Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
SENGKETA
Keadaan yang mencerminkan para pihak
mempunyai masalah, yaitu
menghendaki pihak lain berbuat atau
tidak berbuat sesuatu, tetapi pihak lain
menolak berbuat demikian.
Kondisi yang ditimbulkan oleh dua pihak
atau lebih yang dicirikan dengan
pertentangan secara terang-terangan
Sengketa dan Proses Penyelesaiannya
Sengketa <dispute>
Prosedur
Ajudikasi / Litigasi
Yudisial
Prosedur
Konsensus
Out Court / Non
Litigasi / Consensually
Penyelesaian Sengketa
Non Litigasi
13
Negosiasi 2/4
: upaya penyelesaian sengketa para pihak tanpa melalui
proses peradilan bertujuan mencapai kesepakatan atas
dasar kerja sama yang lebih harmonis & kreatif
Faktor-faktor
kekuatan tawar menawar
pola tawar menawar
strategi tawar menawar
15
Negosiasi 4/4
Tahap dalam berlangsungnya negosiasi
menetapkan persoalan & menetapkan posisi awal
argumentasi
menyelidiki kemungkinan
menetapkan proposal
menetapkan dan menandatangani persetujuan
Strategi
withdrawal/avoidance: menghindar/melarikan diri
smoothing/accommodation: mencoba menyelesaikan konflik
dan membuat semua pihak senang
compromise: setiap orang mendapat hak yang sama
menghindari konflik
force/competition: win-lose
problem solving: keterbukaan dan kejujuran para pihak untuk
mencapai konsensus 16
Mediasi Sebagai Salah Satu
Alternatif Penyelesaian
Sengketa di Luar Pengadilan
DASAR HUKUM ADR
Dasar Filosofi Pancasila (asas penyelesaian sengketa melalui musyawarah
untuk mencapai mufakat)
Litigasi
Non Litigasi
(Alternative Dispute Resolution)
20
Waktu lama
proses
penyelesaian sengketa
melalui
Jalur Pengadilan
Kurang Jujur Kurang Netral
21
Murah
Hub. baik
Cepat ADR
Sukarela
proses
Non Judicial
penyelesaian sengketa Sesuai
(luwes) di luar Kebutuhan
Jalur Pengadilan
Rahasia
Netral
22
LATAR BELAKANG
Tuntutan ADR
Dunia Bisnis
Negosiasi
Mediasi
Konsoliasi
Arbitrase
24
MEDIATION
DEFINISI
27
MEDIASI DI PENGADILAN
PIHAK A PIHAK B
MEDIATOR
30
KEUNTUNGAN MEDIASI
Para pihak yang bersengketa dapat tetap berhubungan
baik. Hal ini sangat baik bagi hubungan bisnis karena
pada dasarnya bertumpu pada good relationship dan
mutual trust
Lebih murah dan cepat
Bersifat rahasia (confidential), sengketa yang timbul tidak
sampai diketahui oleh pihak luar, penting untuk menjaga
reputasi pengusaha karena umumnya tabu untuk terlibat
sengketa
Hasil-hasil memuaskan semua pihak
Kesepakatan-kesepakatan lebih komrehensif
Kesepakatan yang dihasilkan dapat dilaksanakan
31
Fungsi Mediator
32
PROSES MEDIASI
Tahap pertama: menciptakan forum.
Dalam tahap ini kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah
sebagai berikut:
Rapat gabungan.
Pernyataan pembukaan oleh mediator, dalam hal ini yang
dilakukan adalah:
mendidik para pihak;
menentukan pokok-pokok aturan main;
membina hubungan dan kepercayaan.
Pernyataan para pihak, dalam hal ini yang dilakukan adalah:
dengar pendapat (hearing);
menyampaikan dan klarifikasi informasi;
cara-cara interaksi. 33
PROSES MEDIASI
Tahap kedua: mengumpulkan dan membagi-bagi
informasi.
Dalam tahap ini kegiatan-kegiatan yang dilakukan dengan
mengadakan rapat-rapat terpisah yang bertujuan untuk:
Mengembangkan informasi selanjutnya;
Mengetahui lebih dalam keinginan para pihak ;
Membantu para pihak untuk dapat mengetahui kepentingannya ;
Mendidik para pihak tentang cara tawar menawar penyelesaian
masalah.
34
PROSES MEDIASI
Tahap ketiga: pemecahan masalah.
Dalam tahap ketiga yang dilakukan mediator mengadakan rapat
bersama atau lanjutan rapat terpisah, dengan tujuan untuk:
Menetapkan agenda.
Kegiatan pemecahan masalah.
Menfasilitasi kerja sama.
Identifikasi dan klarifikasi isu dan masalah.
Mengembangkan alternatif dan pilihan-pilihan.
Memperkenalkan pilihan-pilihan tersebut.
Membantu para pihak untuk mengajukan, menilai dan
memprioritaskan kepentingan-kepentingannya.
Hukum Bisnis (Mediasi) 35
PROSES MEDIASI
Tahap keempat: pengambilan keputusan.
Dalam tahap ini, kegiatan-kegiatan yang dilakukan sebagai
berikut:
Rapat-rapat bersama.
Melokalisasikan pemecahan masalah dan mengevaluasi
pemecahan masalah.
Membantu para pihak untuk memperkecil perbedaan-
perbedaan.
Mengkonfirmasi dan klarifikasi kontrak.
36
PROSES MEDIASI
Tahap keempat: pengambilan keputusan.
Membantu para pihak untuk memperbandingkan proposal
penyelesaian masalah dengan alternatif di luar kontrak.
Mendorong para pihak untuk menghasilkan dan menerima
pemecahan masalah.
Mengusahakan formula pemecahan masalah berdasarkan win-
win solution dan tidak ada satu pihakpun yang merasa
kehilangan muka.
Membantu para pihak untuk mendapatkan pilihannya.
Membantu para pihak untuk mengingat kembali kontraknya.
37
Ketrampilan dan Teknik Mediator
Ketrampilan pengorganisasian perundingan.
Merencanakan dan menjadwalkan pertemuan.
Tepat waktu.
Menyambut kedatangan para pihak dalam perundingan.
Dll.
Ketrampilan perundingan.
Mengarahkan pertemuan.
Mengingatkan penyelesaian perundingan bukan mediator.
Menentukan siapa yang memulai pembicaraan.
Kapan kaukus diasakan dan skorsing.
38
Ketrampilan dan Teknik Mediator
Ketrampilan menfasilitasi
Mengubah posisi menjadi isu-isu yang diperlukan.
Mengatasi emosi.
Menghadapi kemungkinan jalan buntu (deadlock).
Melintasi halangan terakhir (the last gap).
Ketrampilan komunikasi.
Komunikasi verbal.
Mendengar secara efektif.
Membingkai ulang.
Komunikasi non verbal.
Kemampuan bertanya.
Mengulang pertanyaan.
Menyimpulkan.
Membuat catatan.
Empati.
Humor. 39
KAUKUS
Definisi
40
FUNGSI KAUKUS
Di awal mediasi
Bertujuan untuk menumpahkan emosi, merancang
prosedur negosiasi, mengidentifikasikan isu.
Di tengah mediasi
Mencegah komitmen yang prematur.
Di akhir mediasi
Mengatasi kebuntuan, merancang proposal,
menformulasikan kesepakatan.
43
ARBITRASE DAN ALTERNATIF
PENYELESAIAN SENGKETA
PENDAHULUAN
Sidik Suraputra, abitrase adalah tindakan atau cara kerja yang sederhana
yang dipilih oleh para pihak dengan suka rela yang menginginkan suatu
penyelesaian sengketa yang diputuskan oleh seorang wasit yang tidak berat
sebelah atas pilihan mereka sendiri untuk memutuskan beralaskan isi dari
perkara, mereka kemudian setuju untuk menerima putusan yang final dan
mengikat.
PERKARA YANG TIDAK
MUNGKINKAN MELALUI
ARBITRASE
1. Sengketa yang dapat diselesaikan melalui
arbitrase hanya sengketa di bidang
perdagangan dan mengenai hak yang menurut
hukum dan peraturan perundangan-undangan
dikuasai sepenuh oleh pihak yang bersengketa.
Peradilan Perdamaian
Putusan arbiter merupakan putusan yang mengikat para pihak dan dengan
melalui tata cara (prosedur) sederhana ataupun langsung dapat dilaksanakan.
KUALIFIKASI ARBITER
Yang dapat ditunjuk atau diangkat sebagai arbiter harus memenuhi syarat:
Hakim, jaksa, panitera, dan pejabat peradilan lainnya tidak dapat ditunjuk
atau diangkat sebagai arbiter.