Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Kinematika merupakan cabang dari dinamika yang menggambarkan
gerakan benda tanpa mengacu kepada gaya-gaya, baik yang mengakibatkan
gerakan atau yang ditimbulkan sebagai hasil dari gerakan itu
Yang harus selalu diingat bahwa kecepatan dan percepatan adalah vector.
Dengan demikian memiliki besar dan arah
Persamaan (2.1), (2.2) dan (2.3) adalah persamaan diferensial gerak lurus
partikel
Hubungan perpindahan s, kecepatan v dan percepatan a
Gambar a menunjukkan hubungan s
dan t untuk suatu gerak lurus. Dengan
menarik garis singgung pada kurva
pada waktu t, diperoleh sudut arah
(slope), yang merupakan kecepatan
ds
v
dt
Gambar b menunjukkan hubungan v
dv
dan t, sudut arah dari kurva v-t
dt
pada suatu waktu memberikan
percepatan pada waktu itu
Luasan di bawah kurva v-t dalam waktu dt adalah v dt, yang
menunjukkan perpindahan tempat ds. Dengan demikian s2 t2
perpindahan neto partikel dalam selang waktu dari t1 ke t2 s1
ds
t1
v dt
merupakan luasan di bawah kurva yang bersesuaian, yaitu
v2 t2
Dengan cara yang sama untuk gambar c kita dapatkan
v1
dv t1
a dt
Gambar a disamping menunjukkan
hubungan a dan s. Luasan di bawah kurva
selama perpindahan tempat ds adalah a ds.
Jadi luasan neto di bawah kurva antara
koordinat tempat s1 dan s2 adalah
v2 s2
v1
v dv
s1
a ds
v v0 at
v 2 v02 2 a s s0
Selanjutnya dari persamaan (2.1) dengan mengganti harga v, kita
dapatkan
s t t
ds v dt v at dt
s0 t0 t0 s s0 vot 21 at 2
b. PERCEPATAN SEBAGAI FUNGSI WAKTU
Dari persamaan (2.2) dan (2.1) kita dapatkan
v2 t2 t
dv f t dt v v0 f t dt
v1 t1 0
s2 t2 t
s1
ds
t1
v dt
s s0 v dt
0
c. PERCEPATAN NOL
Dari persamaan (2.2) kita dapatkan bahwa kecepatan adalah konstan,
selanjutnya dari persamaan (2.1) kita peroleh
s s0 v0 t
d. Percepatan sebagai fungsi kecepatan a = f(v)
Dari persamaan (2.2) kita dapatkan
dv dv dv t v dv
a
dt
dt
a
f v
t dt
0 v0 f v
Dari persamaan (2.3) kita dapatkan
v v dv s v v dv
v dv f v ds
v0
ds
f v s0
s s0 v0 f v
v dv f s ds
v s s
v dv f s ds v v 2
2 2
0 f s ds
v0 s0 s0
ds s ds t
ds
s
v dt
dt so g s 0
t
so g s
CONTOH SOAL
s 32t 2 2
15 t 3 v
ds
dt
4 t 2 t2
5 a
dv
dt
4 4 t
5
Hubungan v , t dan a adalah
t v a t v a t v a
e. Jawaban
1). Grafik kecepatan versus waktu : dapat dibuat berdasarkan hasil
perhitungan di atas
dengan s dalam meter, dan t dalam sekon. Tentukan waktu t dan percepatan a
, bila v = 0. Hanya untuk harga t yang positif saja
Penyelesaian
a. Diketahui (data yang diketahui)
s 4 t 3 2 t 2 18 t 5
b. Ditanyakan (hasil yang diinginkan)
Tentukan waktu t dan percepatan a, bila v = 0 (untuk harga t yang positif
saja)
c. Diagram Benda Bebas (gambar-gambar yg diperlukan)
Tidak diperlukan karena sudah merupakan problem matematik
d. Perhitungan-perhitungan
s 4 t 3 3 t 2 18 t 5 v 12 t 2 6 t 18 a 24 t 6
Untuk v = 0 kita dapatan 12 t 2 4 t 18 0
6 36 4 12 18 6 30
t1,2
24 24
didapat t1 = 1 detik dan t2 = - 1,5 detik
a 24 t 6 24 1 6 30 m/s2
e. Jawaban
Percepatan a = 30 m/s2
Penyelesaian
a. Diketahui (data yang diketahui)
Pada h = 6 m, v = 3 m/s Gravitasi = 61 gravitasi bumi
