Vous êtes sur la page 1sur 19

ANISOMETROPIA

Oleh
Wilda M.M Sulelino
0110840083
DEFINISI

Anisometropia muncul ketika


persepsi kanan dan kiri subjek
tidak sama. Awalananiso
berarti tidak sama.
Jadi anisometropia adalah
Jadi anisometropia adalah
kondisi dimana kedua mata
memiliki kekuatan refraksi
yang berbeda dengan jumlah 1
D atau lebih.
Gambar ini tentang
anisometropia yang
sudah dikoreksi
dengan
menggunakan kaca
mata.
KLASIFIKASI
Simple anisometropia

Compound anisometropia

Mixed anisometropia

Simple astigmatic anisometropia

Compound astigmatic
Hasil refraksi (pembiasan) sinar pada
mata ditentukan oleh media penglihatan
1. terdiri dari:
yang
Kornea
2. Humor aquaeus (cairan
bilik mata)
3. Lensa
4. Corpus vitreus (benda
kaca)
5. Panjang bola
mata
Pada orang normal susunan pembiasan oleh
media penglihatan panjang bola mata
demikian seimbang sehingga bayangan
benda setelah melalui media penglihatan
dibiaskan tempat di daerah makula lutea.

Mata yang normal disebut sebagai


emetropia dan akan menempatkan
bayangan benda tepat di retinannya pada
keadaan mata tidak melakukan akomodasi
atau istirahat melihat jauh
Epidemiologi
Penelitian di Poliklinik Mata Subdivisi Refraksi RSUP Dr. Mohammad
Hosein Palembang tahun 2009-20013 dari 471 pasien kasus
anisometropia didapatkan data :

mayoritas pasien adalah


perempuan (62,4%
Berdasarkan derajatnya menunjukkan jenis
anisometropia terbanyak adalah anisometropia
ringan (81,3%).

Dari kelompok usia yang tertinggi pada pasien


anisometropia adalah usia 13-20 tahun (22,%) dan
21-28 tahun (20,0%)
Data dari Progress in Retinal and Eye Research tahun
2013, kasus anisometropia masih sangat jarang diteliti
sehingga data terkait masih sangat kurang dan banyak
studi berbasis populasi skala besar tentang kelainan
refraksi tidak melaporkan prevalensi anisometropia.
Ada 2 faktor penyebab anisometropia
:
1. Kongenital

2. Didapat
Ada tiga kemungkinan status
binocular vision anisometropia :
1. Binocular single
vision

2. Uniocular vision

3. Alterne vision
Tingkat anisometropia dibagi menjadi
tiga yaitu :
1. Anisometropia kecil lebih kecil dari
1,5 Dioptri
2. Anisometropia sedang 1,5 3
Dioptri
3. Anisometropia berat 3
Dioptri
Anamnesis
Pasien dengan anisometropia akan memberikan
keluhan :
Penglihatan kabur
Penglihatan ganda
Asthenopia
Sakit kepala
Fotofobia
Aniseikonia
Diplopia
Mual
Perasaan tidak enak pada kedua mata, dan
Pusing
Pemeriksaan fisik (mata)

1. Pemeriksaan Retinoscopic dilakukan


pada pasien dengan defective vision
2. Status tingkat penglihatan dua-mata
(binocular vision) akan dinilai
dengan FRIEND tes atau Worths
Four-dot tes.
Adapun beberapa penatalaksanaan
baik menggunakan alat maupun
tindakan :
1. Kaca mata
Ada beberapa pilihan lensa untuk
kaca mata, yaitu :
- Slab-of,
- Ukuran segmen bifokal lingkar yang
berbeda
Franklin split
Bifokal prisma terkontrol
Segmen bifokal yang terikat (cemented)
2. Lensa
kontak
3. Kaca mata
aniseikonia
4. Modalitas lainnya dari pengobatan, termasuk
diantaranya:

- Implantasi lensa intraokular


-Refractive cornea surgery
- Pengangkatan dari lensa kristal jernih
untuk miopia unilateral yang sangat
tinggi
Anisometropia merupakan penyebab utama
ambliopia karena mata tidak dapat
berakomodasi secara independen dan mata
yang yang lebih hiperopia terus-menerus
kabur .
Prognosis

Deteksi dini dan penangangan


anisometropia yang baik akan mencegah
terjadinya kelainan anisometropia yang
lebih lanjut, salah satunya ambliopia.
Peningkatan tingkat keparahan
anisometropia (lebih dari 1 D) bertambah
sering dengan usia.
Pencegahan

Cara terbaik untuk mencegah terjadinya


kelainan refraksi adalah dengan menguji
ketajaman penglihatan semua anak
prasekolah
TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi