Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
2
TOURISM PERFORMANCE 2015
SHARE
Industri pariwisata, baik
secara langsung maupun
secara tidak langsung,
berada pada peringkat
ke-3 penghasil PDB
Indonesia pada tahun
2014, total 9,3% dari.
GROWTH FORECAST
PDB dari industri pariwisata di Indonesia diperkirakan meningkat rata-rata
4,8% dengan trend peningkatan hingga 6,9%. Jauh lebih tinggi dari sektor
pertambangan, dan masih lebih tinggi dibandingkan sektor pertanian.
GROWTH TRENDS
PDB langsung dari industri
pariwisata dunia meningkat
67% pada tahun 1995-2014,
dengan pertumbuhan total
ekonomi dunia sebesar 117%.
Industri
Pariwisata
peringkat ke-
3 penghasil
PDB, namun
memiliki
dampak tidak
langsung ke-
2.
Di Indonesia, dalam
pengeluaran pariwisata senilai
US$ 1 juta yang terjadi pada
industri pariwisata,
menghasilkan US$ 1,7 juta
PDB.
Ini TERTINGGI dibanding
Agriculture Mining Chemicals Communications Financial Education Travel and
Total
Economy sektor lainnya.
Manufacturing Services Tourism
Automotive
Manufacturing
GROWTH OF TOURISM
Travel and Others Service
EXPORTS
Tourism Exports Selama tahun 2000-2014,
ekspor industri pariwisata
Indonesia melonjak 114%.
Hanya kalah dari total ekspor
barang dan jasa (TKI) Indonesia
Sumber : Indonesia Benchmarking Reports, WTTC, Mei 2015 yang tumbuh 183% pada7
TOURISM PERFORMANCE 2015
3 Minyak kelapa sawit 15,839.1 Minyak kelapa sawit 17,464.9 Minyak kelapa sawit 15,485.0
bagi Indonesia
20000
15000
Minyak
BatuBara
Pariwisata
CPO
10000 Karet
5000
0
2015 2016 2017 2018 2019
EMPLOYMENT SIZE
Industri pariwisata
mempekerjakan 9,8 juta
tenaga kerja langsung,
maupun tidak langsung di
Indonesia pada tahun 2014.
Industri pariwisata di
Indonesia secara langsung
mempekerjakan lebih
banyak tenaga kerja
dibandingkan semua
sektor, kecuali untuk
pendidikan, ritel, dan
pertanian.
EMPLOYMENT SHARE
Tenaga kerja yang terkait
langsung maupun tidak
langsung di industri
pariwisata sebesar 8,4%
dari total tenaga kerja di
Indonesia pada tahun 2014.
16
Lanjutan.
Pariwisata sebagai
Core Economy Indonesia
4. Indonesia Incorporated
Negara ini hanya akan dapat memenangkan persaingan di tingkat regional dan global apabila seluruh
Kementerian/Lembaga yang ada bersatu padu untuk fokus mendukung Core Business yang telah ditetapkan. Maju
Serentak Tentu Kita Menang.
5. Indonesia Sebagai Tourism Hub Country
Untuk menjadi Trade dan Investment Hub akan terlalu sulit bagi Indonesia untuk mengalahkan negara lain, seperti
Singapura. Di lain pihak, Indonesia dapat dengan mudah menjadi destinasi utama pariwisata dunia, sekaligus
Tourism Hub. Dengan menjadi tourism hub, yang pada prinsipnya menciptakan people-to-people relationship,
maka diyakini Trade dan Investment akan ikut tumbuh dengan pesat.
6. Alokasi Sumber Daya
Setelah ditetapkan sebagai Core Business Negara, maka alokasi sumber daya, terutama anggaran harus
diprioritaskan.
17
IMEPP:
SEKTOR PRIORITAS
PEMBANGUNAN
KABINET KERJA
1. Infrastruktur.
2. Maritim.
3. Energi.
4. Pangan.
5. Pariwisata.
18
4 Januari 2016
8 ARAHAN PRESIDEN RI
TAHUN 2016 ADALAH TAHUN PERCEPATAN
I. Arahan Presiden pada Sidang Kabinet Awal Tahun, 4 Januari 2016
19
MENCIPTAKAN
10 BALI BARU
Danau Toba
Kepulauan Seribu
DKI Jakarta
Komodo
Nusa Tenggara Timur
21
KONSEP PENGEMBANGAN:
DPN/KSPN
1) Center of Tourism
2) Center of Tourism Goals:
Gravity
Economic Growth
(Hub & Distribution)
Size / Magnitude
Sustainability
Growth
3) Tourism Ecosystem Spread
Area
(Tourism Value Chains,
Linkage &
Vertical/Horizontal/Diag
onal Clusters)
22
The Tourism Ecosystem: Concepts
Point of
Uniquene
Differen
ss
Specialt ce
Locality
y
Tourism Characters/DNA Nature
Culture
Themed
Sports Sun
&beach
Travel
Tourism Lodging Tourism
Services MICE
industry & Foods Marketing
Planning Tourism Products & Services
Tourism Human Tourism Research
Capital Tourism and Statistics
Development Investment
Security Promotion
Connectivity
Tourism Sector Enablers
Health &
Safety Accessibility
Environmental Infrastructure
Sustainability
Tourism System Enablers
Modifikasi Atalla and Nasr,
2014
6
P E R C E PATA N P E M B A N G U N A N
KAWASAN PARIWISATA
DANAU TOBA
SUPER VOLCANO GEOPARK
24
Visioning
Menjadi Destinasi Super Volcano
Geopark Kelas Dunia dengan
Target Kunjungan 1 JUTA
WISMAN dengan
Devisa 16 Triliun Rupiah pada
How We tahun
are2019
Getting
There
Dengan Meningkatkan
Konektivitas dan
Penguatan
TARGET DANAU TOBA Kelembagaan
2014
melalui
TARGET 2019
25
Masterplan KSPN Danau Toba : TRANSPORTASI
DARAT
Bandara Sibisa
Bandara Silangit
AKSESIBILITAS
1 Pembangunan Jalan Tol Kuala Namu Parapat Kemen PUPR, BPJT Q4/2019
(160.5 Km) Status: Ruas Kualanamu -Tebing Tinggi
62 Km target operasi 2017, Tebing
Tinggi-Prapat 98,5 Km dalam studi FS
AMENITAS
1 Penyusunan Integrated Masterplan (Zona Badan Pelaksana Otorita Q1/2017
Koordinatif dan Zona Otoritatif) Danau Toba
31
4. Timeframe Pengembangan Destinasi
Danau Toba
Masterplan
KSPN Danau
Toba
Visioning
Development
Kawasan Koordinatif
Masterplan
Plan KSPN
(Kementerian Pinjaman
Danau Toba
Pariwisata) Efektif
Action Plan
KSPN Danau
Toba
Procurement of Consultant for Plan Integrated Tourism Master Plan
Screening of 2017
work plan to
Demand Assessment improve tourism Implementation of 2017 work plan
and Economy Analysis focus (Kementrian
PU+PERA)
Sept 2016 Nov 2016 Jan 2017 Mar 2017 Mei 2017 Jul 2017
Zona Otoritatif (600 Ha)
Okt 2016 Des 2016 Feb 2017 Apr 2017 Jun 2017
Visioning Masterplan
Feasibility Study Kawasan
(Kementerian Pariwisata)
32
PROGRAM UTAMA KAWASAN STRATEGIS DANAU TOBA TAHUN 2016
Tanjung Morawa
Pembangunan:
1. Bendung dan Jaringan
Pelebaran Jalan: Berastagi
Kutacane DI. Sidilanitano 2.420
Tebing Tinggi
1. Lingkar Pulau Samosir: Merek Ha Tapanuli Utara
(a) Pangururan - Wisata KEK Sei Mangkei
2. Peningkatan Embung
Pemandangan
Ambarita - Lagundi - Aek Natonang di Kab.
Onan Runggu, (b) Tele Samosir
- Pangururan -
Nainggolan - Onan
Runggu
Parapat
2. Preservasi dan Wisata Air, Pusat
Pelebaran Jalan T. 1. Pembangunan
Akomodasi, & Jasa
1. Penataan Kawasan
1. Pelebaran jln Kolektor Wisata Pangururan
Primer di Ruas: -Tuktuk Tomok
a. Pematang SiantarTiga (SPAM, IPAL,
Dolok
Rasarah Seribu Dolok/ Persampahan)
Sangul Rantau
Merek. Balige 2. Pembangunan SPAM
b. Tomok Pangururan Prapat IKK Onan Runggu
c. Ajibata - dermaga 3. Pembangunan SPAM
Ajibata IKK Nainggolan. Kab
2. Pembangunan Jembatan Barus Samosir
Artistik Pangururan-Tele
Pengembangan:
1. Jalan Tol Tebing Tinggi-
Siantar
2. Jalan Tol Siantar-Parapat Padang
3. Jalan Tol Parapat-Sibolga Sibolga Sidempua
n
Sumber : Paparan Kemen PUPR pada Rapat di Rakor Pariwisata Toba, 9 Jan 2016 34
SKEMA PEMBANGUNAN DESTINASI PARIWISATA
DANAU TOBA
1. Semakin dilestarikan, semakin mensejahterakan:
Pengembangan kawasan Danau Toba sebagai Destinasi Utama
berstandar Internasional yang menjaga kearifan lokal.
2. Critical Success Factor : Single Destination, Multi Management
harus berubah menjadi Single Destination, Single
Management.
Pembentukan Badan Otorita Destinasi Pariwisata Nasional (DPN)
Danau Toba.
3. Meningkatkan Kunjungan Wisman menjadi 1 juta orang pada
tahun 2019, dengan devisa sebesar US$ 1 Miliar.
4. Investasi yang dibutuhkan sekitar Rp 20,06 Triliun, yang terdiri
dari:
A. Rp 11,36 Triliun investasi Pemerintah, dan
B. Rp 9,7 Triliun investasi swasta (PMA/PMDN).
5. Percepatan Peraturan Presiden (PerPres) terkait Penetapan
Badan Otorita DPN Danau Toba, Akselerasi Pembangunan
Infrastruktur, dan Zona Badan Otorita.
35
KEY SUCCESS FACTOR
SINGLE DESTINATION - SINGLE MANAGEMENT
(Badan Otorita Destinasi Pariwisata Nasional Danau Toba)
36
Bagian
2.
STRATEGY FORMULATION
1. 3 A + Komitmen Pejabat Daerah
2. Sinergi Pusat dan Daerah
3. Sinergi antar Kementerian/Lembaga
4. Analisis Ekonomi Dukungan
Pembangunan Infrastruktur Pariwisata
37
PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA
Destinasi pariwisata yang aman, nyaman, menarik, mudah dicapai, berwawasan lingkungan,
meningkatkan pendapatan nasional, daerah dan masyarakat
50 DPN (Destinasi Pariwisata Daya Tarik Wisata Alam; Prasarana Prasarana Umum Peningkatan kapasitas Insentif investasi
Nasional); Daya Tarik Wisata transportasi Fasilitas Umum sumber daya Kemudahan
88 KSPN (Kawasan Strategis Budaya; Sarana transportasi Fasilitas pariwisata masyarakat investasi
Pariwisata Nasional); Daya Tarik Wisata Sistem transportasi Peningkatan kesadaran Promosi investasi
222 KPPN (Kawasan Buatan Manusia dan peran masyarakat
Pengembangan Pariwisata
Nasional)
TUJUAN PEMBANGUNAN DESTINASI PARIWISATA : Meningkatkan kualitas dan kuantitas destinasi pariwisata
OUTCOME/IMPACT :
1. Jumlah Wisatawan : Mancanegara dan Nusantara
2. Jumlah Devisa dari Wisatawan Mancanegara
3. Jumlah Pengeluaran Wisatawan Nusantara
4. PDB Bidang Pariwisata
38
SINERGI ANTARA PUSAT DAN DAERAH
Atraksi
Koordinasi dengan travel agent untuk mempersiapkan paket-
paket wisata tematik
Dukungan terhadap Event-event di Daerah
39
Indonesia Inc. Pusat Daerah untuk Sinergi
Menyiapkan Destinasi Pariwisata
Peningkatan Destinasi Baru : Aksesibilitas
Intervensi Pusat Daerah
PUSAT PROVINSI KABUPATEN/KOTA
Koordinasi dengan sektor Koordinasi dengan SKPD Koordinasi dengan SKPD
AKSESIBILITAS terkait untuk mempercepat
pembangunan pergerakan
terkait untuk
mempercepat
terkait untuk
mempercepat
wisatawan menuju destinasi pembangunan pergerakan pembangunan
dan pergerakan wisatawan wisatawan menuju pergerakan wisatawan
- SARANA TRANSPORTASI di destinasi : destinasi dan pergerakan menuju destinasi dan
1) Pembangunan bandara, wisatawan di destinasi pergerakan wisatawan di
pelabuhan, terminal; skala provinsi: destinasi di tingkat
2) Pembangunan akses 1) Penyediaan lahan untuk kabupaten/kota :
jalan; pembangunan bandara, 1) Penyediaan lahan untuk
- PRASARANA TRANSPORTASI 3) Mengupayakan pelabuhan, terminal; pembangunan bandara,
ketersediaan dan 2) Pembangunan akses pelabuhan, terminal;
penambahan jalur jalan dan transportasi di 2) Pembangunan akses
langsung dari asal tingkat provinsi jalan dan transportasi di
wisatawan; tingkat kab/kota
- SISTEM TRANSPORTASI
40
Indonesia Inc. Pusat Daerah untuk Sinergi
Menyiapkan Destinasi Pariwisata
Peningkatan Destinasi Baru : Amenitas
Intervensi Pusat Daerah
AMENITAS percepatan
pembangunan prasarana
SKPD, terkait
percepatan
SKPD, terkait
percepatan
umum : listrik, air bersih, pembangunan pembangunan
energi, telekomunikasi prasarana umum : prasarana umum :
Koordinasi terkait listrik, air bersih, energi, listrik, air bersih,
- PRASARANA UMUM percepatan telekomunikasi energi, telekomunikasi
pembangunan fasilitas Koordinasi dengan SKPD Koordinasi dengan
umum : fasilitas terkait percepatan SKPD terkait
keamanan, perbankan, pembangunan fasilitas percepatan
perdagangan, kesehatan, umum : fasilitas pembangunan fasilitas
- FASILITAS UMUM parkir keamanan, perbankan, umum : fasilitas
Fasilasi promosi investasi perdagangan, keamanan, perbankan,
Pariwisata kesehatan, parkir perdagangan,
Mendukung penyiapan kesehatan, parkir
- FASILITAS PARIWISATA lahan untuk Mendukung penyiapan
pembangunan fasilitas lahan untuk
Pariwisata pembangunan fasilitas
pariwisata
41
Tourism Travel Competitiveness Index
INDEKS DAYA SAING PARIWISATA INDONESIA
DIBANDINGKAN NEGARA-NEGARA ASEAN
: Top Five (Rank) : Bottom Five (Rank)
Menurut Travel and Tourism Competitiveness Report 2015 oleh World Economic Forum (WEF), di ASEAN, Indonesia peringkat 4
setelah Singapura, Malaysia, dan Thailand
Singapor
No. Sub Index / Pillar e
Malaysia Thailand Indonesia Philippines Vietnam Lao PDR Cambodia
Travel and Tourism Competitiveness Index 2015 11 25 35 50 74 75 96 105
I ENABLING ENVIRONMENT 5 40 74 80 90 73 84 105
1 Business Environment 1 10 38 63 60 66 56 129
2 Safety and Security 8 42 132 83 128 75 56 92
3 Health and Hygiene 61 73 89 109 91 83 108 112
4 Human Resources and Labour Market 3 30 29 53 42 55 67 72
5 ICT Readiness 10 54 60 85 86 97 106 102
TRAVEL AND TOURISM POLICY AND ENABLING
II 1 24 49 9 17 112 80 64
CONDITION
6 Prioritization of Travel and Tourism 4 56 40 15 27 119 50 37
7 International Openness 1 46 49 55 29 89 76 59
8 Price Competitiveness 116 6 36 3 24 22 48 40
9 Environmental Sustainability 51 119 116 134 112 132 112 118
III INFRASTRUCTURE 5 41 37 75 82 94 100 113
10 Air Transport Infrsatructure 6 21 17 39 67 68 89 103
11 Ground and Port Infrastructure 2 35 71 77 93 87 96 116
12 Tourist Service Infrastructure 34 68 21 101 82 105 97 108
IV NATURAL AND CULTURAL RESOURCES 40 24 21 17 56 33 94 82
13 Natural Resources 69 26 16 19 49 40 77 70
14 Cultural Resources and Business Travel 22 27 34 25 62 33 113 76
5.00
4.00
3.00
2.00
1.00
0.00
MALAYSIA
INDONESIA
43
Bussiness Environment
Sub Indikator Rank K/L Terkait
Property Right 59 Kementerian HAKI
44
Safe and Security
Sub Indikator Rank K/L Terkait
80 Kepolisian Negara Republik
Business cost of crime and violance
Indonesia
67 Kepolisian Negara Republik
Reliability of policies services
Indonesia
45
Human Resources
46
ICT Readiness
47
Prioritization of Tourism & Travel
Sub Indikator Rank K/L Terkait
Government priotization of T&T industry 78 Kementerian Pariwisata
International Openness
Sub Indikator Rank K/L Terkait
Visa requirements 28 Kementerian Hukum dan HAM
48
Price Competitiveness
Sub Indikator Rank K/L Terkait
Ticket taxes, Airport charges (0-100 best) 11 Kementerian Perhubungan
ATM's accepting Visa cards per millions pop 86 OJK / Kementerian BUMN
49
Environmental Sustainability
Sub Indikator Rank K/L Terkait
Stringency of environmental regulations 73 Kementerian LHK
50
Air Transport Infrastructure
Sub Indikator Rank K/L Terkait
Quality of air transport infrastucture 64 Kementerian Perhubungan
52
Indonesia Inc. Antar K/L Untuk Meningkatkan
Peringkat Indonesia di TTCI
Peningkatan Kualitas Keselamatan dan Keamanan
53
Peningkatan Kualitas Health and Hygiene
INTERVENSI STAKEHOLDER
TERKAIT
Physician density per 1,000 pop.
KEMENTERIAN KEMENTERIAN
Access to improved KESEHATAN PU-PR
sanitation (% pop.)
54
Peningkatan Kualitas ICT Readiness
55
Peningkatan Kualitas Tourist Services
Infrastructure
Intervensi Stakeholder Terkait
Penambahan
ATMs accepting Visa jumlah ATM dan
cards per million pop. money changer
56
Peningkatan Kualitas Lingkungan Berkelanjutan
Environmental Sustainability
Intervensi Stakeholder Terkait
Baseline water
stress (05 worst) Penanganan Air Limbah
Kawasan
Wastewater treatment
(%)
Peningkatan program konservasi
di Taman Nasional dan kawasan
lindung
Komitmen pengembangan dan
Threatened species (% penerapan rencana aksi
total species) Sustainable Development Goals
dan Climate change
57
Peningkatan Kualitas Air Transport Infrastructure
KEMENTERIAN KEMENTERIAN
Airport density per million urban pop
PERHUBUNGAN BUMN, AP
Airline intl. seat kms per week
(millions) Dukungan Pengembangan
pembukaan jalur fasilitas terminal
Departures per 1,000 pop penerbangan bandara,
langsung penambahan seat
capacity
Airport density per million urban pop Dukungan
peningkatan fasilitas
bandara
No. of operating airlines
58
Peningkatan Kualitas Ground and Port
Infrastructure
Intervensi Stakeholder Terkait
Kualitas Jalan
KEMENTERIAN KEMENTERIAN
PU - PR PERHUBUNGAN
Kualitas Infrastruktur Kereta Api
59
2015 HOW TARGET
2019
Indonesia Indonesia
Monitoring &
Evaluasi
Pengembangan Infrastruktur
Destinasi
155 Triliun 240 Triliun
Devisa Devisa
60
ANALISIS EKONOMI DUKUNGAN PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR PARIWISATA
PEMBANGUNAN
KEPARIWISATAAN
PEMBANGUNAN
NASIONAL
INFRASTRUKTUR
(DESTINASI,
(JALAN,
INDUSTRI,
TRANSPORTASI, )
PEMASARAN,
KELEMBAGAAN
Kebutuhan
koordinasi lintas
sektor KEWENANGAN KEMENTERIAN
KEWENANGAN KEMENTERIAN
PUPR/PERHUBUNGAN/ESDM/DL
PARIWISATA
L
61
MAKSUD, TUJUAN, DAN SASARAN
62
RUANG LINGKUP WILAYAH KAJIAN
KSPN KOMODO
KSPN BOROBUDUR
KSPN ENDE-KELIMUTU
KSPN BROMO-TENGGER-SEMERU
KSPN MANDALIKA
KSPN IJEN-BALURAN KSPN GILI TRAMENA
KSPN RINJANI
63
TINGKAT KEDALAMAN KAJIAN
64
TINGKAT KEDALAMAN KAJIAN
65
RUANG LINGKUP SUBSTANSI - KAJIAN
REKAPITULASI PROGRAM
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
IDENTIFIKASI
INFRASTRUKTUR DARI DOKUMEN
RENCANA
RENCANA PEMBANGUNAN, RENCANA
KEBUTUHAN
TATA RUANG, DAN RENCANA SEKTORAL
INFRASTRUKTUR
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN
PENDUKUNG
PEMBAGUNAN INFRASTRUKTUR
PARIWISATA DAN
MELALUI OBSERVASI LAPANGAN
PEMUTAKHIRAN
KONFIRMASI KEBUTUHAN
DATA KEBUTUHAN
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
KEPADA STAKEHOLDER DAERAH
ANALISIS DAMPAK & MANFAAT
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
ANALISIS EKONOMI TERHADAP PEMBANGUNAN
DUKUNGAN KEPARIWISATAAN NASIONAL
PEMBANGUNAN ANALISIS DAMPAK & MANFAAT
INFRASTRUKTUR PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
TERHADAP PEMBANGUNAN
WILAYAH SECARA UMUM
66
LINGKUP INFRASTRUKTUR PENDUKUNG PARIWISATA
KOMPONEN
RINCIAN KOMPONEN
INFRASTRUKTUR
PRASARANA JALAN Jaringan Jalan
SIMPUL TRANSPORTASI Bandar Udara
Pelabuhan Laut/Penyeberangan
Terminal Bus
Stasiun Kereta Api
MODA TRANSPORTASI Pesawat Udara
Kapal Laut
Bus; Angkutan Kota; Taksi; dll
SARANA PRASARANA Jaringan air bersih, jaringan listrik, jaringan telekomunikasi, jaringan air limbah, jaringan persampahan
UTILITAS
67
RUANG LINGKUP SUBSTANSI - KAJIAN
KEBUTUHAN PEMBANGUNAN
KONSEP PENGEMBANGAN KSPN KONDISI EKSISTING INFRASTRUKTUR YANG
PERLU DITAMBAHKAN
KEBUTUHAN
PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR
PENDUKUNG PARIWISATA
68
RUANG LINGKUP SUBSTANSI - KAJIAN
69
KERANGKA PENYELESAIAN KEGIATAN
70
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
ANALISIS PENTAHAPAN
71
Bagian
3.
1. Analisis Pengaruh Pembangunan
STRATEGY IMPLEMENTATION
Infrastruktur Terhadap Perekonomian
Wilayah
2. Profil Kepariwisataan & Profil
Infrastruktur Pendukung Pariwisata
3. Identifikasi KSPN Prioritas dan
Infrastruktur Prioritas
4. Analisis Ekonomi Dukungan
Infrastruktur Pariwisata
72 72
1. Analisis Pengaruh Pembangunan
Infrastruktur Terhadap
Perekonomian Wilayah
73
HASIL BACKWARD DAN FORWARD LINKAGE
HASIL PERHITUNGAN INDEKS DAYA PENEBARAN DAN INDEKS Sektor periwisata memiliki nilai Indeks Daya
DERAJAT KEPEKAAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI INDONESIA DENGAN Penyebaran atau backward linkages sebesar 1,096
MENGGUANAKAN DATA INPUT OUTPUT INDONESIA 2010 lebih besar dari satu.
daya penyebaran sektor pariwisata berada di atas
BACKWARD FORWARD
LINKAGES
rata-rata daya penyebaran seluruh sektor
LINKAGES
SEKTOR EKONOMI
(DERAJAT perekonomian.
(DAYA
PENYEBARAN) KEPEKAAN) sektor pariwisata mempunyai kemampuan menarik
1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 0.778 1.201 pertumbuhan sektor ekonomi lainnya yang
2 Pertambangan dan Penggalian 0.821 1.142 menyediakan input bagi sektor pariwisata lebih
3 Industri Pengolahan 1.105 2.764 besar dibandingkan rata-rata seluruh sektor
4 Pengadaan Listrik, Gas 1.583 1.325 perekonomian.
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
5 0.786 0.648
Limbah dan Daur Ulang
Sektor pariwisata memiliki nilai Indeks Derajat
6 Konstruksi 1.180 0.842
Kepekaan atau forward linkages sebesar 0,850 lebih
Perdagangan Besar dan Eceran,
7
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
0.921 1.176 kecil dari satu.
derajat kepekaan sektor periwisata berada di
8 Transportasi dan Pergudangan 1.035 0.939
Penyediaan Akomodasi dan Makan bawah rata-rata derajat kepekaan seluruh sektor
9 1.123 0.724 perekonomian.
Minum
10 Informasi dan Komunikasi 0.944 1.013 kemampuan sektor pariwisata mendorong
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 0.851 0.930 pertumbuhan sektor lainnya yang mempergunakan
12 Real Estat 0.787 0.644 input dari pariwisata lebih kecil dari sektor lainnya
13 Jasa Perusahaan 0.967 0.823 sektor pariwisata adalah sektor hilir yang
Administrasi Pemerintahan, bergerak di sektor jasa. Sektor hilir adalah sektor
14 0.973 0.673
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib yang produknya langsung dikonsumsi sebagai
15 Jasa Pendidikan 0.930 0.638 output akhir bukan merupakan produk antara atau
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1.120 0.668 produk primer yang menjadi bahan baku bagi sektor
JASA LAINNYA (TERMASUK
17
SEKTOR PARIWISATA)
1.096 0.850 lainnya.
74
HASIL MULTIPLIER EFFECT (ANGKA PENGGADA) OUTPUT
MULTIPLIER
HASIL PERHITUNGAN ANGKA PENGGANDA OUTPUT
SEKTOR EKONOMI INDONESIA
URUTAN NILAI KOEFISIEN OUTPUT MULTIPLIER SEKTOR
NO SEKTOR EKONOMI OUTPUT
MULTIPLIER
PARIWISATA SEBESAR 1,7976
1 4 Pengadaan Listrik, Gas 2.5972
2 6 Konstruksi 1.9365
3 9 Penyediaan Akomodasi dan Makan
1.8430
Minum
4 16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1.8375 JIKA TERJADI PENAMBAHAN PERMINTAAN
5 3 Industri Pengolahan 1.8129 AKHIR (BAIK DALAM BENTUK KONSUMSI
6 17 JASA LAINNYA 1.7976
RUMAH TANGGA, PENGEKUARAN PEMERINTAH
7 8 Transportasi dan Pergudangan 1.6975
8 14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan ATAU INVESTASI) SEBESAR RP 1 (SATU
1.5967 RUPIAH) MAKA AKAN MEMBANGKITKAN NIAI
dan Jaminan Sosial Wajib
9 13 Jasa Perusahaan 1.5871 OUTPUT PADA SEKTOR PARIWISATA SEBESAR
10 10 Informasi dan Komunikasi 1.5479 RP 1,798.