b. Ditanyakan (hasil yang diinginkan)
Kecepatan tumbukan pada roda pendarat dengan bulan
c. Diagram Benda Bebas (gambar-gambar yg diperlukan)
Tidak diperlukan karena sudah merupakan problem matematik
d. Perhitungan-perhitungan
1
Gravitasi = 6 gravitasi bumi
Bilamana kita ambil percepatan gravitasi di bumi g = 9,81 m/s2 , kita
DASAR TEORI
Gambar disamping menunjukkan
sebuah partikel bergerak
sepanjang kurva bidang. Pada
waktu t , partikel berada di A, yang
kedudukannya ditentukan oleh
vector tempat r diukur dari O (titik
asal yang tetap dari suatu
koordinat). Pada saat t + t partikel
berada di A , kedudukannya
ditentukan oleh vector tempat r +
r. Jika kita perhatikan, vector r +
r merupakan penjumlahan dari
vector r dan vector r
Perpindahan partikel dalam waktu
t adalah vector r yang
merupakan perubahan vector
tempat. Sedangkan jarak
sebenarnya yang ditempuh partikel
ketika berpindah dari A ke A adalah
panjang scalar s yang diukur
sepanjang lintasan
Vektor kecepatan rata-rata
r
didefinisikan sebagai v av
t
yang merupakan vector dengan arah searah r dan besarnya adalah
besaran r dibagi t
Vektor kecepatan sesaat didefinisikan sebagai harga limit dari r
v lim
kecepatan rata-rata ketika selang waktu mendekati nol, jadi t 0 t
Jika kita perhatikan, arah dari r mendekati garis singgung lintasan ketika t mendekati
nol. Dengan demikian kecepatan v selalu merupakan vector yang menyinggung lintasan
tersebut. Sesuai dengan definisi derivative, kita dapatkan vector kecepatan (velocity)
adalah
dr
v r (2.4)
dt
dr ds
Besar vector kecepatan (speed) didefinisikan v v r s
dt dt
Vektor kecepatan partikel di A adalah v dan vector kecepatan partikel di A adalah v,
terdapat perubahan vector kecepatan. Vektor kecepatan di A ditambah vector
perubahannya harus sama dengan vector kecepatan di A, sehingga dapat kita
x 3 t2 4 t vx 6 t 4 ax 6
y 4t 2 31 t 3 vy 8 t t 2 ay 8 2 t
2 a 6 2 4 2 7 ,21 mm/s 2
a x 6 mm/s
1 ay 4
1
a y 4 mm/s 2
x tan tan 33 ,69 0
ax 6
e. Jawaban
v 14 ,42 mm/s dengan x 56 ,310
2 3 3 2
r t t i
t4
j v
dr
dt
t3
2t 3t i j
2
3
a
dv
dt
4 t 3 i t 2 j
3 2 12
v 2 3 3 3 i
2 33
3
j 9 i 9 j 9 i j m/s a 4 3 3 i 3 2 j 9 i 9 j 9 i j m/s2
3. Gerak x dan y dari batang pandu A dan B
dengan celah siku-siku mengendalikan
gerak kurvilinear dari pen penghubung P
yang meluncur pada kedua celah. Untuk
selang waktu yang pendek, gerakan
ditentukan oleh x 20 41 t 2 dan y 15 61 t 3
di mana x dan y dalam milimeter dan t dalam
sekon. Hitunglah besarnya kecepatan v dan
percepatan a pen untuk t = 2 s. Gambarkan
arah lintasan dan tunjukkan kelengkungannya
pada saat itu
Penyelesaian
a. Diketahui (data yang diketahui) x 20 41 t 2 dan y 15 61 t 3
e. Jawaban
Kecepatan = 2,24 m/s
Percepatan = 2,06 m/s2
4. Bila sekrup pengatur pada soal (3) berputar secara periodik dan menerus-
kan gerak ke masing-masing batang pandu bercelah dengan persamaan
x 30 24 sin t 2 dan y 40 32 cos t 2 di mana x dan y dalam
milimeter dan t dalam sekon, tentukanlah besarnya kecepatan v dan
percepatan a dari pen P untuk t = 2,5 s. Gambarkan arah lintasan dan
tunjukkan kelengkungannya pada saat itu
Penyelesaian
a. Diketahui (data yang diketahui)
x 30 24 sin t 2 dan y 40 32 cos t 2
b. Ditanyakan (hasil yang diinginkan)
Besarnya kecepatan v dan percepatan a dari pen P untuk t = 2,5 s
v y 16 sin t 2
y 40 32 cos t 2
a y 8 2 cos t 2
Untuk t = 2 s kita dapatkan
v x 26 ,7 mm/s
v 44 ,42 mm/s
v y 35 ,5 mm/s
a x 41,8 mm/s 2
a 69 ,8 mm/s 2
a y 55 ,9 mm/s 2
e. Jawaban
Kecepatan v = 44,42 mm/s
Percepatan a = 69,8 mm/s2
KOORDINAT NORMAL DAN TANGENSIAL (n-t)
Bila kita tinjau sebuah kurva lengkung seperti yang ditunjukkan pada
gambar , di setiap titik dari kurva dapat dibuat sebuah garis yang
menghubungkan titik dimaksud dengan pusat kelengkungan kurva (disebut
garis normal) dan sebuah garis singgung (disebut garis tangensial) pada
titik tersebut. Kedua garis ini saling tegak lurus dan dipergunakan sebagai
system koordinat yang sangat alamiah guna memberikan gambaran
gerakan kurvilinier. Pada system koordinat normal-tangensial ditetapkan
bahwa arah positif n adalah menuju pusat kelengkungan lintasan,
sedangkan arah positif t adalah kearah gerakan partikel
Perhatikan gambar disamping
memperlihatkan sebuah partikel
bergerak pada lintasan lengkung
yang posisi partikel setiap
saatnya ditentukan dengan
koordinat normal-tangensial.
Vektor satuan kearah sumbu n
adalah en dan vector satuan
kearah sumbu tangensial adalah
et . Perlu dipahami bahwa vector
satuan ini setiap saat berubah
arah sesuai dengan kondisi
lintasan. Sekarang kita tinjau
partikel yang bergerak dari titik A
ke A dalam waktu dt, kita
dapatkan
ds d
Dimana
adalah jejari kelengkungan lintasan pada kondisi ini (kita tidak
meninjau perubahan diferensial antar titik A dan A karena akan
muncul suku order tinggi yang akan lenyap bila diambil limitnya).
d adalah perubahan sudut yang terjadi dalam radian
ds d d
Jadi besarnya kecepatan adalah v
dt dt dt
Vektor kecepatan adalah v v et et (2.7)
dv d v e t
Vektor percepatan adalah a v et v et (2.8)
dt dt
Dari persamaan (2.8) terlihat bahwa vector satuan et memiliki derivative karena
et
arahnya berubah. Untuk mendapatkan perhatikan gambar 2.9a yang me-
nunjukkan perubahan et selama penambahan diferensial gerak ketika partikel
berpindah dari A ke A. Sehubungan dengan hal ini vector et berubah menjadi et ,
dan selisih vector det ditunjukkan pada gambar 2.9b. Vector det dalam limit
besarnya sama dengan panjang busur yang diperoleh dengan memutar vector
satuan et sebesar sudut d dinyatakan dalam radian. Arah det sama dengan en.
Jadi, kita dapatkan det = en d . Selanjutnya kita bagi dengan dt, kita dapatkan
de t d
en atau e t en (2.9)
dt dt
2
Dimana v2
an v at v s a an2 at2
CONTOH SOAL
1. Sebuah partikel bergerak pada lintasan lingkaran (circular path) dengan
jejari 0,3 m. Hitunglah besarnya a dari percepatan partikel itu (a) bila
kecepatannya adalah konstan 0,6 m/s dan (b) bila kepesatannya 0,6 m/s
tetapi dengan laju pertambahan sebesar 0,9 m/s setiap detik (sekon).
Penyelesaian
a. Diketahui (data yang diketahui)
Lintasan lingkaran dengan jejari r = 0,3 m.
b. Ditanyakan (hasil yang diinginkan)
(1). Percepatan partikel bila v = 0,6 m/s konstan.
(2). Percepatan partikel bila v = 0,6 m/s dengan laju pertambahan
sebesar 0,9 m/s2
c. Diagram Benda Bebas (gambar-gambar yg diperlukan)
Tidak memerlukan gambar
d. Perhitungan-perhitungan
(1). Pada lintasan lingkaran bila kecepatan partikel konstan, maka berlaku :
v2 0 ,6 2
a an a 1,2 m/s
r 0 ,3
e. Jawaban
(1). Percepatan partikel bila v = 0,6 m/s konstan adalah 1,2 m/s2.
(2). Percepatan partikel bila v = 0,6 m/s dengan laju pertambahan
sebesar 0,9 m/s2 adalah 1,5 m/s2
2. Sebuah partikel P bergerak pada seluruh lintasan lingkaran dengan jejari 2
m. Pada saat diamati, kecepatan partikel bertambah dengan laju 6 m/s2, dan
besarnya percepatan total adalah 10 m/s2. Tentukan kecepatan v dari
partikel tersebut pada saat itu
Penyelesaian
a. Diketahui (data yang diketahui) r 2 m at 6 m/s2 a 10 m/s 2
v2
an v an r 8 2 4 m/s
r
e. Jawaban
Kecepatan v = 4 m/s
3. Sebuah mobil balap berjalan dengan kecepatan tetap melewati belokan
horisontal dengan jejari kelengkungan 300 m. Berapakah kecepatan
maksimum v mobil tersebut, bila percepatan normalnya tidak dapat melebihi
0,8g tanpa menyebabkan mobil itu selip?
Penyelesaian
a. Diketahui (data yang diketahui)
Sebuah mobil balap berjalan dengan kecepatan tetap melewati belokan
horisontal dengan jejari kelengkungan 300 m.
an 0 ,8 g 0 ,8 9 ,81 7 ,848 m/s2
der e d dan de er d
Perlu diingat bahwa panjang vector satuan adalah satu satuan panjang.
Selanjutnya kita dapatkan :
de r de
e dan er
d d
d d
er e e dan e er er (2.12)
dt dt
Substitusikan persamaan (2.12) kedalam persamaan vector kecepatan diperoleh :
v r r e r r e r r e r r e
(2.13)
v vr er v e
Dimana : vr r v r v vr2 v2
Komponen r dari v merupakan laju pertambahan vector r, sedangkan komponen
dari v disebabkan oleh rotasi r
Vektor percepatan a kita dapatkan sebagai berikut :
a v r e r r e r r e r e r e
2
a r r e r r 2 r e
(2.14)
a ar er a e
2
Dimana : ar r r a r 2 r a ar2 a2
1 d 2
Secara alternative dapat kita tuliskan a r
r dt
Untuk lebih memahami persamaan
(2.14) perhatikan gambar (a) disamping
yang menunjukkan vector kecepatan
dan komponen r dan pada
kedudukan A dan A setelah
perpindahan tempat yang sangat kecil.
Komponen-komponen ini masing-
masing mengalami perubahan harga
dan arah (gambar b), yaitu :
Perlu diingat bahwa arah r yang positif berada pada arah n negative,
dengan demikian ar an
Komponen percepatan ar dan a dalam bentuk scalar dapat juga diperoleh
dengan diferensiasi langsung dari hubungan koordinat x = r cos dan
y = r sin .
CONTOH SOAL
1. Kedudukan blok geser P dalam
lengan beralur OA dikendalikan oleh
sekrup penggerak seperti terlihat
pada gambar. Pada saat yang
ditunjukkan 8 rad/s dan
20 rad/s2. Juga pada saat yang
sama r = 200 mm r 300 mm/s ,
dan r 0 Tentukan harga komponen r dan dari percepatan P untuk
saat itu
Penyelesaian
a. Diketahui (data yang diketahui)
8 rad/s 20 rad/s2, r = 200 mm, r 300 mm/s dan r 0
a r 2 r 2 10 3 2 2 10 3 78 mm/s 2
e. Jawaban
Besarnya kecepatan v =37,36 mm/s.
2
Komponen percepatan adalah ar 103 mm/s dan a 78 mm/s 2
3. Sebuah pen yang terkendala oleh dua bagian mesin yang bersambung
dengannya mempunyai gerak kurvilinear bidang yang ditentukan oleh
koordinat kutub r r0 e dan C t dengan r0 , k dan C adalah konstanta
kt
v r C r0 e kt v r0 e kt k 2 C 2
2 e. Jawaban
ar r r r0 k e C r0 e 2 kt 2 kt
Besarnya kecepatan
a r 2 r 2Cr0 ke kt v r0 e kt k 2 C 2
a r k e C r e 2Cr ke
2 kt 2 kt 2 kt 2 Besarnya percepatan
0 0 0
a r k C e
0
2 2 kt a r0 k 2 C 2 e kt
GERAK KURVILINIER RUANG
R xi y jzk
v R xi y j zk (2.15)
a v R xi y j z k
Koordinat silindris (r--z)
Vektor tempat R bagi partikel dengan koordinat silindris adalah : R = r er + z k
Vektor kecepatan adalah v R r er r er z k z k
d
k 0 v r
Dimana : er e e Dimana : vr r
dt
vz z v vr2 v2 v z2
v R r e r r e z k
Jadi : (2.16)
v R vr er v e v z k
Vektor percepatan adalah : a v r er r er r e r e r e z k
d d
Dengan substitusikan er e e dan e er er
dt dt
2
kita dapatkan : a v r e r r e r e r e r e r z k
2
a r r e r r 2 r e z k
Jadi :
(2.17)
a ar er a e a z k
2 1 d 2 az z a ar2 a2 a z2
Dimana : ar r r a r 2 r r
r dt
Koordinat bola (R--)
Pada koordinat bola ini, kita gunakan vector satuan eR , e dan e.
Berdasarkan vector satuan tersebut dapat kita tuliskan vector kecepatan
dan vector percepatan adalah :
v vR eR v e v e (2.18)
a a R eR a e a e (2.19)
Dimana : vr R v R cos v R
2 2
ar R R R cos 2
cos d 2
a R 2 R cos
2
R dt
2
1 d 2
a R R sin cos
R dt
CONTOH SOAL
1. Sekrup daya mula-mula diam dan diberi laju
putaran yang bertambah secara teratur
terhadap waktu t, sesuai persamaan
kt dengan k adalah konstanta. Tentukan
persamaan kecepatan v dan percepatan a bagi
pusat bola A, bila sekrup itu telah berputar
satu putaran penuh dari keadaan diam. Jarak
maju sekrup (jarak maju setiap putaran
sekrup) adalah L.
Penyelesaian
a. Diketahui (data yang diketahui) k t Jarak maju = L. 2
b. Ditanyakan (hasil yang diinginkan)
Persamaan kecepatan v dan percepatan a bagi pusat bola A, bila sekrup
itu telah berputar satu putaran penuh dari keadaan diam.
c. Diagram Benda Bebas (gambar-gambar yg diperlukan)
c. Diagram Benda Bebas
(gambar-gambar yg diperlukan)
d. Perhitungan-perhitungan
Dari gambar terlihat bahwa lintasannya
berbentuk heliks pada permukaan silindris,
dengan demikian kita gunakan koordinat
silindris. 1 2
k t dt k t
d 2 t2
k t
dt 1 k
2 k t 2
2
Sehingga laju sudut pada satu putaran adalah : k 2 2 k
k
Pada suatu lintasan berbentuk heliks, sudut heliks diperoleh berdasarkan
persamaan sin sin sin
L 2 b L2 4 2b 2
L
tan
2 b 2 b
cos
L2 4 2b 2
Dari gambar diperoleh hubungan v v cos
Dari koordinat silindris kita dapatkan v r
r L2 4 2b 2 k
Sehingga kita dapatkan : v 2b k L2 4 2b 2
cos 2 b
Komponen percepatan diperoleh berdasarkan persamaan (2.17)
2
2 4 b k
ar r r 0 b 2 k
4 b k 2 b k 2 k L
a r 2 r b k 2 0 2 k bk a
2
d d d
a z z v z v z v tan b tan
dt dt d
a bk 1 16 2 4Lb 2 2
L kL
a z b tan b k
2 b 2
e. Jawaban
k
Kecepatan v L2 4 2b 2
Percepatan a bk 1 16 2 4Lb 2 2
2. Tinjaulah sekrup daya pada contoh (1) dengan jarak maju L = 30 mm. Bila
b = 150 mm dan sekrup berputar dengan laju konstan 4 putaran/sekon,
hitung besarnya kecepatan dan percepatan pusat bola A.
Penyelesaian
a. Diketahui (data yang diketahui)
Sekrup daya pada contoh (1) dengan jarak maju L = 30 mm. Bila b = 150
mm dan sekrup berputar dengan laju konstan 4 putaran/sekon
b. Ditanyakan (hasil yang diinginkan)
Besarnya kecepatan dan percepatan pusat bola A.
c. Diagram Benda Bebas (gambar-gambar yg diperlukan)
Tidak memerlukan gambar
d. Perhitungan-perhitungan v r 0,150 2 4 3,771 m/s
30
tan 1 tan 1 0,032 rad 1,830
2 150
v 3,771
v 3,773 m/s
cos cos1,830
2
ar r r 0 0.150 2 4 2 94,8 m/s2
a r 2 r 0,150 0 2 0 2 4 0
a z b tan 0,150 tan 1,830 0 0
e. Jawaban
Besarnya kecepatan v 3,773 m/s
Besarnya percepatan a ar 94,8 m/s2
Perlu disadari bahwa percepatan partikel yang terlihat dalam system translasi x-
y ini sama dengan yang terlihat pada system tetap X-Y bila system yang
bergerak memiliki kecepatan yang konstan.
CONTOH SOAL
1. Pesawat angkut jet B sedang terbang ke utara
dengan kecepatan vB = 600 km/jam ketika peawat A
yang lebih kecil lewat di bawahnya dengan arah
600 seperti tergambar. Namun oleh penumpang di
B peawat A tampak seperti terbang ke samping dan
bergerak ke timur. Tentukan kecepatan A
sebenarnya dan kecepatan A yang tampak relative
bagi B.
Penyelesaian
a. Diketahui (data yang diketahui)
Jet B sedang terbang ke utara dengan kecepatan vB = 600 km/jam ketika
peawat A yang lebih kecil lewat di bawahnya dengan arah 600 seperti
tergambar.
b. Ditanyakan (hasil yang diinginkan)
Kecepatan A sebenarnya dan kecepatan A yang tampak relative bagi B?
d. Perhitungan-perhitungan
Dengan memperhatikan hubungan vector vA , N
vB dan vA/B tersebut, dapat kita selesaikan
dengan tiga cara, yaitu : VA/B
VB
I). Trigonometri VA
Secara trigonometri kita lihat segitiga siku- 600
siku, sehingga berlaku :
E
vB 600
vA 0
1200 km/jam
cos 60 0,5
v A / B vB tan 600 600 tan 600 1039 km/jam
II). Vektor
Secara vector kita dapatkan hubungan : vA = vA/B i + vB j
di mana : v A / B vB tan 600 600 tan 600 1039 km/jam
Sehingga vA = 1039 i + 600 j
III). Grafis
Bila diselesaikan secara grafis, yang pertama harus kita lakukan adalah
menentukan skala. Untuk khasus ini kita ambil skala 1 cm = 200 km/jam.
Langkah kedua gambarkan vB = 600 km/jam sesuai dengan arahnya (ke atas).
v A / B 1039 km/jam
2. Pesawat terbang penumpang B terbang ke timur
dengan kecepatan vB = 800 km/jam. Pesawat jet
militer A terbang ke selatan dengan kecepatan vA =
1200 km/jam lewat di bawah B dengan ketinggian
sedikit lebih rendah. Berapa kecepatan yang
dimiliki A yang tampak oleh penumpang di B, dan
ke mana arah kecepatan yang kelihatan itu ?
