Vous êtes sur la page 1sur 66

KEBIJAKAN DEPKES DALAM

PENGEMBANGAN DESA SIAGA

Puskesmas Jereweh 2016


Arah Pembangunan
Kesehatan
Sasaran RPJMN 2014-2099
Bidang Kesehatan
Meningkatnya derajat kes.mas. melalui peningkatan
akses mas. thd yankes yg a.l ditandai oleh meningkatnya
umur harapan hidup, menurunnya angka kematian bayi,
angka kematian ibu melahirkan, dan menurunnya
prevalensi gizi-kurang pada anak balita, yaitu:
Meningkatnya UHH dari 66,2 tahun menjadi 70,6 tahun
Menurunnya AKB dari 35 menjadi 26 per 1000 kelahiran
hidup
Menurunnya AKI dari 307 menjadi 226 per 100.000 kelahiran
hidup
Menurunnya prevalensi gizi-kurang pada anak balita dari
25,8% menjadi 20%.
Shared Values
Departemen Kesehatan RI

1. Keberpihakan pada rakyat


2. Bertindak cepat dan tepat
3. Kerja sama tim
4. Integritas
5. Transparan dan Akuntabel

Pusdiknakes
Grand Strategy Depkes
1. Menggerakkan dan memberdayakan
masyarakat untuk hidup sehat
2. Meningkatkan akses masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan yang
berkualitas
3. Meningkatkan sistem Surveillance,
Monitoring dan Informasi kesehatan
4. Meningkatkan pembiayaan kesehatan
Pusdiknakes
DESA SIAGA
Kepmenkes 564 tahun 2006
tentang Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Desa Siaga
Pengertian
Desa siaga adalah desa yg penduduknya
memiliki kesiapan sumber daya dan
kemampuan serta kemauan untuk
mencegah dan mengatasi masalah-masalah
kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan
kesehatan, secara mandiri
Tujuan
Umum
Terwujudnya masyarakat desa yg sehat, serta peduli dan
tanggap thd permasalahan kesehatan di wilayahnya
Khusus
Meningkatnya pengetahuan & kesadaran masyarakat desa
ttg pentingnya kesehatan
Meningkatnya kewaspadaan & kesiapsiagaan masyarakat
desa thd risiko & bahaya yg dapat menimbulkan ganggunag
thd kesehatan (bencana, wabah, kegawatdaruratan dsb)
Meningkatnya keluarga yg sadar gizi dan melaksanakan
perilaku hidup bersih dan sehat
Meningkatnya kesehatan lingkungan di desa
Meningkatnya kemampuan dan kemauan masyarakat desa
utk menolong diri sendiri di bidang kesehatan
Sasaran
Semua individu & keluarga di desa, yg diharapkan
mampu melaksanakan hidup sehat, serta peduli &
tanggap thd permasalahan kesehatan di wilayah desanya
Pihak2 yg mempunyai pengaruh thd perubahan perilaku
individu & keluarga atau dpt menciptakan iklim yg
kondusif bg perubahan perilaku tsb, spt tokoh masy,
termasuk tokoh agama; tokoh perempuan dan pemuda;
kader; serta petugas kesehatan
Pihak2 yg diharapkan memberikan dukungan kebijakan,
peraturan, perundang2an, dana, tenaga, sarana, dll, spt
Kades, Camat, para pejabat terkait, swasta, para donatur
dan pemangku kepentingan lainnya
Kriteria
Sebuah desa telah menjadi desa siaga
apabila desa tersebut telah memiliki
sekurang-kurannya sebuah pos
kesehatan desa (Poskesdes)
Pos Kesehatan Desa
Adalah Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM) yg dibentuk di desa dlm
rangka mendekatkan/menyediakan pelayanan
kesehatan dasar bg masyarakat desa
Poskesdes dpt dikatakan sbg sarana kesehatan
yg merupakan pertemuan antara upaya2
masyarakat dan dukungan pemerintah
Pelayanannya meliputi upaya2 promotif,
preventif dan kuratif yg dilaksanakan oleh
tenaga kesehatan (terutama bidan) dg
melibatkan kader atau tenaga sukarela lainnya
Kegiatan Poskesdes
Kegiatan Poskesdes sekurang2nya :
1. Pengamatan epidemiologis sederhana thd penyakit,
terutama penyakit menular & penyakit yg berpotensi
menimbulkan KLB, dan faktor2 risikonya (termasuk
status gizi) serta kesehatan ibu hamil yang beresiko
2. Penanggulangan penyakit, terutama penyakit menular &
penyakit yg berpotensi menimbilkan KLB, serta faktor2
risikonya (termasuk kurang gizi)
3. Kesiapsiagaan & penanggulangan bencana &
kegawatdaruratan kesehatan
4. Pelayanan medis dasar, sesuai kompetensinya
Sumberdaya
Poskesdes
Poskesdes diselenggarakan oleh nakes (minmal seorang
bidan) dg dibantu oleh sekurang2nya 2 orang kader
Harus tersedia sarana fisik bangunan, perlengkapan dan
peralatan kesehatan
Pembangunan sarana fisik dpt dilaksanakandg berbagai
cara, dg urutan alternatif sbb :
1. Mengembangkan Pondok Bersalin Desa (Polindes) yg telah
ada menjadi Poskesdes
2. Memanfaatkan bangunan yg sudah ada, misanyaa BAlai
RW, Balai Desa, Balai Pertemuan Desa, dll
3. Membangun baru, yaitu dg pendanaan dari Pemerintah
(pusat atau daerah), donatur, dunia usaha atau swadaya
masyarakat
Pendekatan Pengembangan Desa
Siaga
Dilaksanakan dg membantu/memfasilitasi masy.
untuk menjalasi proses pembelajaran melalui siklus
pemecahan masalah yg terorganisir yaitu ;
1. Mengidentifikas masalah, penyebab masalah, dan
sumber daya yg dpt dimanfaatkan utk mengatasi
masalah
2. Mendiagnosis masalah dan merumuskan alternatif2
pemecahan masalah
3. Menetapkan alternatif pemecahan masalah yg layak,
merencanakan dan melaksanakannya
4. Memantau, mengevaluasi dan membina kelestarian
upaya2 yg telah dilakukan
Pengembangan Desa Siaga
1. Pengembangan tim petugas
2. Pengembangan tim di masyarakat
3. Surve mawas diri
4. Musyawara masyarakat desa
5. Pelaksanaan kegiatan : pemilihan pengurus
dan kader desa siaga, orientasi/pelatihan
kader desa siaga, pengembangan poskesdes
dan UKBM lain, Penyelenggaraan kegatan
desa siaga
6. Pembinaan dan peningkatan
Peran Jajaran Kesehatan
Pemangku Kepentingan Terkait
1. Peran Puskesmas
2. Peran Rumah Sakit
3. Peran Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
4. Peran Dinas Kesehatan Provinsi
5. Peran Pemerintah Kabupaten, Kecamatan,
Desa
6. Tim Penggerak PKK
7. Tokoh Masyarakat
8. Organisasi Kemasyarakatan/LSM/Dunia
Usaha/Swasta
Indikator Keberhasilan
1. Indikator masukan
2. Indikator proses
3. Indikator keluaran
4. Indikator dampak :
a. Jumlah penduduk yg menderita sakit
b. Jumlah penduduk yang menderita gangguna jiwa
c. Jumlah ibu melahirkan dan meninggal dunia
d. Jumlah bayi dan balita yang meninggal dunia
e. Jumlah balita dengan gizi buruk
Keberhasilan desa siaga sbg wujud upaya kesehatan
berbasis masyarakat sangat tergantung pd ketepatan
penerapan langkah2 dalam pendekatan edukatif dan
pengorganisasian masyarakat
Khusus untuk tenaga kesehatan akan lebih baik
apabila memiliki 7 kompetensi andalan yaitu
Manajemen diri sendiri, Keinginan untuk berprestasi,
Ketrampilan hubungan antar manusia, Kemampuan
teknis profesionalisme, Ketampilan melayani,
Ketrampilan manajerial dan Wawasan berpikir gobal
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN DESA
DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF

Desa Beru
Kecamatan Jereweh
MASALAH KESEHATAN

Kesehatan Ibu dan Bayi


Unfinished agenda : DBD, Diare, dll
Emerging disease : PTM (Diabetes,
Kanker, Asma, Hypertensi, Jantung)
Re-emerging disease : Rabies,TB, Malaria
New emerging disease : Flu Burung,
Kecelakaan, Penyalahgunaan NAPZA
Kedaruratan Bencana : tanah longsor, banjir,
gempa bumi dan ancaman tsunami
Upaya dalam pemecahan
masalah kesehatan
Adanya perubahan perilaku untuk berperilaku hidup bersih
dan sehat.
Adanya akses pelayanan kesehatan kpd masyarakat
Adanya kemandirian dari masy u/ mengatasi masalah
kesehatan dan kegawatdaruratan/ penanggulangan bencana
melalui pengembangan Usaha kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM), survailans berbasis masy.
(History) DESA SIAGA
Desa Siaga dikembangkan sejak tahun 2006 mprkn
program yg dilaksanakan untuk mengatasi masalah2
kesehatan berbasis pemberdayaan dan upaya
mendekatkan akses yankes melalui pengembangan
Pos kesehatan desa (Poskesdes).

Pada awal pembentukan Desa Siaga lebih


menekankan pd aspek supply side (akses pelayanan
kesehatan) dengan pengembangan POSKESDES
yang mampu memberikan pelayanan dasar setiap
harinya sedangkan demand sidenya (pemberdayaan)
belum dioptimalkan.
Inti Pengembangan Desa Siaga adalah
pemberdayaan masyarakat yang tidak
hanya dilakukan oleh sektor kesehatan
saja.
Sejak tahun 2010 Pedoman Umum
Pengembangan Desa dan Kelurahan
Siaga Aktif (Kepmenkes 1529/2010)
yg melengkapi Pedoman Pelaksanaan
Kemenkes bersama Kemendagri
menyusun Desa Siaga yg telah
diterbitkan (Kepmenkes 564/2006)

UPAYA MEWUJUDKAN DESA


SIAGA AGAR MENJADI DESA
SIAGA AKTIF

www.themegallery.com
PENGERTIAN DESA DAN KELURAHAN
SIAGA AKTIF
Desa atau kelurahan yang :
1.

2.
Unsur Desa
Desadan
danKelurahan
KelurahanSiaga
Siaga
-Unsur Aktif
Aktif
KOMPONEN DESA & KELURAHAN
SIAGA AKTIF

1. Pelayanan Kesehatan Dasar


2. Pemberdayaan Masyarakat mll: -
pengembangan UKBM
- mendorong upaya survailans berbasis
masyarakat
- upaya mengatasi kedaruratan kesehatan
dan
penanggulangan bencana
- penyehatan lingkungan
3. Perilaku Hidup Bersih dan sehat
TUJUAN PENGEMBANGAN DESA DAN
KELURAHAN SIAGA AKTIF

Percepatan terwujudnya masyarakat desa


& kelurahan yang peduli, tanggap &
mampu mengenali, mencegah serta
mengatasi permasalahan kesehatan yang
dihadapi secara mandiri, sehingga derajat
kesehatannya meningkat
KRITERIA DESA DAN KELURAHAN SIAGA
AKTIF
KRITERIA DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF..
PENTAHAPAN
FASILITATOR
DUKUNGAN SUMBER DAYA

APBN (Pusat dan dekonsentrasi)


DAK (Pembangunan Poskesdes)
BOK (Bantuan Operasional Kesehatan di
Puskesmas)
PNPM Mandiri
APBD I dan II
Anggaran Dana Desa (ADD)
Corporate social responsibility (CSR)
Swadaya dan swadana masyarakat
PERAN PEMANGKU
KEPENTINGAN DI BERBAGAI
TINGKATAN PEMERINTAHAN
PEMANGKU KEPENTINGAN DI BERBAGAI TINGKATAN

Desa/
Kabupaten Kecamatan
PUSAT Provinsi /Kota
Kelurahan

-Bupati / -Camat
- Kementerian -Kepala Desa
-Gubernur Walikota -Puskesmas
Terkait, al : -Kepala /
Kemkokesra -Dinkes -Dinas -Instansi Sekretaris
Provinsi Kesehatan terkait dan desa /kelurahan
Kemenkes
-BPMPD. Kab/Kota unsur -Perangkat
Kemendagri
-BPM pemerintah
Kemensos - Dinas/ pimpinan desa/kelurahan
kab/kota
Kemenbudpar Instansi kecamatan -Unsur lembaga
-- Dinas /
KemenPU terkait -Forum desa kemasyarakatan
Instansi
Dll -Pokjanal - Forum Desa /
Terkait / kelurahan
-Pokjanal Kelurahan Tk
Tingkat Pusat
Tk Provinsi -Pokjanal Tk Desa / Kelurahan
Tk Kab/Kota Kecamatan
PERAN PEMERINTAH
Menyelenggarakan pelatihan untuk pelatih (TOT)
pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif bagi
aparatur Kabupaten dan Kota.
Memberikan dukungan sumber daya untuk
pengembangan dan pembinaan Desa dan Kelurahan
Siaga Aktif.
Menyelenggarakan Sistem Informasi Desa Siaga yang
terintegrasi dalam Profil Desa/Kelurahan lingkup
provinsi.
2. Pemerintah Kabupaten/Kota
A. Menetapkan kebijakan kordinatif dan pembinaan ttg
pengembangan desi aktif
B. Menetapkan mekanisme koordinasi antar instansi
terkait dengan seluruh instansi yg terlibat dlm
pengembangan desi aktif.
C. Menetapkan kebijakan koordinatif dan pembinaan ttg
revitalisasi puskesmas dan posyandu di wilayahnya.
D. Membentuk forum pokjanal desa dan kelurahan siaga di
tingkat kab/kota.
E. Menyelenggarakan pelatihan pengembangan Desa dan
Kelurahan Siaga Aktif bagi aparatur desa dan
kelurahan, KPM dan lembaga masy serta pihak lain.
F. Memberikan pembiayaan dari APBD kab/kota dan sumber
daya lain untuk pengembangan desa dan kelurahansiaga
aktif
G. Menyelenggarakan Sistem Informasi Desa Siaga yang
terintegrasi dalam Profil Desa/Kelurahan lingkup kab/kota
mll penetapan langkah dan mekanisme penyelenggaraan
dan pelaporan scr berjenjang.
H. Memfasilitasi kecamatan dan desa u/ bertanggung jawab
dlm pengembangan desa dan kelurahan siaga aktif.
I. Melaksanakan hal-hal lain yang dianggap perlu sesuai
dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing daerah
3. Pemerintah Kecamatan
A. Mengkoordinasikan pelaksaaan pengembangan
Desa dan Kelurahan Siaga Aktif terintegrasi dengan
kegiatan pemberdayaan masyarakat terkait.
B. Mengkoordinasikan penerapan kebijakan /peraturan
perundang-undangan berkaitan dengan
pengembangan Desa/Kelurahan Siaga aktif
C. Membentuk forum desa/ kelurahan siaga aktif tingkat
kecamatan
D. Menyelenggarakan sistem informasi Desa Siaga
yang terkait dengan profil desa dan kelurahan
lingkup kecamatan
4. Pemerintah Desa
A. Menerbitkan peraturan tingkat desa/ kel unt
pengembangan desa/kelurahan siaga aktif
B. Mengintegrasikan pengembangan desa/kel siaga
aktif ke dalam Rencana Pembangunan Desa/ kel
C. Mengupayakan bantuan dana dan sumber lain baik
dari pemerintah maupun pihak2 lain unt
pengembangan desa Siaga
D. Alokasi dana desa diharapkan dapat membantu
pengembangan desa/kel siaga aktif
E. Pengadaan sarana pendukung bagi kelancaran
pengembangan desa Siaga/ kel. Aktif
F. Memanfaatkan forum desa/ kelurahan yang sudah
ada unt mendukung desa siaga aktif
G. Melakukan konsultasi dengan BPD dan masyarakat
tentang pengerahan masyarakat dalam pelaksanaan
program desa dan kelurahan siaga aktif
H. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan desa dan
kelurahan siaga aktif terintegrasi dalam laporan
pertanggungjawaban kepala desa atau lurah
FORUM DESA SIAGA

KECAMATA
PROVINSI KAB/KOTA DESA
N
POKJANAL POKJANAL FORUM DESA FORUM DESA
DESA DAN DESA DAN DAN /KELURAHAN
KELURAHAN KELURAHAN KELURAHAN SIAGA TK.DESA
SIAGA TK SIAGA TK SIAGA TK
PROVINSI KABUPATEN KECAMATAN
PERAN FORUM DESA SIAGA

KECAMATA
PROVINSI KAB/KOTA DESA
N
-Kebijakan -Kebijakan -Kebijakan -Pelkes
Desi Desi Desi -SMD
-Kebijakan -Kebijakan -Kebijakan -MMD
Pembiayaan Pembiayaan Pembiayaan -RTL
-Kebijakan -Kebijakan -Kebijakan -Pembinaan
SDM SDM SDM
-Pembinaan -Pembinaan -Pembinaan
POKJANAL DESA DAN KELURAHAN SIAGA
AKTIF
PENGERTIAN
suatu kelompok kerja yang berperan dalam
memberikan dukungan terhadap program dan
kegiatan pelaksanaan desa dan kelurahan siaga aktif,
yang beranggotakan dinas/instansi di lingkungan
pemerintah Provinsi Bali.

TUJUAN
- membantu percepatan pencapaian target
pelaksanaan desa dan kelurahan siaga aktif
- koordinasi dan sinkronisasi antar dinas /instansi
Pemerintah Provinsi Bali sebagai upaya mengatasi
permasalahan mencapai desa/kelurahan siaga aktif
SUSUNAN POKJANAL DESI TK
PROVINSI

1. PEMBINA : GUBERNUR
2. PENGARAH : KADISKES PROV.
3. KETUA : KEPALA BPMPD PROV
4. WAKIL KETUA : PEJABAT ESELON
III DINKES
5. SEKRETARIS : PEJABAT ESELON III
6. ANGGOTA : PEJABAT ESELON III dan
IV
DINAS/INSTANSI TERKAIT
POKJANAL DESA/KELURAHAN TK
PROVINSI

A. Melakukan rapat berkala (minimal 2 kali


setahun) untuk pemantauan perkembangan
desa dan kelurahan siaga aktif lingkup
provinsi.

B. Secara berkala melaporkan perkembangan


desa dan kelurahan siaga aktif kepada
Gubernur.
SUSUNAN POKJANAL DESI TK
KAB/KOTA
1. PEMBINA : BUPATI/WALIKOTA
2. PENGARAH : KADISKES KAB/KOTA
3. KETUA : KEPALA BPMPD KAB/KOTA
4. WAKIL KETUA : PEJABAT ESELON III
DINKES KAB/KOTA
5. SEKRETARIS : PEJABAT ESELON III
6. ANGGOTA : PEJABAT ESELON III dan
IV DINAS/INSTANSI TERKAIT
POKJANAL DESA/KELURAHAN SIAGA
TK KABUPATEN/KOTA

A. Melakukan rapat berkala (minimal 3 kali


setahun) untuk pemantauan perkembangan
desa dan kelurahan siaga aktif lingkup
kabupaten/kota.

B. Secara berkala melaporkan perkembangan


desa dan kelurahan siaga aktif kepada
Bupati/Walikota
SUSUNAN FORUM DESI
TK.KECAMATAN

1. KETUA : CAMAT
2. WAKIL KETUA/ SEKRETARIS : KEPALA
PUSKESMAS
3. ANGGOTA : PEJABAT INSTANSI TERKAIT DAN
UNSUR PIMPINAN KECAMATAN
FORUM DESA/KEL TK.KECAMATAN

A. Melakukan rapat berkala (minimal 4 kali


setahun) untuk pemantauan perkembangan
desa dan kelurahan siaga aktif tingkat
kecamatan

B. Secara berkala melaporkan perkembangan


desa dan kelurahan siaga aktif kepada
camat
SUSUNAN FORUM DESI TK. DESA
1. KETUA : KEPALA DESA/ LURAH
2. WAKIL KETUA/ SEKRETARIS : SEKRETARIS
DESA/ KELURAHAN
3. ANGGOTA : PERANGKAT PEMDES, UNSUR
LEMBAGA KEMASYARAKATAN SEPERTI
PKK, ORG AGAMA, PRAMUKA, KPM DESA,
BIDAN DESA, KADER KESEHATAN DAN
TOKOH MASYARAKAT
FORUM DESA/KEL TK. DESA

A. Melakukan rapat berkala (minimal 4 kali


setahun) untuk pemantauan perkembangan
desa dan kelurahan siaga aktif tingkat desa

B. Secara berkala melaporkan perkembangan


desa dan kelurahan siaga aktif kepada
kepala desa/ lurah
PEMANTAUAN DAN
EVALUASI
A. PEMANTAUAN :
Pemantauan dan pengawasan partisipatif
oleh masyarakat
Pemantauan dan pengawasan oleh
pemerintah
Pemantauan dan pengawasan oleh fasilitator
Pemantauan dan pengawasan independen
oleh berbagai pihak
B. EVALUASI
EVALUASI TAHUNAN
- Memanfaatkan kegiatan perlombaan desa/
kelurahan yang berlangsung setiap tahun
- Laporan desa/ kelurahan siaga aktif di desa
- Secara lebih terinci tentang evaluasi tahunan
pengembangan desa/ kelurahan siaga aktif akan
diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan
EVALUASI TENGAH DAN AKHIR PERIODE
Evaluasi tengah periode (tahun 2012) dan akhir
periode (tahun 2014) akan dilakukan dengan
melaksanakan analisis situasi perkembangan desa/kel
siaga aktif atau Riskesdas, mengacu pada juknis yang
dibuat oleh kementrian Dalam Negeri bersama
kementrian Kesehatan
SIKLUS PEMECAHAN MASALAH KESEHATAN OLEH MASYARAKAT

PENGENALAN IDENTIFIKASI
KONDISI DESA MASALAH
KESEHATAN
DAN PHBS

PEMBINAAN FASILITATOR MUSYAWARAH


KELESTARIAN /KPM/KADER DESA
KESEHATAN

PELAKSANAAN
PERENCANAAN
KEGIATAN
PARTISIPATIF
INDIKATOR DESA SIAGA AKTIF

1. Forum Desa Siaga


2. KPM/Kader kesehatan
3. Kemudahan akses pelayanan kesehatan
4. Posyandu dan UKBM lainnya aktif
5. Dukungan dana untuk kegiatan kesehatan di desa :
dari pemerintah desa, masyarakat, dunia usaha dll.
6. Peran serta masyarakat dan organisasi
kemasyarakatan lainnya
7. Peraturan kepala desa
8. Pembinaan PHBS di Rumah Tangga
Kriteria dan Pentahapan Desa Siaga

