Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1 & 4
P OK
L OM
KE
APA ITU DIARE?
Diare adalah: BAB lebih dari tiga kali sehari dengan
konsistensi cair (WHO, 1992).
Diare adalah gangguan fungsi penyerapan dan sekresi
dari saluran pencernaan, dipengaruh oleh fungsi kolon
dan dapat diidentifikasikan dari perubahan jumlah,
konsistensi, frekwensi, dan warna dari tinja.
Penyebab
Infeksi
Faktor Malabsorbsi
Faktor Makanan
Faktor Psikologis
Faktor yang meningkatkan penyebaran
kuman penyebab diare:
1. Identitas
2. Keluhan utama
3. Riwayat penyakit sekarang
4. Riwayat penyakit dahulu
5. Riwayat nutrisi
6. Riwayat kesehatan keluarga
7. Riwayat kesehatan lingkungan
8. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan
9. Di lakukan pemeriksaan fisik
Lanjutan
Pemeriksaan Fisik
1. Pengukuran panjang badan, berat badan menurun, lingkar lengan mengecil,
lingkar kepala, lingkar abdomen membesar.
2. Keadaan umum : klien lemah, gelisah, rewel, lesu, kesadaran menurun.
3. Kepala : ubun-ubun tak teraba cekung karena sudah menutup pada anak umur 1
tahun lebih
4. Mata : cekung, kering, sangat cekung
5. Sistem pencernaan : mukosa mulut kering, distensi abdomen, peristaltic
meningkat > 35 x/mnt, nafsu makan menurun, mual muntah, minum normal atau
tidak haus, minum lahap dan kelihatan haus, minum sedikit atau kelihatan bisa
minum
6. Sistem Pernafasan : dispnea, pernafasan cepat > 40 x/mnt karena asidosis
metabolic (kontraksi otot pernafasan)
7. Sistem kardiovaskuler : nadi cepat > 120 x/mnt dan lemah, tensi menurun pada
diare sedang .
8. Sistem integumen : warna kulit pucat, turgor menurun > 2 dt, suhu meningkat >
375 0 c, akral hangat, akral dingin (waspada syok), capillary refill time
memajang > 2 dt, kemerahan pada daerah perianal.
9. Sistem perkemihan : urin produksi oliguria sampai anuria (200-400 ml/ 24
jam ), frekuensi berkurang dari sebelum sakit.
Diagnosa Keperawatan
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan diare atau output berlebihan dan
intake yang kurang
Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan
dengan ketidakseimbangan antara intake dan out put.
Resiko peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan
proses infeksi skunder terhadap diare
Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan iritasi
yang disebabkan oleh peningkatan frekuensi BAB.
Cemas berhubungan dengan perpisahan dengan orang
tua, tidak mengenal lingkungan, prosedur yang
dilaksanakan
Diagnosa 1
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d diare atau output
berlebihan dan intake yang kurang.
Intervensi :
1. Monitor suhu tubuh setiap 2 jam
2. Berikan kompres hangat
3. Anjurkan untuk menggunakan pakaian yang tipis
4. Atur sirkulasi udara dengan cara membuka jendela ruangan.
5. Anjurkan untuk banyak minum air.
6. Kolaborasi pemberian antipiretik
Diagnosa 4
Resiko gangguan integritas kulit perianal berhubungan dengan
peningkatan frekwensi BAB (diare)
Tujuan : setelah dilakukan tindaka keperawtan selama di rumah sakit
integritas kulit tidak terganggu
Intervensi :
1. Diskusikan dan jelaskan pentingnya menjaga tempat tidur
2. Demontrasikan serta libatkan keluarga dalam merawat perianal
(bila basah dan mengganti pakaian bawah serta alasnya)
3. Atur posisi tidur atau duduk dengan selang waktu 2-3 jam
Diagnosa 5
Kecemasan orang tua berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang
kondisi dan penanganan