Vous êtes sur la page 1sur 11

ANTI HIPERTENSI

KELOMPOK III
DEFINISI
Antihipertensi adalah obat obatan yang
digunakan untuk mengobati hipertensi.
Pemberian obat bukan berarti menjauhkan
individu dari modifikasi gaya hidup yang
sehat seperti mengurangi berat badan,
mengurangi konsumsi garam dan alkohol,
berhenti merokok, mengurangi stress dan
berolah-raga.
PATOFISIOLOGI HIPERTENSI
Meningkatnya teknan darah di dalam
saluran arteri bisa terjadi melalu beberapa
cara : jantung memompa lebih kuat sehingga
mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap
detiknya, arteri besar kehilanagan kelenturan
dan menjaidi kaku, sehingga arteri tidak
dapat mengembang pada saat jantung
memompa darah. Karenanya darah paa
setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui
pembuluh darah yang sempit daripada
biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan
darah
3 PENDEKATAN UTAMA DALAM
TERAPI HIPRTENSI

1. Menurunkan curah jantung


2. Menurunkan volume darah
3. Menurunkan resistensi
perifer
REKOMENDASI OBAT WHO
Diuretik
Beta blocker
ACE inhibitor
Calcium channel blocker
Angiotensin receptor blocker (ARB)
DIURETIK
Mekanisme kerja : Diuretik menurunkan tekanan
darah dengan menghancurkan garam yang tersimpan
di alam tubuh.
Pengaruhnya ada dua tahap yaitu:
1. Pengurangan dari volume darah total dan curah
jantung, yang menyebabkan meningkatnya
resistensi pembuluh darah perifer
2. Ketika curahjantung kembali ke ambang normal,
resistensi pembuluh darah perifer juga berkurang
Contoh antihipertensi dari golongan ini adalah
Bumetanide, Furosemide, Hydrochlorothiazide,
Triamterene, Amiloride, Chlorothiazide,
Chlorthaldion.
Reseptor Beta Adrenergik (-B locker)

mekanisme penurunan tekanan darah akibat pemberian -


blocker dapat dikaitkan dengan hambatan reseptor 1,
antara lain :
(1) penurunan frekuensi denyut jantung dan kontraktilitas
miokard sehingga menurunkan curah jantung;
(2) hambatan sekresi renin di sel jukstaglomeruler ginjal
dengan akibat penurunan Angiotensin II;
(3) efek sentral yang mempengaruhi aktivitas saraf simpatis,
perubahan pada sensitivitas baroresptor, perubahan neuron
adrenergik perifer dan peningkatan biosentesis prostasiklin.
Contoh antihipertensi dari golongan ini adalah Propano lol,
Metoprolol, Atenolo l, Betaxo lol, Bisoprolol, Pindo lol,
Acebutolol,Penbutolol, Labetalol.
Penghambat Angiotensin Converting
Enzyme(ACE-I nhibitor)
Mekanisme kerja : secara langsung
menghambat pembentukan Angiotensin II
dan pada saat yang bersamaan
meningkatkan jumlah bradikinin. Hasilnya
berupa vasokonstriksi yang berkurang,
berkurangnya natriumdan retensi air, dan
meningkatkan vasodilatasi
(melaluibradikinin).
Contoh antihipertensi dari go longan ini
adalah Kaptopril, Enalapril, Benazepril,
Fosinopril, Moexipril, Quianapril, Lisinopril.
Penghambat reseptor
Angiotensin
Mekanisme kerja: inhibitor kompetitif dari
reseptor Angiostensin II (tipe 1).
Pengaruhnya lebih spesifik pada
angiostensin II dan mengurangi atau sama
sekali tidak ada produksi ataupun
metabolisme bradikinin
Contoh : losartan, valsartan, candesartan,
irbesartan,telmisartan, eprosartan,
zolosartan.
Antagonis Kalsium
Mekaanisme kerja: menghambat influks
kalsium pada sel otot polos pembuluh
darah dan miokard. Dipembuluh darah
menimbulkan relaksasi arteriol,
Contoh : Amlodipine, Diltiazem, Verapamil,
Nifedipine.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi