Vous êtes sur la page 1sur 49

AUDIT PENCEGAHAN DAN

PENGENDALIAN INFEKSI DI
RS

Oleh
Minarni

DISAMPAIKAN PADA PELATIHAN PPI DASAR


WISMA BIDAKARA HARAPAN KITA
1 4 SEPTEMBER 2015
Audit PPI penting karena PPI adalah untuk melihat
kepatuhan petugas kesehatan dalam pelaksanaan PPI
Bertujuan meningkatkan mutu secara komprehensif dan
menyeluruh dalam sistem pelayanan kesehatan di RS
Audit perlu isu yang sudah memiliki standard prosedur
operasional identifikasi area yang perlu ditingkatkan
Tidak berhenti hanya pengamatan berlanjut pada
intervensi (upaya perbaikan) dan evaluasi keberhasilan
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti sesi ini
diharapkan peserta latih
memahami cara melakukan audit
pencegahan dan pengendalian
infeksi di RS dengan baik dan
benar
HAIs MASALAH Mortalitas
Morbiditas

HH
APD
Limbah
Lingkungan
VAP,IADP Peralatan
ILO,ISK Linen
Kes. Karyawan
Penempatan Pasien
Etika batuk
Penyuntikan yang aman
Praktil lumbal punksi

Airborne
Menerapkan Droplet
Bundles of Contact
HAIs

Komite PPI
Tim PPI
Monev Eksternal
Audit Internal Struktur organisasi
Uraian tugas
PENGERTIAN AUDIT

Memeriksa/mencek penerapan
praktek sesuai standar
Menilai kondisi sebenarnya
bandingkan terhadap kebijakan
tertulis (dokumen SPO dan IK)
Proses PDSA (Plan-Do-Study-
Action)
Membantu perbaiki sistem dengan
melakukan perubahan tanpa
mencari kesalahan individual
Sebagaialat untuk asesmen risiko,
perencanaan (strategic planning)
dan RCA (Root Cause Analysis)
Tim Audit yang kompeten
Perencanaan yang baik
Monitoring dan evaluasi yang cermat
Pelaporanyang objektif identifikasi
masalah yang perlu perbaikan
Plan : perencanaan tindakan berdasarkan
hasil asesmen risiko tahunan
Do : menerapkan rencana tindakan perbaikan
atau perubahan sesuai hasil asesmen risiko
Study/Check : menilai bagaimana hasil
pelaksanaan perbaikan atau perubahan
Action : menetapkan tindakan selanjutnya
atas hasil penilaian pelaksanaan perbaikan /
perubahan
PDSA: Angka Kejadian VAP
Penerapan bundle VAP (HH,
patient positioning 30 Menurunkan angka VAP
manajemen sekresi, oral dgn melakukan evaluasi
care) terhadap faktor
Monitoring tindakan penyebab terjadinya VAP
pemasangan dan diruang ICU,NICU,PICU
pemeliharaan Ventilator.
Melengkapi sarana.

Melakukan evaluasi
Hasil Evaluasi dianalisa terhadap pelaku
dan dilakukan tindak tindakan maupun
lanjut sesuai dengan lingkungan, alat sarana
masalah yang ada. dan prasarana diruang
ICU,NICU,PICU
1. Tentukan objektif
2. Identifikasi masalah
3. Analisis masalah / risiko
4. Mengatasi risiko
5. Rekomendasi dan saran
Kewaspadaan Isolasi Kewaspadaan Standar
dan Kewaspadaan Berdasar Transmisi
Kebersihan tangan
Kebersihan lingkungan
Proses sterilisasi dan disinfeksi alat
Pengelolaan linen dan laundry
Pengelolaan limbah infeksius dan benda tajam
Penggunaan APD
Tindakan pemasangan dan perawatan
kateter vaskuler
Tindakan pemasangan dan perawatan
alat bantu napas
Tindakan pemasangan dan perawatan
kateter urin
Tindakan perawatan luka / wound care
Persiapan pasien yang benar
Pencukuran rambut
Prosedur cuci tangan bedah
operator
Pemberian antibiotik profilaksis
Prosedur antisepsis
Penerapan safety check list
Lalu lintas keluar-masuk OK
Tim : wakil dari aspek yang akan di audit
Unit Mutu/KP, PPI-RS, IPCN, IPCLN, Bid Keperawatan
Unit Sanitasi Lingkungan, Inst Pusat Sterilisasi, Inst
Penunjang Sarana, Bag Teknik (sesuai sasaran audit)
Dasar : pemahaman menyeluruh bahwa audit semata-
mata untuk perbaikan
Sifat : konsisten, objektif, anonim, tidak untuk mencari
kesalahan
1. Menyusun rencana audit
2. Menetapkan tujuan dan sasaran audit
3. Membuat daftar tilik
4. Menetapkan kerangka waktu
5. Tatacara pelaksanaan
6. Penunjukkan para auditor
7. Tatacara pelaporan hasil audit
Mengumpulkan anggota terpilih untuk
bekerjasama dalam penyusunan rencana kerja
KetuaTim dapat berasal dari PPI, Mutu atau
KP sesuai kesepakatan
Menetapkan prioritas audit sesuai temuan
masalah hasil surveilans, RCA atau asesmen
risiko
Menetapkan kerangka waktu pelaksanaan
Menunjukkan para auditor anggota Tim dan
petugas di lapangan
Menjalinkomunikasi aktif dengan Kepala /
Ketua area yang di audit
Sasaranperlu disepakati bersama atas dasar data
nyata hindari pemborosan waktu, tenaga, biaya
Menetapkan sasaran dapat menggunakan metode
seperti :
Root Cause Analysis (RCA) :
Flowcharts
Cause and Effect Diagrams (Ishikawa, Fishbone)
Pareto charts
Run charts
Fish Bone - VAP
Faktor Pasien Faktor Staf Faktor Manajemen
Pasien dengan kondisi Kepatuhan HH masih Belum ada SPO
kritis rendah pemantauan VAP
Pasien dengan Belum semua Belum ada SPO
hemodinamik tidak stabil
Implementasi Bundle intubasi
Pasien imuno
compromise VAP dilakukan Kurangnya sosialisasi
Kebersihan mulut yang Kebocoran pada cuff formulir pemantauan
kurang baik Intubasi tidak sesuai pasien dengan
Malnutrisi SPO ventilator
Kontra indikasi untuk
VAP
posisi head up
Beban kerja perawat Chlorhexidine belum
Persiapan alat intubasi
overload, rasio perawat tersedia
tidak menggunakan duk
steril dan pasien tidak sesuai Oral hygiene set
Belum adanya tim jumlah belum sesuai
monitoring pelaksana kebutuhan
bundle VAP Tempat tidur rusak
tidakFaktor
bisa posisi head
Faktor Lingkungan Faktor Tim Fasilitas
up
American Journal of Infection Control, Vol 35, Issue 4, Pages 271-283 (May 2007)
Audit Lingkungan
Audit hand Hygiene
Audit kamar operasi
Audit Instalasi gizi
Audit CSSD
Audit ruang isolasi
Audit
Lingkungan
area
pengunjung
Bundle
pencegahan ISK
Contoh daftar tilik K.
Standar

American Journal of Infection Control, Vol 35, Issue 4, Pages 271-283 (May 2007)
American Journal of Infection Control, Vol 35, Issue 4, Pages 271-283 (May 200
American Journal of Infection Control, Vol 35, Issue 4, Pages 271-283 (May 2007)
American Journal of Infection Control, Vol 35, Issue 4, Pages 271-283 (May 2007)
American Journal of Infection Control, Vol 35, Issue 4, Pages 271-283 (May 2007)
American Journal of Infection Control, Vol 35, Issue 4, Pages 271-
283 (May 2007)
American Journal of Infection Control, Vol 35, Issue 4, Pages 271-283 (May 2007)
American Journal of Infection Control, Vol 35, Issue 4, Pages 271-283 (May 2007)
1. Menunjuk para auditor :
Anggota Tim
Petugas lapangan ( Kepala Ruangan, Ketua Grup )
2. Menyamakan tatacara penilaian dan persepsi
3. Bila perlu, melakukan pelatihan / simulasi
audit
terlebih dahulu sebelum pelaksanaan
sebenarnya
Lakukan pada fokus area tidak
manfaat secara acak (gambaran
menyeluruh) tidak mewakili
keadaan sebenarnya
Lakukan kuesioner awal secara
anonim untuk pertajam fokus audit
American Journal of Infection Control, Vol 35, Issue 4, Pages 271-
283 (May 2007)
American Journal of Infection Control, Vol 35, Issue 4, Pages 271-283 (May 2007)
American Journal of Infection Control, Vol 35, Issue 4, Pages 271-283 (May 2007)
Contoh Kuesioner awal

American Journal of Infection Control, Vol 35, Issue 4, Pages 271-283 (May 2
Hasildilaporkan menurut prosentase yang
seharusnya (YA) dibanding seluruh jumlah
item yang ditilik
Hasildiumpan-balikkan ke unit/fokus area
yang diaudit
Laporan berbentuk diagram atau grafik agar
pesan yang ingin ditampilkan mudah
dipahami
Laporandisertai usulan TINDAKAN terhadap
masalah yang belum sesuai standar (Action)
1.The Infection Control Audit: The
Standardized audit as a tool for change
Elizabeth Ann Bryce,MD,FRCPC, Sydney
Scharf,RN,CIC, Moira
Walker,RN,CIC, Anne Walsh,RN
American Journal of Infection Control, Vol 35,
Issue 4, Pages 271-283 (May 2007)
DOI: 10.1016/j.ajic.2006.05.293
2. Audit in Infection Prevention and Control
Nagwa Khamis, Gertie van Knippenberg
Gordebeke
Basic Concepts of Infection Control, 2 nd ed,
pages 71-80 (2011)

Vous aimerez peut-être aussi