Vous êtes sur la page 1sur 53

Peran Kepolisian

dalam Penanganan Kasus


Kekerasan Thd Perempuan
dan Anak (KPA)
&
Aspek Hukum
GAMBARAN UMUM
KPA Merup. masalah global terkait Kesehatan dan HAM
Konferensi Beijing Ke IV ttg Perempuan Th 1999 telah
ditetapkan 12 bidang Kritis yang meliputi :
1. Perempuan & Kemiskinan

2. Terbatasnya kesempatan Diklat

3. Masalah Kesehatan & Reproduksi

4. Kekerasan fisik domestik & tempat kerja

5. Menjadi Korban di wilayah Konflik & Kerusuhan

6. Keterbatasan Ekonomi

7. Terbatas dlm peran serta ambil Keputusan

8. Terbatas kesempatan berjuang

9. Lemahnya Lind & Yom thd Hak Asasi Perempuan

10. Bahan Eksploitasi Media

11. Rentan thd pencemaran lingkungan

12. Terbatas kembangkan Potensi Diri & jd korban kekerasan


Dasar Hukum :
1. UU No 1/ 1946 tentang KUHP
2. UU No 8/1981 tentang KUHAP
3. UU No. 7/1984 ttg Penghapusan Diskriminasi
terhadap Perempuan
4. UU No. 39/1999 ttg Hak Azasi Manusia
5. UU No. 23/2002 UU No 35/2014 ttg Perlindungan
Anak
6. UU No. 13/2003 ttg Tenaga kerja
7. UU No. 23/2004 ttg Penghapusan Kekerasan
Dalam Rumah Tangga ( PKDRT)
8. UU No. 39/2004 ttg Penempatan & Perlindungan TKI
di Luar Negeri
9. UU No. 21/2007 ttg PTPP0
10.UU No.36/2009 ttg Kesehatan
KONDISI SAAT INI
FENOMENA GUNUNG ES
YG NAMPAK PORSINYA
KECIL
Permukaan Air

Dibawah Permukaan Porsinya Besar


( Dark Number )
Area of VAW
Numbers of VAW Cases

Source: National Womens Committee 2013


Forms of Violence Against
Women

Source: National Womens Committee 2013


Jenis Kekerasan thd Perempuan &
Anak
1. Pencabulan
2. Perkosaan
3. Pengancaman
4. Persetubuhan
5. Penganiayaan
6. Pembunuhan
7. Penelantaran
8. Eksploitasi secara Ekonomi/ Seks
9. Paedophilia
10.Penjualan dan penyelundupan perempuan,
anak dan bayi
Jenis Kekerasan Dlm Rumah Tangga
1. Kekerasan Fisik akibatkan rasa sakit,
jatuh sakit atau luka berat.

2. Kekerasan Psikis akibatkan ketakutan, hilangnya


rasa percaya diri, hilangnya puan utk bertindak,
rasa tdk berdaya & atau penderitaan psikis berat
pd seseorang.

3. Kekerasan Seksual paksa hub seks dg seseorg


dlm RT, dg orang lain utk tujuan komersial/ tujuan
tertentu.

4. Penelantaran padahal wajib beri kehidupan,


perawatan & atau pemeliharaan
Hal2 yang penting dlm UU PKDRT
1. Ketegasan bhw KDRT pelanggaran HAM, kejahatan thd
martabat kemanusiaan serta merupakan tindak pidana.
2. KDRT Kekerasan fisik, psikis, seksual & penelantaran
dalam Rumah Tangga.
3. Perlindungan hukum ART dari tind kekerasan majikan.
4. KDRT tdk lagi dipandang sbg masalah domestik.
5. Adanya hukuman minimal yg diterapkan thd kekerasan
seksual.
1. Kewajiban Polri beri perlindungan sementara 1X24 jam
sejak mengetahui/ terima laporan KDRT.
2. Diperbolehkannya relawan pendamping & PH Korban
dampingi Tk Penyidikan, Penuntutan & Rik di PN.
Adanya kemungkinan pidana tambahan diluar denda &/
penjara pembatasan gerak pelaku, pembts hak2 tertentu
dr pelaku, tap pelaku ikuti program konseling - was
Kepres No. 88/2002 ttg Ren Aksi Nas (RAN)
Penghapusan Perdagangan (Trafficking) Perempuan &
Anak

Susunan Keanggotaan Gugus Tugas :


Tim Pengarah :
Ketua : Menko Kesra
Sekretaris : Meneg PP
Anggota : . 11. Kapolri

Tim Pelaksana :
Ketua : Meneg PP
Sekretaris : Deputy IV Meneg PP
Anggota : 17. Kalakhar BNN
18. Kabareskrim Polri
Menurut Kepres No. 88 / 2002 Tugas Polri adalah
Penegakan Hukum & Perlindungan Korban

-Penegakan Hukum :
-Bentuk Unit Khusus
-Laks Diklat
-Kerma & Koord penghapusan Trafficking
-Pemetaan Situasi Trafficking & analisis data Traff

-Perlindungan Korban
-Bangun sistem pengaduan korban korban berani
melapor
-Dialog penyadaran korban, pemberdayaan individu,
keluarga & lingkungannya
-Mobilisasi masy utk cegah terjadinya korban
-Kembangkan sistem kompensasi atas kerugian korban
RS. (OSCC) DEPARTEMEN
LAIN
PKT/PPT

KORBAN PPA
KEJAKSAAN

LSM
KEHAKIMAN

RUMAH AMAN
(SHELTER)
Integrated services for VAWC

Women&children Ministry of Health

rights fullfilment
Complaint
Services Health Services

Minimum Services
Standard (MOWECP
Social
Regulation No.
Reintegration
1/2010)

Social
Rehabilitation

Law
Enforcement
Networking of Response
KDRT 1
LP/B-1097/X/2015/ LPG/SPKT Tgl. 15 15
Oktober 2015

Penelantaran dalam Rumah Tangga Pasal 49


UU RI No. 23 tahun 2004 jo Pasal 82 UU RI
No. 35 tahun 2014.

Terlapor tidak memberikan nafkah lahir


bathin kepada korban selama lebih kurang
dua bulan dan melakukan pelecehan sexual
terhadap anak tirinya
KDRT 2
LP/B-1150/X/2015/ LPG/SPKT, Tgl. 29
Oktober 2015

Kekerasan Dalam Rumah Tangga Pasal 44


UU RI No. 23 tahun 2004

Terlapor melakukan kekerasan dengan cara


memukul korban berulang kali hingga luka
memar.
UU PA -1
LP / B / 4170 / X / 2015 / LPG / RESTA BALAM 12
OKTOBER 2015

TP UU Perlindungan Anak , Pasal 332 KUHP

Korban meninggalkan rumah sejak tanggal 10 oktober


2015 sampai sekarang tidak memberi kabar kepada
pelapor selaku orang tua korban
UU PA-2
LP/B-2204 / X / 2015 / POLDA LPG / RES LAMSEL TGL 13 Oktober
2015

Pasal 82 JO 76E UU No. 35 Tahun 2014 tentang perlindungan Anak.

Pada hari Jumat tanggal 02 Oktober 2015 sekira jam 10.00 Wib, di
Kebon Gunung Mas Desa Hatta Kecamatan Bakauheni Kabupaten
Lampung Selatan dengan cara pelaku mengajak korban ke kebon
Gunung Mas, lalu pelaku menyuruh membuka celana korban dan
disuruh berbaring diatas tanah beralaskan daun pisang, setelah itu
pelaku memasukkan jari telunjuknya ke lubang kemaluan korban,
kemudian setelah selesai pelaku memberi korban uang Rp. 15.000,-
(lima belas ribu rupiah) kepada korban.
UU PA-3
LP/B-187 / X / 2015 / RES LAMSEL / SEK KALIANDA Tgl 21 Okt 2015

Pasal 77B JO 76B UU RI No. 35 Tahun 2014 tentang perlindungan Anak.

Pada hari Rabu tanggal 21 Oktober 2015 sekira jam 23.00 Wib, di Jalur
Dua Stadion Jati Rukun Lk. 03 Rt. 004 / rw. 003 Kel. Way Lubuk Kec.
Kalianda Kab. Lampung Selatan dengan cara Sdr. Raden Budi Joko
Sambung mendengar suara tangisan seorang bayi dari arah belakang
rumah, kemudian menelpon abangnya yang bernama Suryadi lalu
menelpon Sdr. Yaimin (Brimob) untuk memberikan Sdr. Herry setelah itu
mendatangi lokasi suara tangisan bayi tersebut, kemudian bayi tersebut
di bawa ke RSUD Bob Bazar Kalianda, Lampung Selatan.
UU PA pasal
Trafficking
LP / B / 4339 / X / 2015 / LPG / RESTA BALAM Tgl 23 OKTOBER
2015

TP UU Perlindungan Anak Pasal Trafficking

Pelaku memperkerjakan anak dibawah umur sebagai PSK.


UU PTPPO
LP / B / 2110 / V / 2015 / LPG / RESTA BALAM Tgl 15 MEI
2015

TP Trafficking

Pelaku menjanjikan korban bekerka sebagai pegawai


dirumah makan tapi nyatanya korban dibawa untuk bekerja
sebagai penjual sex komersial.
KEKERASAN TERHADAP
ANAK
Bulan Tahun
Perkosaan Pencabulan
Sodomi
/ ..
Perkosaan +
Penganiayaan
Penganiayaan Jumlah

Januari 4 1/1 - 1 7
Februari 3 2/2 1 - 8
Maret 12 3/4 1 - 20
April 3 1/- - - 4
Mei 3 7/5 1 - 16
Juni 5 2/- - - 7
Juli 2 3/3 - 1 9
Agustus 3 -/- - - 3
September 6 2/- - - 8
Oktober 2 1/- - - 3
November 2 1/1 - - 4
Desember 2 5/- - - 7

TOTAL KASUS : 96
PELAKU KEKERASAN SEKS ANAK

Ayah Kandung / Tiri : 3 / 6 kasus


Kakak Angkat : 2 kasus
Kakak Sepupu : 1 kasus
Kakak Ipar : 2 kasus
Kakek : 1 kasus
Paman : 2 kasus
Tetangga : 20 kasus
Dikenal : 39 kasus
Tak dikenal : 18 kasus
UPAYA POLRI

Grand Strategi Polri Tahap III


Program Prioritas Kapolri dan Quick Win

6 M ( Man, Money, Method, Material, Machine, Market)


Sosialisasi
Sosialisasi UU
UU 23/2002-UU 36/2014, UU 23/2004, UU 21/2007
21/2007
Kat
Kat Puan
Puan Pers,
Pers, Sistem
Sistem Pendataan,
Pendataan, Pelaporan,
Pelaporan,
Kat
Kat Perlindungan
Perlindungan ,, Pengayoman
Pengayoman dan
dan Pelayanan
Pelayanan
Penegakan
Penegakan Hukum
Hukum
Pengawasan
Pengawasan dan
dan Pengendalian
Pengendalian
UPAYA YG TELAH DILAKUKAN
Setting Kekuatan Polri
1. Unit PPA di Mabes/Polda/Polres
Perlindungan terhadap korban &
Penegakan Hukum

2. Satgas People Smuggling


Tim Lidik Penyelidikan utk
temukan saksi lain, barang bukti,
tersangka & jaringannya
Tim Sidik Lakukan riksa saksi,
tersangka, anev kasus, administrasi
sidik, koordinasi JPU, serah perkara

PPT/Unsur lain : 46 RS Polri, Instansi


Health Sector Response

2001-2005 2005-2006 2006-2007 2008-2010

1. Guideline on 1.Training module 1.TOT GBV 1. Technical


on GBV dev. Management for Assisstance for
GBV for networking of
all prov.
primary health 2.Management of GBV
services VAWC Victims 2.Training GBV in 2. Guideline on
2.Socialisation of distric/ municipal Management of
Guideline on 3. Training in PHC GBVin Hospital &
and Hospital 3. Tech. Assisstance PHC Setting
GBV 3. Training OSCC in
3. Training 4.Training OSCC Police hospital
4. Training OSCC in
OSCC in in Police hospital Police Hospital 4. Training WCPU
Police hospital
4. Training 5. Training WCPU 5. Training WCPU
WCPU
Health Sector Response (Cont..)

2013-skrg

2010 2011 2012


1. Training OSCC for
1. Curriculum health staff in Police
1. Guideline on PHC 1. training need module for hospital
Enhancement to assessment (TNA) counseling training 2. Training WCPU
Manage VAWC for health staff in (VAWC) for 3. Identification of GBV
Victims response to GBV hospital and PHC in 3 provinces
2. Workshop on 2. Coordination 2. Training for (Papua, North
GBV and human meetings counselor VAWC Sumatera, DIY) to
trafficking in 9 3. Training OSCC for hospital (21) feed into the training
Provinces for health staff in and PHC (29) module
3. Training OSCC Police hospital 3. Training OSCC 4. Training for
for health staff in 4. Training WCPU for health staff in counselor VAWC for
Police hospital Police hospital PHC (27)
4. Training WCPU 4. Training WCPU 5. TOT for counseling
5. Coordination 5. Coordination training (VAWC) for
meeting meeting hospital in 10 Prov
6. Coordination meeting
Challenges
Data availability (accuracy and inter-agencies
discrepancy): not part of regular reporting sistem.
Lack of local government commitment lead to
Minimum budget support
Lack of coordination in the health structure as
well as inter-agencies/ cross-sectoral
Lack of health facilities resources (rooms, staffs,
staff movements, etc.)
Underreported cases due to:
Common opinion in the community that
domestic violence is consider as personal
problem (too shy and too scare)
Most of the time the victims are financially
dependent to the abuser husband/ father
(economic reason)
Kepolisian Negara Republik
Indonesia

FOTO DOKUMENTASI PPA


The health sector response to
violence against women in
Indonesia
Regional Adaptation and
Dissemination Workshop
Responding to intimate partner
and sexual violence against
women: WHO Clinical and Policy
Guidelines
Bangkok, June 26-28 2013
Indonesia
Keterpaduan pada tingkat Penyidikan :
1. HTCK dlm CJS telah diatur dalam KUHAP (SPDP,
Badan Reserse Kriminal Polri

P-18, P-19, P-21, Tembusan Srt Dakwaan & Vonis )


2. Perlindungan Korban/ Saksi perlu diatur :
a. Perawatan baik Phisik/ Psikhis mekanismenya
b. Pemenuhan kebutuhan korban Rumah aman,
siapa yg merawat anak, rumah tangga, kembali ke
kampung, dlsb.
c. Proses Pendampingan tata caranya, anggarannya
d. Bagaimana kalau korban sebagai akibat kekerasan
lalu mengalami gangguan jiwa kendala penyidikan
sementara pelaku sdh dilakukan penahanan.
e. Hubungan dengan pihak terkait (LSM, Pemda, Dep
sos, Advokat, & mitra yg diperlukan)
f. Penataan kembali dukungan Opsnal bagi Polri.
Pelatihan Counter Trafficking
3. Perkembangan Unit SP2HP.
tangani Perkara
Indonesia
KORBAN TRAFFICKING DI RPK BATAM
Indonesia
KORBAN TRAFFICKING DI RPK BATAM
PPT RUMKITPOLPUS
Pengambilan informasi
Oleh Penyidik
Di Pusat Pelayanan Terpadu
Indonesia

KORBAN PERKOSAAN DR ARAB SAUDI


Indonesia
BIDDOKPOL
BIDDOKPOL
BIDDOKPOL
CEDERA AKIBAT ROKOK
Indonesia
KORBAN TRAFFICKING
TNCC Working Room
TNCC
Hai..Tante Polwan
ma.. kasih ya atas perhatiannya

Vous aimerez peut-être aussi