Vous êtes sur la page 1sur 30

Askep Gawat Darurat Luka bakar

Asep Suryadin
Akper Pemkab Cianjur
Anatomi Kulit

Epider
Dermis
mis
Lemak
Subkuta
n
Epidermis
Lapisan kulit yang paling luar. Ketebalan lapisan
epidermis kurang lebih 1 mm. Lapisan yang hanya
setebal 1 mm ini ternyata memiliki lima laipsan
didalamnya. Yaitu: stratum lusidum, stratum
granulosum, stratus spinosum, stratum corneum,
dan stratum basale. Epidermis kulit memiliki sel
utama yaitu keratinosit yamg berubah menjadi
keratin akibat adanya proses diferensiasi
Dermis
Lapisan kedua kulit manusia. Memiliki ketebalan yang
sedikit lebih tebal dari epidermis. Bagian dalamnya
terdiri dari serabut kolagen elastin dan kolagen
retikulin yang lentur dan kuat. Pada lapisan dermis
kulit manusia terdapat pembuluh darah dan titik saraf.
Serta terdapat juga limposit, sel mast, histiosit, dan
leukosit. Dermis juga memiliki adneksia yang menjadi
tempat asal mula tumbuhnya rambut, kuku, juga
sebagai tempat terdapatnya apokrin dan sebasea
Lemak Subkutan
Fungsi lemak subkutan
dalam tubuh adalah
sebagai penyimpan energi
dan penyeimbang keadaan
anatara suhu tubuh
dengan lingkungan. Pada
lemak subkutan ini
terdapat juga kelenjar
keringat dan kelenjar
sebasea
Patofisiologi
Akibat pertama luka abakar adalah syok karena kaget
dan kesakitan. Pembuluh kapiler yang terkena suhu
tinggi rusak, sel darah yang didalamnya ikut rusak
sehingga dapat terjadi anemia.
Meningkatnya permiabilitas menyebabkan oedem
dan menimbulkan bula dengan membawa serta
elektrolit. Hal ini menyebabkan berkurangnya volume
cairan intra vaskuler. Tubuh kehilangan cairan antara
%- 1% Blood Volume setiap 1% luka bakar.
Lanjutan...
Bila luka bakar lebih dari 20% akan terjadi syok
hipovolemik dengan gejala yang khas yaitu
gelisah, pucat, dingin berkeringat, nadi kecil, dan
cepat, tekanan darah menurun dan produksi urine
menurun (kegagalan fungsi ginjal)
Pada kebakaran daerah muka dapat terjadi
kerusakan mukosa jalan nafas karena gas, asap
atau uap panas yang tersisa
Lanjutan...
Pada luka bakar yang berat terjadi ilies paralitik.
Stres dan beban faali yang terjadi pada luka bakar
berat dapat menyebabkan tukak dimukosa
lambung atau duodenum dengan gejala yang
sama gejala tukak peptic.
Penyebab Luka Bakar
Paparan suhu tinggi (api, air panas)
Listrik
Petir
Zat kimia (asam atau basa kuat)
Radiasi
Suhu yang sangat rendah (frost bite).
Derajat luka bakar

