERIMA
Terimakasih...

Vous aimerez peut-être aussi