Vous êtes sur la page 1sur 19

ABSES SUBMANDIBULA

oleh
drg . HARPINDO YUSA
PPDGS Bedah mulut,UGM
Arah penyebaran infeksi odontogen
Penyebaran infeksi dari gigi-gigi
dirahang atas dan rahang bawah,
Lars Andersen,2010
Spasium fasial ( Paterson, 1998)
Spasium submandibula
Bagian anteromedial dibatasi oleh otot digastricus anterior
Bagian posteromedial dibatasi oleh digastricus posterior
serta otot stylohyoid
Dasarnya dibentuk oleh milohyoid dan otot hyoglossus
Bagian superior terdapat spasium sublingual yang dibatasi
oleh otot mylohyoideus
Berisi kelenjar ludah submandibular yang meluas kedalam
spasium sublingual, kelenjar limfe submaksila dan ditembus
oleh arteri submaksilaris eksterna
Penyebaran infeksi bisa menuju ruang submandibular
kontralateral, keruang pterigomandibular, parafaringeal
dan ruang fasial leher
Pedersen,1996 Lars Andersen,2010
Hubungan antara fasial space pada oral and
maksilofasial , Lars Andersen,2010
Patofisiologi abses
submandibula
Berasal dari abses dentoalveolar, abses
periodontal dan perikoronitis dari gigi premolar atau
molar mandibula
Klinis :
Pembengkakan extra oral diregio submandibula disudut
rahang, meluas keleher, inferior mandibula tidak teraba
Kemerahan
Palpasi sakit
Intraoral tidak menunjukkan adanya kelainan
Sesak nafas dan sulit menelan
Prinsip penatalaksanaan infeksi fasial
spases, Lars Andersen,2010
Prioritaskan airway
Diagnosis yang adequate menggunakan CT scan atau
MRI
Waspadai dan evaluasi kondisi pasien
Insisi and drainage
Adanya bentukan abses
Pemberian terapi antibiotik
Terapi pendukung dengan rawat inap
Mendeteksi dan mengkoreksi faktor imunokompremise
Sebab lain yang bisa menunda proses penyembuhan.
Prinsip tindakan insisi
1. Insisi pada jaringan yang fluktuasinya paling maksimum
2. Insisi pada daerah yang tidak mengganggu estetik dan
sejajar garis wajah
3. Jika mungkin insisi dilakukan pada posisi yang
drainasenya dibantu oleh gravitasi
4. Diseksi tumpul dilakukan pada jaringan sekitarnya agar
sampai pada akar gigi yang merupakan infeksi
5. Drain distabilisasi dengan jahitan
6. Drain diangkat segera setelah drainase minimal
7. Prinsip tindakan aseptik harus diterapkan
Insisi ekstra oral

A. Lokasi insisi untuk drainase abses subkutan


B. Lokasi insisi pada abses regio submandibula yang menyebar ke parafaringeal
C. Lokasi insisi pada regio abses submandibula
D. Lokasi insisi pada abses submental
Tanda panah menunjukkan arah dari separasi arteri klem
(Archer, 1975)
Macam-macam drain
Open drain :
Penrose drain
Gauze drain
Corrugated drain
Yeates drain
Closed drain :
closed passive drain
closed suction drain
Antibiotics that may be used for treatment of
odontogenic infections. Lars Andersen,2010

Very effective
Penicillin
Clindamycin
Metronidazole (alone or in combination with a -lactam)
Cephalosporins
Carbapenems (e.g. imipenem)
-lactam antibiotics combined with -lactamase inhibitors
(e.g. co-amoxiclav)
Effective
Macrolides (e.g. erythromycin or azithromycin)
Tetracyclines
Quinolones
Less effective
Sulfa drugs
Aminoglycosides
Terima kasih
Mohon asupan

Vous aimerez peut-être aussi