1. Pratama
2. Madya
3. Purnama
4. Mandiri
DESA SIAGA PRATAMA

1. Forum Desa ada tapi belum berjalan


2. KPM/Kader Kesehatan ada minimal 2 orang
3. Akses pelayanan kesehatan dasar mudah
4. Posyandu aktif tapi UKBM lainnya tidak aktif
5. Sudah ada sumber dana dari pemerintah desa dan
tidak ada sumber dana lainnya
6. Ada peran aktif masyarakat namun tidak ada peran
aktif ormas
7. Perdes belum ada
8. Pembinaan PHBS < 20 % dari rumah tangga yang ada
DESA SIAGA MADYA

1. Forum Desa sudah berjalan tapi belum rutin


2. KPM/Kader Kesehatan ada minimal 3-5 orang
3. Akses pelayanan kesehatan dasar mudah
4. Posyandu aktif dan min 2 UKBM lainnya aktif
5. Sudah ada sumber dana dari pemerintah desa dan ada
1 sumber dana lainnya
6. Ada peran aktif masyarakat dan peran aktif 1 ormas
7. Ada Perdes tapi belum direalisasikan
8. Pembinaan PHBS Minimal 20 % dari rumah tangga
yang ada
DESA SIAGA PURNAMA

1. Forum Desa sudah berjalan setiap triwulan


2. KPM/Kader Kesehatan ada minimal 6-8 orang
3. Akses pelayanan kesehatan dasar mudah
4. Posyandu aktif dan min 3 UKBM lainnya aktif
5. Sudah ada sumber dana dari pemerintah desa dan ada
2 sumber dana lainnya
6. Ada peran aktif masyarakat dan peran aktif 2 ormas
7. Ada Perdes dan sudah direalisasikan
8. Pembinaan PHBS Minimal 40 % dari rumah tangga
yang ada
DESA SIAGA MANDIRI

1. Forum Desa sudah berjalan setiap triwulan


2. KPM/Kader Kesehatan ada minimal 6-8 orang
3. Akses pelayanan kesehatan dasar mudah
4. Posyandu aktif dan min 4 UKBM lainnya aktif
5. Sudah ada sumber dana dari pemerintah desa dan ada 2
sumber dana lainnya
6. Ada peran aktif masyarakat dan peran aktif lebih dari dua
ormas
7. Ada Perdes dan sudah direalisasikan
8. Pembinaan PHBS Minimal 70 % dari rumah tangga yang
ada
HARAPAN
Pembentukan Pokjanal desa Siaga di
tingkat Provinsi dan selanjutnya
berjenjang sampai tk.kabupaten/kota
Pembentukan Forum Desa Siaga di Tk.
Kecamatan dan Desa
Adanya anggaran operasional desa siaga
dan insentif kader desa siaga
Berlangsungnya pertemuan
pokjanal/forum secara terjadwal.
PENUTUP
DATA DAN ADMINISTRASI DESA SIAGA
1. Perdes
2. Susunan Pengurus (SK Kades)
3. Tim Gerak Cepat (SK Kades )
4. Jadwal Forum Desa Siaga
5. Buku Notulensi Musyawarah/Pertemuan
6. Buku Sumber Biaya/Dana
7. Buku Pencatatan Masalah Kesehatan
8. Buku Rencana Pelaksanaan Kegiatan
9. Buku hasil Kegiatan
10.Buku Pemantauan PHBS di Rumah Tangga
11.Peta Desa Siaga
12.Visual Data
13.Data Ormas yang mendukung
14.Buku Pembinaan Desa Siaga
Terima
Kasih
In order to have a good idea
you must have a lot of ideas

Vous aimerez peut-être aussi