Vous êtes sur la page 1sur 15

BAB 3

SISTEM PENGENDALIAN
MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK

KELOMPOK 11

Bagus Tri Hatmojo


(F1316027)
Karima Diayu (F1316065)
Putri Endah C (F1316077)
A. SISTEM PENGENDALIAN
MANAJEMEN
Pengendalian manajemen perlu untuk menjamin
terlaksananya strategi organisasi secara efektif dan efisien.
Pengendalian manajemen meliputi:
1. Perencanaan
2. Koordinasi
3. Komunikasi informasi
4. Pengambilan keputusan
5. Motivasi
6. Pengendalian
7. Penilaian kinerja
B. TIPE PENGENDALIAN
MANAJEMEN
Tipe pengendalian manajemen dikategorikan menjadi 3
kelompok, yaitu:
1. Pengendalian preventif (preventive control), terkait
dengan perumusan strategi dan perencanaan strategik
yang dijabarkan dalam bentuk program-program.
2. Pengendalian operasional (operational control), terkait
dengan pengawasan pelaksanaan program yang telah
ditetapkan melalui alat berupa anggaran.
3. Pengendalian kinerja, berupa analisis evaluasi kinerja
berdasarkan tolok ukur kinerja yang telah ditetapkan.
C. STRUKTUR PENGENDALIAN
MANAJEMEN
Struktur pengendalian menejemen termanifestasi dalam bentuk
struktur pusat pertanggung jawaban. Tujuan dibuatnya pusat-pusat
pertanggung jawaban tersebut adalah :
1. Sebagai basis perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja
manajemen dan unit organisasi yang dipimpinnya,
2. Untuk memudahkan mencapai tujuan organisasi,
3. Memfasilitasi terbentuknya goal congruence,
4. Mendelegasi tugas dan wewenang ke unit-unit yang memiliki
kompetensi sehingga mengurangi beban tugas manajer pusat,
5. Mendorong kreativitas dan daya inovasi bawahan,
6. Sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi secara efektif
dan efisien, dan
7. Sebagai alat pengendalian anggaran.
C. STRUKTUR PENGENDALIAN
MANAJEMEN
Tanggung jawab manajer pusat pertanggung
jawaban adalah untuk menciptakan hubungan
optimal antara sumber daya input yang
digunakan dengan output yang dihasilkan
dikaitkan dengan target kinerja.
Empat Jenis Pertanggungjawaban :
1. Pusat biaya
2. Pusat pendapatan
3. Pusat laba
4. Pusat investasi
C. STRUKTUR PENGENDALIAN
MANAJEMEN
Setiap jenis pusat pertanggungjawaban membutuhkan data
pengeluaran dan output yang dihasilkan selama masa anggaran.

Fungsi departement anggaran:


1. Menetapkan prosedur dan formulir untuk persiapan anggaran
2. Mengkoordinasikan dan membuat asumsi-asumsi sebagai dasar
anggaran
3. Membantu mengkomunikasikan anggaran ke seluruh bagian organisasi
4. Menganalisis anggaran yang diajukan dan membuat rekomendasi
kepada budgetee
5. Menganalisis kinerja anggaran yang dilaporkan, mengintepretasikan
hasil, dan menyiapkan ikhtisar laporan untuk manajer pusat
pertanggung jawaban
6. Menyiapkan pembuatan revisi anggaran jika diperlukan.
D. PROSES PENGENDALIAN
MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK
Proses pengendalian manajemen pada sektor publik
dilakukan secara formal maupun informal.
aktivitas formal dalam organisasi meliputi:
1. perumusan strategi,
2. perencanaan strategi,
3. penganggaran,
4. operasional (pelaksanaan anggaran), dan
5. evaluasi kinerja.
Saluran informasi informal dilakukan melalui:
1. komunikasi langsung,
2. pertemuan informal,
3. diskusi, atau
4. melalui metode management by walking around.
1. Perumusan Strategi (Strategy Formulation)

Salah satu metode penentuan strategi adalah


dengan menggunakan analisis SWOT
1. Perumusan Strategi (Strategy Formulation)

Olsen dan Eadie (1982) menyatakan


bahwa proses perumusan strategi
terdiri atas lima komponen dasar,
yaitu:
1. Pernyataan misi dan tujuan umum
organisasi
2. Analisis atau scanning lingkungan
3. Profil internal dan audit sumber daya
4. Perumusan, evaluasi, dan pemilihan
strategi
5. Implementasi dan pengendalian
1. Perumusan Strategi (Strategy Formulation)

Bryson (1995) membuat model 8 langkah untuk memfasilitasi


proses perumusan strategi
2. Perencanaan Stategik (Strategic Planning)

Perencanaan strategik adalah proses penentuan


program-program, aktivitas, atau proyek yang
akan dilaksanakan oleh suatu organisasi dan
penentuan jumlah alokasi sumber daya yang
akan dibutuhkan.
2. Perencanaan Stategik (Strategic Planning)

Manfaat perencanaan strategik bagi


organisasi:
1. Sebagai sarana untuk memfasilitasi terciptanya anggaran
yang efektif
2. Sebagai sarana untuk memfokuskan manajer pada
pelaksanaan strategi yang telah ditetapkan
3. Sebagai sarana untuk memfasilitasi dilakukannya alokasi
sumber daya yang optimal (efektif dan efisien)
4. Sebagai rerangka untuk pelaksanaan tindakan jangka
pendek (short term action)
5. Sebagai sarana bagi manajemen untuk dapat memahami
strategi organisasi secara lebih jelas, dan
6. Sebagai alat untuk memperkecil rentang alternatif
strategi.
2. Perencanaan Stategik (Strategic Planning)

Agar selaras dengan strategi dan desain sistem


pengendalian manajemen perlu dilakukan
restrukrisasi dan reorganisasi (institutional reform)
Restrukturisasi didasarkan pada prinsip:
1. Perubahan struktur organisasi hendaknya dapat
meningkatkan kapasitas untuk mencapai strategi yang
efektif.
2. Pimpinan eksekutif bertanggung jawab untuk
melaksanakan strategi dan arahan kebijakan hingga level
bawah.
3. Dewan bertanggung jawab secara kolektif untuk
merencanakan strategi, kebijakan dan otorisasi alokasi
sumber daya, dan menilai kinerja manajemen (eksekutif).
3. Penganggaran
Proses penganggaran pada
organisasi sector publik memiliki
karakteristik yang agak berbeda
dengan penganggaran pada sector
swasta. Perbedaan tersebut
terutama adalah adanya pengaruh
politik dalam proses penganggaran.
4. Penilaian Kinerja

Pengendalian manajemen melalui


sistem penilaian kinerja dilakukan
dengan cara menciptakan
mekanisme reward & punishment.

Vous aimerez peut-être aussi