Penyelesaian
a. Diketahui (data yang diketahui)
Pesawat B terbang ke timur dengan kecepatan vB
= 800 km/jam. Pesawat A terbang ke selatan
dengan kecepatan 1200 km/jam
b. Ditanyakan (hasil yang diinginkan) VB
Kecepatan vA yang tampak oleh
penumpang di B dan arahnya.
v A 1200
tan 1,5 56 ,30
vB 800
56 ,30
3. Sebuah perahu mampu berkepesatan 16 knot pada air yang tenang.
Perahu itu mempertahankan arah yang benar ke barat ketika menghadapi
arus yang mengalir dari utara ke selatan dengan kecepatan 3 knot. Berapa
arah perahu seharusnya (diukur searah jarum jam dari utara pada sudut
terkecil) ?. Berapa lama waktu yang diperlukan oleh perahu itu untuk maju
24 mil laut kearah barat ?
Penyelesaian
a. Diketahui (data yang diketahui)
Perahu mampu berkepesatan 16 knot pada air yang tenang. Perahu
mempertahankan arah ke barat ketika menghadapi arus yang mengalir ke
selatan dengan kepesatan 3 knot.
b. Ditanyakan (hasil yang diinginkan)
1). Arah perahu vP
2). Waktu yang ditempuh untuk
maju 24 mil ke arah barat. vA
c. Diagram Benda Bebas
(gambar-gambar yg diperlukan) vA/P
d. Perhitungan-perhitungan
vA 3
cos 77 ,6 0
vP 14
vA P
sin v A P 14 sin 77 ,6 0 13 ,7 knot
vP
24 24
t 1,75 jam = 1 jam 45 menit
v A P 13,7
e. Jawaban
1). 77 ,6
0
L A y A 2 y D konstanta
LB y B yC yC y D konstanta
Derivatifnya terhadap waktu adalah :
0 y A 2 y D dan 0 y B 2 yC y D
0 y A 2 yD dan 0 y B 2 yC y D
Dengan menghapuskan suku y D dan y D kita dapatkan
y A 2 y B 4 yC 0 dan y A 2 y B 4 yC 0
Dari persamaan terlihat bahwa harga kecepatan dan percepatan tidak semuanya
positip, hal ini menunjukkan adanya perbedaan arah. Misal A dan B memiliki
kecepatan ke bawah v A y A dan vB y B , maka C akan memiliki
v v
kecepatan keatas vC yC A B
4 2
Seperti pada kasus satu derajat kebebasan, pada kasus ini dapat juga diperoleh
dengan pemeriksaan gerakan dua puli di C dan D. Karena adanya penambahan
dyA (dengan yB dipegang tetap), pusat D pindah ke atas sebesar dy A 2 yang
mengakibatkan gerak ke atas sebesar dy A 4 bagi pusat C.
Sedangkan penambahan dyB (dengan yA dipegang tetap), pusat C pindah ke
atas sebesar dy B 2
dy dy v A vB
dyC A B vC yC
4 2 4 2
CONTOH SOAL
1. Bila kecepatan naik x blok A pada
bidang miring bertambah dengan
laju 0,044 m/s setiap sekonnya, A
tentukan percepatan B.
Penyelesaian
B
a. Diketahui (data yang diketahui)
Percepatan naik x 0 ,044 m/s2
b. Ditanyakan (hasil yang diinginkan)
Percepatan B.
c. Diagram Benda Bebas
(gambar-gambar yg diperlukan)
y A
d. Perhitungan-perhitungan x
Dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
I). Peninjauan panjang kabel B
Panjang kabel adalah :
L x 2 y konstanta
Kita diferensialkan terhadap waktu, kita dapatkan
0 x2y v A 2v B
0 x 2 y a A 2 aB
C E
Selanjutnya kita dapatkan
a A 0,044
aB 0,022 m/s2
2 2 E
II). Peninjauan gerakan puli
Kita perhatikan puli bawah (tempat menggantung
blok B)
Dari gambar, terlihat bahwa pergerakan blok B adalah B
sama dengan pergerakan titik D, sedangkan pergerakan
blok A adalah sama dengan pergerakan titik E.
Berdasarkan dua buah segitiga yang sebangun, maka pergerakan titik D
adalah setengah pergerakan titik E. Dengan demikian kecepatan dan
percepatan titik D adalah setengah kecepatan dan percepatan titik E.
a A 0,044
aB 0,022 m/s2
2 2
Penyelesaian
a. Diketahui (data yang diketahui)
Waktu t = 5 sekon
Kabel pada penggulung
memiliki kecepatan konstan
320 mm/s