Vous êtes sur la page 1sur 28

Referat :

Osteomyeliti
s
Pembimbing : dr Riza Aprizal Sp.OT

Danny Syabilla Azhar


110-2012-048
Anatomi tulang :
2 Embriologi

Osifikasi
Osifikasi
Endokondral
Intramembranosa
3

Manusia
memiliki
206
tulang
Anatomi tulang :
4 Struktur
Tulang Padat Tulang rawan
(cancellous (Cartilage)
bone)
Anatomi Tulang : Bentuk &
5 Histologi
Klasifikasi tulang
Sel-Sel
padat
penunjang
berdasarkan
fungsi tulang
bentuknya
padat
Osteomielitis adalah proses
inflamasi yang diikuti oleh
destruksi tulang dan
disebabkan oleh infeksi
mikroorganisme. Infeksi
dapat terbatas hanya pada
satu bagian tulang atau
beberapa regio seperti sum-
sum tulang, kortex,
periosteum dan jaringan
lunak disekitarnya

Definisi
6
7 Epidemiologi

Secara umum prevalensi osteomielitis lebih tinggi pada negara berkembang.

Di Amerika Serikat insidensi osteomielitis adalah 1 dari tiap 5000 orang, dan 1
dari tiap 1000 usia bayi.

Risiko tinggi terkena osteomielitis : Pasien dengan diabetes mellitus,


Pengguna narkoba suntik dan Pasien dengan imunokompromise
8 Etiologi
Osteomielitis Hematogen Akut

Umumnya ditemukan pada anak-anak


usia 2-6 tahun

Gejala progresi khas : Supurasi, Nekrosis


tulang, Pembentukan tulang baru yang
reaktif, Resolusi atau penyembuhan

Bila penyembuhan gagal, menunjukan


tanda ke arah kronis
Diagnosis
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
Keluhan Umum Tanda-Tanda Vital
Nyeri yang berat acute tenderness di dekat
RPS : persendian besar (sendi
Nyeri diseratai malaise lutut, lipat paha)
dan demam. Nyeri hebat di tempat infeksi
RPD : Keterbatasan gerak sendi
Riwayat infeksi, pada (pseudoparalisis),
Kemerahan, bengkak,
bayi : riwayat penyulit
teraba hangat dan oedema.
dalam melahirkan, Orang
Terkadang dapat ditemukan
dewasa : Prosedur Urologi limfadenopati.
diikuti demam dan sakit
pinggang
Pemeriksaan Lab
Pemeriksaan Radiologi
Hematologi
Aspirasi Pus Foto polos X-ray
C-reactive protein (CRP) USG
Titer antibody MRI
antistafilokokus
Diagnosis Banding
11
Terdapat kemerahan superfisial yang menyebar dan
limfangitis.
Selulitis Dengan MRI dapat membedakan antara infeksi tulang
dan jaringan lunak

Nyeri tekan difusm tidak adanya gerakan pada sendi


Atritis karena spasme pada otot

supuratif akut Peningkatan protein C-reaktis yang progesif selama


24-48 jam

Myositis Streptokokus beta hemolitikus grup A (mikroorganisme


yang umumnya menyebabkan radang tenggorokan)
necrotizing dapat menyebabkan miositis yang sering disalah
artikan sebagai selulitis / osteomielitis
streptococcal
Tata Laksana
Terapi suportif terhadap nyeri berupa analgesik dan dehidrasi dengan
rehidrasi cairan intravena

Splintage : Tindakan imobilisasi faktor kenyamanan, mencegah terjadinya


kontraktur sendi

Terapi Antibiotik : Dimulai sesegera mungkin berdasarkan


pengalaman klinisi lokal, kelompok umur dan background kesehatan
pasien

Drainase : pada pasien yang tidak mengalami perbaikan gejala dalam 36 jam
selama diterapi dengan antibiotik, pasien dengan tanda-tanda pus letak dalam
Kerusakan
epifisis
Gangguan
13
pertumbuha
n tulang
Fraktur
patologis
Jarang,
kelemahan Artritis
tulang supuratif
akibat erosi
pasca
infeksi Komplikasi

Osteomielitis Infeksi
Kronis bermetastasis
Osteomielitis Hematogen Sub-akut

Biasanya lebih ringan dari osteomielitis akut karena


mikroorganisme yang lebih kurang virulen atau
imunitas penderita yang lebih resisten

