Vous êtes sur la page 1sur 12

Universal Service

Obligation
( USO )
Akrom Mufadil
(13101005)
Danang Azka
(13101010)
Maulidita A
(13101023)
Tri Aby Mahyu
(13101034)
M. Janu Pradoni
(13101060)
M Rizhanif I
(13101065)
Pendahuluan
USO (Universal Service Obligation) adalah
bentuk kewajiban pemerintah untuk
menjamin ketersediaan pelayanan publik
bagi setiap warga negara, khususnya
pelayanan telekomunikasi dan informatika.
Kewajiban tersebut berupa
penyelenggaraan pelayanan komunikasi dan
informartika untuk umum. Baik pada area
yang belum terjangkau layanan jaringan
telekomunikasi maupun pada kelompok
masyarakat yang masih memerlukan peran
pemerintah dalam penyediaan layanan
komunikasi dan informatika.
Tujuan USO
Pemerataan layanan telekomunikasi kepada
masyarakat bagi seluruh warga negara
khususnya di wilayah pedesaan, perbatasan
dan wilayah terpencil untuk mengurangi
kesenjangan informasi.
Mempercepat proses pertumbuhan wilayah
tertinggal
Mendorong pertumbuhan industri
telekomunikasi di Indonesia
Memperkuat kesatuan dan persatuan Indonesia
Dasar Hukum pelaksanaan
USO
1. Undang-Undang Nomor 36/1999 tentang
Telekomunikasi. Pasal 16 ayat 1 bahwa
"Setiap operator jaringan telekomunikasi
dan atau jasa telekomunikasi wajib
memberikan kontribusi pelayanan universal
2. Peraturan Pemerintah (PP) No.52 / 2000
tentang Pelaksanaan Telekomunikasi, Pasal
26, ayat 2 bahwa "kewajiban Kontribusi
pelayanan universal sebagaimana pada
ayat (1) dalam bentuk: Penyediaanjaringan
danatau jasa telekomunikasi; b. Kontribusi
dalam biaya interkoneksi bentuk komponen;
c. kontribusi lain ",
3. Menteri Peraturan Komunikasi dan
Informatika Nomor 11 / Per / M.Kominfo /
04/2007 tentang Penyelenggaraan
Kewajiban Pelayanan Universal
Telekomunikasi. Pasal 2 ayat 1, bahwa
setiap jaringan telekomunikasi
penyelenggara dan / atau jasa
telekomunikasi dikenakan telekomunikasi
KPU. Ayat 2 pasal ini juga menyatakan
bahwa Komisi telekomunikasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan melalui dalam bentuk KKPU
persentase tertentu dari pendapatan kotor
operator telekomunikasi setiap tahun.
Sudut Pandang Teknis
Ketersedian daya, yang mana insfrastuktur ini sangat
berpengaruh terhadap program USO. Dikarenakan
daya adalah sumber energi yang akan menunjang
program USO
Bandwidth, adalah insfratuktur yang berperan sebagai
penghantar informasi USO ke daerah-daerah terpencil.
Keterbatasan bandwidth sangat berpengaruh
terhadap USO. Akan tetapi tidak semua operator mau
mendukung insfratuktur ini karena alasan bisnis
Komonitas, adalah sekelompok masyarakat setempat
yang mempunyai misi untuk membantu
mengembangkan program USO di daerah. Akan tetapi
ini dirasa belum banyak yang berminat dikarenakan
kurang tertariknya masyarakat dalam
mengembangkan program USO ini
Pendekatan Benchamark
Kepada Negara Lain

Sumber: The Global Information Technology Report 2012


Pendekatan Literatur?
(1)Market-Based Reform;
(2)Mandatory Service Obligation;
(3) Subsidi Silang;
(4) Access Deficit Charges (ADC); dan
(5) Universality Fund.
Analisa
Pertama, target penyelesaian pembangunan fasilitas USO
telekomunikasi sebenarnya tidak harus buru-buru diakhiri pada
tahun 2005. Salah satu butir Action Plan WSIS berisikan rencana
untuk menghubungkan desa dan menyediakan akses dengan
fasilitas telematika, termasuk telekomunikasi dan internet,
selambat-lambatnya tahun 2015
Kedua, proses pendanaan USO telekomunikasi yang telah
diambil sebaiknya mengacu kepada salah satu dari kelima cara
yang telah diuraikan atau bentuk modifikasinya
Berikutnya masih terkait dengan pendanaan dan partisipasi
masyarakat. Mengingat peralatan telepon yang akan dipasang
di desa bukanlah berupa telepon tetap biasa, maka proses
penentuan lokasi di desa bersangkutan seharusnya lebih
bernuansa bottom-up dan benar-benar melibatkan partisipasi
masyarakat
Keempat, ketersediaan dan reliability peralatan USO yang
diinstalasi di daerah haruslah sesuai dengan standar
internasional baik mutu maupun keandalannya.
Terakhir, kiranya pembangunan fasilitas USO
telekomunikasi ini juga dapat dijadikan sebagai salah satu
cara untuk menggairahkan kembali industri telekomunikasi
dalam negeri melalui proses outsourcing yang
mensyaratkan local content cukup tinggi jika harus
menggunakan peralatan atau teknologi luar.
Rekomendasi Terhadap
Regulasi TIK
Memberikan tanggung jawab sepenuhnya kepada
BP3TI untuk menjalankan program USO di mulai dari
pusat sampai pedesaan secara menyeluruh.
Bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam
membangun insfratuktur USO dan mewajibkan
pemerintah daerah untuk berkontribusi dalam
program tersebut baik dari segi peraturan daerah
maupun APBD.
Memberi sanksi tegas bagi operator yang tidak ikut
berkontribusi untuk mengembangkan program USO
Membuat komunitas-komunitas kecil di pedesaan
untuk menyalurkan ilmu TIK
Membuat gerakan nasional bekerja sama dengan
elemen masyarakat dalam menyadarkan sesame akan
pentingnya teknologi
TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi