Vous êtes sur la page 1sur 14

ASKEP RETINO BLASTOMA

Nama
Kelompok: Nim:
Diva 1511308231141
Nurhasanah 1511308231158
Ida Bagus 1511308231180
Nuraini 1511308231198
Murliana
1511308231226
Febrianti
Rahman
Definisi Retinoblastoma
o Retinoblastoma merupakan tumor
ganas utama intraokular yang
ditemukan pada anak-anak,
terutama pada usia di bawah lima
tahun. Tumor berasal dari jaringan
retina embrional. (Mansjoer A.
2000).
o Retinoblastoma adalah tumor
ganas dalam bola mata pada anak
dan bayi sampai 5 tahun. (Sidarta
Etiologi
Terjadi karena kehilangan kedua
kromosom dari satu pasang alel dominan
protektif yang berada dalam pita
kromosom, bisa karena mutasi atau
diturunkan. Penyebabnya adalah tidak
terdapatnya gen penekan tumor, yang
sifatnya cenderung diturunkan.).
Manifestasi Klinis
1. Tanda dini retinoblastoma adalah mata
merah, mata juling atau terdapat
warna iris yang tidak normal.
2. Bola mata menjadi besar, bila tumor
sudah menyebar luas di dalam bola
mata.
3. Bila terjadi nekrosis tumor, akan terjadi
gejala pandangan berat.
4. Tajam penglihatan sangat menurun.
5. Nyeri.
6. Bisa terjadi kebutaan.
Patofisiologi
Longgarnya perlekatan antara epitel
pigmen dan retina menyebabkan
keduanya bisa terlepas satu terhadap
yang lain, sehingga cairan bisa
terkumpul diantaranya. Cairan tersebut
biasanya berasal dari bagian badan
kaca yang cair yang dengan bebas
melewati lubang di retina menuju
kedalam rongga yang terbentuk karena
terlepasnya epitel pigmen dari retina
tersebut (Daniel Vaughan dan Taylor
Asbury, 1995 : 205).
Diagnosa Keperawatan
1. ANSIETAS b.d PERUBAHAN BESAR
2. NYERI AKUT b.d AGENS CEDERA
BIOLOGIS
3. GANGGUAN RASA NYAMAN b.d
GEJALA
NOC:TINGKAT KECEMASAN SOSIAL
Menghindari situasi sosial

1. Menghindari orang yang tidak di kenal

2. Menghindari pergi keluar rumah

3. Antisipasi cemas pada situasi sosial

4. Persepsi diri yang negatif terhadap


penerimaan oleh orang lain
kecemasan
1. gunakan pendekatan yang tenang dan
meyakinkan
2. nyatakan dengan jelas harapan terhadap
perilaku klien
3. jelaskan semua prosedur termasuk sensasi
yang akan di rasakan yang mungkin akan
dialami klien selama prosedur (dilakukan)
4. pahami situasi krisis yang terjadi dari
perspektif klien
5. berikan informasi faktual terkait diagnosa
perawatan dan prognosis
6. berada disisi klien untuk meningkatkan rasa
aman dan mengurangi ketakutan
7. dorong keluarga untuk mendampingi klien
dengan cara yang tepat
8. berikan objek yang menunjukkan perasaan
NOC: Kontrol Nyeri

1.Mengenali kapan nyeri terjadi


2.Menggambarkan faktor penyebab
3.Menggunakan tindakan
pencegahan
4.Menggunakan tindakan
pengurangan nyeri tanpa
analgesik
5. Menggunakan analgesik yang di
rekomendasikan
NIC : Manajemen Nyeri
1. lakukan pengkajian nyeri konpherensif
yang meliputi lokal
karakteristik,durasi, frekuensi ,
kualitas , intensitas , atau beratnya
nyeri dan faktor pencetus
2. observasi adanya petunjuk non verbal
mengenai ketidaknyamanan terutama
pada mereka yang tidak dapat
berkomunikasi secara efektif
3. pastikan perawatan analgesik bagi
pasien dilakukan dengan pemantauan
yang ketat
4. gunakan strategi komunikasi trapetik
Lanjutan..
5. gali pengetahuan dan kepercayaan pasien
mengenai nyeri mengenai nyeri
6. pertimbangkan pengaruh budaya terhadap
respon nyeri
7. tentukan akibat dari pengalaman nyeri
terhadap kualitas hidup pasien
8. gali bersama pasien faktor faktor yang
dapat menurunkan atau memperberat nyeri
9. evaluasi pengalaman nyeri dimasa lalu yang
meliputi riwayat nyeri kronik , induvidu atau
keluarga atau nyeri yang menyebabkan ketidak
mampuan dengan tepat
NOC : Status
Kenyamana Fisik
1.- Kesejahteraan fisik
2. - Kontrol terhadap gejala
3. - Perawatan pribadi dan kebersihan
Menenangkan
1. pertahankan sikap yang tenang dan
hati2
2. pertahankan kontak mata
3. kurangi stimuli yang menciptakan
perasaan takut maupun cemas
4. berada disisi klien
5. yakinkan keselamatan dan keamanan
klien
6. identifikasi orang orang terdekat
klien yang bisa membantu klien
7. peluk dan beri kenyamanan pada bayi
atau anak

Vous aimerez peut-être aussi