Vous êtes sur la page 1sur 9

ATRESIA ANI

KELOMPOK 3
DEFINISI

Menurut Kamus Kedokteran, Atresia Ani berarti


tidak adanya lubang pada tempat seharusnya
berlubang. Sehingga atresia ani berarti tidak
terbentuknya lubang pada anus.
Atresia ani atau anus imperforate adalah tidak
terjadinya perforasi membran yang memisahkan
bagian entoderm mengakibatkan pembentukan
lubang anus yang tidak sempurna. Anus tampak rata
atau sedikit cekung ke dalam atau kadang berbentuk
anus namun tidak berhubungan langsung dengan
rectum.
KLASIFIKASI

1. Anomali Bawah : Rektum punya jalur decendent


normal melalui otot puborektalis, terdapat sfingter internal
dan eksternal yang berkembang dengan fungsi normal, dan
tidak terdapat hubungan dengan saluran genitourinari.
2. Anomali Intermediate : Rektum berada atau dibawah
tingkat otot puborektalis, lesung anal sfingter ekternal
berada pada posisi yang normal.
3. Anomali Tinggi : Ujung rektum diatas otot puborektalis,
dan sfinter internal tidak ada. Hal ini biasanya
berhubungan dengan fistula genitourinarius rektouretral
( Pria ) atau rektovaginalis (wanita).
ETIOLOGI

Atresia dapat didebabkan oleh beberapa faktor, anatara


lain :

1. Putusnya saluran pencernaan dari atas dengan daerah


dubur sehingga bayi lahir tanpa lubang dubur.
2. Kegalan pertumbuhan saat bayi dalam kandungan usia
12 minggu / 3 bulan
3. Adanya gangguan atau berhentinya perkembangan
embriologic didaerah usus, rektum bagian distal serta
traktus urogenitalis, yang terjadi antara minggu ke 4
sampai ke 6 usia kehamilan.
MANIFESTASI KLINIK

1. Mekonium tidak keluar dalam 24 jam setelah kelahiran


2. Tidak dapat dilakukan pengukuran suhu rektal pada bayi
3. Mekonium keluar melalui sebuah fistula atau anus yang
salah letaknya.
4. Distensi bertahap dan adanya tanda tanda obstruksi
usus (bila tidak ada fistula)
5. Bayi muntah muntah pada umur 24 28 jam
6. Pada pemeriksaan rektal touche terdaoat adanya
membran anal
7. Perut kembung
Pemeriksaan Penunjang

1. X Ray. Ini menunjukan adanya gas dalam


lambung
2. Pewarnaam radiopak dimasukkan kedalam traktus
urinarius, misalnya suatu sistrouritrogram
mikturasi akan memperlihatkan hubungan
rektrourinarius dan kelainan urinarius
3. Pemeriksaan urine perlu dilakukan untuk
mengetahui apakah terdapat mekonium.
Penatalaksanaan

Pena dan defries (1982) metode operasi dengan


pendekatan postero sagittal anoreltoplasi (PSARP)
dengan cara membelah muskulus sfingter eksternus
dan muskulus levator ani memudahkan mobilisasi
kantong rektum dan pemotongan fistel.
Lanjutan ...

1. Atresia ani letak tinggi dan intermediet dilakukan


sigmoid kolostomi atau TCD dahulu, 6-12 bulan baru
dikerjakan tindakan definitife (PSARP).
2. Atresia ani letak rendah dilakukan perineal anoplasti,
dimana sebelumnya dilakukan tes provokasi dengan
stimulator otot untuk identifikasi batas otot sfingter
ani eksternus.
3. Bila terdapat fistula dilakukan cut back incicion.
4. Pada stenosis ani cukup dilakukan dilatasi rutin,
berbeda dengan pena dimana dikerjakan minimal
PSARP tanpa kolostomi.
Masalah yang lazim muncul

1. Gangguan pertumbuhan
2. Fusi
3. Feses tidak keluar >24 jam
4. Feses masuk ke uretra
5. Perut membuncit (kembung)
6. Mual
7. Muntah
8. Gangguan rasa aman nyaman
9. Resiko infeksi
10. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan

Vous aimerez peut-être aussi