11 15 Jasa Pendidikan 1.5253
12 7 Perdagangan Besar dan Eceran,
1.5111
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
13 11 Jasa Keuangan dan Asuransi 1.3963
14 2 Pertambangan dan Penggalian 1.3464
15 12 Real Estat 1.2908
16 5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
1.2891
Limbah dan Daur Ulang
17 1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1.2760
75
HASIL MULTIPLIER EFFECT (ANGKA PENGGADA) INCOME
MULTIPLIER
URUTAN NILAI ANGKA PENGGANDA PENDAPATAN RUMAH TANGGA NILAI KOEFISIEN ANGKA
PENGGANDA PENDAPATAN
URUTAN RUMAH TANGGA UNTUK
NO SEKTOR MULTIPLIER SEKTOR PARIWISATA
INCOME SEBESAR 0.45
1 14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 0.64
2 15 Jasa Pendidikan 0.62
3 17 JASA LAINNYA 0.45
4 16 DAN BERADA PADA URUTAN
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0.35
TERTINGGI KETIGA. DENGAN
5 11 Jasa Keuangan dan Asuransi 0.29
NILAI KOEFISIEN SEBESAR
6 9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 0.29 ITU ARTINYA SETIAP
7 13 Jasa Perusahaan 0.28 PENINGKATAN PERMINTAAN
8 6 Konstruksi 0.27 AKHIR, BAIK BERUPA
9 7 Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil & Sepeda Motor 0.27 KONSUMSI,PENGELUARAN
10 10 Informasi dan Komunikasi 0.27 PEMERINTAH ATAUPUN
11 8 0.26 INVESTASI PADA SEKTOR
Transportasi dan Pergudangan
12 1 PARIWISATA SEBESAR RP 1
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 0.25
(SATU RUPIAH), MAKA AKAN
13 3 Industri Pengolahan 0.23 MENAMBAH PENDAPATAN
14 4 Pengadaan Listrik, Gas 0.21 RUMAH TANGGA YANG
15 2 Pertambangan dan Penggalian 0.17 BEKERJA PADA SEKTOR
16 5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0.14 PARIWISATA SEBESAR
17 12 Real Estat 0.09 RP 0,45.
76
HASIL MULTIPLIER EFFECT (ANGKA PENGGADA)
MULTIPLIER TK
URUTAN HASIL PERHITUNGAN MULTIPLIER TENAGA KERJA DARI
TERTINGGI KE TERENDAH
KOEF KOEF NILAI MULTIPLIER ATAU PER
NO
SEKTOR MULTIPLIER MULTIPLIER RP 1 SEBESAR 0,00004832
URUT
PER RP 1 PER RP 1 M ATAU PER RP 1 M SEBESAR
1 1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 0.00009265 92,648 48.324.
2 9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 0.00005534 55,341
3 16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0.00004911 49,113
4 17 JASA LAINNYA 0.00004832 48,324
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
5 14 0.00004117 41,168
Jaminan Sosial Wajib SETIAP ADA TAMBAHAN
6 15 Jasa Pendidikan 0.00003869 38,689 PERMINTAAN AKHIR
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi (KONSUMSI RUMAH TANGGA,
7 7 0.00003795 37,950
Mobil & Sepeda Motor PENGELUARAN
8 3 Industri Pengolahan 0.00002814 28,139 PEMERINTAH, DAN
9 6 Konstruksi 0.00002601 26,005 INVESTASI) PADA SEKTOR
10 8 Transportasi dan Pergudangan 0.00002520 25,199 PARIWISATA SEBESAR RP 1
11 10 Informasi dan Komunikasi 0.00002229 22,291 MILYAR, MAKA AKAN
12 13 Jasa Perusahaan 0.00001343 13,431 MENAMBAH TENAGA KERJA
13 4 Pengadaan Listrik, Gas 0.00001297 12,971 PADA SEKTOR TERSEBUT
14 11 Jasa Keuangan dan Asuransi 0.00001013 10,132 SEBANYAK 48.324 ORANG.
15 12 Real Estat 0.00000885 8,852
16 2 Pertambangan dan Penggalian 0.00000692 6,924
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah
17 5 0.00000614 6,140
dan Daur Ulang
77
2. Profil Kepariwisataan dan Profil
Infrastruktur Pendukung
Pariwisata
78
KSPN-KSPN DI PULAU LOMBOK | PROFIL UMUM
1 2
1 KSPN Gili
Tramena
2 KSPN Rinjani
3 KSPN
3
Mandallika
79
KSPN GILI TRAMENA| PROFIL UMUM
LINGKUP
Kabupaten Lombok Utara
WILAYAH
GILI MENO
GILI AIR
GILI TRAWANGAN
J umlah Wisatawan
50000
45000
40000
35000
30000
orang
25000
20000
15000
10000
5000
0
2012 2013 2014 2015
WIsNus 8826 20204 37516 43519
Wisman 10956 17634 24176 27186
Desa Sembalun
Desa Senaru
D. Segara Anakan
orang
30,000
20,000
10,000
0
WisNus WisMan
2011 49,509 17,286
2015 53,820 46,908
KSPN
Gili
Tramena KSPN
Rinja
PEL. PADANG ni
BAI (BALI) Pel. Bangsal
Dermaga
Teluk Nara
TERMINAL
MANDALIKA
HUB UTAMA:
PEL.
1. Bandara Internasional KOTA KAYANGAN
MATARAM
Lombok
2. Pelabuhan Lembar
3. Pelabuhan Kayangan BANDARA
INTL
4. Terminal Mandalika LOMBOK
PEL. LEMBAR
Terhubung dg jaringan jalan
Nasional
EKSISTING
HUB Bandara Internasional Lombok (LOP)
LOKASI Praya, Kabupaten Lombok Tengah, NTB
Garuda Indonesia, Citilink, Air Asia, Lion Air, Batik Air, Wings Air,
MASKAPAI
Trans Nusa Aviation, Jetstar Airways, Tiger Air dan Silk Air
APRON 48.195 m2
MODA Airbus; Jet; Boeing; ATR; Helikopter
Ruang Tunggu, Baggage Claim, Lahan Parkir, Mushola, ATM,
FASILITAS Money Changer, Snack Bar, Cafe, Lounge, Spa & Massage,
PENDUKUNG Store/Factory Outlet, Nursery Room, Children Playground &
Smoking Area, Reservasi Transportasi Lanjutan
EKSISTING
KAPASITAS CALL
8.640 Kapal / Tahun ( 24 Kapal / Hari)
KAPAL
EKSISTING
JUMLAH
DERMAGA
KAPASITAS CALL
8.640 Kapal / Tahun ( 24 Kapal / Hari)
KAPAL
KOTA ASAL-
Surabaya, Bali, Makassar
TUJUAN
JUMLAH BARANG
FASILITAS
PENDUKUNG
EKSISTING
FASILITAS PENDUKUNG Toilet, kios/kantin/warteg, ruang informasi dan pengaduan, wartel, mushola, lahan parkir, Loket tiket
TERMUAT DALAM
KONDISI EKSISTING/PERMASALAHAN KEBUTUHAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR DOKUMEN
RENCANA
JALAN
Terdapat beberapa ruas jalan di Pulau Lombok untuk Pembangunan jalan arteri primer di beberapa ruas di
menuju KSPN yang dalam kondisi rusak Pulau Lombok
Kualitas jalan desa masih rendah. Masih sering terdapat Perbaikan jalan desa di 3 Gili
genangan air.
BANDAR UDARA
Jumlah penerbangan menuju Pulau Lombok masih Penambahan jumlah rute dan frekuensi penerbangan x
terbatas, terutama untuk penerbangan internasional Pengembangan Bandara Internasional Lombok Praya
sebagai Bandar Udara Sekunder (RTRWN 2008)
PELABUHAN
Hanya terdapat dua dermaga sandar kapal ferry di Pel. Pembangunan dermaga baru dengan spesifikasi x
Lembar tidak sebanding dengan jumlah kapal ferry yang penyandaran kapal besar
tersedia.
Tidak ada jetti khusus untuk penumpang dengan kapal Penataan ulang jeti dengan memisahkan jalur x
rakyat dan kapal cepat di Pel. Bangsal. penumpang kapal rakyat dan kapal cepat
Area parkir di Pel. Bangsal relatif terbatas. Perluasan area parkir dan pembatasan jam parkir bagi x
mobil pariwisata yang menunggu wisatawan one day tour
berwisata di Gili
TERMUAT DALAM
KONDISI EKSISTING/PERMASALAHAN KEBUTUHAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR DOKUMEN
RENCANA
TERMINAL
Kondisi terminal tipe A Mandalika Mataram yang Peningkatan pelayanan terminal penumpang regional
masih kurang tertata Mandalika
Terminal khusus cidomo di kawasan Gili belum Pengembangan Terminal khusus Cidomo di ketiga Gili
digunakan secara maksimal Pengembangan sistem koordinasi pengelolaan terminal
Rehabilitasi dan pemeliharaan terminal
MODA TRANSPORTASI
Kurangnya pelayanan moda transportasi yang Pengembangan rute moda transportasi umum untuk menuju
ada di terminal tipe A Mandalika Mataram untuk klaster-klasteri wisata KSPN dari Terminal tipe A Mandalika
menuju lokasi wisata Pengembangan jalur angkutan barang dan orang dalam dan
antar kota
SISTEM JARINGAN ENERGI
Pasokan listrik masih belum maksimal terutama Peningkatan pasokan tenaga listrik
di Gili Meno dan Gili Air Pengembangan sumber energi alternatif
SISTEM JARINGAN TELEKOMUNIKASI
Masih terbatasnya jaringan sinyal dan provider di Peningkatan jumlah operator telekomunikasi
kawasan 3 Gili Tower telekomunikasi seluler (BTS) sebanyak 34 unit di semua
kecamatan
Peningkatan jangkauan pelayanan telokomunikasi
TERMUAT DALAM
KONDISI EKSISTING/PERMASALAHAN KEBUTUHAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR DOKUMEN
RENCANA
AIR BERSIH
Tidak terdapat sumber air bersih di 3 Gili, penginapan Penyediaan tempat penampungan air bersih dan x
yang sudah menggunakan air tawar harus mengambil Eksplorasi sumber air
sendiri menggunakan dirigen dan kontainer ke pulau
lombok
Masih banyak penginapan yang mengandalkan air payau Untuk kawasan pariwisata dan kawasan rawan bencana
untuk kebutuhan wisatawan akan dilakukan pengembangan potensi air tanah secara
terpadu
SANITASI
Minimnya fasilitas toilet umum Penyediaan fasilitas toilet umum
Pengadaan toilet keliling ditempat-tempat yang tidak
dimungkinkan untuk dibangun fasilitas MCK umum
Terdapat saluran limbah (greywater) terbuka yang Penutupan saluran pembuangan air limbah X
berdampingan dengan ruas jalan lingkungan yang sering Pembangunan dan perbaikan drainase primer,
dilalui oleh wisatawan untuk menuju pantai drainase sekunder, dan drainase tersier diseluruh
wilayah Kabupaten Lombok Utara
SISTEM PENGOLAHAN SAMPAH
Pengelolaan sampah dilakukan dengan pengumpulan Pengadaan TPS terintegrasi di lokasi wisata
sampah dan diangkut ke Pulau Lombok untuk dibawa ke Pengembangan pengolahan sampah menggunakan
TPA terdekat (milik pemprov), dimana pengolahan teknologi tepat guna yang ramah lingkungan berbasis
dilakukan seadanya sehingga di kawasan gili masih sistem 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dan Sanitary
sangat banyak sampah berserakan Landfill.
TERMUAT DALAM
KONDISI EKSISTING/PERMASALAHAN KEBUTUHAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR DOKUMEN
RENCANA
JALAN
Kondisi jalan menuju kawasan yang masih kurang Pengembangan Jaringan Jalan Nasional
lebar Lintas Selatan Pulau Lombok
Kondisi jalan antar daya tarik wisata yang sangat Pengembangan Jembatan dan Prasarana Lainnya
buruk (berlubang, dsb) Menuntaskan dan memperbaiki jaringan jalan
antara Kawasan Mandalika dengan lokasi atraksi
wisata sekitarnya
BANDAR UDARA
Jumlah penerbangan menuju Pulau Lombok masih Penambahan jumlah rute dan frekuensi penerbangan x
terbatas, terutama untuk penerbangan internasional Pengembangan Bandara Internasional Lombok Praya
sebagai Bandar Udara Sekunder (RTRWN 2008)
PELABUHAN
Hanya terdapat dua dermaga sandar kapal ferry di Pel. Pembangunan dermaga baru dengan spe x
Lembar tidak sebanding dengan jumlah kapal ferry yang Perbaikasifikasi penyandaran kapal besar
tersedia.
Tidak ada jetti khusus untuk penumpang dengan kapal Penataan ulang jeti dengan memisahkan jalur x
rakyat dan kapal cepat di Pel. Bangsal. penumpang kapal rakyat dan kapal cepat
Area parkir di Pel. Bangsal relatif terbatas. Perluasan area parkir dan pembatasan jam parkir bagi x
mobil pariwisata yang menunggu wisatawan one day tour
berwisata di Gili
TERMUAT DALAM
KONDISI EKSISTING/PERMASALAHAN KEBUTUHAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR DOKUMEN
RENCANA
TERMINAL
Kondisi terminal tipe A Mandalika Mataram yang masih Peningkatan pelayanan terminal penumpang regional
kurang tertata Mandalika
MODA TRANSPORTASI
Kurangnya pelayanan moda transportasi yang ada di Pengembangan rute moda transportasi umum untuk
terminal tipe A Mandalika Mataram untuk menuju lokasi menuju klaster-klasteri wisata KSPN dari Terminal tipe
wisata A Mandalika
Pengembangan jalur angkutan barang dan orang
dalam dan antar kota
SISTEM JARINGAN ENERGI
Distribusi jaringan listrik di kawasan masih belum Peningkatan daya listrik
merata. Pengembangan pembangkit tenaga listrik
Di beberapa lokasi daya tarik wisata tidak terdapat Pengembangan jaringan tenaga listrik dan distribusi
sumber listrik sama sekali. minyak dan gas bumi.
Pengembangan Solar Energy.
SISTEM JARINGAN TELEKOMUNIKASI
Sinyal telekomunikasi di kawasan masih sangat minim Pengembangan jaringan telekomunikasi
Pengembangan Terminal Pengembangan Air Tanah secara Pengembangan teknologi pengelolaan Persebaran TPS
Khusus Cidomo di 3 Gili terpadu di kws Gili Tramena dan pengolahan air limbah pada setiap desa
yang terintegrasi
dengan penyediaan
sarana dan
Pengembangan Sumber prasarana
Energi Alternatif di Kab. transportasi
Lombok Utara pesampahan.
orang
10,000
8,000
6,000
4,000
2,000
0
4 KSPN Tanjung Puting 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Tanjung Harapan
Istana Keraton Kuning
Camp Leakey
Pantai Kubu
S. Buluh
Pondok
Tanggui
TWA Tj. Keluang
Camp
Leakey
Tj. Harapan
S. Buluh
Terhubung dg jaringan jalan Kolektor
S. Perlu
EKSISTING
HUB Bandar Udara Iskandar (kelas II/pengumpul tersier)
LOKASI Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barag, Prov. Kalimantan Tengah
JUMLAH
5 Maskapai Domestik (Garuda, Wings Air, Trigana, Kalstar, Susi Air)
MASKAPAI
FREKUENSI
-
PENERBANGAN
KOTA ASAL-
Jakarta, Semarang, Surabaya, Palangkaraya, Ketapang, Kotawaringin Timur,
TUJUAN
KAPASITAS
220.000 penumpang/tahun (3.274 pesawat/tahun)
PENUMPANG
DIMENSI RUNWAY Panjang 1.850 m x lebar 30 m
KAPASITAS
11 pesawat
APRON
MODA Boeing 737 300/400/500
FASILITAS
Lahan parkir, terminal, kargo,
PENDUKUNG
RENCANA
- Pembangunan Bandar Udara Pengumpul (Primer, Sekunder, Tersier) di Desa Sebuai, Kab.
Kotawaringin Barat.
- Pengembangan Bandar Udara Pengumpul Sekunder Kuala Pembuang Kab Seruyan
EKSISTING
HUB Pelabuhan Laut Panglima Utara Kumai (Pelabuhan Nasional)
LOKASI Kabupaten Kotawaringin Barat, Prov. Kalimantan Tengah
LUAS 4.456 m2
DERMAGA
KAPASITAS CALL
-
KAPAL
KOTA ASAL-
Jakarta, Semarang, Surabaya
TUJUAN
JML KAPAL 2.900 kapal/tahun
JML PENUMPANG 130.000 190.000 penumpang/tahun
JML BARANG -
FASILITAS Kantor, pergudangan, lapangan penumpukan, terminal
PENDUKUNG penumpang tempat parkir, ATM, toilet umum, rumah makan,
RENCANA
TERMUAT DALAM
PERMASALAHAN KEBUTUHAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR DOKUMEN
RENCANA
JALAN
Ruas jalan provinsi yang menghubungkan Kabupaten - Peningkatan Jalan Negara Pangkalan Bun - Nangabulik
Kotawaringin Barat (Pangkalan Bun) dengan - Peningkatan kapasitas jalan kolektor primer (K1); jalan
kota/kabupaten lain (Sampit, Seruyan, dsb) memiliki Penghubung Antar Jalan Lintas Kalimantan, dan jalan
kualitas perkerasan yang kurang baik Lainnya
Terdapat beberapa titik pada ruas jalan Pangkalan Pemeliharaan jalan menuju Pelabuhan Kumai
Bun Pel. Kumai yang kurang baik.
Sebagian kondisi jalan menuju Seruyan belum cukup Peningkatan Jalan Negara Pangkalan Bun ke Amin jaya -
baik Kabupaten Seruyan
MODA TRANSPORTASI
Belum tersedianya moda transportasi umum menuju Penyediaan moda transportasi umum dan bus pariwisata di
DTW sekunder yang berada di Kab. Kotawaringin kawasan Pangkalan Bun (Kab. Kotawaringin Barat) dan Kuala x
Barat dan Kabupaten Seruyan. Pembuang (Kab. Seruyan)
BANDAR UDARA
Terbatasnya maskapai menuju Bandara Iskandar - Pembangunan Bandara Baru di Desa Sebuai, Kab.
Pangkalan Bun. Kotawaringin Barat
Pengelolaan bandara miliki TNI-AU - Peningkatan kapasitas dan kualitas layanan penerbangan
dari & menuju Pangkalan Bun.
Terbatasnya fasilitas bandara yang memadai. Pemeliharaan dan pengembangan infrastruktur Bandara x
Iskandar Pangkalan Bun
TERMUAT DALAM
PERMASALAHAN KEBUTUHAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR DOKUMEN
RENCANA
PELABUHAN
Peningkatan kebutuhan pelayanan Pelabuhan Kumai Pembangunan dan peningkatan kapasitas Pelabuhan
& Pelabuhan Pangkalan BUn Laut: Pelabuhan Kumai, Pelabuhan Pangkalan Bun
Pengembangan fungsi outlet Pelabuhan Kumai dan
Pelabuhan Pangkalan Bun sebagai pelabuhan pengumpul
di Kobar
Pengembangan Pelabuhan Roro penumpang Kumai
Peningkatan jalan
Nasional Pangkalan Bun
Peningkatan Moda Nanga Buik
transportasi Umum &
Pariwisata
Peningkatan Pelayanan
Distsribusi Air Bersih
orang
80000
60000
40000
20000
0
2011 2012 2013 2014
WisNus Wisman
Sumber: Kab. Tana Toraja & Toraja Utara Dalam Angka, 2015
5 KSPN Toraja dsk
LINGKUP WILAYAH Kabupaten Tana Toraja & Kabupaten Toraja Utara, Prov. Sulawesi Selatan
TEMA KSPN Wisata Budaya
Makam bayi Kambira, Museum Buntu Kalando, rumah adat Toraja, Wisata
DTW
alam Pango-pango, Pemakaman Lemo, Situs Megalitik Boru Palinding, dll
DPN Toraja, Lorelindu, dsk
ANALISIS EKONOMI DUKUNGAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PARIWISATA
105
DI 9 KSPN
KSPN TORAJA| KONEKTIVITAS
KSPN TORAJA
RANTEPAO
BANDARA
PONGTIKU
PELABUHAN
MAKALE TJ. RINGGIT (PALOPO)
BANDARA SULTAN
HASANUDIN (MAROS)
PELABUHAN
SOEKARNO-HATTA
(MAKASSAR)
EKSISTING
HUB BANDARA SULTAN HASANUDDIN (Kelas IA/Internasional)
LOKASI Kab. Maros, Prov. Sulawesi Selatan
FREKUENSI Domestik:
PENERBANGAN
(2014) Internasional:
EKSISTING
KAPASITAS CALL
KAPAL
KAPASITAS BARANG
JENIS KAPAL
FASILITAS
PENDUKUNG
Pemantapan Bandara
PongtikuMakale dengan Peningkatan jaringan Jalan
dimensi landasan pacu 1400m Strategis Nasional Jalur
x 23m; maksimal untuk Lingkar Wisata Toraja meliputi
pesawat CN-212 24 ruas jalan (total panjang
jalan 243.27 km)
JumlahWisatawanKSPNBunakendsk
35000
30000
25000
20000
15000
10000
5000
0
2010 2011 2012 2013 2014
Wisnus Wisman
6 KSPN Bunaken
Sumber: Disbudpar Prov. Sulut, 2015
Nain
DAYA TARIK
WISATA
Siladen
Sumber: Rencana Induk dan Rencana Detail KSPN Bunaken dsk, 2014
ANALISIS EKONOMI DUKUNGAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PARIWISATA
112
DI 9 KSPN 112
KSPN BUNAKEN| KONEKTIVITAS
Pelabuhan Bitung
Pelabuhan Manado
EKSISTING
HUB BANDARA SAM RATULANGI (Pengumpul Sekunder, Kelas IB)
LOKASI Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara
MASKAPAI Garuda, Lion Air, Batik Air, Citilink, NAM Air, Wings Air,
FREKUENSI
PENERBANGAN
(2014)
MODA
EKSISTING
KAPASITAS BARANG
115 115
KSPN BUNAKEN| IDENTIFIKASI KEBUTUHAN
INFRASTRUKTUR
TERMUAT DALAM
KONDISI EKSISTING/PERMASALAHAN KEBUTUHAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR DOKUMEN
RENCANA
JALAN
Kondisi jalan arteri menuju pelabuhan/dermaga yang Pelebaran jalan menuju pelabuhan/dermaga
kurang lebar, tidak sebanding dengan volume kendaraan
Perjalanan yang cukup jauh bagi wisatawan yang datang Program pengembangan jalan layang dan jalan tol
dari Pelabuhan Bitung Manado untuk menuju KSPN Percepatan Pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung
Bunaken dan Jalan Lingkar Manado
Penyelesaian pembangunan Jalan Boulevard tahap II
Terbatasnya kapasitas jalan di Kota Manado yang berlokasi di Kec. Singkil, Kec. Tuminting, dan Kec.
Bunaken
BANDAR UDARA
Dengan rencana pembukaan rute internasional baru, Perluasan Bandara Internasional Sam Ratulangi
kapasitas Bandar udara Internasional Sam Ratulangi Penambahan landasan pacu penerbangan Bandara
masih perlu ditingkatkan Internasional Sam Ratulangi
Penambahan Jam Operasional Bandara Sam
Ratulangi menjadi 1 x 24 jam
PELABUHAN
Kapasitas Pelabuhan Manado yang masih kurang Penguatan fungsi pelabuhan Manado sebagai pelabuhan
memadai saat musim liburan nasional yang merupakan pelabuhan pengumpul
Belum adanya kapal umum yang diperuntukkan bagi Pengadaan kapal umum yang diperuntukkan bagi
wisatawan wisatawan
116
KSPN BUNAKEN| IDENTIFIKASI KEBUTUHAN
INFRASTRUKTUR
TERMUAT DALAM
KONDISI EKSISTING/PERMASALAHAN KEBUTUHAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR DOKUMEN
RENCANA
TERMINAL
Kondisi Terminal Paal Dua sebagai terminal transit Perbaikan kondisi dan peningkatan kelas Terminal Paal
pengguna angkutan umum Bandara Sam Ratulangi Dua
Pelabuhan Manado masih kurang baik
JARINGAN KERETA API
Perjalanan yang cukup jauh bagi wisatawan yang datang Rencana pengembangan jaringan kereta api perkotaan
dari Pelabuhan Bitung Manado untuk menuju KSPN Manado - Bitung
Bunaken
117
KSPN BUNAKEN| RENCANA PENGEMBANGAN
INFRASTRUKTUR
118
KSPN WAKATOBI| PROFIL UMUM
JumlahWIsatawanKSPNWakatobi
7 12000
orang
10000
8000
6000
4000
2000
0
2011 2012 2013 2014 2015
Wisman Wisnus
119
KSPN WAKATOBI| DTW
KEC.
WANGI WANGI
P. Kaledupa
KEC.
TOMIA
P. Kaledupa
P. Hoga
P. Tomia
P. Binongko
KEC.
BINONGKO P. Binongko
P. Tomia
120
KSPN WAKATOBI| KONEKTIVITAS
BANDARA
HALUOLEO (KENDARI)
BANDARA
MATOHARA
PELABUHAN WANGI-WANGI
KENDARI KSPN
WAKATOBI
PELABUHAN
WANGI-WANGI
KALEDUPA
PELABUHAN
BAU-BAU
TOMIA
BANDARA
BATEOMBARI (BAU-BAU)
BINONGKO
EKSISTING
HUB BANDARA MATAOHARA (Kelas III)
LOKASI Wangi-wangi, Kab. Wakatobi
FREKUENSI
PENERBANGAN 1x sehari
(2016)
PENERBANGAN
Kendari
DOMESTIK
DIMENSI RUNWAY 2.000 m x 30 m
APRON 7.519 m2
MODA ATR
FASILITAS
Terminal penumpang, tempat parkir,
PENDUKUNG
TERMUAT DALAM
KONDISI EKSISTING/PERMASALAHAN KEBUTUHAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR DOKUMEN
RENCANA
JARINGAN JALAN
Terbatasnya kualitas jalan di dalam pulau Pengembangan jalan kolektor primer Kawasan Perkotaan
maupun lingkar pulau masih dalam kondisi yang Wangi-Wangi Bandara Matahora
kurang baik. Pengembangan jalan kolektor primer Usuku Lapter
Maranggo Onemai
Pengembangan sistem jalan lingkar Pulau Wangi-Wangi
Pengembangan sistem jalan lingkar Pulau Kaledupa
Pengembangan sistem jalan lingkar Pulau Tomia
Pengembangan sistem jalan lingkar Pulau Binongko
BANDAR UDARA
Terbatasnya kapasitas bandar udara Revitalisasi Bandar Udara Matahora, Wakatobi
Pemantapan Bandar Udara Maranggo sebagai bandara
khusus pariwisata di Kecamatan Tomia
PELABUHAN
Terbatasnya kapasitas & pelayanan pelabuhan Pemantapan pelabuhan pengumpul Pangulubelo Wangi-Wangi
AIR BERSIH & ENERGI
Kebutuhan akan energi dan melimpahnya air laut Pembangunan sistem pengelolaan air laut dg memanfaatkan
menjadi potensi yang besar untuk menyelesaikan solar sel desa lmanggau, binongko, togo binongko
persoalan kelistrikan dan air bersih di KSPN Pembangunan sistem pengaman pantai pada daerah
Wakatobi. rawangelombang pasang dan abrasi pantai
TERMUAT DALAM
KONDISI EKSISTING/PERMASALAHAN KEBUTUHAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR DOKUMEN
RENCANA
MODA TRANSPORTASI
Perlu adanya akses tambahan yang Pel. Pangulubelo (Wangi-Wangi) Pel. Murhum Baubau
memudahkan pergerakan dari luar menuju KSPN Pel. Soekarno-Hatta (Makassar) Pel. Tanjung Perak
Wakatobi (Surabaya) Pel. Tanjung Priok (Jakarta)
Pel. Pangulubelo (Wangi-Wangi) Pel. Ambon Pel. Ternate
Pelabuhan Sorong Pelabuhan Timika
Makassar Pelabuhan Murhum Pelabuhan Pangulubelo
Ambon Banda Saumlaki Tual Dobo Timika Agast
Merauke (lintas trayek)
Nasional)Pelabuhan Pangulubelo Pelabuhan Murhum
Makassar Pelabuhan Bima
(NTB) Pelabuhan Benoa (Denpasar) Surabaya (lintas
trayek Nasional)
Terbatasnya jumlah airlines dan jumlah Penambahan airlines yang melayani rute penerbangan
penerbangan menuju Bandara Matohara Makassar Kendari Wakatobi
Terbatasnya jumlah penerbangan ke TOmia Penambahan rute penerbangan komersial menuju Pulau
Tomia dari Bandara Haluoleo Kendari
Terbatasnya gerbang (hub) bandara dari Penambahan rute penerbangan menuju Wakatobi dari
Bandara Matohara Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar Bali
SISTEM JARINGAN AIR LIMBAH
Terbatasnya pengolahan limbah Kegiatan Pembangunan Air Limbah Percontohan Skala
Komunitas (Sanimas)
ANALISIS EKONOMI DUKUNGAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PARIWISATA
124
DI 9 KSPN
KSPN WAKATOBI| RENCANA PENGEMBANGAN
INFRASTRUKTUR
125
KSPN MOROTAI| PROFIL UMUM
6000
8 5000
4000
WisatawanNusantara
3000
Wisatawan
Mancanegara
2000
1000
0
2012 2013 2014 2015
8 KSPN Morotai
Tj. Gorago
P. Dodola
P. Zum Zum
Dermaga Bere-Bere
BANDARA PITU /
P. Dodola LEO WATTIMENA
Dermaga Daruba Pantai Wewemo
P. Kolorai
P.Zum-Zum
PELABUHAN DARUBA
P. Kokoya
Pantai Daloha / Jababeka
EKSISTING
FREKUENSI
2 kali sehari
PENERBANGAN
PENERBANGAN
Ternate, Manado
DOMESTIK
PENERBANGAN
Belum Ada
INTERNASIONAL
22.800 m2
APRON
EKSISTING
JUMLAH
1 Unit
DERMAGA
KAPASITAS
1114 Kapal / Tahun
CALL KAPAL
KOTA ASAL-
Ternate, Tobelo
TUJUAN
KAPASITAS
-
BARANG
EKSISTING
TIPE TERMINAL C
KAPASITAS
-
PENUMPANG
KAPASITAS
-
KENDARAAN
FASILITAS
Toilet, kios/kantin/warteg, ruang informasi, lahan parkir, loket tiket
PENDUKUNG
EKSISTING
MODA
TRANSPORTA Taksi Bentor
SI
OPERATOR Swasta Swasta
JUMLAH
- -
ARMADA
KAPASITAS
4-7 Orang 1-2 Orang
PENUMPANG
JUMLAH
- -
TRAYEK
JANGKAUAN
Pulau Morotai Morotai Selatan
PELAYANAN
Terbatasnya shelter/halte Penataan shelter dg desain yang spesifik untuk memperkuat karakter
kawasan dan sesuai fungsinya.
Perencanaan pembangunan shelter/halte di:
Jalan Merdeka, depan SMU
Sekitar penginapan Pasific In
Jalan Proklamasi, sekitar perempatan menuju pelabuhan dan
sekitar kawasan perdagangan dan jasa
Jalan Ahmad Syukur, di depan terminal sekitar pasar
JARINGAN ENERGI
Terbatasnya kapasitas listrik. Percepatan infrastruktur listrik untuk 10 kawasan strategis pariwisata
Sejumlah DTW belum terlayani listrik nasional (KSPN) Prioritas
JARINGANA TELEKOMUNIKASI
Terbatasnya jumlah operator telepon seluler Peningkatan jumlah operator telepon seluler X
Terbatasnya jaringan telepon seluler (hanya Peningkatan jangkauan pelayanan telepon seluler X
ada di Daruba & Wayabula)
TERMUAT DALAM
KONDISI EKSISTING/PERMASALAHAN KEBUTUHAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR DOKUMEN
RENCANA
AIR BERSIH
Percepatan infrastruktur air bersih untuk 10 kawasan strategis
Tingkat pelayanan air bersih masih terbatas
pariwisata nasional (KSPN) Prioritas
SANITASI
Tidak terdapat fasilitas toilet umum pada
Penyediaan fasilitas toilet umum portabel pada pulau-pulau DTW
beberapa pulau DTW
PERSAMPAHAN
Pembangunan TPST
Terbatasnya pengelolaan persampahan
Pengembangan sistem pengelolaan sampah
12000
10000
Wisatawan
8000
Nusantara
Wisatawan
6000
Mancanegar
a
4000
2000
0
2011 2012 2013 2014 2015
Painemo
Waya
g Pelabuhan Sorong
Pelabuhan Misool
Sumber: Hasil Survey Primer,
2016
ANALISIS EKONOMI DUKUNGAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PARIWISATA
139
DI 9 KSPN 139
KSPN RAJA AMPAT| TRANSPORTASI UDARA
EKSISTING
HUB Bandara Dominique Edward Osok (SOQ) (Kelas II)
LOKASI Kota Sorong, Papua Barat
Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Express Air, Susi Air, Wings
MASKAPAI
Air dan NAM Air
PENERBANGAN
-
INTERNASIONAL
-
Rigid 395 x 68m
APRON
EKSISTING
FREKUENSI
-
PENERBANGAN
PENERBANGAN
Sorong
DOMESTIK
PENERBANGAN
Belum Ada
INTERNASIONAL
Apron #1: 60 x 40 m
APRON
Aparon #1: 90 x 75 m
MODA ATR
EKSISTING
JUMLAH
1 unit
DERMAGA
KAPASITAS
-
CALL KAPAL
KOTA ASAL-
Sorong
TUJUAN
KAPASITAS
-
PENUMPANG
KAPASITAS
-
BARANG
EKSISTING
MODA
TRANSPORTA Angkutan Bus Mobil Rental Ojek
SI
OPERATOR Koperasi Swasta/Perorangan Swasta/Perorangan
JUMLAH
10 - -
ARMADA
KAPASITAS
20-25 Orang 4-7 Orang 1 orang
PENUMPANG
JUMLAH
1 (Waisai-Warsambin) - -
TRAYEK
Waisai Saporkren
JANGKAUAN Perumahan 200 Waisai dan Sebagian wilayah
Waisai
PELAYANAN Perumahan 300 - Pulau Waigeo
Warsambin
PELABUHAN
Terbatasnya jumlah dermaga untuk kapal besar Pembangunan dermaga baru dengan spesifikasi
penyandaran kapal besar
Tidak terdapat pemisahan antara dermaga penumpang, Pembangunan dermaga khusus pariwisata (pelayaran
dermaga barang/kontainer, dan dermaga pariwisata menuju pulau-pulau DTW)
Kondisi dermaga/pelabuhan yang masih kurang memadai Peningkatan fasilitas dan pengembangan pelabuhan
untuk sebuah kawasan pariwisata kelas dunia Waisai
TERMINAL
Terbatasnya terminal anagkutan umum Pembangunan Terminal Tipe C di 4 pulau besar
ANALISIS EKONOMI DUKUNGAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PARIWISATA
144
DI 9 KSPN
KSPN RAJA AMPAT| IDENTIFIKASI KEBUTUHAN
INFRASTRUKTUR
TERMUAT DALAM
KONDISI EKSISTING/PERMASALAHAN KEBUTUHAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR DOKUMEN
RENCANA
SISTEM JARINGAN ENERGI
Pelayanan jaringan listrik belum merata ke seluruh Pembangunan dan Peningkatan Kapasitas Pembangkit
wilayah Listrik Tenaga Diesel (PLTD). (2011-2021)
TELEKOMUNIKASI
Terbatasnya pelayanan jaringan telekomunikasi Peningkatan jaringan telekomunikasi seluler
Penambahan jumlah BTS
Tidak terdapat operator taksi resmi dengan sistem argo Penyediaan layanan taksi argo
SISTEM JARINGAN AIR BERSIH
Terbatasnya pelayanan jaringan air bersih Pengembangan Sistem Pengolahan dan jaringan
pelayanan Air Bersih (2011-2021)
SANITASI
Belum tersedia sistem pengolahan limbah Pembangunan UPL Skala Kabupaten di Waisai
PERSAMPAHAN
Belum terdapat sistem pengelolaan sampah Pembangunan TPS skala kecamatan di seluruh distrik
(2011-2016)
147
HASIL SKORING IDENTIFIKASI INFRASTRUKTUR
PRIORITAS (3 TERATAS)
MANDALIKA
URUTAN RENCANA INFRASTRUKTUR TOTAL SKOR
1 Peningkatan kualitas jalan-jalan lokal 47
Pengembangan Bandara Internasional Lombok Praya sebagai Bandar
2 45
Udara Sekunder
Perbaikan beberapa ruas jalan menuju kawasan Mandalika dari Pintu
3 43
Masuk Pelabuhan Lembar dan Kota Mataram
151
HASIL REGRESI BERGANDA BANGKITAN WISATAWAN
SEMUA INFRASTRUKTUR YANG DIKAJI MEMILIKI HUBUNGAN YANG POSITIF DALAM MENINGKATKAN
JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN
INFRASTRUKTUR YANG
KODE ELASTISITAS KETERANGAN
DIANALISIS
1% peningkatan jumlah panjang jalan, mampu meningkatkan 0,215% jumlah kunjungan
Transportasi Darat Panjang Jalan PJ 0,215
wisatawan
1% peningkatan jumlah kedatangan pesawat, mampu meningkatkan 2,065% jumlah
Transportasi Udara FP 2,065
kunjungan wisatawan
1% peningkatan jumlah kedatangan kapal, akan mampu meningkatkan 0,066% jumlah
Transportasi Laut AP 0,066
kunjungan wisatawan
1% penambahan kapasitas air bersih, mampu meningkatkan 0,135% jumlah kunjungan
Jaringan Air Bersih AB 0,135
wisatawan
1% penambahan jumlah listrik yang terjual, akan mampu meningkatkan 0,362% jumlah
Jaringan Listrik LT 0,362
kunjungan wisatawan
1% penambahan jumlah BTS yang dipasang akan meningkatkan 0,269% jumlah
Jaringan Telekomunikasi TL 0,269
kunjungan wisatawan
2015 2025
Urutan
Output
No. Sektor Ekonomi
Multiplier
(besar ke kecil)
1 17 Jasa lainnya 1.5430
2 4 Pengadaan Listrik, Gas 1.5011
JIKA DI WILAYAH KSPN 9 TERJADI
3 3 Industri Pengolahan 1.4217
PENAMBAHAN PERMINTAAN AKHIR (BAIK
4 9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1.4040
DALAM BENTUK KONSUMSI RUMAH
5 16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1.3888
TANGGA, PENGELUARAN PEMERINTAH
6 6 Konstruksi 1.3622 ATAU INVESTASI) SEBESAR RP 1 (SATU
7 14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 1.3482 RUPIAH) MAKA AKAN MEMBANGKITKAN
8 10 Informasi dan Komunikasi 1.3365 NILAI OUTPUT PADA SEKTOR PARIWISATA
9 13 Jasa Perusahaan 1.3274 SEBESAR RP 1,5430.
10 8 Transportasi dan Pergudangan 1.3112
11 15 Jasa Pendidikan 1.2455
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda
12 7 Motor 1.2435
ADANYA PENINGKATAN INVESTASI
13 11 Jasa Keuangan dan Asuransi 1.2406
(termasuk investasi infrastruktur
14 2 Pertambangan dan Penggalian 1.2039
15 12 Real Estat 1.1859
pariwisata) SEBESAR Rp. 1,00 AKAN
16 1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1.1502 MEMBANGKITKAN OUTPUT SEKTOR
17 5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 1.1057 PARIWISATA SEBESAR Rp. 1,5430
No Urutan
Sektor Ekonomi Multiplier
.
Income
1 14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 0.61
2 15 Jasa Pendidikan 0.58
3 17 Jasa lainnya 0.42
4 16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0.29
5 11 Jasa Keuangan dan Asuransi 0.27 SETIAP PENINGKATAN
6 13 Jasa Perusahaan 0.24 PERMINTAAN AKHIR, BAIK
7 10 Informasi dan Komunikasi 0.24 BERUPA KONSUMSI,
8 1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 0.24 PENGELUARAN PEMERINTAH
9 7 Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil & Sepeda Motor 0.23 ATAUPUN INVESTASI PADA
10 9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 0.23 SEKTOR PARIWISATA SEBESAR
11 8 Transportasi dan Pergudangan 0.21 RP 1 (SATU RUPIAH), MAKA
12 6 Konstruksi 0.20 AKAN MENAMBAH PENDAPATAN
13 3 Industri Pengolahan 0.18 RUMAH TANGGA YANG BEKERJA
14 2 Pertambangan dan Penggalian 0.15 PADA SEKTOR PARIWISATA
15 5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0.12 SEBESAR RP 0,42
16 4 Pengadaan Listrik, Gas 0.11
17 12 Real Estat 0.08
ANALISIS EKONOMI DUKUNGAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PARIWISATA
159
DI 9 KSPN
MULTIPLIER TENAGA KERJA
161
Kesimpulan dan Tindak Lanjut
Attraksi Amenitas
Aksesibilit
as
162
Kesimpulan dan Tindak Lanjut
165
STRATEGIC RATIONALE : PARIWISATA DI DUNIA
Dari PDB Dampak Langsung, PARIWISATA ADALAH KUNCI PEMBANGUNAN,
9.5% Dampak Tidak Langsung, dan
Dampak Ikutan (2014)
KESEJAHTERAAN DAN KEBAHAGIAAN :
166
Pariwisata sebagai
penyumbang PDB, Devisa
dan Lapangan Kerja
yang paling mudah
dan murah.
Dr. Ir. Arief Yahya, M.Sc
Menteri Pariwisata RI
167
Pariwisata penyumbang PDB, Devisa dan Lapangan Kerja
yang paling mudah dan murah (2015).
A. PDB
1. Pariwisata menyumbangkan 10% PDB nasional, dengan nominal tertinggi di ASEAN.
2. PDB pariwisata nasional tumbuh 4,8% dengan trend naik sampai 6,9%, jauh lebih tinggi daripada
industri agrikultur, manufaktur otomotif dan pertambangan.
3. Devisa pariwisata US$ 1 Juta, menghasilkan PDB US$ 1,7 Juta atau 170%, tertinggi dibanding
industri lainnya.
B. DEVISA
1. Peringkat ke-4 penyumbang devisa nasional, sebesar 9,3% dibandingkan industri lainnya.
2. Pertumbuhan penerimaan devisa pariwisata tertinggi, yaitu 13%, dibandingkan industri minyak gas
bumi, batubara, dan minyak kelapa sawit yang pertumbuhannya negatif.
3. Biaya marketing yang diperlukan hanya 2% dari proyeksi devisa yang dihasilkan.
C. TENAGA KERJA
1. Penyumbang 9,8 juta lapangan pekerjaan, atau sebesar 8,4% secara nasional dan menempati urutan
ke-4 dari seluruh sektor industri.
2. Dalam penciptaan lapangan kerja, sektor pariwisata tumbuh 30% dalam waktu 5 tahun.
3. Pariwisata pencipta lapangan kerja termurah yaitu dengan US$ 5.000/satu pekerjaaan, dibanding rata-
rata industri lainnya sebesar US$ 100.000/satu pekerjaan.
168
STRATEGIC RATIONALE
PARIWISATA DI DUNIA
PARIWISATA ADALAH KUNCI PEMBANGUNAN,
2014 2015 KESEJAHTERAAN DAN KEBAHAGIAAN
Dari PDB Dampak Dari PDB Dampak
Lagsung, Dampak Langsung, Dampak PARIWISATA ADALAH SEKTOR UNGGULAN
9,5% Tidak Langsung, 10% Tidak Langsung,
dan Dampak dan Dampak Ikutan
(TOURISM IS A LEADING SECTOR)
Ikutan Meningkatnya destinasi dan investasi pariwisata,
1 dari 11 Lapangan menjadikan Pariwisata sebagai faktor kunci
1 dari 11 Lapangan Kerja
dalam pendapatan ekspor, penciptaan
Kerja
US$ 1,4 Triliun Ekspor lapangan kerja, pengembangan usaha dan
US$ Triliun infrastruktur;
Dari Ekspor Dunia
1,5 Ekspor 7% 2015 Pariwisata telah mengalami ekspansi dan
Dari Ekspor Dunia Juta Wisatawan diversifikasi berkelanjutan, dan menjadi salah
5,7% 2015
25 pada tahun satu sektor ekonomi yang terbesar dan
Juta Wisatawan 1950 tercepat pertumbuhannya di dunia;
25 pada tahun
Milyar Meskipun krisis global terjadi beberapa kali,
1950
Wisatawan jumlah perjalanan wisatawan internasional
Milyar 1,18 pada tahun tetap menunjukkan pertumbuhan yang
Wisatawan 2015 positif 25 juta (1950) 278 juta (1980) 528
1,14 pada tahun Juta (1995) 1,14 Miliar (2014) 1,18 Miliar
5 Miliar
2014 (2015)
s.d. 6 Wisatawan
5 s.d. Miliar Domestik Dalam pertumbuhan ekonomi dunia yang
6 Wisatawan fluktuatif, dalam skala global sektor Pariwisata
Domestik
Sumber: UNWTO Tourism Annual Report, 2015 mampu mempertahankan 169 pertumbuhan, di
edition
TOURISM PERFORMANCE 2015
SIZE
Industri pariwisata
menghasilkan dampak total
US$ 80 miliar dari PDB
Indonesia pada tahun 2014.
Industri pariwisata
berdampak PDB lebih
besar dibandingkan
dengan manufaktur
otomotif, pendidikan,
perbankan, jasa
keuangan, ritel, dan
sektor manufaktur bahan
kimia.