(F1316027) Karima Diayu (F1316065) Putri Endah C (F1316077) A. SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN Pengendalian manajemen perlu untuk menjamin terlaksananya strategi organisasi secara efektif dan efisien. Pengendalian manajemen meliputi: 1. Perencanaan 2. Koordinasi 3. Komunikasi informasi 4. Pengambilan keputusan 5. Motivasi 6. Pengendalian 7. Penilaian kinerja B. TIPE PENGENDALIAN MANAJEMEN Tipe pengendalian manajemen dikategorikan menjadi 3 kelompok, yaitu: 1. Pengendalian preventif (preventive control), terkait dengan perumusan strategi dan perencanaan strategik yang dijabarkan dalam bentuk program-program. 2. Pengendalian operasional (operational control), terkait dengan pengawasan pelaksanaan program yang telah ditetapkan melalui alat berupa anggaran. 3. Pengendalian kinerja, berupa analisis evaluasi kinerja berdasarkan tolok ukur kinerja yang telah ditetapkan. C. STRUKTUR PENGENDALIAN MANAJEMEN Struktur pengendalian menejemen termanifestasi dalam bentuk struktur pusat pertanggung jawaban. Tujuan dibuatnya pusat-pusat pertanggung jawaban tersebut adalah : 1. Sebagai basis perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja manajemen dan unit organisasi yang dipimpinnya, 2. Untuk memudahkan mencapai tujuan organisasi, 3. Memfasilitasi terbentuknya goal congruence, 4. Mendelegasi tugas dan wewenang ke unit-unit yang memiliki kompetensi sehingga mengurangi beban tugas manajer pusat, 5. Mendorong kreativitas dan daya inovasi bawahan, 6. Sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisien, dan 7. Sebagai alat pengendalian anggaran. C. STRUKTUR PENGENDALIAN MANAJEMEN Tanggung jawab manajer pusat pertanggung jawaban adalah untuk menciptakan hubungan optimal antara sumber daya input yang digunakan dengan output yang dihasilkan dikaitkan dengan target kinerja. Empat Jenis Pertanggungjawaban : 1. Pusat biaya 2. Pusat pendapatan 3. Pusat laba 4. Pusat investasi C. STRUKTUR PENGENDALIAN MANAJEMEN Setiap jenis pusat pertanggungjawaban membutuhkan data pengeluaran dan output yang dihasilkan selama masa anggaran.
Fungsi departement anggaran:
1. Menetapkan prosedur dan formulir untuk persiapan anggaran 2. Mengkoordinasikan dan membuat asumsi-asumsi sebagai dasar anggaran 3. Membantu mengkomunikasikan anggaran ke seluruh bagian organisasi 4. Menganalisis anggaran yang diajukan dan membuat rekomendasi kepada budgetee 5. Menganalisis kinerja anggaran yang dilaporkan, mengintepretasikan hasil, dan menyiapkan ikhtisar laporan untuk manajer pusat pertanggung jawaban 6. Menyiapkan pembuatan revisi anggaran jika diperlukan. D. PROSES PENGENDALIAN MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK Proses pengendalian manajemen pada sektor publik dilakukan secara formal maupun informal. aktivitas formal dalam organisasi meliputi: 1. perumusan strategi, 2. perencanaan strategi, 3. penganggaran, 4. operasional (pelaksanaan anggaran), dan 5. evaluasi kinerja. Saluran informasi informal dilakukan melalui: 1. komunikasi langsung, 2. pertemuan informal, 3. diskusi, atau 4. melalui metode management by walking around. 1. Perumusan Strategi (Strategy Formulation)
Salah satu metode penentuan strategi adalah
dengan menggunakan analisis SWOT 1. Perumusan Strategi (Strategy Formulation)
Olsen dan Eadie (1982) menyatakan
bahwa proses perumusan strategi terdiri atas lima komponen dasar, yaitu: 1. Pernyataan misi dan tujuan umum organisasi 2. Analisis atau scanning lingkungan 3. Profil internal dan audit sumber daya 4. Perumusan, evaluasi, dan pemilihan strategi 5. Implementasi dan pengendalian 1. Perumusan Strategi (Strategy Formulation)
Bryson (1995) membuat model 8 langkah untuk memfasilitasi
proses perumusan strategi 2. Perencanaan Stategik (Strategic Planning)
Perencanaan strategik adalah proses penentuan
program-program, aktivitas, atau proyek yang akan dilaksanakan oleh suatu organisasi dan penentuan jumlah alokasi sumber daya yang akan dibutuhkan. 2. Perencanaan Stategik (Strategic Planning)
Manfaat perencanaan strategik bagi
organisasi: 1. Sebagai sarana untuk memfasilitasi terciptanya anggaran yang efektif 2. Sebagai sarana untuk memfokuskan manajer pada pelaksanaan strategi yang telah ditetapkan 3. Sebagai sarana untuk memfasilitasi dilakukannya alokasi sumber daya yang optimal (efektif dan efisien) 4. Sebagai rerangka untuk pelaksanaan tindakan jangka pendek (short term action) 5. Sebagai sarana bagi manajemen untuk dapat memahami strategi organisasi secara lebih jelas, dan 6. Sebagai alat untuk memperkecil rentang alternatif strategi. 2. Perencanaan Stategik (Strategic Planning)
Agar selaras dengan strategi dan desain sistem
pengendalian manajemen perlu dilakukan restrukrisasi dan reorganisasi (institutional reform) Restrukturisasi didasarkan pada prinsip: 1. Perubahan struktur organisasi hendaknya dapat meningkatkan kapasitas untuk mencapai strategi yang efektif. 2. Pimpinan eksekutif bertanggung jawab untuk melaksanakan strategi dan arahan kebijakan hingga level bawah. 3. Dewan bertanggung jawab secara kolektif untuk merencanakan strategi, kebijakan dan otorisasi alokasi sumber daya, dan menilai kinerja manajemen (eksekutif). 3. Penganggaran Proses penganggaran pada organisasi sector publik memiliki karakteristik yang agak berbeda dengan penganggaran pada sector swasta. Perbedaan tersebut terutama adalah adanya pengaruh politik dalam proses penganggaran. 4. Penilaian Kinerja
Pengendalian manajemen melalui
sistem penilaian kinerja dilakukan dengan cara menciptakan mekanisme reward & punishment.