Derajat Derajat
I II

Derajat
III
Derajat I
1. Ditandai dengan adanya
eritema, nyeri tidak ada
vesikula
2. Tidak berbahaya
3. Tidak memerlukan
pemberian cairan IV
4. Dapat sembuh dengan
sempurna
Derajat II
Ditandai dengan adanya
vesikula/ bulla dengan
pembengkakan
disekitarnya
Permukaan tampak seperti
borok
Nyeri walaupun terhembus
angina
Derajat III
Kulit tampak kehitaman,
kaku, putih seperti lilin
Permukaannya kemerahan
Hilangnya perasaan nyeri
Luka umumnya kering
Luas luka bakar
Untuk anak - anak
Manajemen luka bakar
Dimulai pada saat kali pertama korban ditemukan.
Biasanya api sudah mati. Apabila korban masih
dalam keadaan terbakar, maka dapan dilakukan
tindakan sebagi berikut:
Menyiram dengan air dalam jumlah yang banyak.
Menggulingkan korban gawat darurat, kalau bisa
dengan selimut basah. Waspada penolong bisa
turut terbakar
Hentikan proses luka bakar
Luka bakar akan mengalami pendalaman, walaupun api sudah
mati. Untuk mengurangi proses pendalaman ini, luka dapat
disiram dengan air bersih untuk oendinginannya. Proses
pendalaman ini hanya akan berlangsung selama 15 menit.
Sehingga apabila penolong pertama tiba setelah 15 menit,
usaha ini akan sia-sia.
Bila masih ada pakaian yang menyala atau membara, harus
segera dilepaskan, demikian pula semua jenis perhiasan.
Karena pakaian atau perhiasan bisa menyimapan panasdan
mempercepat pendalaman luka, termasuk bila ada kawat gigi.
Primary Survey

Breathi
Circulation Airway ng
Circulation

Kulit yang terbuka akan menyebabkan penguapan


air yang berlebih dari tubuh, sehingga
mengakibatkan terjadinya dehidrasi. Walaupun
dehidrasi akan terjadi agak lambat, namun
pemasangan infus pada luka bakar diatas 15%
merupakan suatu keharusan
Pemberian cairan dengan menggunakan rumus
Baxter
Rehidrasi dilakuakan dengan perhitungan sebagai
berikut:
4cc/kg BB/% luka bakar/24 jam
Separuhnya diberikn dalam 8 jam pertamadan
separuhnya lagi diberikan dlam 16 jam berikutnya
Rumus ini tidak mutlak tepat karena banyak faktor
tidak diperhitungkan, misal luka abakar yang
dalam.
Airway

Pada kali pertama ditemukan airway biasanya tidak


terganggu. Dalam keadaan ekstrim bisa aja airway
terganggu, misalnya karena lama berada dalam
ruangan tertutup yang terbakar sehingga terjadi
pengaruh panas yang lama terhadap jalan nafas.
Bila menimbulkan sesak berat dan bila dimonitor
saturasi O2 kurang dari 95% maka ini merupakan
indikasi mutlak untuk segera intubasi
Breathing

Gangguan breathing atau pernafasan dapat timbul


segera setelah atau setelah beberapa saat
kemudian, gangguan pernafasan yang cepat dapat
disebabkan karena:
Inhalasi partikel-partikel panas
Keracunan CO(carbon monoksida)
Secunder Survey
Anamnesis
Penting untuk ditanya tentang hal kejadian
Pemeriksaan ujung rambut sampai ujung kaki
(head to toe)
Luka bakarnya sendiri
Tidak perlu dilakukan apa-apa, selain menutup
dengan kain bersih
Masalah Keperawatan
Gangguan volume cairan: kurang berhubungan dengan
peningkatan evaporasi, permeabilitas kapiler.
Monitor tanda-tanda vital (tensi, nadi,pernafasan) setiap jam
(pada kasus parah setiap 30 menit)
Pasang infus dan berikan cairan sesuai dengan indikasi
Monitor tetesan infus sesuai dengan indikasi
Pasang kateter jika luka bakar > 30% derajat II dan III
Monitor masukan dan keluaran setiap1 jam. Evaluasi
kecenderungan.
Laporkan bila jumlah urin < 30 atau > 70 ml perjam
Monitor Ht, BUN, elektrolit setiap 12 jam sesuai perintah
Kasus
Tn Ali datang ke IGD RSUD jam 09.00 dengan keluhan
luka bakar : seluruh kedua tangan tangannya, serta
setengah bagian dada depan, karena kompor meledak.
BB Tn Ali 50 Kg datang ke IGD 3 jam setelah kejadian
Terima Kasih

Vous aimerez peut-être aussi