Penyebaran anatomis infeksi lebih variatif paling


sering terjadi di distal femur, dan bagian
proximal dan distal tibia

Patologi : terdapat cavitas pada tulang padat


(metafisis tulang tibia) berisi cairan seropurulen
Diagnosis
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
Tanda-Tanda Vital
Keluhan Umum : Anak/Remaja
Pasien mungkin tampak Pincang
nyeri pada salah satu sendi besar
RPS : Nyeri tekan lokal
Bengkak ringan
Tampak pincang, bengkak ringan
nyeri tekan lokal
RPD :
Nyeri sendi dirasakan selama
beberapa minggu bahkan bulan

Pemeriksaan Lab
Lab : Tanda infeksi minimal (hasil
Pemeriksaan Radiologi
hitung leukosit dapat normal) Foto polos : Brodies
Abscess
Radioisotop
Tata Laksana

Imobilisasi dan
Antibiotik
(Flucloxacilin, asam Diagnosis
Terapi Konservatif fusidik) IV selama 4- meragukan
5 hari dilanjutkan Biopsi terbuka
oral selama 6
minggu
Osteomielitis Post-Trauma

Fraktur terbuka terkontaminasi, rentan terhadap


infeksi.

Kombinasi cedera jaringan, kerusakan pembuluh


darah, edema, hematoma, fragmen tulang mati dan
luka terbuka memicu invasi bakteri

Penyebab umum osteomielitis pada orang dewasa

Bakteri penyebab terbanyak : Staphylococcus aureus


Diagnosis
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
Tanda-Tanda Vital
Keluhan Umum : Timbul rasa sakit
Nyeri tekan
yang meningkat
RPS : Bengkak di atas lokasi fraktur.
Luka yang terinflamasi mungkin
Riwayat Trauma (+), Timbul rasa
terdapat cairan berupa seropurulent
sakit yang meningkat, Demam,

Pemeriksaan Lab Pemeriksaan Radiologi


Lab : Foto polos : Sulit diartikan karena
Peningkatan kadar CRP terdapat fragmentasi tulang.
Leukositosis MRI : Membantu membedakan
LED antara tulang dan infeksi jaringan
Kultur : lunak, tetapi tidak bisa diandalkan
untuk membedakan infeksi yang
Swab pada luka untuk menentukan
lama dengan destruksi tulang karena
sensitivitas antibiotik trauma.
Tata Laksana
Profilaksis flucloxacillin dan benzilpenisilin atau asam fusidat
diberikan setiap 6 jam selama 48 jam

Pembersihan dan debridement yang menyeluruh pada fraktur


terbuka,

Drainase dengan membiarkan luka terbuka

Imobilisasi fraktur Pemasangan Implant + Antibiotik Jika


lukanya dengan jelas terkontaminasi, Diberikan Metronidazol
selama 4-5 hari
Osteomielitis Kronis
Osteomielitis kronik Lanjutan dari osteomielitis akut yang tidak terdiagnosis atau tidak
diobatati dengan baik

Osteomielitis kronis dapat juga terjadi setelah fraktur terbuka atau setelah tindakan operasi
pada tulang

Lesi patologis fase kronis adanya tulang mati yang terinfeksi, letaknya selalu terpisah dari
tulang yang hidup dan menjadi sequestrum

Tidak seperti segmen tulang mati yang steril, yang mengalami revaskularisasi, reabsorbsi,
dan diganti dengan tulang baru yang hidup,
Diagnosis
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
Keluhan Umum : Keluar cairan yang Tanda-Tanda Vital
dari luka/sinus setelah operasi, Sinus, fistel atau sikatriks
menahun. bekas operasi dengan nyeri
RPS : tekan.
Demam Sekuestrum yang menonjol
Nyeri lokal yang hilang timbul di keluar melalui kulit.
Discharge seropurulen dan
daerah anggota gerak tertentu.
ekskoriasi ditemukan di
RPD : terdapat riwayat fraktur sekeliling kulit.
terbuka atau osteomielitis pada Post traumatic osteomielitis
penderita tulang cacat atau non united.

