Vous êtes sur la page 1sur 20

ABSES

Referat

PERITONSIL
OLEH :

SRI MUKTI INDRAYANI


1110070100102

Pembimbing
dr. Elfahmi, Sp.THT-KL
KEPANITERAAN KLINIK ILMU THT-KL
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
RUMAH SAKIT UMUM SOLOK
2017
Anatomi Tonsil
Cincin waldeyer
Merupakan jaringan limfoid yang
mengelilingi faring.

Pertahanan terhadap kuman


patogen

Penghasil antibodi spesifik (Ig)

Penghasil limfosit

Berperan terhadap proses imunologis


Tonsil Palatina
Tonsil palatina adalah suatu massa jaringan limfoid yang terletak di dalam
fosa tonsil pada kedua sudut orofaring
Fosa Tonsil dibentuk oleh:

Anterior Lateral Posterior

Muskulus M. Konstriktor Muskulus


Palatoglosus faring superior Palatofaringeus
Definisi
Abses peritonsil merupakan abses akut di dalam jaringan peritonsil.

Dikenal juga dengan sebutan quinsy.

Abses peritonsil akumulasi pus yang terlokalisir pada jaringan


peritonsilar yang terbentuk akibat tonsillitis supuratif.
Etiologi
Adanya infeksi pada kripta di fossa supratonsil

Pasien dengan tonsilitis berulang atau tonsilitis kronis yang mendapat terapi
yang tidak adekuat.

Disebabkan oleh campuran organisme aerob dan anaerob:

Streptococcus pyogenes
Streptococcus milleri
Haemophillus influenzae
Organisme aerob Staphylococcus aureus

Mikroba peptostreptococcal
Organisme anaerob Prevotella
Fusobacterium spesies
Porphyromonas
Patogenesis
Terkumpulnya pus dalam ruang peritonsil umumnya merupakan
komplikasi dari tonsilitis akut berulang atau abses dari kelenjar-
kelenjar ludah weber pada kutub atas tonsil.

Infeksi yang terjadi menembus kapsul atas tonsil

meluas ke dalam jaringan ikat diantara kapsul dan dinding


posterior fossa tonsilaris penumpukan pus

mendorong kearah otot konstriktor faring superior menuju ruang


parafaring dekat kutub atas tonsil.
Gejala Klinis
Sukar membuka Suara gumam Mulut berbau
mulut (trismus) (foetor ex ore)

Sakit di
tenggorok yang Hipersalivasi Muntah
terus menerus

Odinofagia (nyeri Nyeri telinga


menelan) (otalgia)
Diagnosis

Anamnesis

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan mulut Aspirasi dengan
dan orofaring jarum atau pungsi
keadaan umum lemah sulit dilakukan pada daerah yang
demam karena adanya paling berfluktuasi
sulit membuka mulut trismus merupakan tindakan
banyak liur pembengkakan diagnosis yang
tonsil akurat untuk
palatum molle memastikan abses
unilateral sesuai sisi peritonsil
yang sakit
Palatum molle
terdorong ke media
inferior, hiperemi,
dan bila telah
terbentuk pus akan
terdapat fluktuasi.
Uvula terdorong ke
sisi kontralateral
Orofaring
menyempit
Diagnosis Banding

Abses Abses
retrofaring parafaring

Angina Abses
ludovici submandibula

DD
Terapi
Stadium infiltrasi antibiotik dosis tinggi, obat simptomatik, &
obat kumur dg cairan hangat dan kompres dingin pada leher.
Tatalaksa
na umum
Sesuai kultur dan resistensi namun hasil lama maka sambil
menunggu diberikan antibiotik
Penisilin terapi awal, disertai metronidazole sangat baik
Antibiotik
diberikan bersamaan dengan obat tersebut bagi kuman-
kuman anaerob.
Drainase
Pus Aspirasi pus dengan jarum
Insisi dan drainase
Tonsilektomi

Tonsilektomi
Mencegah kekambuhan
waktu pelaksanaan umumnya dilakukan bila infeksi telah
tenang, yaitu setelah 2-3 minggu sesudah drainase abses.
Tonsilektomi

Tonsilektomi Bila dilakukan bersama-


sama tindakan drainase
a chaud abses.

Bila dilakukan 3-4 hari


Tonsilektomi sesudah drenase abses
a Tiede

Tonsilektomi Bila tonsilektomi


dilakukan 4-6 minggu
a froid sesudah drenase abses
Komplikasi
Abses pecah spontan, dapat mengakibatkan
1 perdarahan, aspirasi paru atau piema.

Penjalaran infeksi dan abses ke daerah parafaring,


sehingga terjadi abses parafaring. Pada penjalaran
2 berikutnya masuk ke mediastinum sehingga terjadi
mediastinitis.

Jika terjadi penjalaran ke daerah intra kranial, dapat


mengakibatkan trombus sinus kavernosus, meningitis
3 dan abses otak.
Prognosis

Dengan terapi
yang adekuat,
angka
kesembuhanya
berkisar 90- Namun dapat
95%. timbul kekambuhan
terutama pada
pasien dengan
riwayat tonsillitis
berulang.
Kesimpulan
Peritonsilar abses merupakan kumpulan / timbunan
(accumulation) nanah (pus) yang terlokalisir / terbatas
(localized) pada jaringan peritonsilar yang terbentuk
sebagai hasil dari supurrative tonsilitis.
Gejala klinis meliputi odinofagi (nyeri menelan) yang
hebat, nyeri telinga (otalgia), muntah (regurgitasi), mulut
berbau (foetor ex ore), banyak ludah (hipersalivasi),
suara sengau (rinolalia), dan kadang- kadang sukar
membuka mulut (trismus), serta pembengkakan kelenjar
submandibula dengan nyeri tekan.
TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi