PENENTUAN

PROTEIN

SERUM ( KINGSLEY )
 7,5 ml Na2SO4 23 %
0,5 ml serum

campur pelan s i s
Ambil 2 ml ex a
+
2 3 ml dietil eter,
1 campur , kocok
TP kuat menit
lalu pusingkan
10 menit
3
7,5 ml H20 + 0,5 ml Standard
campur pelan

Ambil 2 ml

4 A
S Ambil 2 ml
TP = TOTAL PROTEIN

A = ALBUMIN
+ 4 ml REAGENS
S = STANDARD
BIURET

B = BLANKO

BACA : Kolorimeter Klett : filter 55

 PENGHITUNGAN
Bila H2O = 0
1. R TP R B RARB
TP = X C S g/dl A= X C S g/dl
RS R B Rs R B
G = T P A g/dl B = 2 ml H20 + 4 ml R. Biuret

Bila R B = 0
R TP RA
2. TP= X C S g/dl A= X C S g/dl
RS RS

G = T P A g/dl
1. Jelaskan kegunaan pemeriksaan protein
darah dan mengapa pada pemeriksaan ini
digunakan serum ?

2. Metoda apa saja yang saudara ketahui

untuk memeriksa protein darah !
 PADA PENENTUAN PROTEIN DARAH INI DIGUNAKAN SERUM
OLEH KARENA
SERUM TIDAK MENGANDUNG FIBRINOGEN
SEHINGGA YANG TERUKUR ALBUMIN DAN GLOBULIN

1. PENENTUAN KADAR PROTEIN SERUM MENURUT

KINGSLEY BERGUNA :
1. membantu menegakkan diagnosis
2. status gizi

2. A. Na2SO4 1/3 jenuh : mengendapkan fibrinogen

B Na2SO4 jenuh
Na2SO4 23 % mengendapkan
( NH4 )2 SO4 jenuh fibrinogen dan globulin

C. Na2SO4 jenuh mengendapkan fibrinogen, globulin,

albumin
 SERUM : TP = A + G

G = TP - A

PLASMA : TP = A + G + F

TP- A = G + F

TP = total protein G + F = TP - A
A = albumin
G = globulin
F = fibrinogen
3. PRINSIP PERCOBAAN : PROTEIN + CuSO4 + BASA

UNGU

4. 1. Dietil eter, lipid

1
Na2SO4 23%

3
2. globulin

3. albumin dan Na2SO4 23 %

5. Guna dietil eter :

1. menggumpalkan globulin
2. menghilangkan kekeruhan oleh karena lipid
 HARGA NORMAL
TOTAL PROTEIN ( TP ) = 5 8 g/dl ( g% )

Albumin = 3,5 5,5 g/dl

Globulin = 1,5 3 g/dl

Alb/Glob = 1,2
 BIURET : CuSO4 &
NaOH
OH
CO - H2N Cu NH2CO
NH HN
CO - H2N-K K-NM2-CO
Terbentuk:
OH OH
Kupri potasium Biuret atau Biuret Potasium
CO-NH2 Kuprihidroksida
Disebut Biuret karena reaksi ini positif
N untuk biuret atau biurea, tapi ternyata
reaksi ini positif bila terdapat 2 atau O
CO-NH2 lebih ikatan peptida yaitu -C
terbentuknya suatu kompleks Cu
dengan protein melalui Nitrogen dan NH2 ; -CS-NH2 ; -C-NH-NH2
dari ikatan peptida (atau 2 gugusan CH2-NH2
karbamil)
 Reagen Biuret positif dengan
adanya minimal 2 ikatan peptida
R1 R2 R3
NH2 C CONH C CONH CH COOH
H H H

TRIPEPTIDA : 3 asam amino = 2 ikatan peptida

DIPEPTIDA : 2 asam amino = 1 ikatan peptida
POLIPEPTIDA lebih besar daripada 10 asam amino
PROTEIN lebih besar dari 100 asam amino
 REAGENS BIURET
1 . GIES : CuSO4 3% dan KOH 10%
CuSO4 peka thd autoreduksi

2. WEICHSELBAUM : K-NA tartrat ( stabilisator ),

CuSO4.5H2O , NaOH
KJ (mencegah autoreduksi )

3. GORNAL, BARDAWILL, DAVID : K-Na tartrat, CuSO4 dan

NaOH 10%

4. WELKER : CuSO4 1% dan NaOH 40%

 SEPARASI PROTEIN
1. FRAKSINASI : Garam ( salt ) dan Pelarut ( solvent )
Salting out : presipitasi protein oleh Na2SO4/(Nh4)2SO4

2. ELEKTROFORESIS : Pergerakan molekul di medan listrik

3. ULTRACENTRIFUGE ( SEDIMENTASI ) : Variasi masa dan

bentuk molekul

4. KROMATOGRAFI : Perbedaan ukuran, bentuk, muatan

molekul

5. ANALISIS IMMUNOKIMIA: Reaksi spesifik antara antigen

(ag ) dan antibodi ( ab )
 to
sity
their density
and size shape
KROMATOGRA
FI
 ANALISIS
IMMUNOKIM
IA
 ENZYME IMMUNO ASSAY( E.I.A )
Ag-E + Ab AgE-Ab AgE bebas + S
Ag + Ab AgAb WARN A

Absorbance

Standard
Ag bisa standard atau unknown
RADIO IMMUNO ASSAY
CALIBRATION CURVE

STANDARD
 PENURUNAN KADAR ALBUMIN
PLASMA ( HIPOALBUMINEMIA )

1. KEHILANGAN ALBUMIN : Kebocoran albumin di ginjal pada peny.

nefritis, dan sindroma nefrotik.
2. PASOKAN PROTEIN YANG INADEKUAT : T.B.C, keganasan,
gangguan pencernaan protein, gangguan penyerapan asam amino,
penurunan intake protein.
3. GANGGUAN SINTESIS
4. KATABOLISME PROTEIN MENINGKAT : Diabetes mellitus yang
berat, tirotoksikosis
5. HAMIL DAN LAKTASI
6. PENGENCERAN PLASMA : sesudah perdarahan hebat, dehidrasi
berat, luka bakar hebat
7. KELAINAN GENETIK
 KELARUTAN PROTEIN
1. ALBUMIN : Larut dalam air, larutan garam encer, dan sedang . Tidak
larut dalam larutan Na2SO4 atau (NH4)2SO4 jenuh atau
larutan garam sangat pekat lainnya .

2. GLOBULIN : Tidak larut dalam air, larut dalam larutan garam encer.
Tidak larut dalam larutan Na2SO4 / (NH4)2SO4 1/2
jenuh dan jenuh .

3. ALBUMINOID : Tidak larut dalam reagens yang umum, dan terdiri

ber-macam2 protein fibrous : kollagen, elastin,
keratin . Kaya : glisin, alanin dan fenilalanin.

4. HISTON : Larut dalam larutan garam

5. PROLAMIN : Larut : 70-80% etanol. Tidak larut dalam air dan etanol

absolut. Kaya arginin