Pemeriksaan Lab Pemeriksaan Radiologi


Kultur sensitivitas antibiotik, Foto polos : resorpsi tulang
Pengambilan sampel dari (patchy) dengan penebalan
jaringan yang lebih dalam. dan sclerosis di sekeliling
PCR, Elektroforesis tulang. Sequestrum tampak
PA Menentukan staging seperti fragmen padat
pada tualng panjang disekeliling tulang yang
osteopenik disekitarnya,
Tata Laksana

Mengatasi
deadspace :
Operatif meletakan
antibiotik beads
Indikasi : pada rongga
Terapi Lokal Kegagalan
antibiotik, Soft tissue
Dressing luka, cover : Luka
Antibiotik Salep ditemukannya
sequestrum kecil : skir graft
Tergantung colostomy Luka besar :
untuk atau tulang
hasil dari yang mati, musculocutane
pemeriksaan menghentikan ous graft
ekskoriasi kulit. infeksi post
mikrobiologi, traumatic, atau Aftercare :
antibiotik Abses akut Pemantauan
Insisi dan fraktur yang
memiliki tidak menyatu, berkala
kemampuan drainase.
penetrasi ke
tulang
Oseteomielitis
23 sklerotik garre

Pada tahun 1893, Garre


menemukan bentuk yang
langka dari osteomielitis non
supuratif
Karakteristik :
Sclerosis dan penebalan
kortikal.
Tidak terdapat abses, hanya
pembesaran difus pada daerah
tulang yang terkena,
Ditemukan pada daerah
diafisis dari tulang panjang.
Pasien biasanya anak muda
dengan riwayat sakit dan
Osteomielitis Tuberculosis
Osteomielitis tuberculosis atau tuberculosis tulang sekunder
terhadap terjadinya tuberculosis didalam tubuh manusia.

Osteomielitis tuberculosis lebih sering berkembang pada tulang


vertebra atau sering disebut tuberculosis spondylitis atau potts
disease

Mycobacterium masuk lewak droplet Infeksi pada paru-paru,


faring, usus imunitas penyebaran hematogen TB paru
milier, meningitis deposit kuman pd jar ekstra pulmoner

Lesi tersier : tulang dan sendi


Diagnosis
Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Lab Pemeriksaan
Keluhan Utama : Radiologi
Tanda-Tanda LED meningkat
sakit dan Foto polos :
Vital Peningkatan
bengkak disendi pembengkakan
Nyeri dapat limfosit. jaringan lunak dan
yang superfisial dirakan Tes mantoux : tampak
RPS : terlokalisir positif karakteristik
Gejala infeksi disekitar lesi atau Aspirasi cairan osteoporosis peri-
TB : Demam, berupa nyeri synovial : bentuk artikular.
keringat malam menjalar sesuai cloudly, Tampak washed-
hari, keletihan, saraf yang konsentrasi out dan ruang
dan penurunan terangsang. protein meningkat artikular melebar
dan peningkatan Di tulang
berat badan
leukosit. belakang, satu
Pada anak : dari tulang tampak
Night Cry crosion dan
collapse disekitar
interverbral disc
space
Bayangan dari
jaringan lunak :
abses
paravertebral.
Tata Laksana

Pengobatan dengan OAT


Istirahat di Tempat Kategori WHO
Tidur : memakai gips Operasi : Tujjuan
I : TB berat (TB paru, menghilangkan sumber
terutama pada Tb milier, TB
keadaan akut atau infeksi, mengkoreksi
ekstrapulmonal) deformitas,
fase aktif sampai II : TB Gagal menghilangkan
dicapai keadaan yang Pengobatan komplikasi neurologik dan
tenang secara klinis, III : TB paru tersangka kerusakan lebih lanjut
radiologis dan aktif. Tindakan : Debridemen
laboratoris
Indikasi Operasi
27
Jika terapi konservatif gagal

Deformitas bertambah, terjadi destruksi korpus multipel.

Terjadinya kompresi pada medula spinalis dengan atau tidak


dengan defisit neurologik, terdapat abses paravertebral

Lesi terletak torakolumbal, torakal tengah dan bawah pada


penderita anak. Lesi pada daerah ini akan menimbulkan
deformitas berat pada anak

Radiologis menunjukkan adanya sekuester, kavitasi


dan kaseonekrotik dalam jumlah banyak.
28

Any
Questio
n?

Vous aimerez peut-être aussi